Home / Romansa / Istri Jaminan Sang Laksamana / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Istri Jaminan Sang Laksamana: Chapter 181 - Chapter 190

215 Chapters

Bab 179. Kelahiran Usai Kematian

Usai pemakaman James dan Delilah, Shawn dan Kiran kemudian pergi ke acara pernikahan Blake Thorn dan Amelia Baker di catatan sipil. Untuk menghormati acara kematian James, hanya ada acara penandatanganan akta pernikahan di antara keduanya.Namun seluruh anggota The Seven Wolves ikut datang untuk menyaksikan acara tersebut di kantor catatan sipil. Termasuk Arjoona yang tengah berduka dan Shawn yang merupakan kakak laki-laki Amy. Kedua orang tua Amy juga ikut datang menyaksikan pernikahan anak mereka. Christopher bertindak sebagai saksi dan dari sebelah Blake ada Arjoona yang dimintanya secara khusus.Pernikahan itu berlangsung sangat sederhana dan jauh dari pesta. Hanya ada kedua mempelai serta petugas catatan sipil yang memberikan mereka penjelasan sebelum mereka menandatangani surat-surat.Seluruh anggota The Seven Wolves beserta pasangan mereka berdiri di belakang menyaksikan perikatan tersebut dan juga proses tanda tangan dari keduanya. Sampai akhirnya keduan
last updateLast Updated : 2023-11-06
Read more

Bab 180. Jika Cintamu Pergi

Arjan Dev membawa sepucuk surat dari Kiran Miller yang tiba baru saja dari kurir POS. Ia masuk ke dalam ruang kerja bosnya, Rohan Kanishka yang terlihat sedang memeriksa senjata laras panjang yang digunakan oleh penembak jitu. Mata Rohan lantas naik dan menatap Arjan tanpa senyum."Apa kamu sudah menemukan pembunuh mereka?" tanya Rohan dan Arjan hanya menggeleng."Apa Tuan yakin jika Nicole dan Daniel bukan bunuh diri?" Arjan malah balik bertanya. Rohan mendengus sinis dan mengejek."Apa kamu percaya orang seperti mereka mau bunuh diri? Mereka bahkan bertahan selama di penjara dan tak mau mati. Hanya orang bodoh yang mengira jika keduanya bunuh diri!""Tapi polisi mengatakan jika mereka bunuh diri dan tak ada bukti pembunuhan sama sekali," jawab Arjan lagi. Rohan lantas menodongkan moncong senjata laras panjangnya pada Arjan. Arjan sempat terkesiap sedetik tapi ia kemudian tenang kembali."Polisi adalah makhluk yang bodoh. Mereka tak bisa melihat a
last updateLast Updated : 2023-11-06
Read more

Bab 181. Di Balik Kebohongan Berbahaya

BEBERAPA JAM SEBELUMNYA"Sekarang sedang musim burung, Tuan. Apa kamu ingin menembak sekarang?" tanya Arjan begitu ia keluar mengikuti Rohan sambil membawa senjatanya."Kita lihat saja nanti!" ucap Rohan lalu keluar dari jalan samping mansionnya. Namun ia kemudian berhenti karena sebuah mobil tiba-tiba menerobos masuk dengan beberapa barikade mobil ke kediamannya itu. Seluruh anak buah Rohan keluar tapi tak sempat melindungi tuan mereka.Seluruh pria keluar dari beberapa mobil SUV dan mobil mewah lainnya. Mereka membawa senjata berat dan menodongkan pada seluruh anak buah Rohan termasuk Rohan di rumah itu. Arjan yang tengah memegang senjata milik Rohan pun tak sempat menaikkan benda itu tapi ia sudah keburu dipegang dan senjatanya direbut.Seorang pria bernama Alvaro Sanchez lantas keluar dari salah satu mobil sedan mewah di antara barikade mobil-mobil tersebut. Ia mengancing jas dan berjalan mendekat ke arah Rohan yang sudah berdiri mematung. Sambil memb
last updateLast Updated : 2023-11-07
Read more

