Semua Bab Istri Pengganti sang CEO: Bab 541 - Bab 550
732 Bab
Bab 541 Kamu Kenal Ibuku?
Sebelum datang ke acara amal, Chelsea tidak menyangka acaranya akan semegah ini. Di perjalanan, Agnes bahkan terus berkata padanya, "Anggap saja ini sebuah perkumpulan dengan kakak-kakak sekalian, jangan terlalu kaku."Setibanya di lokasi acara, Chelsea baru menyadari bahwa yang berkumpul di acara ini semuanya adalah orang kaya dan bos. Setiap orang memiliki aset yang setidaknya bernilai triliunan. Jelas sekali acara ini adalah sebuah perkumpulan konglomerat.Chelsea menoleh dan tersenyum pada Agnes. "Kak Agnes, kamu bilang ini sebuah perkumpulan teman biasa?"Agnes tersenyum dengan lembut saat menjawab, "Di kalangan kita ini, bukannya ini memang pertemuan biasa?"Chelsea tidak bisa menyangkalnya, "Benar juga sih.""Kubawa kamu untuk temui tokoh utama hari ini dulu, kakakku yang baik," ajak Agnes sambil menarik Chelsea masuk dan berjalan melalui beberapa orang yang tampak memukau.Dari jarak yang cukup jauh, Chelsea melihat seseorang yang dikerumuni dan disanjung oleh beberapa orang. W
Baca selengkapnya
Bab 542 Undangan Itu Pemberian Chelsea!
Mendengar suara itu, Chelsea langsung menoleh. Dia melihat Vera yang mengenakan sepatu hak tinggi sedang berjalan mendekat, diikuti oleh Sandy di belakangnya. Ekspresi Vera terlihat sangat buruk. Dia curiga bahwa Chelsea sengaja datang ke acara ini karena mengetahui Sandy akan hadir. Kalau tidak, mana mungkin Chelsea bisa termasuk dalam undangan Yunita dengan statusnya saat ini?Vera melihat ke arah Agnes, lalu bertanya dengan kesal, "Kamu yang membawanya ke sini? Kalau Kak Yunita tahu kamu bawa orang rendahan begini untuk mengacaukan pestanya, lihat saja bagaimana dia beri kamu pelajaran!"Agnes membalas dengan wajah muram, "Jaga ucapanmu. Lihat saja gayamu sekarang, sepertinya kamu yang lebih pantas dibilang rendahan.""Kamu ...." Vera merasa sangat kesal.Sandy menarik lengan Vera dengan pelan, lalu menatap Agnes dengan perasaan bersalah, "Bu Agnes, ucapan ibuku memang keterlaluan. Aku mewakilinya minta maaf padamu."Sambil berbicara, dia berbalik untuk mengingatkan Vera, "Bu, ini a
Baca selengkapnya
Bab 543 Kita Sama-Sama Kalah dari Wanita Itu
Chelsea menyantap kue dengan santai, lalu mencemooh, "Diana, padahal kamu dari keluarga terpelajar, tapi aku nggak tahu apa yang sudah kamu pelajari selama ini."Raut wajah Diana sontak berubah. Dia bertanya, "Apa maksudmu?"Chelsea bersandar ke belakang dan menyilangkan kaki panjangnya. Sikapnya santai, tetapi terkesan sombong. Dia segera menjelaskan, "Rahim itu milik kita sendiri dan anak tumbuh di dalam rahim. Jadi, wanita jelas punya hak reproduksi yang mutlak. Memangnya aku nggak boleh melahirkan anak untuk diriku sendiri?"Chelsea berdecak kesal sebelum bertanya, "Jadi menurutmu, kita punya rahim karena pria butuh? Sebagai wanita, kita hidup di dunia ini cuma untuk melahirkan keturunan mereka?" Seolah-olah teringat dengan sesuatu, Chelsea pun berucap sambil tersenyum, "Aku hampir lupa, kamu bahkan rela melakukan operasi steril untuk pria. Pantas kamu bisa bilang seperti itu.""Kamu ...." Diana menggertakkan giginya. Wajahnya bahkan sudah memerah.Wanita itu menahan amarahnya, lal
Baca selengkapnya
Bab 544 Aku Melakukan Ini karena Uang
Setelah pengumuman pembentukan dana, orang-orang yang ingin memberi selamat kepada Chelsea tidak berhenti menghampirinya. Chelsea hanya meneguk sedikit setiap kalinya, tetapi akhirnya dia tetap minum beberapa gelas anggur. Pipinya sudah agak merona.Di kejauhan, Irfan mendekati Ferdy sambil berucap, "Pak Ferdy, gimana kalau kamu bantu Bu Chelsea menahan mereka?"Ferdy masih memandang Chelsea. Dia menjawab sambil tersenyum samar, "Nggak perlu. Dia sangat senang hari ini, biarkan dia minum beberapa gelas lagi."Ferdy berhasil menebak pemikiran Chelsea. Wanita itu sedang dalam suasana hati yang baik, bahkan ingin minum sampai mabuk. Namun, senyuman Chelsea berubah menjadi dingin ketika Sandy muncul dalam pandangannya."Selamat, Chelsea," ujar Sandy sambil menyodorkan gelas anggur ke arahnya. Akan tetapi, Chelsea menolak untuk bersulang dengannya."Makasih, Sandy." Usai berkata demikian, Chelsea meneguk sisa anggur dalam gelasnya. Melihat ini, Sandy langsung merasa kesal. Wanita itu langsu
Baca selengkapnya
Bab 545 Kenapa Dia Terkena Imbas Juga?
