Home / CEO / Istri Dadakan CEO Rupawan / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Istri Dadakan CEO Rupawan : Chapter 61 - Chapter 70

189 Chapters

Bab 61 Apakah Dia Juga Mencintai Aku?

Setelah berpakaian rapih, Freya memutuskan untuk kembali bekerja ke kantor. Karena ia merasa sudah baikan kondisi tubuhnya. Bahkan setelah sampai dan duduk di ruangan kerjanya. Wanita berparas cantik itu pun masih mengingat jelas tentang apa yang telah terjadi dengan sang suami semalam tadi. "Ck, astaga. Aku ini kenapa ya? kenapa masih mengingat hal itu apakah ini pertanda jika aku sudah jatuh cinta padanya? tapi mana mungkin," Freya berbicara sendiri, tentang apa yang sedang ia rasakan akhir-akhir ini terhadap Damian. Bahkan Freya juga tidak mengerti, sampai-sampai dirinya selalu merasa kangen setiap kali berpisah dengan suaminya walaupun hanya sebentar saja. "Apakah ini bawan bayi?" gumamnya dalam hati. Ketika Freya tengah dilema dengan apa yang saat ini ia rasakan, tiba-tiba saja seseorang datang mengetuk pintu ruangan kerjanya. Tok...tok ..Freya seketika terbuyar dari lamunannya, dengan cepatnya kembali bersikap profesional. Lalu berusaha mencoba untuk melupakan tentang suamin
Read more

Bab 62 Apakah Ini Sebuah Kebetulan?

Ketika Dave masih merapihkan penampilannya dengan memakai jambang palsu, tiba-tiba saja seseorang datang mengetuk pintu ruang kebesarannya. Tok...tok ..Seketika pria berparas tampan itu pun menghentikan aktifitasnya sejenak, lalu melontarkan pertanyaan untuk memastikan. "Siapa?" tanyanya. "Saya Freya tuan," sahut Freya dari luar yang masih berdiri di depan pintu. Dave terkejut, ketika mendengar istrinya yang datang. Rasanya ia masih merasa nervous tapi sebisa mungkin dirinya bersikap seperti biasanya. Tanpa membuang waktu lagi Dave menyuruh Freya untuk segera masuk. "Masuklah," perintahnya dengan nada suara bariton. Setelah mendapat ijin, Freya akhirnya memegang gagang pintu, lalu masuk ke dalam. KlekPintu terbuka, terlihat Dave tengah berdiri menghadap jendela besar, sampai membuat Freya sangat gugup entah apa hal yang membuat bosnya itu memanggilnya di jam yang masih pagi. "Tuan, ka Mandy bilang anda memanggil saya? kalau boleh tahu ada apa ya?" tanya Freya memulai topik pem
Read more

Bab 63 Tatapan Tak Biasa

Setelah menu makanan telah siap, kini seorang pramusaji mulai datang dan menghampiri meja Dave dan juga Freya. Dengan membawa beberapa nampan. "Tuan, nona. Maaf telah menunggu," seorang pramusaji wanita mulai menyimpan beberapa menu makanan sesuai selera bosnya. Dave hanya berdehem, namun berbeda dengan Freya. Wanita cantik itu tidak pernah lupa untuk mengucapkan terimakasih kepada orang yang sudah sangat baik melayani dirinya. "Terima kasih mbak," Freya tersenyum ramah. "Nona tidak usah sungkan, karena ini semua sudah tugas saya, kalau begitu semoga tuan dan nona menikmati sajian makannya, dan jika membutuhkan sesuatu lagi panggil saja kami tergugah. Ketika melihat steak sapi dan jus strawberry. Kedua mata Freya terkagum bahkan ia sampai ngiler ketika melihat makanan yang membuatnya ngiler. "Wah, makanannya terlihat sangat enak. Rasanya aku pingin mencobanya. Apakah tidak papa tuan?" Freya dengan spontan meminta ijin. Melihat sikap sang istri yang terlihat menggemaskan dan sepe
Read more