Bab 182. Kenyataan Yang Mengubah Segalanya

Rohan dan Alvaro beserta rombongan mereka tiba di SD Wollington sekitar 15 menit sebelum sekolah dibubarkan hari itu. Setelah berdiri di salah satu bangunan yang berseberangan dengan sekolah, Alvaro lantas menoleh pada Rohan."Mana dia?" tanya Alvaro pada Rohan yang berdiri di sampingnya. Rohan melihat ke arah lapangan parkir dan sebuah mobil sedan mewah masuk ke lingkungan sekolah. Seorang pengawal lantas membukakan pintu dan tampak Kiran keluar dari kendaraannya. Seorang pengawal lagi lantas berjaga."Itu dia!" sahut Rohan menunjuk dengan dagunya. Alvaro menoleh ke arah Kiran dan sedikit memicingkan matanya. Tangannya menjulur meminta sebuah teropong pada salah satu anak buahnya.Alvaro meletakkan teropong itu pada matanya agar ia bisa melihat dengan jelas pada wajah Kiran. Mulutnya sedikit terbuka dan lalu rahangnya mengeras. Ia melepaskan teropong itu kemudian menoleh pada Rohan."Apa kamu yakin itu dia?" Rohan mengangguk dengan santai. Alvaro masih m
last updateLast Updated : 2023-11-07
Read more

Bab 183. Dunia Tergelap

Kadang kala, mata harus lebih banyak terbuka saat kebenaran malu-malu menampakkan wujudnya.***Hentakan kuat itu mengayunkan seluruh badan pesawat dan tak bisa lagi dikendalikan. Saat semuanya seolah begitu cepat dan badan pesawat jatuh begitu saja bagai ranting pohon yang patah, terdengar teriakan seorang wanita yang begitu keras namun suara mesin yang sudah tak lagi berfungsi lebih keras dari itu.Badan pesawat seakan akan patah menjadi dua bagian lalu hancur berkeping-keping. Namun pesawat itu masih meluncur dengan kencang menuju hutan hujan tropis yang lebat dengan hamparan pohon-pohon raksasa.Pria pemilik pesawat meremas dengan sekuat mungkin sebelah tangan istrinya sebelum rasanya semuanya gelap. Benturan keras terjadi dan menghancurkan segalanya. Pesawat itu hilang ditelan hutan di dekat perbatasan Tijuana, Meksiko.Mata pria itu terbuka perlahan sedikit demi sedikit. Rasa sakit dari tubuh terutama kakinya mulai menjalar dan dirasakannya.
last updateLast Updated : 2023-11-07
Read more

Bab 184. Cinta Tidak Pernah Akan Pergi

Andrew membuka matanya perlahan. Rasanya begitu silau karena tirai kaca jendela yang berada di depannya. Perlahan matanya mulai membuka sempurna tapi tirai itu bukanlah berwarna biru dengan ornamen awan melainkan putih tanpa pola apa pun.'Ini bukan kamarku,' gumam Andrew dalam hatinya.Andrew masih di posisi menyamping dan ia belum bergerak dari posisinya itu. Rasanya ia baru saja bermimpi buruk soal ibunya. Tapi keningnya mengernyit ketika melihat ada katup infus di salah satu punggung tangannya.Dengan wajah kebingungan ia bertanya-tanya pada dirinya, apa yang sebenarnya terjadi sehingga ia bisa terbaring dan dipasangi infus seperti ini. Sejak kapan ia sakit?Andrew mencoba memandang ke sekitarnya sambil mengingat yang sudah terjadi. Rasanya beberapa menit lalu dia masih berada di sekolah. Terakhir ia bicara dengan Jupiter dan masih bisa mengingat dengan jelas senyuman sahabatnya itu.Namun dia akhirnya keluar dan sempat melihat lalu melambai pa
last updateLast Updated : 2023-11-08
Read more

Bab 185. Kesedihan Terdalam

Mars memisahkan diri dari teman-temannya dan Shawn yang masih mencoba ditenangkan. Ia mengambil ponsel dan menghubungi Jose Gonzales. Mars harus tahu apa yang sudah terjadi di luar sana termasuk siapa pembunuh Kiran. "Katakan padaku kabar baik!" ujar Mars tanpa basa basi begitu sambungan telepon tersambung. "Kami masih mencari penembaknya, tim forensik tengah menyelidiki selongsong peluru yang digunakan. Diperkirakan Nyonya Miller ditembak dari bangunan seberang SD Wollington," jawab Jose memberikan laporannya. "Lalu siapa calon tersangka kalian?" Jose terdengar menghela napas berat beberapa detik sebelum menjawab. "Belum ada." "Kamu gila ya? Seorang Hakim Mahkamah Konstitusi dibunuh dan kamu belum punya calon tersangka atau orang yang kalian curigai?" hardik Mars dengan suara tertahan. Ia menggeram marah dan rasanya bisa menghantam sesuatu. "Kita tidak boleh bergerak karena emosi. Aku tahu kalian semua marah, tapi jika tidak ada bukti
last updateLast Updated : 2023-11-08
Read more

