Adel, tercengang yang menampar wajahnya adalah ibu mertuanya sendiri.Sedangkan di ambang pintu adik iparnya,Mia yang tersenyum manis ke arahnya."Mia, ngapain kamu ke sini?". Tanya Herman, kebingungan atas kedatangan istrinya."Aku sudah lama menunggu mu,mas. Token listrik habis mas,aku perlu uang untuk membelinya. Mana uang bulanan ku,mas?". Mia, menadah tangannya ke depan sang suami.Mia, mendelik ke arah kakak iparnya masih mengelus-elus pipinya itu. "Gimana mbak, rasanya di tampar? Enak pasti yah,kasian sekali". Ejek Mia, menyunggingkan senyumnya."Kamu bisa nunggu aku pulang, Mia. Kaki pincang sok-sokan kemana-mana,yang ada membuat orang susah". Gerutu Herman, tidak menyukai kedatangan istrinya."Diam kamu, Mia! Semua ini, gara-gara kamu tidak memberikan sertifikat rumah itu!". Bentaknya Adel, matanya memerah habis menangis."Aku tidak mau mbak,karena hartaku satu-satunya". Kata Mia, menoleh ke arah ibu mertuanya nampak kesal."Mana mas,uang bulananku? Kalau tidak ada,jangan minta
Last Updated : 2023-09-27 Read more