Sandy menyadari kesalahannya. Dia menarik Vera dengan kuat dan memberinya isyarat untuk diam. Baru setelah itu, Vera bergerak mundur ke belakang Sandy dengan sedih. Dia tidak lupa menatap tajam ke arah Chelsea.Sebagai sosok pria yang elegan, ini pertama kalinya Sandy mengalami kejadian memalukan di depan banyak orang. Dia merasa sangat malu. Pria itu menoleh ke arah Chelsea sambil menahan amarahnya. Sandy melemparkan pandangan penuh permohonan seraya bertanya, "Chelsea, kita selesaikan salah paham ini secara pribadi saja. Gimana menurutmu?"Chelsea mengerucutkan bibirnya. Matanya yang berkaca-kaca membuatnya terlihat sangat lemah. Orang-orang akan bersimpati melihatnya. Namun, hanya Sandy yang tahu betapa jahatnya wanita ini. Chelsea sengaja tidak memberinya kesempatan untuk meredakan situasi.Berhubung tak sanggup melihat Chelsea tertekan, Yunita menatap ke arah Sandy dan berkata dengan serius, "Aku kira kamu adalah orang yang berani mengakui tindakanmu sendiri. Bukannya meluruskan k
Baca selengkapnya
Bab 546 Timothy Hilang!
Tanpa perlu berbalik, Chelsea sudah mencium aroma kayu yang tidak asing. Dia segera menahan pergelangan tangan Ferdy dan menghindar dengan gesit. Setelah berputar, Chelsea langsung menahan tangan pria itu di belakang punggung.Sayangnya karena mabuk, kekuatan Chelsea agak melemah. Dia segera ditarik kembali ke dalam pelukan Ferdy. Kali ini, Ferdy menjadi lebih waspada. Chelsea sama sekali tidak bisa melepaskan diri. Dia menatap tajam ke arah Ferdy sambil memerintahkan, "Lepaskan aku.""Biarkan aku mengantarmu," ucap Ferdy. Sembari melihat mata Chelsea yang memesona, dia bertanya dengan heran, "Apa aku bikin salah?"Lantaran mabuk, semua emosi yang ditahan dalam hati dilepaskan dan bahkan diperbesar. Saat ini, Chelsea hanya merasa sangat kesal ketika melihat Ferdy. Wanita itu membalas, "Apa aku harus bersikap baik pada mantan suami yang berengsek?""Hmm?" Ferdy tidak ingin bertengkar dengan orang mabuk. Itu sebabnya, dia memutuskan untuk menggendong Chelsea dan berjalan menuju mobil.Ch
Baca selengkapnya
Bab 547 Percayalah padaku
Melvin menjelaskan, "Pagi ini ketika aku mau bangunkan Timothy, dia ternyata nggak ada di kamarnya. Tasnya juga nggak ada. Jadi, aku pergi cek rekaman CCTV. Timothy ternyata sudah keluar rumah dari jam setengah 7 pagi. Kak Ardi sudah pergi mencarinya dengan mobil. Dia suruh aku memberitahumu, jadi kita bisa berpencar mencarinya."Setelah mendengarkan laporan Melvin, Chelsea mengenakan mantel dan langsung keluar tanpa mencuci mukanya. Melvin mengikutinya dan naik ke mobil. Begitu sabuk pengaman dipasang, mobil Chelsea langsung melaju dengan sangat cepat. Hal ini membuat Melvin terkejut. Dia hanya bisa diam-diam merapatkan sabuk pengamannya sambil berdoa dalam hati.....Setengah jam kemudian, rumah Keluarga Milano juga mendapat telepon dari TK. "Kenapa Maura nggak datang ke sekolah? Apa dia sakit?" tanya guru yang perhatian.Ekspresi Antoni menjadi serius, lalu dia memarahi, "Omong kosong! Pagi tadi, aku sudah antar dia ke sekolah. Aku akan segera ke sana, pokoknya kalian harus menemuka
