Langit sudah mulai menggelap saat mobil yang mereka tumpangi akhirnya berhenti di sebuah sudut kota yang sepi. Morgan dan ketiga temannya turun, masih sedikit waspada meski mereka tahu keadaannya lebih aman daripada di desa tadi."Makasih, Bang," ucap Morgan, sedikit menunduk sebagai tanda hormat."Yok, ati-ati," sahut salah satu dari mereka sebelum mobil itu melaju pergi, meninggalkan keempat buronan itu di tepi jalan.Sejenak, mereka hanya berdiri di sana, menatap mobil itu hingga benar-benar hilang dari pandangan."Baik banget ya mereka," puji Jon, masih tak percaya bahwa orang-orang yang sering dipandang sebelah mata justru yang menolong mereka."Iya, nggak nyangka," sahut Dion."Berasa kayak mimpi semobil sama bencong," ujar Derren dengan nada bercanda."Eh, jaga mulutmu. Gitu-gitu juga baik hatinya," tegur Jon.Setelah itu, mereka semua terdiam. Mereka sadar bahwa perjalanan mereka belum berakhir. Sekarang, pertanyaan paling penting adalah mau kemana setelah ini?Jon yang perta
Terakhir Diperbarui : 2025-02-02 Baca selengkapnya