Home / Romansa / Istri Jaminan Sang Laksamana / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Istri Jaminan Sang Laksamana: Chapter 161 - Chapter 170

215 Chapters

Bab 159. Kehilangan Tangan Kanan

SATU MINGGU SEBELUMNYASelama latihan, seluruh anggota The Seven Wolves beserta PA mereka selalu makan di satu meja panjang bersama-sama. Semua membawa asisten pribadi atau kepala keamanan kecuali Bryan yang membawa dua sahabatnya, Arya Mahendra dan Juan Del Luca. Canda tawa dan pembicaraan tanpa sekat antara atasan dan asisten mereka terjadi begitu saja. Aidan duduk di sebelah Mars sedangkan Glenn duduk diapit Juan dan Blake. Shawn yang juga ikut latihan duduk di sebelah Blue yang duduk di samping Han dan Jayden. Arjoona menyatukan seluruh keluarganya dengan
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

Bab 160. Ancaman Nyata

Dengan sebelah tongkat di tangannya, Shawn menghampiri Emma yang duduk termenung memangku bendera yang tadi diberikan oleh Shawn saat upacara pemakaman.Emma yang mengangkat perlahan wajahnya melihat Shawn hendak berdiri tapi Shawn memintanya untuk duduk saja. Shawn kemudian duduk di sebelah Emma dan meletakkan tongkat di sampingnya.“Aku turut berduka, Nona Webster,” ujar Shawn membuka pembicaraannya. Emma tak menjawab dan hanya mengangguk saja. Sebelah tangan Shawn lantas mengepal.“Aku tau aku adalah pihak yang paling bersalah dalam kematian Blue. Aku lah yang mengajaknya dalam misi itu. Jika ada orang yang ingin kamu tuntut, itu adalah aku,” sambung Shawn lagi. Emma perlahan menoleh pada Shawn yang belum melihat padanya. Mata Emma masih merah karena airmata yang belum pergi dari kelopak matanya.“Maafkan aku!” gumam Shawn dan menoleh pada Emma dengan raut wajah dan mata yang masih merah. Shawn baru saja menangis dan
last updateLast Updated : 2023-10-31
Read more

Bab 161. Masa Lalu Yang Mengejar

Aidan Caesar diberi kejutan oleh teman temannya yang datang tiba-tiba untuk membuat camping dadakan di halaman rumah barunya di LA. Namun berita mengejutkan malah diterima oleh Aidan dari Joona."Dia sudah mati, Joona. Aku dan Shawn yang membunuhnya!" ujar Aidan setengah berbisik. Arjoona hanya diam dan menoleh pada Shawn lagi yang terlihat sedikit menunduk."Yang jelas, orang-orang yang menusuk Shawn, menembak Arya dan membunuh Blue... adalah orang-orang Kanishka," jawab Arjoona lalu menelan ludahnya. Aidan nampak gusar lalu menyisir rambutnya dengan rasa cemas yang luar biasa."Kenapa ini tidak berakhir? Ini sudah hampir dua tahun dari semenjak kami menghabisi Kanishka. Mengapa dia belum mati? Tapi aku yakin sudah memastikan jika ia mati saat itu." Aidan bersikeras. Jayden yang mendengar bisik-bisik kemudian menghampiri."Kanishka memang sudah mati. Tapi Putranya belum," ujar Jayden pada Aidan. Aidan langsung melepas napas kesal, ia lalu memandang Shawn
last updateLast Updated : 2023-10-31
Read more

Bab 162. Doppelganger

MARKAS GOLDEN DRAGON "Hiyat ... hiyat ... ciyaatt!" Andrew, Ares dan Jupiter berlatih Wing Chun bersama Jayden Lin di markas Golden Dragon seperti biasanya. Selama tiga kali seminggu, putra-putra anggota The Seven Wolves akan berlatih beberap ailmu beladiri yang mereka pilih sendiri. Dari Wing Chun, Taekwondo, Karate sampai Aikido. Tiga sekawan Ares, Jupiter dan Andrew memilih Wing Chun sebagai pilihan. Selain juga Ares sudah lebih dahulu belajar Taekwondo dari sang ayah. Andrew lalu diajari oleh Jayden untuk berlatih menangkis serangan dari depan. Dimulai dengan gerakan dasar dan lambat karena Andrew masih kecil lalu sedikit lebih cepat sampai ia benar-benar hapal. Jayden lalu menyerang dengan pura-pura meninju perutnya. Andrew yang ceria malah jadi tertawa merasa ia digelitiki. "Om Jay!" Andrew mengikik. Ares yang melihat ada peluang untuk bercanda ikut datang dan ikut-ikutan menyerang Jayden. "Ciaaatttt!" pekik suara kecil Ares mencoba mengeluarkan jurus menendangnya yang baru
last updateLast Updated : 2023-10-31
Read more

