Share

Bab 49. Semua ulahnya!

Penulis: Faiz bellzz
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Poppy mengerutkan keningnya ketika tidak mendapati sofa di kamar yang Ezra sewa.

“Kenapa?” tanya Ezra seolah tidak mengerti.

“Sebenarnya kau menyewa kamar kelas apa?”

“Maksudmu?” Ezra masih saja pura-pura. Padahal ini semua ulahnya!

“Aku tidak menemukan sofa, Ezra.”

Mata Ezra membola–seolah baru menyadari hal itu. “Ah, kau benar! Padahal aku menyewa kamar kelas VVIP. Bagaimana bisa tidak ada sofa?”

“Kenapa kau malah balik bertanya? Lebih baik kau hubungi pihak hotel! Barangkali mereka salah memberikan kunci.”

Ezra menggeleng kemudian berkata, “Aku rasa tidak perlu, Poppy. Aku sangat lelah.”

“Kalau begitu biar aku yang menghubungi.”

Tanpa menunggu persetujuan dari Ezra, Poppy langsung menghubungi pihak hotel.

“Bagaimana?” tanya Ezra yang kini sedang rebahan dengan berbantalkan kedua lengannya. yang dilipat ke belakang.

Poppy menatap Ezra tajam. “Aku tahu ini pasti ulahmu,” cetusnya.

Satu alis Ezra terangkat. Sepertinya pria itu masih mempertahankan perannya.

“Apa maksudmu m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 50. Mengajak kembali

    “Kenapa dia lama sekali?” Ezra yang berniat membiarkan Poppy pergi dengan diikuti oleh pengawalnya malah dibuat ketar-ketir karena Poppy tidak kunjung kembali. Karenanya pria itu langsung menghubungi orang suruhannya. “Apa yang sedang calon istriku lakukan? Kenapa dia belum kembali?”“Mohon maaf, Pak. Sekarang Nona Poppy sedang bersama seorang pria.” Dada Ezra tiba-tiba terasa panas. Mendengar Poppy bersama seorang pria saja sudah membuatnya menggeram. Apalagi kalau melihat secara langsung? “Apa maksudmu?” tanya Ezra tidak sabaran.“Nona Poppy sedang berbincang dengan seorang pria, Pak. Tetapi saya tidak tahu apa yang mereka bicarakan,” ujar Seseorang dari seberang sana.“Kenapa kau tidak bilang dari tadi!” “Karena Anda hanya menyuruh saya untuk mengikuti Nona Poppy, bukan melaporkan apa yang dilakukan Nona Poppy.” Demi apapun Ezra dibuat kesal dengan orang suruhannya ini! Ia benar-benar menyesal karena sudah mempercayakan Poppy kepada orang suruhnya. Dan tadi apa dia bilang

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 51. Belum bercerai

    “Aku senang ternyata kau memiliki perasaan yang sama, Sayang.”Tidak henti-hentinya Ezra memandang Poppy dengan tatapan penuh cinta. Sementara Poppy yang ditatap mulai merasa salah tingkah.“Ezra, jangan menatapku seperti itu!” Dengan pelan Ezra menggeleng. “Tidak, aku akan menatapmu terus dengan tatapan seperti ini. Dan kau … harus mulai membiasakan diri!” “Jika boleh tahu, untuk apa kau melakukannya?” tanya Poppy membalas tatapan Ezra dengan intens. “Agar kau menyadari jika aku begitu mencintaimu. Setiap harinya … perasaan cintaku akan bertambah untukmu.”Sama seperti wanita pada umumnya, Poppy meleleh saat mendapatkan gombalan seperti itu. Namun, ia tidak menunjukkannya dengan jelas. “Kau sangat berlebihan, Ezra!”Ezra menggeleng kemudian berkata, “Aku mengatakan yang sebenarnya. Maka dari itu, ayo kita menikah!” Seharusnya Ezra jangan dulu membahas hal itu. Karena kini wajah Poppy berubah masam.Tidak sadarkah jika waktu itu Poppy memutuskan hubungan karena Ezra yang mengaja

