Home / Rumah Tangga / KAU CAMPAKKAN DIRIKU / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of KAU CAMPAKKAN DIRIKU : Chapter 51 - Chapter 60

66 Chapters

Mantan Ibu Mertua

"Abang,masak?". Tanya Mia, langsung ke dapur mencium aroma masakan yang lezat. Dia baru saja pulang dari mengajar, rupanya sang suami pulang. Mia, sengaja memberikan kunci rumah kepada suaminya itu."Hmmm... Sudah pulang yah?". Gabbar, tersenyum manis melihat istrinya mencium punggung tangannya."Gak nyangka aja,abang bisa masak. Jadi penasaran gimana rasanya? Pasti enak banget nih". Kekehnya Mia, langsung duduk manis di kursi."Rupanya istrinya abang, sudah laper yah?" Ucap Gabbar, membuat Mia tersipu malu-malu kucing. "Aku gak sengaja melihat di halaman belakang, beberapa sayuran yang tumbuh. Jadi,abang berinsiatif buat masak untuk makan siang kita"."Ee...Iya,sengaja berkebun di halaman belakang untuk mengisi luang waktu daripada bengong. Kapan,abang datang?". Tanya Mia, mencicipi makanan yang di masak suaminya."Jam 10 tadi, istrirahat sebentar dan lanjut masak. Gimana rasanya,enak?". Tanya Gabbar, tersenyum manis ke arah istrinya."Alhamdulillah,enak banget bang. Ikan bakarnya,sa
last updateLast Updated : 2023-11-09
Read more

Tukar Posisi

Mia, menceritakan tentang rumah tangga yang dulu. Ketika masih menjadi suaminya Herman, tidak ada yang di tutupinya.Gabbar,merasa sedih mendengar cerita istrinya yang penuh cobaan dan kesabaran. Beruntung bu Ratih, sudah pulang karena tidak mendapatkan apa yang di inginkannya."Jadi sedih karena cerita masa lalu,bang". kekehnya Mia, tersenyum kecil."Gak papa,abang senang mendengarnya. Bahkan kagum dengan sikapmu ini, mengambil keputusan sendiri". Gabbar, menghapus air mata istrinya itu."Kasian juga sih,kalau bu Ratih sampai di sita tempat tinggalnya. Semoga saja, anak-anaknya mau menolong dan membayar cicilan perbulannya". Kata Gabbar, tersenyum kecil.Mia, memeluk erat tubuh suaminya yang terasa hangat dan nyaman. Mereka berdua saling pandang dan berciuman dengan mesra."Abang". Lirih Mia, merasakan sentuhan lembut dari suaminya itu. "Uughhh... Abang". Rintihannya pelan, membuat Gabbar semakin bergairah ingin lebih dari sentuhan saja.Dengan sigap Gabbar, mengangkat tubuh istrinya
last updateLast Updated : 2023-11-10
Read more

Wanita Itu

Bu Sarmi dan menantunya ke rumah pak Gober menghadiri acara maulid nabi. Orang-orang sekitar sudah mulai berdatangan,masuk kedalam dan duduk menunggu acara mulai.Para wanita lainnya,masuk kedalam jalan samping rumah. Kediaman pak Gober, sangat luas dan besar."Simpan sini sendalnya,takut hilang loh". Bisik bu Sarmi, kepada menantunya itu."Ee.. Emangnya bisa gitu,bu?". Tanya Mia, tersenyum kecil."Iya,di daerah sini ada tangan jail nak. Kamu hati-hati loh,jangan sembarangan menaruh barang berharga yah". Bu Sarmi, memperingati menantunya."Bu Sarmi, sekarang sama menantu kemana-mana". Bu Arin, tiba-tiba di belakang bersama anaknya yang masih lajang belum menikah."Iya, dong. Sekarang gak sendirian lagi, bakalan ada teman kalau ada acara apapun". Kekehnya bu Sarmi, mereka masuk kedalam sama-sama.Mereka duduk saling berdekatan dengan ibu-ibu lainnya,mata mereka tertuju pada Mia begitu sangat cantik dengan penampilan sederhananya."Wahh...Bu Arin dan bu Sarmi,gagal jadi besanan". Kata b
last updateLast Updated : 2023-11-11
Read more

