“Bu, ini dari Om Zayn.” Dengan gembiranya Davin memberitahu dan menaruh barang-barang itu di meja.Mila menatap Davin dengan kening berkerut, “Bukan Davin yang minta?”Davin langsung menggeleng, “Bukan, Bu. Mana pernah Davin minta-minta,” sangkalnya.Memang benar tidak mungkin. Mila tidak pernah mengajarkan anaknya untuk meminta sesuatu pada orang lain, meski Zayn bukanlah orang lain sekarang, lelaki itu sudah menjadi suami Mila dan ayah untuk anak-anak wanita itu.“Boleh dibuka ya, Bu? Aku penasaran.” Davin lebih dulu meminta izin, jika sang ibu tidak mengizinkan maka ia tidak akan membukanya.“Tapi benar Om Zayn yang memberikannya?” Mila mengulang pertanyaan.“Iya, Ibu. Coba lihat isinya, pasti untukku dan Devan.” Davin mengerucutkan bibirnya kesal.“Sini, biar Ibu lihat dulu.” Mila mengambil satu paper bag untuk melihat isinya.Mata wanita itu terbelalak.“Itu jaring-jaring apa, Bu?” tanya Devan.Buru-buru Mila kembali memasukan ke dalam paper bag, “Oh, ini mungkin untuk Ibu. Bukan
Baca selengkapnya