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 52. Tidak bersemangat

    Poppy mengulas senyum lembut saat melihat raut wajah Ezra yang menatapnya khawatir.“Sudahlah, kau tidak perlu mencemaskan sesuatu yang belum terjadi.”Wanita itu mencoba menenangkan, tetapi tidak berhasil. Ezra masih merasa takut jika Poppy kembali meninggalkan.“Aku benar-benar takut, Poppy.” “Itu artinya kau tidak mempercayaiku,” balas Poppy membuat Ezra bungkam. “Kali ini aku tidak lagi memiliki alasan untuk meninggalkanmu, Ezra.” Poppy kembali meyakinkan Ezra.“Kau benar,” ucap Ezra ketika mengingat alasan yang membuat Poppy meninggalkannya dulu.Sekarang, ia bahkan sudah memiliki segalanya. Lantas, apa yang perlu dikhawatirkan? Poppy bernapas lega. “Artinya kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun.” Ezra mengangguk membenarkan. Meski hati kecilnya masih terasa berat saat mengingat status pernikahan Poppy.Drrt … drrtt … Segera Ezra mengangkat panggilan dari Kevin. Pria yang sedang rebahan di pangkuan kekasihnya itu pun langsung bangkit.“Bagaimana?” “Setelah saya mencari t

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 53. Cium aku!

    Dengan terpaksa Ezra meminta pihak hotel menambahkan satu ranjang karena Poppy tetap teguh pada pendiriannya untuk tidak tidur bersama sebelum menikah. “Sayang, apa kau sudah tidur?” Ezra berdecap ketika Poppy tidak menyahut sama sekali. “Menyebalkan! Aku bahkan tidak bisa tidur,” keluhnya. Segera pria itu turun ranjangnya kemudian dengan perlahan duduk di sisi ranjang milik Poppy. Niatnya hanya ingin menatap wajah Poppy yang terlelap, sehingga ia berbaring di samping sang kekasih. Namun, Ezra malah terbuai dan akhirnya terlelap. Hingga tiba-tiba …. Bruk! Tubuh Ezra terguling.“Argh!” Ezra memekik sambil mengusap bokongnya yang sakit. Sontak Poppy yang mendengar kegaduhan pun bangkit. Ia melihat Ezra yang meringis dengan wajah bangun tidur.“Ezra, kau kenapa?” tanya Poppy dengan polosnya.Terang saja hal itu membuat Ezra geram. “Kau masih tanya aku kenapa? Padahal ini ulahmu!” cetus Ezra kembali bangkit dan duduk di sisi ranjang.Poppy yang bangun tidur harus mencerna maksud

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 54. Berita viral

    “Makannya pelan-pelan, aku tidak akan merebutnya darimu!” cetus Poppy ketika melihat Ezra yang meringis ketika memasukkan makanan ke dalam mulutnya.“Aku bahkan sudah sangat pelan, tapi tetap saja ini menyakitkan!” “Kau berlebihan.” “Ck! Ini gara-gara kau yang tidak mau mengobatinya.” Poppy mendelik ketika Ezra kembali membahas soal ciuman yang dimintanya tadi. “Jangan mencari kesempatan dalam kesempitan! Aku tahu itu hanya akal-akalanmu saja. Ezra tersenyum masam. “Kau sangat pintar bisa mengetahuinya dengan mudah,” balasnya.“Tentu saja! Aku sangat hafal dengan isi otakmu yang penuh dengan akal bulus.” “Hahaha-ssttt ….” Ketika tertawa lebar, Ezra malah meringis karena bibirnya benar-benar sakit. “Sudahlah, jangan berpura-pura.” Kali ini Ezra yang mendelik. “Ini sungguhan, Poppy.” “Aku tidak mempercayainya, lebih baik selesaikan makannya. Bukankah kau harus menghadiri rapat?” “Kau benar.” Karenanya dengan cepat Ezra menyelesaikan makan, begitu juga dengan Poppy. Mereka lant

