Semua Bab KAU CAMPAKKAN DIRIKU : Bab 31 - Bab 40

66 Bab

Ibu-ibu

Malam harinya,Ana mengetuk pintu rumah Mia untuk mengajaknya bekerja di karaoke malam.Mia, memicing penampilan Ana yang kurang bahan dan ketat sekali. Buah dadanya menonjol ke depan,lalu memperlihatkan belahan dadanya. "Ada apa,Ana?". Tanya Mia, tersenyum kecil."Kok,ada apa sih? Aku ngajakin kamu kerja sama aku loh,masa gak mau uang. Ayo, cepetan ganti pakaian dan dandan kaya aku". Kedip mata Ana, tersenyum sumringah.Mia, calingukan melihat sekeliling karena tidak nyaman kedatangan Ana malam-malam. Bahkan pakaiannya kurang bahan, takut tetangganya menilai dirinya yang bukan-bukan. "Maaf,aku tidak mau Ana. Aku tidak tertarik bekerja di tempat mu,aku mau istirahat karena besok pagi-pagi buta kerja sampingan sebelum ngajar".Ana, memutar bola matanya. "Mia, ayolah jangan dengarkan perkataan orang lain. Lagipula mereka gak kasih kita uang,sama makan kok. Suka-suka kita lah,mau kerja apa yang penting duit"."Maaf,aku tidak bisa Ana. Silahkan,kamu berangkat sendirian takutnya telat". Kek
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-19
Baca selengkapnya

Menyukai Janda

 "Gabbar, kapan kamu pulang ke desa sebelah?". Tanya mang Seto,kepada keponakannya itu."Kata ibu,padi mulai matang mang. Kemungkinan beberapa hari lagi, bakalan pulang ke desa sebelah untuk bantu-bantu angkat padi yang di panen". Jawab Gabbar, meskipun seorang petani di desa sebelah. Akan tetapi,dia tidak turun ke sawa melainkan mendapat padi dari orang-orang yang menyewa sawahnya itu. Belum lagi, beberapa hektar kebun sawitan usaha sampingannya itu."Ya sudah,mang Seto jadi gak punya teman di kedai biasanya kamu yang bantu dan temani mamang". Kekehnya mang Seto."Dih... Biasanya di temani sama aku,mas. Gabbar, bakalan ke sini lagi kan? Kalau sudah selesai panen padinya, anggap cari calon istri". Sahut istrinya mang Seto, cengengesan menggoda keponakan suaminya itu."Mang,aku mulai tertarik sama Mia". Kata Gabbar, sontak membuat mang Seto dan istrinya terkejut."Ee...Malah kepincut sama janda baru, memangnya gak kenapa-kenapa Gabbar? Iya, Mia memang cantik dari kalangan gadis sekitar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-20
Baca selengkapnya

Mantan Kakak Ipar

 "Apa,10 juta!". Pekik bu Ratih dan Herman, mereka berdua terkejut mendengar ucapan Lingga."Tidak perlu terkejut gitu,bu, Herman. Mana uangnya buat bayar, pasti kamu punya uang 10 juta kan?". Lingga, langsung menadah tangan ke arah Herman."Tidak ada. Mana ada uang sebanyak itu, sudah bayar ke tempatnya juragan Karto". Jawab Herman, tersenyum kecil."Kalau tidak di bayar,aku bakalan di laporkan ke polisi Herman. Pokoknya kamu harus sediakan aku uang 10 juta, secepat mungkin minjam sama temanmu kek". Kata Lingga, mendengus dingin."Lagipula meminjam uang sebanyak itu,buat apa Lingga?". Tanya bu Ratih, penasaran sekali."Palingan berfoya-foya dengan mbak adel,serta kedua mertuanya bu. Sedangkan kita di sini,di tagih orang lain yang berbeda-beda. Jangan mengelak bang, sudah terbukti kalian habis liburan". Sahut Herman, melirik tajam ke arah kakaknya itu. "Apa! Kurang ajar sekali kamu, Lingga. Melupakan kami ketika senang-senang dengan mereka, setelah kesusahan mencari kami. Anak durhak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-22
Baca selengkapnya