Bab 163. Saat Yang Membingungkan

Mars hanya bisa menghela napas dan menghempaskan punggungnya ke sofa. Bryan hanya melihat saja pada Jayden dengan pandangan sedih bercampur miris."Aku tidak ingin kamu sakit lagi, Jay," ujar Bryan dengan nada sedikit lembut."Aku tidak sakit Bryan. Aku sehat!" Jayden memotong dengan cepat lalu menyisiri rambutnya gusar."Jay, please!" Mars mulai menyerah. Ia sudah tak sanggup jika harus melihat jayden kembali terpuruk stress seperti sebelumnya. Belum sempat Jayden menjawab, tiba-tiba terdengar bunyi bel di pintu depan Jayden. Semua orang kini menoleh, sementara Mars berdiri dan akan membuka pintu."Siapa yang datang!" Jayden bertanya dengan wajah bingung. Nathan langsung masuk ke apartemen Jayden buru-buru bahkan masih memakai scrub dokternya."Jay, kamu tidak apa-apa?" tanya Nathan begitu khawatir bahkan langsung memegang sebelah pipi Jayden. Namun Jayden melihatnya aneh."Untuk apa kamu kemari?""Lho, kata Arjoona kamu sakit lagi,"
last updateLast Updated : 2023-11-01
Read more

Bab 164. Kencan Semalam

21+Pulang dari pernikahan Anthony Lin dan Tantria Purnama, Shawn malah merasa panas. Entah mengapa ia merasa seperti selalu ingin dekat dengan Kiran. Tak jarang, ia malah memanggil istrinya untuk datang saat dirinya sedang bekerja hanya untuk melakukan hubungan intim di kantor.Tak ada yang tau karena Shawn memang memiliki ruangan di kantornya yang tersembunyi. Tapi Kiran pun tak menolaknya sama sekali.Malam ini juga sama, Shawn mengambil kesempatannya karena Andrew tidur lebih cepat setelah kelelahan dari pesta pernikahan itu. Usai membawa Andrew ke kamar tidurnya, Shawn tak membuang waktu sama sekali.Kiran yang baru saja selesai membuka anting-antingnya, langsung ditarik oleh Shawn ke arahnya. Tali pinggang pada mantelnya ditarik sampai terlepas dan Shawn langsung menyerang Kiran dengan ciuman panas.Sebelah tangan Shawn lantas menarik mantel yang dipakai Kiran sampai terbuka sementara bibirnya tak berhenti mengulum. Kiran tersenyum di sela ci
last updateLast Updated : 2023-11-01
Read more

Bab 165. Cinta Di Antara Kita

Jemari Shawn masih sedikit meremas rambut Kiran sambil mengatur napas dan tersenyum tipis. Ia bahkan belum melepaskan ikatannya dengan Kiran sama sekali. Kiran bahkan masih mendesah pelan melalui hembusan napasnya yang lembut."Daddy ... buka pintunya!" tiba-tiba terdengar suara Andrew di luar kamar mengejutkan Shawn yang baru saja selesai berhubungan dengan Kiran."Uh, Andy?" desah Kiran hendak melepaskan penutup matanya tapi tangannya dipegangi oleh Shawn."Biar aku yang urus!" gumam Shawn lalu memiringkan tubuh Kiran dan melepaskannya perlahan dari dirinya. Tak lupa Shawn langsung menarik duvet agar bisa menyelimuti tubuh Kiran yang polos."Daddy ... aku mimpi buruk!" ucap Andrew lagi masih memanggil Ayahnya."Aku akan segera kembali!" bisik Shawn pada Kiran tanpa membuka borgol ataupun penutup matanya sama sekali. Kiran hanya terlihat tersenyum dan merilekskan tubuhnya. Sementara Shawn lalu bangun dari ranjang dan mengambil celana lalu memakain
last updateLast Updated : 2023-11-01
Read more