Bab 186. Realitas Yang Menohok

"AAAAHKKK!" Rohan melempar dengan kesal ponsel yang ia gunakan untuk menerima panggilan dari Ramdash sebelumnya ke dinding di depannya sampai benda itu pecah dan hancur. Ia tersengal marah namun juga sakit dan menyesal.Kini perbuatannya mulai menuai konsekuensi yang tak kan ia sukai. Kakaknya Ramdash sudah jelas-jelas akan menentangnya sekarang. Rohan hanya tinggal menunggu waktu dirinya akan ditangkap oleh pihak kepolisian karena dituduh membunuh seorang Hakim Mahkamah Konstitusi.Tak cukup ponsel, tangannya juga menyapu apa pun yang ada di atas meja kerjanya. Sampai sebuah amplop melayang dari balik sebuah kotak tepat ke atas meja di depannya. Rohan tertegun melihat amplop yang ia ketahui diberikan oleh Arjan kemarin. Ia belum membuang surat yang dikirimkan oleh Kiran tersebut.Setelah menelan ludah, tangan Rohan menjulur dan mengambil amplop tersebut untuk membukanya. Ia jadi ingin tahu apa yang sebenarnya dituliskan Kiran untuk dirinya.Rohan membuka
last updateLast Updated : 2023-11-08
Read more

Bab 187. Ada Cahaya Dalam Kegelapan

Shawn perlahan menoleh pada Nathan atas apa yang diucapkannya baru saja. Kalimat tercekat di tenggorokannya dan tak mau keluar, rasanya menelan ludah saja jadi begitu sulit.Nathan masih memandang Shawn dan tak bicara lagi setelah mengatakan sebuah kenyataan."Jadi dia sedang hamil dan tak bilang padaku?" gumam Shawn masih memandang tajam pada Nathan."Aku rasa dia tak tahu jika sedang hamil." Shawn memalingkan wajahnya dari Nathan dan menegakkan punggungnya bersandar di kursi tunggu dengan sebelah lengannya tengah diinfus."Kiran adalah wanita terbaik yang pernah aku temui dalam hidupku. Sampai akhirnya pun dia akan tetap jadi yang terbaik." Nathan mengatupkan bibirnya dan ikut bersandar seperti Shawn."Sudah ada yang menemaninya sekarang. Harusnya kamu tak perlu khawatir lagi. Andrew lebih membutuhkan Ayahnya." Air mata Shawn kembali menetes.Kenangan saat Kiran hamil anak pertama mereka, Andrew, terlintas di benaknya. Semua sikap manis Ki
last updateLast Updated : 2023-11-09
Read more

Bab 188. Pemakaman Dalam Cinta Yang Terbakar

Acara pemakaman Kiran telah disepakati dilakukan tiga hari setelah penembakan itu. Arjoona sudah berkonsultasi dengan pendeta Hindu yang akan memimpin proses pemakaman Kiran.Oleh karena Kiran ternyata diketahui tengah hamil, ia boleh tidak menjalani proses kremasi seperti layaknya penganut Hindu lainnya. Shawn akhirnya memutuskan untuk tetap mengikuti adat pemakaman Hindu dengan mengremasinya lalu menanamkan abunya di salah satu sudut mansion Miller yang telah disiapkan.Sebelumnya, Shawn akan menemui Andrew yang sudah berada di rumah sakit hampir dua hari. Ia sudah menguatkan hati akan menemui putranya dan hidup bersama. Begitu ia membuka pintu, Shawn tersenyum dan Andrew yang tengah mengobrol dengan Darren Alexander dan Anthony Lin lantas menoleh ke arahnya.Ia semringah menyengir dan langsung bangun dari tempat tidurnya. Shawn tersenyum lebih lebar dan membuka kedua lengannya."Daddy!" pekik Andrew begitu bahagia bertemu dengan Ayahnya lagi. Shawn lan
last updateLast Updated : 2023-11-09
Read more
PREV
1
...
171819202122
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status