Home / Romansa / Istri Seksi Sang Casanova / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Istri Seksi Sang Casanova: Chapter 51 - Chapter 60

72 Chapters

Bab 51. Lolos dari Maut

Teriakan Niel membuat panik Mutia dan Celine. Seketika menoleh pada Adam yang sudah terkulai lemah tak sadarkan diri di atas rerumputan dengan Neil yang menangis histeris. Bukan hanya itu, teriakan Niel tadi pun lantas membuat orang di sekitar berkerumun menolong Adam. Dikarenakan pengasuh Neil juga meminta bantuan pada mereka. Celine tidak bisa tinggal diam, lalu ia pun memaksa tangannya terlepas dari Firheith kemudian berlari menyongsong Adam. "Permisi, saya keluarganya!" Celine menyibak kerumunan orang-orang dengan wajah panik. Mendengar itu, mereka memberi celah. Celine akhirnya bisa memapah kepala Adam di pangkuan, sambil menepuk pipi pria itu yang terlihat lemah dengan terisak-isak. "Bangun, Adam! Bangun!" panggil Celine penuh khawatir. Air matanya berderaian jatuh sehingga Neil yang sedang ditenangkan oleh pengasuhnya pun mengarahkan tatapan bingung pada Celine. "Kau siapa?" Pertanyaan itu membuat Celine mengangkat pandangannya ke depan Neil yang terlihat begitu sedih.
last updateLast Updated : 2024-05-12
Read more

Bab 52. Hanya Sebentar Baby!

Kelopak mata Mutia mengerjap haru memerhatikan keseriusan ekspresi Firheith saat berusaha meyakinkannya. Hati Mutia bergetar, secara refleks Mutia melingkarkan tangannya di lengan Firheith dan menimpakan kepala dengan manja. Bahkan setelah itu seraya menaikkan pandangannya ke wajah tampan Firheith, Mutia lalu berkata dengan tatapan imut yang membuat Firheith gemas. "Umm… Aku mencintaimu, Fir." "Aku malah lebih mencintaimu, Baby…,” balas Firheith seraya mencubit dagu Mutia. “Sangat dan menggilaimu.” Mutia tersipu. Cup! Bibir merah delima Mutia yang tampak segar itu dikecup Firheith. Mutia pun memejamkan matanya saat merasakan bibirnya dipagut lembut, sehingga Firheith memperdalam ciumannya. “Rasa sayangku bahkan tak bisa diukur dengan apapun. Terlebih rasa takutku bila kehilangan dirimu, Baby," balas Firheith kemudian melumat bibir Mutia lagi yang sudah membuatnya ketagihan. Mutia pasrah-pasrah saja menikmatinya, tapi juga membalas setiap hisapan Firheith di bibirnya ya
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more

Bab 53. Pertentangan

Mutia yang napasnya terengah-engah itu pun tak sengaja melirik nama yang terpampang di layar ponsel Firheith dengan mata membulat setelahnya. “Honey…” Mutia bicara dengan susah payah, Firheith telah membuatnya tak berdaya ketika tangan Firheith membelai paha bagian dalamnya. “Tapi … itu dari papamu. Sepertinya penting, ugh….” “Oh, Baby… Nanti saja aku mengangkat telepon itu. Kita harus bercinta dulu.” Firheith sudah tak sabar, tangannya masuk kian dalam. Membuka lipatan itu yang telah basah karena ulahnya bermain di sana dengan penuh gairah. Namun saat Firheith merebahkan Mutia ke atas ranjang itu, tiba-tiba saja mereka berdua mendengar kamarnya diketuk dari luar. “Fir, ini papa!” Mutia lalu menggelengkan kepala memberi isyarat agar Firheith menunda kegiatan panasnya yang akan menguras banyak peluh. “Sial!” Firheith merutuk kesal. Ia terpaksa bangun dari atas tubuh Mutia, dengan kondisi tanggung menahan hasrat di tubuhnya yang masih membara. Mutia langsung memakai kemb
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more