Disita

"Mau ikut ke peternakan sapi,dek?". Tanya Gabbar, menikmati secangkir kopi buatan sang istri."Gak bang,mau di rumah sama ibu. Kami mau masak-masak bareng,jangan lama-lama nanti yah. Biar kita bisa makan bareng loh,satu lagi sore ke desa sebelah mau ambil beberapa barang penting". Mia, duduk manis di dekat suaminya."Oke, secepatnya aku pulang. Makasih,aku pergi dulu". pamit Gabbar, setelah mengucap salam.Jam dinding menunjukkan pukul 6 pagi,ibu mertuanya keluar dari kamar. "Mia,ayo kita belanja sayuran di depan. Takutnya keburu habis sayuran di tempat mang Koko, biasa ibu-ibu yang serbu".Mia, segera bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati ibu mertuanya itu."Mau masak apa yah,bu?". Tanyanya kebingungan."Terserah kamu lah,mau masak apa. Kita lihat dulu, sayur apa yang kita beli nanti". Kekehnya bu Sarmi, mereka keluar dari rumah dan bergabung dengan ibu-ibu lainnya tengah sibuk memilih sayuran."Bu Sarmi,kita masak urap sayur gimana?". Kata Ayu, memberikan ide untuk di masak."
last updateLast Updated : 2023-11-12
Read more

Pindahan

Herman,mengusap wajahnya dengan kasar. Melihat kedatangan ibu,kakak dan adiknya itu. mereka menyelonong masuk kedalam, perasaannya campur aduk melihat mertuanya menatap tajam."Ini adalah rumah saya, tidak terima menampung seseorang. Meskipun bu Ratih,besan saya sekalipun". Tegas pak Karyo,ayah kandungnya Megan."Iya,kami tidak mau besan tinggal di rumah ini. Apa kata orang lain, melihat kita tinggal bersama". Sambung bu Janeta,bisa malu dengan teman-temannya. Bagaimana mungkin, seorang bu kades satu atap dengannya."Loh,saya tidak meminta izin kepada kalian. Saya meminta izin kepada Herman,anak saya sendiri. Dia jauh berhak mengambil keputusan,bukan besan". Sahut bu Ratih, mengepalkan tangannya dengan kuat."Aduhh...Jangan bikin malu bu,apa kata mertuaku benar.Mana mungkin aku memboyong ibu dan lainnya ke sini. Ibu, tidak tau siapa mertuaku?". Herman, berdecak kesal dengan keluarganya ini."Kalau tidak memberikan kami tumpangan di sini,maka belikan rumah baru untuk ibu. Biar kami mem
last updateLast Updated : 2023-11-13
Read more

Ibu Mertua

Bu Ratih dan anak-anaknya, terduduk lemas di teras rumah Mia. "Kita cari makan dulu di warung bu Murni,baru mencari tempat tinggal".Lingga dan Dani, mengangguk patuh pada ibunya. Mereka bertiga menuju warung makan bu Murni, memesan nasi campur yang memiliki porsi lumayan banyak aneka campuran juga.Ibu-ibu lainnya,nampak heran melihat bu Ratih dan anak-anaknya membawa beberapa tas."Bu Ratih,mau kemana? Bawa-bawa tas segala,mau liburan yah?". Tanya bu Murni, tersenyum kecil."Bu Murni,gak tau yah? Ibu-ibu lainnya sudah membicarakan tentang,bu Ratih. Rumahnya di sita sama juragan Karto,karena gak mampu bayar hutang. Hihihi...Maaf, keceplosan". Kekeh salah satu ibu-ibu yang makan juga.Wajah bu Ratih, langsung berubah masam mendengarnya. "Kurang ajar sekali, mereka menggosipkan tentangku". Gumamnya."Oh, lebih baik tinggal di rumah mertuanya Herman. Di rumahnya pak kades,besar dan luas". Sahut bu Ani."Masalahnya bu, mereka juga di usir dari sana. Mertuanya Herman,yang menceritakan sem
last updateLast Updated : 2023-11-14
Read more

Tidak Direstui

"Aku tidak setuju dengan pernikahan Sarmi, dengan Hanif. Lebih baik kamu menikah dengan Johan,dia seorang PNS dan mengajar disekolah SMP di dekat sini. Lagipula Hanif,jarang berada di desa karena merantau di luar kota. Aku sebagai mbakmu, tidak setuju!". Tegas bu Rossi, dengan tatapan tajam."Loh, bukannya Hanif ke luar kota mengurus Pekerjaannya mbak? Setahuku Hanif, merantau ke luar kota karena mengurus beberapa restoran. Bahkan orang banyak tau loh,ini adalah kehidupan Sarmi mbak. Kita sebagai kakaknya, tidak harus ikut campur dalam urusan pribadinya. Sudah cukup dulu mbak, meminta Sarmi menikah dengan Dando. Buktinya apa, Sarmi mendapatkan rasa sakit dalam rumah tangganya. Aku sebagai abangnya, tidak setuju dengan ide mbak". Tegas mang Seto,satu keluarga tengah berkumpul membahas tentang bu Sarmi menyetujui pak Hanif mengajaknya menikah."Bibi, tidak ada hak mengatur kehidupan ibuku. Sudah cukup ibuku, mendapatkan sakit hati karena kelakukan bapak yang tidak setia dengan ibu". Sah
last updateLast Updated : 2023-11-15
Read more

