Semua Bab Terperangkap Gairah Dokter Tampan: Bab 451 - Bab 460

469 Bab

451. Beri Aku Kesempatan!

Jasmine menggeleng dengan penuh ketakutan. "Tunggu, jangan lakukan ini, Kyle!" serunya dengan suara gemetar. Dia benar-benar merasa bahwa ini adalah akhir dari hidupnya, Kyle terlihat tak main-main dengan apa yang akan dilakukannya saat ini. Jasmine berdoa dalam hati, jika diberi satu kesempatan lagi untuk hidup maka maka dia akan melakukan apa pun untuk menyelamatkan hidupnya. Untungnya, Rion dengan sigap berdiri di antara Jasmine dan Kyle seraya merentangkan tangannya. "Tuan, tahan emosi Anda! Ingat konsekuensi yang harus Anda hadapi jika melakukan hakim sendiri seperti ini!" seru Rion dengan panik dan pucat. Tepat pada saat itu, telepon di saku Kyle berbunyi, saat dia melihat nama yang tertera di layar, pria itu hanya menghela napas panjang. "Haaaah." Dia melirik dingin ke arah Jasmine yang sudah kehilangan keberaniannya dan hanya meringkuk ketakutan di lantai dengan tatapan dingin sebelum mengangkat telepon dari Ayahnya. "Ada apa, Ayah?" Kyle bertanya dengan su
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-20
Baca selengkapnya

452. Tolong aku, Luana.

Kyle mondar-mandir di ruangannya yang luas dalam penthouse yang dia tinggali dengan sesekali melihat jam tangan.Keningnya berkerut dalam sebelum kemudian duduk di pinggir ranjang sambil menyugar rambutnya dengan gelisah."Ke mana dia?"Ini sudah lewat pukul sembilan malam, tapi Luana belum juga datang ke penthouse miliknya padahal mereka berdua sudah saling berjanji untuk tinggal di sini selama satu minggu."Apakah sesuatu terjadi padanya?" gumam Kyle, gelisah. Tadi Kyle sudah bertanya kepada Rion dan Rion memastikan bahwa Luana sudah pulang dari kantor, tapi kenapa gadis itu tak kunjung datang ke sini?Bukankah dia sudah membawa satu koper dan ditaruh di salah satu kamarnya ini? Kenapa tak ke sini?Kyle benar-benar gelisah, teringat kembali bagaimana tadi siang dengan wajah sendu Luana meminta untuk membatalkan pernikahan."Apa aku susul saja?"Kyle mondar-mandir dengan gelisah. Ingin rasanya Kyle memerintahkan bodyguard untuk menjemput Luana di mana pun dia sekarang berada dan me
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-20
Baca selengkapnya

453. Bertingkah Manja

Sambil menunggu Luana naik lift menuju tempat dirinya sekarang berada, Kyle berbaring miring sambil tersenyum sendiri.Lalu... Ting.Bunyi lift terdengar dan ...."Tuan! Bagaimana luka Anda?!"Suara nyaring seorang gadis memenuhi ruangan, Kyle segera terduduk saat melihat gadis yang kini memakai celana hitam dan kemeja merah muda tersebut berlari ke arahnya dengan mata berkaca-kaca.Di tangannya ada kantong kresek yang dia tebak merupakan obat-obatan.Senyum Kyle melebar saat melihat gadis itu duduk di sampingnya dengan raut khawatir, napasnya sedikit memburu mungkin karena dia berlari sebelum ini."Kamu tuh nggak berubah, ya. Tetap!saja paling nggak bisa kalau dipancingndengan hal seperti ini," bisik Kyle dalam hati seraya menyentuh pipi Luana yang putih dan indah. Berbeda dengan Kyle yang menikmati wajah Luana yang datang untuknya saat ini, Luana meraih tangan Kyle di pipinya dan menatap dengan kening berkerut."Astaga! Kenapa Anda membiarkan luka seperti ini tanpa mengobatinya, T
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-20
Baca selengkapnya