Bab 54. Dua Pria Bicara

“Oh, sial!” Firhieth mengumpat sambil meraup wajahnya dengan kasar mendengar itu dengan luapan amarah yang bercokol dalam dada. Ia sudah bisa menduga kalau Adam tak akan benar-benar ikhlas menikahi Celine tanpa suatu tujuan. “Pa, kenapa kau menuruti ide si duda gila itu?” tanya Firheith penuh kecewa. “Bagaimana cara papa menolak sebagai orang tua jika adikmu sendiri mengancam akan bunuh diri, Fir!” terang Gabriel menekankan, “Dia sudah cinta mati dengan Adam Janssen. Padahal banyak pria lain yang bisa papa carikan untuk Celine jika mau menuruti papa. Sayangnya adikmu itu sama keras kepala sepertimu dan mamamu.” Terkatup sudah bibir Firheith menyadari hal itu. Seketika mengingatkan asal muasal Firheith bisa menikahi Mutia. Ya, tidak jauh berbeda dengan yang Celine lakukan. Oh, ternyata semua wanita sama-sama suka mengancam sebagai andalan jika menginginkan sesuatu, pikir Firheith. Bedanya, Mutia itu wanita yang sangat tulus dan baik dari semenjak Firheith mengenalnya du
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

Bab 55. Menghindar

“Cepat sekali berubah pikiran? Apakah calon suamimu yang duda itu memaksamu untuk ikut dengan kami?” tanya Firheith yang tak suka berbasa-basi itu penuh selidik pada Celine. "Jangan berpikiran buruk terus pada Adam, Fir! Dia tidak memaksaku, tapi aku yang mengajaknya. Karena biar dia mengenal keluarga nenek!" sangkal Celine tak terima, baginya Adam itu pria yang sangat baik dan tahu etika. Firheith sekalipun tak percaya. Bahkan Firheith tampak posesif merengkuh pinggang Mutia, ketika Adam keluar dari mobil dan menggandeng Neil berjalan menghampiri Celine. Adam diam-diam tertangkap olehnya sedang memperhatikan Mutia. “Miss Mutia!” sapa Neil antusias, sehingga Celine yang akan menyapa bocah itu hanya bisa menahan suaranya dalam hati. Terlihat kesal sekali karena usahanya mendekati Neil selalu gagal. “Hey—” “Baby?" potong Firheith. Seketika menghalangi pandangan Mutia dari Niel, dengan tubuhnya. Ia lalu mencium kedua punggung tangan Mutia dengan kecupan lembut. “Honey, jan
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

Bab 56. Berlibur ke Gent

Mainan yang telah dibeli untuk buah tangan sang keponakan sudah Firheith bayar di kasir. Ia dan Mutia lalu melanjutkan perjalanannya ke kota Gent. "Fir, kota ini sangat indah, ya?" kata Mutia mengamatinya di balik kaca mobil sore itu. Bangunan tua, rumah-rumah, kastil di tengah kota, lampu jalanan yang antik dan jalanan yang terbuat dari batu terlihat menakjubkan menghiasi kota Gent. "Karena Gent adalah kota yang sangat tua, Baby. Dan kebetulan sekali kita ke sini, saat musim panas sebelum seminggu lagi resepsi pernikahan kita digelar." "Maksudnya bagaimana?" Mutia bertanya dengan beralih mengarahkan tatapannya pada Firheith yang fokus menyetir. "Saat musim panas tiba, di kota Gent terdapat Gentse Feesten dan festival-festival lainnya, Baby." Mutia semakin tidak mengerti. "Apa itu?" "Gentse Feesten adalah festival yang puncaknya ada di musim panas selama sepuluh hari. Semua penduduk tidak tidur dan tidak bekerja. Ya, hanya berpesta!" papar Firheith mengejutkan Mutia, b
last updateLast Updated : 2024-05-15
Read more

Bab 57. Si Sombong Terkena Getah

Neil terlihat senang sekali menerima kado dari Mutia. Akan tetapi, Mutia terkejut sewaktu tangannya tiba-tiba ditarik Firheith. “Ikut aku!” Firheith tak memberi kesempatan Mutia menyela. Suaminya itu terus membawanya ke dalam rumah. Bahkan sengaja menyenggol bahu Adam dengan keras saat berjalan. “Minggir sialan!” Firheith memperingati sengit pada Adam, sudah muak dengan gelagat munafiknya. Tanpa memedulikan tatapan bingung Carla, Linda yang menemani Anne bermain. Frans, Brat dan Robin yang menjadikannya pusat perhatian. Kenapa Firheith terang-terangan tak menyukai calon suami Celine? Mereka semua bertanya-tanya dalam hati. Hanya Gabriel yang tahu alasannya dan bisa menebak alasan Firheith marah. Melewati Celine yang memegangi mangkuk potongan buah ketika menuju Adam dan Neil, seolah tak melihat siapapun lagi kecuali tujuannya sampai di kamar atas dengan menaiki tangga. Braaakk…. Setelah Firheith memasukkan Mutia ke dalam salah satu kamar di sana, pintu dibanting
last updateLast Updated : 2024-05-16
Read more