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 55. Tawanan

    Karena masalah yang sedang mendera membuat Ezra mengajak Poppy untuk pulang lebih awal dari rencana sebelumnya. Begitu tiba, pria itu disambut oleh Belinda yang menatap Ezra dengan prihatin. Wanita tua yang jarang berkunjung ke apartemen Ezra itu langsung memeluk Poppy. “Ayolah, seharusnya aku yang kau peluk!” cetus Ezra karena ia sudah merentangkan tangan, tetapi malah diabaikan.Tidak menyahuti, Belinda masih memeluk Poppy yang langsung dibalas oleh wanita itu. “Poppy, apa kau baik-baik saja?” tanya Belinda setelah melepaskan pelukannya.“Aku baik-baik saja, Nek. Yang sedang tidak baik-baik saja itu Ezra,” jawab Poppy kemudian melirik ke arah Ezra yang mendelik. Belinda mengikuti ke mana arah Poppy melirik kemudian … Bug! Wanita tua itu malah memukul Ezra dengan tasnya.“Argh, Nenek! Apa yang kau lakukan?” Ezra meringis karena tas yang digunakan Belinda keras. “Anak nakal! Kau sudah membuatku khawatir.” Belinda mengomel sambil terus memukul Ezra.Tidak ada perlawanan dari pria

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 56. Menggodaku?

    Drrt … drrrt ….Poppy yang memang menunggu Ezra menghubunginya pun langsung menerima panggilan dari pria itu. “Halo, Ezra. Bagaimana, apa semuanya berjalan dengan lancar?” tanya Ezra begitu sambungan terhubung.“Poppy, aku merindukanmu.”Wanita itu mendengus karena Ezra malah mengabaikan pertanyaannya. “Ezra, aku sedang serius. Tolong jawab pertanyaanku!” “Aku tidak sedang bercanda, Poppy,” balas Ezra semakin membuat Poppy geram.Ya … meski sejujurnya Poppy juga merindukan Ezra!Bagaimana tidak, mereka yang biasanya bersama-sama ke manapun. Kini harus berpisah, meski itu tidak lama karena nanti malam pun akan bertemu. Itu pun kalau Ezra pulang! “Biasanya kau ada di sini, menemaniku.” Ezra menambahkan.“Kalau begitu, aku akan ke sana.”Lancang sekali mulut Poppy! Wanita itu langsung memukul mulutnya sendiri karena keceplosan.Sementara Ezra terkekeh. “Sepertinya mala rindu ini tidak bertepuk sebelah tangan,” seloroh Ezra yang sialnya benar. “Tapi sayangnya aku tidak mengizinkan

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 57. Akhir hubungan

    “Padahal aku sudah mengatakan tidak mau, Ezra.” Poppy menatap Ezra tajam.Sementara yang ditatap hanya meringis kecil. “Salah sendiri kenapa begitu menggoda!” balas Ezra.Poppy mendengus sebal. “Bahkan aku tidak menggodamu! Bagaimana bisa kau tergoda?” “Ck!” Ezra berdecak sebal kemudian menyeringai sambil membalas tatapan Poppy tidak kalah tajam. “Saat aku pulang, kau bahkan dengan sengaja menyingkap jubahmu agar pundak mulusmu itu terekspos, Poppy!” Raut wajah Poppy langsung berubah bingung. “Aku tidak melakukan itu!” sangkalnya.“Tapi pada kenyataannya aku melihatnya dengan jelas. Jadi … ayo coba jelaskan siapa yang menggoda.”Tatapan Ezra yang tampak ‘Lapar’ membuat Poppy menelan ludahnya kasar. “Itu … mungkin karena aku tidur, jadi tidak sengaja menyingkapnya.”“Itu lebih baik daripada menyakal, Poppy sayang.” Ezra mencolek dagu Poppy gemas. Tiba-tiba saja tubuh Poppy merinding dibuatnya. “Ezra, sepertinya sudah hangat. Ayo kita makan,” ujarnya mengalihkan pembahasan. Ezra