Rencana

Bu Arin, tak sabar menunggu kedatangan anaknya yang meminta bantuan kepada Gabbar besok hari.Dania,yang baru pulang langsung di tarik oleh ibunya. "Ada apa,bu? Main tarik-tarik saja, mau jatuh ni"."Aduhh... Gimana tadi? Gabbar,mau gak ngantar kamu besok ke kampus?". Tanya bu Arin, tersenyum sumringah.Awalnya Dania,memang tidak tertarik dengan Gabbar karena penampilannya yang udik. Sekarang baru di akuinya, Gabbar sudah mengubah penampilannya setelah menikah. Bahkan jauh lebih tampan dari biasanya, tidak mengenakan pakaian udik lagi. "Mau, besok pagi jemput ke sini". Jawabnya."Bagus-bagus jadi,ini adalah permainan pertama. Kapan-kapan lagi, ibu meminta bantuan kepada Gabbar untuk menjemputmu di kampus.Berlahan-lahan akan terdengar gosip yang beredar, tentang kamu dan Gabbar. Apa lagi, Gabbar seringkali bersama mu dan rumah tangganya dengan Mia hancur. Kesempatan ibu, mempengaruhi pikiran bu Sarmi untuk menyatukan kalian. Kamu sih, kenapa kemarin menolak perjodohan ini? Sekarang apa
last updateLast Updated : 2023-11-16
Read more

Perhiasan

Sepanjang perjalanan Dania, memasang wajah masam duduk di kursi bagian belakang. Sedangkan di depan Gabbar,tengah menyetir mobil dan di samping istrinya.Hati Dania memanas melihat Gabbar, begitu romantis memperlakukan istrinya. Apa lagi, Mia senyum-senyum dan malu-malu kucing.Bahkan mereka berdua tidak memperdulikan ada seseorang di belakang ,fokus menikmati perjalanan menuju kota dan saling bercanda tawa.Menyebalkan sekali, niatnya mau pamer sama teman-teman. Eee..Malah seperti ini, hilang moodku sepagi ini.Batin Dania, meremas ujung bajunya."Dania,kalau pulang dari camping mau di jemput atau gak nanti?". Tanya Gabbar,tanpa menoleh ke belakang."Boleh,apa sama istri nanti jemput aku?". Tanya Dania, berharap Mia tidak ikutan lagi."Jelaslah aku mengajak istri ku, sekalian jalan-jalan". Jawab Gabbar, langsung."Tapi,kalau istrinya Gabbar ikut bakalan gak muat nanti. Soalnya ada beberapa teman yang ikut, sekalian anterin mereka pulang ke rumah masing-masing". Alibi Dania,agar Mia ti
last updateLast Updated : 2023-11-17
Read more

Restoran

Megan, terus-terusan menepis tangan Herman yang kesal karena tidak mampu membelikan perhiasan yang di inginkan. Lebih parahnya lagi, harus kalah saing dengan Mia memiliki suami yang banyak uang."Aku sudah bilang sama kamu, uangku tinggal sedikit. Mana cukup membeli perhiasan harganya mahal sekali,jangan membuat ku pusing". Kata Herman, meninggalkan parkiran mall."Setidaknya kamu usaha kek,jangan sampai kalah sama mantan istrimu. Mau taruh dimana wajahku mas? Mia, mendapatkan suami royal dan tau sendiri berapa harga perhiasan tadi? Aku yakin sekali mas, suaminya Mia memiliki pekerjaan sampingan bukan petani semata". Megan, menaruh rasa curiga kepada suami Mia.Herman, menyipitkan bola matanya dan penasaran juga. "Palingan tabungan bertahun-tahun, atau baru jual tanah sawah suaminya Mia.Mana mungkin memiliki pekerjaan sampingan lainnya, gak yakin aku"."Menyebalkan sekali,kalah dengan Mia. Kamu manager keuangan mas, apa gak bisa minjam uangnya perusahaan sebentar? Jumlah gak banyak ko
last updateLast Updated : 2023-11-18
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status