Bab 58. Saling Mengancam

"Celine!" teriak Mutia, Gabby dan Yura bersamaan. Terkejut melihat Celine yang terpeleset kini merintih kesakitan. Mereka bertiga kemudian membantu Celine bangun, tetapi Celine menolak dan justru marah-marah. "Aaarkh! Ini semua gara-gara kalian yang sembarangan meletakkan minyak goreng sampai aku terpeleset!""Bukan minyak gorengnya yang salah, Celine? Tapi kau yang kurang berhati-hati," sela Gabby lalu memegangi tangan keponakannya itu, "Ayo bangun! Biar kuantarkan kau ke kamarmu—""Tidak usah dan jangan menyentuhku, Aunty! Ini juga kesalahanmu yang terlalu pelit. Aku minta dimasakkan steak daging oleh Yura saja, kau larang!" Celine menepis tangan Gabby, menatapnya dengan penuh kebencian. "Awas saja kalau sampai aku keguguran. Aku pasti akan menuntut kalian bertiga, dasar orang miskin sialan! Aaarghh!" rintihnya lagi saat rasa sakit itu kembali datang. Dan teriakan mereka tadi saat Celine jatuh, membuat sebagian keluarganya yang berada di luar halaman rumah tengah mempersiapkan a
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

Bab 59. Bertukar Pasangan Dansa

“Ohoho, si duda mulai berani mengancamku rupanya?” Firheith memiringkan bibir sambil menabrakkan dadanya seketika, hingga Adam gelagapan terhuyung. Sudah hampir terjatuh Adam berusaha berdiri dengan benar. Firheith kembali menabrakkan dadanya, terus menerus sampai Adam terpojok ke dinding. “Ayo lawan aku sekarang!” Firheith terus menantang tanpa rasa takut, menatap remeh pada Adam. “Dasar brengsek!” dengkus Adam menderu napas kasar. “Kau yang brengsek! Berani-beraninya kau mengancamku, huh?!”Baru saja Adam hendak berbalik menyerang Firheith, tiba-tiba suara Mutia membuatnya urung. “Honey, kalkun panggangnya sudah—” Mutia menghentikkan ucapan, manakala Adam tetap berada di posisinya yang tersudut dan Firheith di depannya menoleh. “Sudah apa baby?” Firheith bertanya sambil tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya kepada Mutia.Mutia menjadi gugup, apalagi Firheith kini telah berada di hadapannya. Menghalangi jarak pandang Adam terhadapnya dan memenjara wajah Mutia dengan tangan
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

Bab 60. Suara Desahan yang Membuat Gila

“Apa maksudmu menyuruhku tidak boleh berhenti, Mr. Janssen?” Mutia bertanya dengan galak, juga waspada menepis semua sentuhan tangan Adam di tubuhnya. “Hey, kenapa kau marah? Aku hanya berkata kalau tidak bisa berhenti karena musiknya belum selesai? Lihatlah mereka semua! Menari juga, bukan?” Adam menunjuk semua anggota keluarga Lander yang bergembira menari dengan pasangan masing-masing. Dada Mutia kembang-kempis. Sekarang Mutia merasa bahwa apa yang dikatakan Firheith itu benar! Adam menyukainya. Tarian salsa ini hanya dimanfaatkan pria itu untuk bisa mendekatinya. “Biarkan mereka menari, karena tujuan mereka jelas. Sementara kau, tidak!” Mutia menekankan dengan tegas dan berlalu meninggalkan Adam tanpa pamit. “Tunggu, Mutia. Kau hanya salah paham?” panggil Adam diabaikan wanita ayu itu. Masa bodoh! Lagi pula Adam bukan siapa-siapanya? Gelagatnya juga membuat Mutia muak dan kini wanita itu tengah berjalan tergesa menuju meja minuman. Firheith mengawasi istrinya dari jauh, t
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status