Bab 64 Bawaan Bayi

Setelah selesai makan siang dan membahas tentang rancangan yang akan di promosikan miliknya, kini Freya kembali lagi ke ruang kerja rasanya ia sangat bahagia. Karena kabar hari ini begitu membuatnya senang. "Aku harus mengabari Damian dan berterima kasih padanya, karena berkat dia perlahan impianku mulai terwujud satu persatu," gumam Freya seraya mengambil ponsel, lalu mencoba untuk menelpon suaminya. Akan tetapi baru saja wanita cantik itu berjalan menyusuri lobi, tiba-tiba saja Melisa datang dan mencengkram erat pergelangan tangannya. "Aaaakkkh, sakit," rintih Freya lalu memutar badan dan menoleh ke arah belakang. Melihat Kaka tirinya, Freya pun terkejut dan syok karena tiba-tiba saja ada di belakangnya. "Ka Melisa! apa yang kamu lakukan? cepat lepaskan, tanganku sakit," ucap Freya menatap tajam Melisa. Bukannya melepaskan, Melisa malah memperkeras cengkraman tangannya dengan penuh kebenciannya. "Owh, sakit ya? dasar wanita gatal. Kamu ini sudah punya suami yang kere itu, Freya
Read more

Bab 65 Membenci Sebuah Kebohongan

Setelah jam kantor usai, Freya sengaja menunggu Damian yang sudah berjanji untuk menjemput. "Kenapa dia masih belum datang juga ya?" Freya terlihat begitu gelisah seraya menatap jam yang melingkar di tangannya. Rasanya sudah tidak sabar ingin segera menceritakan kabar gembira pada Damian, karena ia tidak bisa memungkiri berkat suaminya itu kini perlahan karier dan impian Freya mempunyai sedikit harapan yang menjanjikan di masa depan. Sementara Dave yang sudah keluar dari perusahaan dari pintu gerbang belakang, masih bersiap di dalam mobil untuk merapihkan penampilannya sebagai Damian. "Leo, kau sudah membawa baju gantiku?" tanya Dave sembari membuka jas hitamnya."Sudah tuan," sahut Leo lalu segera memberikan paper bag hitam, yang berisi beberapa kemeja yang suka di pakai oleh Dave sebagai ciri khas seorang Damian. Dave segera mengambil paper bag di tangan supir pribadinya, lalu dengan cepatnya mengganti pakaian, dan melepas jambang palsu yang selalu ia pakai setiap kali berada di
Read more

Bab 66 Menjalin Kerja Sama

Sesampainya di sebuah mall besar, Freya dan Damian berjalan memasuki pusat perbelanjaan yang sangat ramai di kunjungi oleh orang-orang. Untuk yang pertama kalinya Damian merasa terharu karena Freya sudah mulai berubah. "Mas Damian, kenapa berhenti?" tanya Freya terheran saat melihat sang suami, yang tiba-tiba saja menghentikan langkahnya. Damian menatap Freya dengan netra yang berkaca-kaca, apa lagi setelah mendengar Freya memanggilnya sebagai seorang suami yang lebih sopan tidak seperti biasanya. "Freya! jawab aku dengan jujur, apakah kamu sudah menerima aku sebagai suamimu. Sampai kamu tidak malu berjalan dengan pria apa adanya seperti aku," Damian menghujam sang istri dengan beberapa pertanyaan, karena ia begitu sangat penasaran. Freya menghela nafas panjang, lalu perlahan mulai menjawab pertanyaan yang di lontarkan kepadanya. "Kenapa masih bertanya seperti itu, bukanlah aku sudah bilang aku akan berusaha untuk menerima kamu, perutku sudah lapar, ayo kita makan," Freya mengalih
Read more

Bab 67 Saling Menguntungkan

"Uang! Memangnya apa yang kamu inginkan dariku?" Melisa berbalik tanya, karena ia begitu penasaran dengan syarat yang di ajukan Khatrine kepadanya. Khatrine memancarkan senyum miring, lalu ia mulai mengatakan apa yang dia mau kepada Melisa, terutama tentang hasil desain Freya terbaru di perusahaan Dave. "Aku akan memberikan kamu uang banyak, tapi dengan satu syarat, kau ambil dan berikan desain Freya kepadaku lalu akan memberikan langsung uang itu, bagaimana kamu mau kan? lagi pula ini saling menguntungkan kita, jika kamu sudah setuju, maka hubungi aku dan ini kartu namaku," Khatrine memberikan kartunya lalu pergi begitu saja. Melisa yang masih mematung pun hanya terdiam, dan mulai memikirkan ucapan Khatrine. Karena ia juga begitu membenci Freya dan tidak suka jika bos yang sudah lama ia sukai malah bersikap baik pada saudara tirinya itu. "Apakah aku harus menerima tawaran wanita tadi? selain aku dapat uang, mungkin Freya akan sangat di benci oleh tuan Dave jika desainnya sampai b
Read more

