Dion, yang sedari tadi menahan diri, akhirnya menyahut. "Heh, Derren. Kita nggak maksa kok. Kalau kamu masih betah di penjara, ya udah balik sana."Suasana mendadak sunyi.Morgan memandang Derren, menunggu responsnya. Namun, alih-alih marah atau membalas dengan omelan lain, Derren justru melangkah maju dan menepuk pundak Morgan."Makasih ya, Gan," ucapnya, tulus.Morgan sempat terkejut, begitu pula dengan Jon dan Dion. Momen ini sungguh langka—sangat mustahil bagi Derren, si anak manja yang selalu angkuh, untuk mengucapkan kata terima kasih. Namun, kali ini, suaranya terdengar jujur, tanpa nada sarkasme seperti biasanya.Morgan hanya mengangguk singkat, tanpa kata-kata."Iya aku salah. Aku ngaku salah karena selama ini udah buat kalian susah. Seumur-umur baru kali ini aku punya utang budi," lanjut Derren, suaranya sedikit lebih pelan.Morgan menghela napas. "Nggak usah gitu. Semuanya ada timbal baliknya.""Bener, Gan. Tapi apa yang udah kamu lakuin ke aku, nggak sebanding sama apa yan
Last Updated : 2025-02-01 Read more