454. Cium Aku

"Tuan!"Pekikan kecil dari mulut Luana tidak membuat Kyle berhenti untuk kembali menempelkan bibirnya ke bibir ranum gadis itu. Kyle menyentuh tengkuk Luana dan kembali menghadiahi bibir gadis itu dengan kecupan ringan, kecupan itu kini beralih ke pipi dan lehernya."Inilah ekspresi jujur dari wajahku, Luana."Setelah mengatakan hal itu, Kyle sekali lagi melayangkan kecupan di bibir dan pipi Luana. "Ihhhh."Luana mendorong kepala Kyle menjauh, membuat pria tersebut sedikit mengerucutkan bibirnya dengan ekspresi kecewa."Kamu nggak suka aku ciumin kamu, Lun?" tanyanya kecewa dengan wajah sedih seperti seseorang yang ditolak cintanya.Luana yang merasa tidak enak dengan perubahan suasana hati Kyle segera meng-klarifikasi ucapannya."Bukan tidak suka.... "Dia menatap Kyle dengan malu-malu, sementara Kyle mengejarnya dengan tak sabar."Tapi?"Luana menutup mukanya dengan kedua tangan dan menggeleng."Maluuu."Tingkahnya tersebut membuat Kyle. makin gemas sehingga merengkuh gadis mungil
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-20
Baca selengkapnya

455. Aku Bukan Monster

Mendapat tatapan keheranan dari Kyle, tiba-tiba Luana merasa sangat gugup."I-iya, daging mentah. Bukankah kamunmakan daging mentah biasanya?"Gadis itu bertanya dengan takut-takut."Sejak kapan aku makan daging mentah, Lun? Maksudmu sushi?"Pertanyaan Kyle segera dijawab dengan gelengan oleh Luana, dia ragu-ragu melanjutkan ucapannya."Bukan... bukan sushi. Tapi daging ... mmm, bukankah kamu makannya d-daging yang langsung d-darinsumbernya tanpa diolah?"Kyle semakin mengerutkan kening atas pertanyaan Luana yang terasa berputar-putar tersebut, dia berpikir keras akan maksud ucapan gadis mungil yang kini mengatupkan mulutnya karena takut salah itu."Apa maksudmu? Astaga! Kamu pikir aku ini binatang buas atau apa, ha?""Anda.. ehm, maksudnya makhluknseperti kamu, bukankah makan daging mentah seperti langsung 'happp' gitu?"Luana mempraktekkan bagaimana seseorang dengan taring memakan seonggok daging dengan bar-bar yang membuat Kyle begitu terkejut.Dia hanya menggeleng-geleng dan mena
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-21
Baca selengkapnya

456. Membuat Anak?

Luana tak sanggup menjawab, hanya bisa menelan ludah dan memandang makanan lezat di depannya. Tiba-tiba semua makanan yang tadi terlihat sangat menggugah selera, kini jadi terasa hambar. Dia sudah tidak berselera lagi melanjutkan makan, padahal biasanya porsi makan gadis mungil ini sangat banyak. Melihat keraguan di wajah Luana, Kyle.meraih tangan gadis itu dan menggenggamnya seraya meremas lembut. "Ini demi masa depan hubungan kita, Lun. Aku nggak bisa menundanya lagi selain malam ini sebelum semuanya menjadi kacau," jelas Kyle dengan lembut. Apa yang dia maksud kacau adalah jika terus menunda untuk memberi tahu Luana bahwa beberapa hari lagi gadis itu sudah harus pindah kerja. Kyle tidak mau jika Luana mendengar berita kepindahannya dari orang kantor atau staff lain, yang pastinya hanya akan menimbulkan kesalahpahaman baru di antara mereka. Namun, sepertinya Luana memikirkan hal lain. "Aku benar-benar takut menghadapi masa depan, Kyle," ungkap Luana dengan jujur.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-21
Baca selengkapnya

457. Aku Tidak Keberatan

"Membuat anak? Apa maksudmu, Luana?" Kening Kyle berkerut saat menanyakan hal itu, membuat Luana seketika tergagap karena tak mengira akan mendapat reaksi seperti itu dari Kyle. Bukankah dia memaksa Luana menginap karena pria itu tak sabar untuk...? Ah, apakah dia salah? "Eh, itu... itu ... bukankah kamu menyuruh aku menginap karena nggak sabar ingin membuat anak denganku, Kyle?" Kyle tampak terbengong-bengong mendengar pertanyaan dari Luana tersebut, mereka saling berpandangan dalam diam. Luana berdehem satu kali untukmenyembunyikan pipinya yang merona merah. "M-memangnya apalagi tujuan kamu.selain itu? Kamu ... bukannya ingin me-menghabiskan malam yang panas denganku karena itu menyuruh untuk menginap di sini?" Luana benar-benar malu saat menanyakan hal itu, sementara Kyle yang kini paham arah pembicaraannya, menepuk pelan keningnya. "Astaga, kamu ini wajahnya kayak polos tapi diam-diam suka berpikir kotor juga, ya, Luna? Aku bahkan nggak berpikir.ke arah situ, Lu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-21
Baca selengkapnya