Bab terbaru

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2.Tamat

    Tidak bisa memutuskan begitu saja, Sesil diam. Sehingga Keenan kembali menocba meyakinkan. "Sesil, aku benar-benar lajang." "Meski begitu, kita bahkan tidak saling mengenal.""Kita bisa belajar mengenal satu sama lain lebih dulu jika begitu." "Lantas jika aku tidak merasa cocok denganmu, bagaimana?" tanya Sesil menatap Keenan dengan tajam."Kita tetap harus menikah."Tentu saja keputusan Keenan membuat Sesil mendengus sebal. "Jika keputusannya sama, untuk apa melakukan pendekatan?"Keenan terkekeh kecil dengan tangan yang mengusap ujung kepada Alice. "Karena aku yakin kau akan merasa cocok denganku." Begitu percaya dirinya Keenan mengatakan itu, sehingga membuat Sesil lagi-lagi mendengus. "Kau terlalu percaya diri!" cetus Sesil."Kau akan merasakannya jika sudah menjalani." "Sayangnya aku tidak mau," ujar Sesil masih teguh dengan pendirian. Mendensah pelan, Keenan menatap Sesil dengan serius. "Sesil, pertimbangkan baik-baik. Ini demi Alice. Lagipula ... apa yang mampu membiay

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2

    Kali ini Sesil yang mengerutkan kening. Apa maksudnya Keenan mengatakannya bodoh? "Dari pada bingung, lebih baik kau ikut denganku!" ujar Keenan lantas mengajak Sesil untuk kembali ke restoran tempat ia berkumpul dengan teman-temannya.Tentu dengan tidak semerta-merta Sesil mau ikut. Wanita itu menggeleng lalu berkata, "Untuk apa aku ikut denganmu? Aku bahkan tidak memiliki kepentingan hingga harus mendengarkan penjelasanmu!" Mengusap wajahnya dengan kasar. Tentu Keenan sadar jika ini tidak akan mudah. Terlebih ia dan Sesil yang bahkan hanya berhungan ketika malam itu saja. "Tentu saja kita memiliki kepentingan! Apa kau tidak lihat Alice merindukanku? Merindukan papa kandungannya!" Menggeleng dengan cepat, Sesil menyangkal itu semua. "Tidak, Alice tidak merindukanmu." "Benarkah?" Keenan lantas menoleh ke arah Alice yang sekarang berada dalam gendongannya. "Alice, apa kau tidak merindukan papa?" Tentu Alice yang masih polos tidak mengerti jik mamanya tengah menghindari pria ya

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2

    Sesil dan Alice langsung menoleh ketika mendengar nama mereka dipanggil. Keduanya tampak terkejut ketika mengetahui yang memanggil mereka adalah Keenan. Hanya saja mereka memiliki reaksi yang berbeda. Jika Sesil langsung pucat. Sangat bertolak berlakang dengan Alice yang sangat bahagia. Gadis kecil itu bahkan langsung memanggil Keenan sambil melambaikan tangan. "Papa!" Keenan membalas lambaian tangan Alice kemudian berjalan mendekat. Membuat Sesil yang menyadari itu lekas pergi dari sana.Sesil berbalik sambil menarik Alice sedikit kasar karena takut akan kehadiran Keenan yang semakin mendekat. "Alice, ayo kita pergi!""Tidak! Aku ingin bertemu Papa." Alice menahan sekuat tenaga, tetapi tenaganya sangat jauh dari sang mama. Alhasil Alice terseret yang membuat Keenan yang melihat itu tidak terima. Keenan berlari, mempercepat langkahnya untuk mengejar Sesil. Sehingga kakinya yang panjang berhasil menyusul. "Tunggu!" seru Keenan seraya menghadang jalan Sesil sambil merentangkan kedu