Bab 166. Masalah Yang Datang

"Kamu mau apa cari tau soal mantan kekasihmu lagi? Apa kamu berniat kembali padanya!" tuduh Amy separuh memekik pada Blake dan itu cukup mengejutkannya. Amy memang terkenal dengan rasa cemburunya tapi selama ini Blake tak mempermasalahkan itu, baginya itu malah menyenangkan."Kembalikan ponselku!" sahut Blake dengan nada rendah masih mencoba bersabar. Amy langsung manyun dan mulai membuat tingkah yang menyebalkan."Kamu diam-diam mencari tau soal mantan kekasihmu di belakangku!" hardik Amy masih dengan nada kesal yang luar biasa. Blake jadi mendengus dan membuat wajah ke arah lain."Baby, aku tidak melakukan itu. Aku hanya iseng dan menemukan story itu di instagram, aku tidak berniat mencari atau membacanya!" jelas Blake mencoba bernegosiasi.Amy berdecis tak perduli, kali ini Blake sudah tertangkap basah tapi masih berkelit. Atau mungkin itu hanya kecemburuan Amy saja yang berlebihan."Kamu masih tak mau mengaku!" Amy masih marah dan menaikkan pon
last updateLast Updated : 2023-11-02
Read more

Bab 167. Kanishka

Rohan Kanishka berjalan keluar dari mobilnya sambil membuka kacamata. Ia melihat ke lingkungan sekitar dengan pandangan angkuh dan ujung bibir yang sedikit terangkat."Silahkan Tuan!" tegur Arjan Dev menunjuk pada sebuah restoran India di belakang Rohan. Rohan menoleh ke belakangnya dan makin tak tersenyum."Jadi dia di sini?" Arjan mengangguk pada Rohan yang mendengus dengan kesal setelahnya. Rohan mengangguk pelan lalu memperbaiki jas-nya dan berjalan masuk ke arah restoran tersebut. Pintu lantas dibuka oleh Arjan Dev pada bosnya itu.Rohan masuk begitu pintu dibukakan untuknya. Tak ada yang spesial dari restoran itu kecuali beberapa pelayan tengah membereskan sebuah meja setelah pelanggan mereka pergi."Apa sudah merervasi, Tuan?" tanya seorang pelayan yang tiba-tiba muncul dihadapan Rohan. Rohan langsung mengernyitkan keningnya. Berani benar ada yang langsung bertanya seperti itu padanya?"Maaf, kami ingin bertemu dengan Ramdash Kanishka!" sahu
last updateLast Updated : 2023-11-02
Read more

Bab 168. Menahan Logika

Seketika kepala Blake rasanya seperti berputar. Entah apa yang dipikirkan oleh Han sampai ia bisa bicara seperti itu pada dirinya."Maksudmu apa?" tanya Blake separuh sadar."Ya, hamil ... memangnya apa lagi maksudnya. Ya itu maksudku!" ujar Han sedikit kebingungan. Memangnya apa yang salah dari mengungkapkan pendapatnya?"Aku rasa Han mungkin ada benarnya juga, kamu harus mengecek Amy. Siapa tau dia memang sedang hamil itu sebabnya mengapa moodnya bisa berubah aneh seperti itu!" celetuk Glenn makin menambah keruwetan pikiran Blake. Kusut, pikiran Blake semakin kusut dengan pernyataan Han yang memberinya pandangan lain."Kenapa kamu bengong? Jangan bilang selama kalian tinggal bersama kalian tak pernah berhubungan seksual?" tanya Grey membuat Blake terjaga dari lamunannya. Blake sedikit tersentak dan melihat ke beberapa temannya bergantian."Tentu saja kami melakukan itu!""Setiap hari?" tanya Glenn entah sengaja polos atau sengaja menjebak.
last updateLast Updated : 2023-11-02
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
22
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status