458. Aku Ingin Memakanmu

"Kita akan melakukan hal lain," bisik Kyle dengan tatapan menggoda.Dia membaringkan Luana di atas ranjangnya yang empuk sedang dia sendiri berada di atas Luana dengan kedua tangan sebagai tumpuan.Jarak antara wajah mereka hanya beberapa centimeter meter saja, Luana bisa merasakan embusan napas Kyle yang hangat, sehingga jantungnya berdebar kencang.Kyle mendekatkan wajahnya sehingga hidung mereka saling bersentuhan, lalu pria itu mengarahkan bibirnya ke dekat telinga Luana. "Apakah saat ini jantungmu berdebar sangat kencang, Lun?"Bisikan rendah di samping telinganya membuat Luana menggigit bibir bawah seraya mengangguk pelan.Ini benar-benar serangan yang sangat dahsyat untuk jantungnya, di mana seorang pria teramat tampan sedang berada di atas tubuhnya.Pria ini benar-benar membuat Luana gila! Bibirnya yang tipis tapi seksi itu menyeringai nakal sehingga semakin menguatkan aura hot dari dalam dirinya.Aroma musk dari tubuh Kyle membuat jantung Ahra semakin terpacu, selain dadan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-21
Baca selengkapnya

459. Jangan Salah Paham!

"Terserah!" Luana menggeleng-geleng sambil menutup telinga dengan kedua tangan dan tetap menolak untuk melihat Kyle. Kyle tidak berputus asa, dia menarik pelan tangan Luana dari telinganya, semakin mendekatkan tubuhnya sehingga tubuh dan dada mereka saling menempel untuk menciptakan kedekatan, lalu meraih tangan gadis mungil itu untuk mencoba menjelaskan kesalahpahaman yang sekarang menerpa mereka hanya karena sebuah kalimat yang diucapkan oleh Kyle tadi. "Aku tadi bilang belum siap, bukan karena aku nggak bakal bertanggung jawab atas semua tindakan aku ini, Luana." Kyle mulai berbicara saat dia yakin bahwa Luana sudah mulai mau mendengarkan ucapannya, meski tetap berbaring membelakangi dirinya. Pria itu menarik napas panjang dan bertekad untuk berbicara jujur kepada Luana tentang keanehan cairan kental miliknya tersebut. Dia mengecup pelan ujung rambut Luana dan berkata. "Aku minta maaf karena telah menyinggung perasaanmu, aku benar-benar nggak bermaksud seperti yang kamu kir
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-22
Baca selengkapnya

460. Bayi Monster?

"Kamu tahu apa yang sedang kupikirkan sekarang, Kyle?" Luana justru balik bertanya sehingga Kyle byang tadi sudah pasrah menunggu apa pun jawaban gadis itu akhirnya menatap wajah sang gadis dengan raut penasaran. "Apakah kamu memaki-maki aku dalam hati karena merasa dibohongi, Luana?" Pria itu bertanya dengan was-was, sementara Luana malah menggeleng sambil tersenyum tipis. "Entah kenapa, aku merasa justru ini hal bagus untuk kita, Kyle. Aku pun... sebenarnya sejak siang tadi terus berpikir bahwa suatu hari kamu mungkin akan meninggalkan aku jika aku mengandung benihmu," ungkap Luana dengan jujur. Itulah yang terus menghantuinya sejakmsiang semenjak mendengar ucapan Jasmine di toilet tadi. Terbayang jelas di ingatan masa kecilnya, bagaimana sang ibu yang suka membenturkan kepala ke tembok saat stress melanda dirinya yang berujung memukuli Luana karena merasa bahwa Luana adalah sumber dari segala ketidak bahagiaan yang dialaminya. Luana tidak ingin menjadi wanita seperti sang ib
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
424344454647
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status