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2

    Tiba di rumah, Sesil langsung memasukkan semua pakaiannya ke koper. Wanita itu tidak bisa diam saja karena takut jika Keenan akan merebut Alice darinya.Tidak, Sesil tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi! Ia yang mengandung dan melahirkannya. Sesil juga yang merawatnya sampai sekarang. Jadi yang berhak atas Alice adalah dirinya. "Mama, kita mau ke mana?" tanya Alice ketika Sesil selesai mengemasi pakaiannya, dan mengajak Alice untuk pergi. "Kita ke rumah nenek, Alice. Kau tau, Nenek sudah merindukan kita!" Dengan cepat Alice menggeleng. "Tidak! Aku akan tetap tinggal di sini," cetusnya."Alice---" "Papa sudah berjanji akan pulang, jadi aku akan menunggunya!" Sesil mendesah frustasi. Lagi-lagi anaknya itu bersikap keras kepala dalam keadaan genting seperti ini. Sehingga membuat Sesil semakin terpojok. "Kita bisa beritahu papa, biarkan papa menyusul nanti. Hemm?" Sekuat tenaga Sesil menahan dirinya untuk tidak marah kepada Alice. Karena bagaimanapun Alice tidaklah salah.

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2. Bab 3. Tes DNA

    "Mohon maaf sebelumnya, tapi bisakah Anda tidak mengaku-ngaku sebagai papa dari anak saya?" Sesil menatap Keenan dengan tajam.Sementara Keenan tampak lebih tenang dari sebelum-sebelumnya. Banyak pelajaran yang pria itu ambil dari kejadian beberapa tahun terakhir. Sehingga ia bersikap lebih tenang. "Maafkan saya jika memang perbuatan saya tadi membuatmu tidak nyaman. Saya hanya ingin menyenangkan Alice," ucap Keenan begitu tenang.Sesil mendesah pelan lalu berkata, "Tetapi perbuatan Anda akan membuat Alice menjadi ketergantungan. Alice anak yang kadang keras kepala, jadi saya khawatir jika nanti Alice akan benar-benar menganggap Anda sebagai papanya." "Jika memang demikian ... saya tidak keberatan," ujar Keenan lagi-lagi membuat Sesil merasa pening. Seharusnya Keenan melakukan penolakan. Terlebih bagaimana jika istri dari pria itu salah paham andai melihat Alice yang memanggilnya dengan sebutan papa? Oh, ayolah! Sesil tidak tahu saja jika Keenan sudah menduda selama lima tahun ini

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2. Bab 2. Papa!

    "Pak Keenan," tegur Gigi ketika melihat Keenan yang malah melamun. Sontak hal itu membuat Keenan terperanjat. Sehingga cangkir yang dipegangnya terjatuh. Prang! Pecahan kaca itu berserakan, membuat Keenan refleks menghindar. Pria itu mendesah sambil menunduk, menatap pecahan kaca tersebut dengan datar. “Dokter, tidak apa-apa?” tanya Gigi panik.“Hemm. Tolong panggilkan petugas kebersihan,” ujar Keenan sambil berlalu. Setelahnya Keenan mengembuskan napasnya dengan kasar. Entah kenapa senyum Alice terus menari-nari dalam pikirannya. Hingga dadanya berdebar-debar, seolah merasakan kerinduan yang mendalam. Padahal ia baru sekali bertemu dengan anak gadis itu! Sementara di tempat lain, lebih tepatnya di rumah Sesil. Wanita itu menghempaskan tubuhnya di sofa, lalu memejamkan mata. Pertemuannya dengan Keenan jelas membuat Sesil terganggu. Wanita itu bahkan menjadi teringat dengan malam panas bersama Keenan.“Mama,” panggilan dari Alice lantas menyadarkan Sesil. Buru-buru ia menggele

