Tok ... tok ... tok ....Percakapan Ezra dan Belinda terhenti. Keduanya menoleh ke arah sumber suara, di mana Poppy berdiri sambil membawa nampan. Wanita itu tersenyum, mencoba untuk bersikap biasa. Meski hatinya berkecamuk. Segera Poppy menghampiri kemudian menaruh kopi di atas meja. "Nenek," sapanya ramah. Belinda langsung berdiri kemudian memeluk Poppy. "Nenek senang kita bertemu lagi, Poppy." Dengan hati yang menghangat Poppy membalas pelukan Belinda. "Aku juga, Nek." Setelahnya mereka mengurai pelukan. "Kalau begitu aku permisi dulu, Nek." Belinda menautkan kedua alisnya. "Kenapa buru-buru sekali? Nenek masih merindukanmu." Merasa rikuh atas kejadian tadi, Poppy menoleh ke arah Ezra. Seolah paham dengan apa maksud lirikan Poppy, Ezra mengangguk. "Kau di sinilah temani Nenek. Aku harus mengurus sesuatu," ujarnya. Senyum mengembang di wajah Belinda yang sudah keriput. "Dengar bukan, kau bisa tinggal di sini." "Iya, Nek." Akhirnya Poppy menemani Belinda berbincang, sedang
Last Updated : 2023-10-20 Read more