Bab 68 Posesif

"Bagaimana makanannya enak tidak?" tanya Freya seraya asik memakan steak sapi yang di campur oleh saus teriyaki. "Lumayan juga, rasanya tidak buruk," Jawab Damian menatap sang istri, yang tengah begitu lahap memakan makanan kesukaan bahkan sampai bibir Freya sambil belepotan saus. Tingkah laku lucu Freya membuat Damian baru tahu, jika istrinya mempunyai sisi lucu dan sangat menggemaskan. Hingga membuatnya dengan spontannya lelaki tampan itu pun mulai meraih dan mengelap sudut bibir wanita yang telah menjadi istrinya itu. "Astaga, Freya. Pelan lah makannya karena tidak akan ada orang yang menghabiskan semua makanan ini," Peringat Damian tersenyum kecil dan menggelengkan kepala. Seketika hati Freya menciut malu, ketika tangan Damian mendarat tepat di sudut bibirnya. Suasana di antara mereka terasa hening dan canggung. Dengan cepatnya Freya menjauhkan diri. "Khm, apa ada noda di bibirku? kenapa kamu tidak bilang saja. Tidak usah repot," Freya sangat malu, ia dengan cepatnya meraih t
Read more

Bab 69 Kegelisahan Dave

Beberapa hari kemudian, Melisa sudah memikirkan dengan sangat matang tentang tawaran Khatrine untuk bekerja sama menghancurkan Freya. Kedua wanita itu pun duduk bersama dan saling berhadapan di sebuah kafe, yang telah di tentukan kemarin. "Bagus kalau kamu mau dan sudah memikirkan tawaranku, aku sangat senang. Akhirnya kamu mau menerima tawaranku. Oh iya ada satu hal yang ingin aku tanyakan padamu. Sebenarnya apa kamu dan Freya itu hanya sebatas rekan kerja atau ada hubungan lain?" Khatrine bertanya karena ia begitu penasaran. Mendengar pertanyaan Khatrine, Melisa sebenarnya sedikit males. Tapi demi mendapatkan sebuah keuntungan ia pun mulai terbuka. "Sebenarnya dia adalah saudara tiriku, aku sangat benci dan muak kepadanya, karena dia selalu saja mencoba untuk mencari perhatian bos, padahal bos tipikal pria cuek dadu dulu, tapi pada Freya sikapnya itu sangat beda," jawab Melisa dengan nada tidak suka. Khatrine terkejut, saat mengetahui jika ternyata Melisa adalah saudara tiri sai
Read more

Bab 70 Menjadi Wanita Tangguh

Keesokan harinya, Melisa sudah berangkat ke kantor lebih awal. Karena ia ingin melakukan rencana yang sudah ia sepakati dengan Khatrine. Mengambil hasil desain Freya yang akan di lombakan di sebuah Catwalk. "Bagus, sepertinya belum ada banyak karyawan yang datang. Aku harus bisa menemukan gambar desain Freya," Melisa berjalan mengendap-endap ke ruangan kerja Freya. Setelah memastikan tidak ada orang yang melihatnya. KlekSetelah memasuki ruangan, Melisa segera menutup pintu kembali. Dan mengambil kesempatan untuk mencari yang dia inginkan. "Aku harus mendapatkannya, tidak boleh gagal," Melisa melihat jarum jam yang menunjukan angka 06. 13 menit. Semua draf dan beberapa barang yang ada di meja Freya, mulai Melisa geladahi satu persatu hingga wanita itu menemukan tiga jenis gambar dress di dalam laci. "Ck, banyak sekali. Mana yang harus aku ambil ya? jika aku mengambilnya semua pasti akan repot dan jadi masalah. Astaga kenapa aku tidak kepikiran ya. Aku fotoin saja di ponsel jadi ak
Read more
PREV
1
...
56789
...
19
DMCA.com Protection Status