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   S2. Bab 2

    Tanpa pikir panjang Alice langsung mengangguk dengan cepat. Gadis kecil itu tampak tidak sabar ingin segera memakan cokelat yang diberikan Keenan. Karenanya ia langsung membuka bungkusnya kemudian membuang sembarangan.Tentu saja hal itu membuat Keenan yang selalu ingin bersih dan rapih melebarkan mata saat melihatnya. Namun, dengan segera ia mengubah raut wajahnya karena yang dihadapannya ini adalah seorang anak kecil."Hei, gadi kecil! Kau harus membiasakan diri untuk tidak membuang sampah sembarangan." Meringis kecil, Alice yang menyadari kesalahannya hanya mampu berkata, "Maaf, Doktel! Alice lupa."Keenan tersenyum kecil lalu mengangguk saja. Hingga Sesil yang sejak tadi melihat interaksi keduanya pun segera mengajak Alice pulang."Alice, kita pulang.""Tapi Alice masih betah di sini. Doktelnya baik, Mom!"Mendesah pelan, Sesil kebingungan harus membujuk Alice bagaimana. "Sayang, Dokternya mau kerja. Jangan diganggu," ujarnya masih berusaha membujuk.Namun, gadis kecil itu tidak

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Bab 149. Berjanjilah

    Keenan melebarkan matanya saat melihatmu wanita yang ada di depannya. Wanita yang sama dengan malam yang pernah ia lewati dulu. Iya, Keenan masih ingat betul pada sosok Sesil yang menghabiskan malam bersamanya saat ia mabuk waktu itu. Begitu juga dengan Sesil, wanita itu masih hafal dengan wajah dan .... "Huwaaaa ... Dokternya jahat," tangis Alice menyadarkan Sesil maupun Keenan dari rasa terkejut mereka.Sesil lantas menarik Alice agar menjauh dari Keenan. "Sudah, Alice. Jangan menangis," ujarnya mencoba menenangkan anaknya.Namun, tangis anak bernama Alice itu tidak berhenti dan cenderung lebih keras. Membuat Sesil kebingungan harus melalukan apa. Hingga tiba-tiba .... "Hei anak girl, menangislah yang puas." Keenan mendekat dengan posisi yang masih berjongkok--mensejajarkan diri dengan tubuh Alice yang kecil.Tentu saja Sesil melebarkan mata mendengar ucapan Keenan. Padahal dirinya sedang kesulitan untuk menghentikan tangis Alice yang tidak kunjung berhenti dan mengganggu sekitar

  • Office Girl Kesayangan CEO Tampan   Kisah Keenan dan Sesil

    Sudah lima tahun berlalu dari Keenan meninggalkan hiruk-pikuk kota tempat asalnya tinggal. Mengabdi pada salah satu rumah sakit yang berada di desa pinggir kota membuat Keenan mulai menata hidupnya yang berantakan karena kesalahannya di masa lalu.Meski begitu, Keenan masih belum bisa sepenuhnya melupakan cinta pertama sekaligus mantan kekasihnya--Poppy yang ia dengar sudah memiliki seorang anak.Karenanya Keenan selalu menyibukan diri dengan bekerja meski itu di hari liburnya. Seperti sekarang ini, pria itu baru saja tiba di rumah sakit yang membuat para pekerja di sana menyapa."Dokter Keenan, kau kembali bekerja. Padahal ini hari liburmu. Apa kau tidak ingin menikmati hari libur dengan bersantai di rumah saja?" Keenan tersenyum mendengarnya lantas menjawab, "Tidak ada yang spesial di hari libur. Saya lebih menyukai tinggal di sini.""Dokter, kau memang idaman! Tidak hanya tampan dan jenius, tapi kau juga rajin. Beruntung sekali yang akan menjadi istrimu nanti." Sontak Keenan t

DMCA.com Protection Status