Surat Perceraian

Waktu terus berjalan begitu cepat, sudah 3 bulan menyandang status janda. Beberapa kali, Herman mengusik ketenangannya. Pasti ada-ada saja, tingkah lakunya untuk menghampiri Mia.Setiap hari melakukan aktivitas seperti biasanya, banyak ibu-ibu mempromosikan agar Mia secepatnya mencari pengganti. Bahkan banyak sekali, ibu-ibu lainnya agar Mia menjadi menantunya itu.Namun, Mia enggan untuk menikah bukan berarti dirinya trauma menjalin rumah tangga. Mencari-cari seseorang yang tepat,jangan terulang kembali seperti dulu.Pernikahan pertama sebagai pelajaran baginya untuk ke depan nanti,agar berhati-hati mencari seorang suami menuntun jalan yang baik.Diam-diam Mia, sudah menggugat perceraian di pengadilan agama. Hari ini,surat perceraian keluar dan tinggal di tandatangani oleh kedua belah pihak.Tiba Mia, sudah sampai di halaman rumah mantan ibu mertuanya itu. Niat ke sini, untuk meminta Herman mendatangtangi surat perceraian ini.Hari ini, Herman memang tidak masuk kerja karena mendapat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-23
Baca selengkapnya

Mengajak Kejenjang Pernikahan

Selama menjadi seorang Guru, seringkali orang lain memanggil bu guru Mia atau bu Mia.Bel bunyi sekolah berbunyi, menandakan para murid-murid akan pulang. Mia, duduk santai di kantin sambil menikmati semangkuk bakso nya.Kebetulan sekali Wira,duduk di samping Mia dan memesan semangkuk bakso dan es teh."Bu Mia,ada yang ingin aku bicarakan ini serius".Deg!Mia menoleh ke arah Wira,pria yang duduk di sampingnya. "Membicarakan hal serius,apa pak". Tanyanya dengan penasaran."Hmmm...Ini soal perasaan bu,aku ingin menjalin hubungan serius dengan bu Mia. maksudnya ke jenjang pernikahan". Kata Wira, memandang wajah cantik Mia."Uhukkk.... Uhukk....". Mia, terbatuk-batuk mendengar perkataan Wira sungguh mengejutkan sekali. Memang benar,dia mengenal siapa Wira sama mengajar dalam satu sekolah. Asli orang desa sebelah,lalu pindah ke daerah Mia, memiliki rumah dan kerja sampingan membuka toko sembako. Kedua orangtuanya masih hidup, memiliki usaha tambak ikan sendiri."Bu Mia, tidak apa-apa?". Wi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-24
Baca selengkapnya

Mogok

Mia, menghela nafas beratnya dan mendekati Wira duduk santai sambil merokok di lapangan bola basket. Wira, baru selesai mengajar anak-anak bermain berolahraga dan beristirahat sejenak di tempat.Namun,dia terkejut melihat kedatangan Mia itu. "Bu Mia, tumben sekali menemui ku di sini".Mia, mengulum senyumnya. "Aku tidak sengaja melihat seorang wanita memeluk mu dua hari yang lalu,siapa dia?".Glek!Wira, terkejut mendengar ucapan Mia rupanya mengetahui apa sebenarnya terjadi. "Oh,dia mantan pacarku. Namanya Clara, bekerja di perusahaan luar kota. Maaf,aku tidak tau dia tiba-tiba memelukku. Bu Mia,tolong jangan salah paham kepadaku. Niatku untuk menikahi mu benar-benar serius, hubungan kami sudah usai setengah tahun yang lalu".Mia, menoleh ke arah Wira dengan tatapan sulit di artikan. "Bahkan wanita itu, bermalam di rumah mu. Pak Wira, pantesan banyak orang-orang sekitar membicarakan tentangmu. Bahkan kamu tidak memberitahu ku, sebelum aku lebih bertanya kepada mu. Jujur,aku kecewa de
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-25
Baca selengkapnya

Menyampaikan Pesan

Beberapa hari yang lalu, Mia terkejut melihat kedatangan mang Seto dan istrinya malam-malam hari."Maaf, malam-malam kami bertemu dengan mu . Sebenarnya,ada yang kami bicarakan". Kata bu Elis, tersenyum sumringah."Wahh... Sepertinya serius nih,jadi penasaran apa". Kekehnya Mia, mengulum senyumnya. "Diminum bu Elis dan mang Seto,maaf seadanya saja".Di atas meja tamu ada teh hangat dan kue kering.Mia,seadanya untuk menjamu tamu yang datang di rumahnya.Mang Seto dan istrinya, cuman mengangguk pelan."Begini bu Mia, sebenarnya ingin menyampaikan sesuatu dari adikku Sarmi ibu kandungnya Gabbar.Sarmi, ingin mengambil dirimu sebagai menantunya menjadi istri Gabbar. Keputusan ada di tangan bu, Mia". Ucap mang Seto, membuat Mia terkejut-kejut mendengarnya."Ee...Kenapa bu Sarmi, memilih aku mang? Mang Seto dan bu Elis,tau apa status ku ini. Sepertinya tidak pantas bersanding dengan bang Gabbar,yang belum pernah menikah". Mia, kebingungan harus berbuat apa. Meremas rok panjangnya itu,ada get
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-26
Baca selengkapnya

Desa Sebelah

Herman, mengajak ketemuan dengan kekasihnya itu. Mereka tengah menikmati bakso,yang tak jauh dari tempat tinggal mereka."Aku mau ngomong sesuatu sama kamu, Megan". Kata Herman, membuat sang kekasih penasaran saja."Ngomong apa,mas?". Tanya Megan, memandang wajah calon suaminya itu."Hmmmm... Sebenarnya,aku ada hutang 50 juta di tempat juragan Karto. Maksudku meminjam uang kepada mu, untuk melunasi utang itu. Aku bakalan bayar setelah kita menikah nanti, takutnya ayahmu tidak menyetujui hubungan kita karena aku punya hutang. Sebenarnya,bukan hutang aku tapi abangku Lingga. Jaminannya sertifikat rumah ibu,gak mungkin aku membiarkan rumahnya di sita. Mau tidak mau,aku menyicil perbulannya". Herman, menghela nafas beratnya.Megan,terdiam mencoba berpikir sejenak. Apakah dia mau menolong kekasihnya itu,atau tidak. Apa yang di katakan Herman, memang benar dan bakalan diganti jika menjadi istrinya nanti."Sayang,kamu cinta sama aku kan? percayalah dengan ucapan ku,demi hubungan kita. Setelah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-27
Baca selengkapnya

Diterima

"Ee..Kenapa bertanya soal anak bu Sarmi?". Tanya bi Inah,menaruh rasa curiga kepada mereka berdua."Hmmm...Begini bi, keluarga bu Sarmi melamar Mia. Lalu, Mia meminta tempo dulu untuk memberikan jawaban".Jawab Nindi, langsung."Benar bi,aku belum tau sifat bang Gabbar sepenuhnya. Kami cuman bertemu beberapa kali,ibunya cuman sekali bertemu dan bicara. Tau-taunya keluarga bu Sarmi, menyampaikan pesan mau menjadikan aku sebagai menantu beliau". Sahut Mia, mengulum senyumnyaBi Inah, cekikikan menahan tawanya."Mia,kamu beruntung memiliki calon mertua kaya bu Sarmi. Bibi,jamin kamu bakalan bahagia banget. Pokoknya keluarga bu Sarmi, baik,ramah,semua orang. Satu lagi, mereka golongan orang berada di desa ini. Kalau saja, aku punya anak perempuan mau aku jodoh langsung sama anaknya bu Sarmi" "Ee..Kenapa gak aku,bi?". Sahut Nindi, cengengesan.Mia, tersenyum manis mendengar perkataan bi Inah. Ada rasa lega rasanya, sudah mengetahui keluarga bu Sarmi.Cukup lama berbincang hangat dengan bi I
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-28
Baca selengkapnya

Ingin Rujuk

Byurrrrrr..."Uhukk.... Uhukk...!". Mia, terbatuk-batuk mendengar ucapan bu Elis. "Apa, seminggu lagi akad nikah?".Bu Elis, mengangguk mantap menjawabnya. "Iya, lebih cepat lebih baik. Acara akad nikah di rumah kami, bagaimana Mia? Apa kamu ingin seserahan pernikahan apa? Lalu, maharnya mau berapa? Kamu mau acara resepsi pernikahan tidak?".Mia, mengerutkan keningnya mendengar beberapa pertanyaan dari bu Elis. Dia tidak meminta mahar terlalu mahal,apa lagi tidak kepikiran dengan resepsi pernikahan. Masih memikirkan,kenapa akad nikah secepat itu? Bahkan, syok mendengarnya seakan-akan mimpi saja."Ee...Aku tidak bisa menjawab bu, masalah mahar sukarela bang Gabbar. Kalau mahar, tidak perlu juga gak papa. Kalau resepsi pernikahan,aku tidak mau". Jawab Mia, memijit pelipisnya."Oh,jadi terserah pihak laki-laki ni?". Tanya bu Elis, langsung di angguki Mia. "Sudah pasti Sarmi, mengadakan pesta pernikahan tapi desa sebelah. Dia banyak keluarga dekat dan teman-temannya. Apa lagi, Gabbar anak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status