Baca selengkapnya
Bab 548 Pahlawan Tidak Takut Bahaya
Hingga telepon ditutup, Chelsea tidak mengeluarkan suara. Namun, emosinya sudah terkendali. Setelah menyeka air mata, dia lagi-lagi menyetir mobilnya. Pada tengah hari, Melvin menerima telepon dari Ardi."Timothy sudah bawa pulang anak haramnya Ferdy," ucap Ardi. Dia jauh lebih waspada. Sambil mencari orang di luar, dia juga terus memantau kamera CCTV di rumah Chelsea. Ketika melihat Timothy dan Maura duduk di ruang tamu, Ardi merasa lega tetapi juga sangat kesal. Bocah nakal itu keluar begitu saja dan membawa pulang anak orang lain. Nyalinya sungguh besar.....Satu jam kemudian, Chelsea kembali ke rumah dengan emosi."Timothy, kamu tahu apa yang kamu lakukan?" Teriakan Chelsea membuat Maura ketakutan. Dia bersembunyi di belakang Timothy dan memandang Chelsea dengan ngeri. Chelsea terlihat sangat menyeramkan sekarang.Sementara itu, Timothy mendongak dengan percaya diri. Dia bersikap seperti pria dewasa, lalu menjawab, "Aku tahu."Mata Chelsea sudah memerah. Dia berbicara dengan suara
Baca selengkapnya
Bab 549 Sebaiknya Kamu Segera Pulang
Timothy mengangkat tangannya, lalu menunjukkan jam tangan anak kepada Chelsea sembari berkata, "Maura memberitahuku lewat ini. Ini hadiah dari Om Kendrian. Katanya, aku bisa mengobrol dengan teman dari sini."Ketika melihat ekspresi Timothy yang begitu polos, Chelsea merenung sejenak. Kemudian, dia menghela napas dan mengelus kepala Timothy sambil berujar, "Nggak apa-apa, aku hanya bertanya."Chelsea telah mempertimbangkan dengan saksama. Dia sudah terlalu cemas. Lagi pula, sepintar apa pun seorang anak kecil, apa yang bisa mereka lakukan?....Malam hari, setelah Chelsea membujuk Timothy tidur, dia kembali ke kamarnya dan mandi. Di luar dugaan, begitu Chelsea melangkah ke luar, Timothy langsung membuka matanya dan mengeluarkan laptop serta penyuara telinga. Kemudian, dia mulai mengutak-atik. Dia harus memastikan bahwa Maura sudah tiba di rumahnya.Sementara itu, Chelsea yang telah selesai mandi pun mengelap rambutnya dan duduk di sofa. Dia mengeluarkan ponselnya dan memutuskan untuk m
Baca selengkapnya
Bab 550 Memutuskan untuk Mengambil Tindakan Dulu
Keesokan pagi, Chelsea berniat untuk memanggil Timothy bangun. Akan tetapi, ternyata anak ini sudah bangun duluan, bahkan sudah duduk di samping meja sambil minum susu.Chelsea cukup terkejut sehingga bertanya, "Timothy, kenapa bangun sepagi ini?""Aku nggak bisa tidur," jawab Timothy sembari memegang gelas dan meneguk susu. Tatapannya pun terlihat agak frustrasi.Chelsea menuangkan susu untuk diri sendiri, lalu duduk di sebelah Timothy dan bertanya lagi, "Kamu masih begitu kecil. Kenapa nggak bisa tidur? Apa yang kamu pikirkan?"Timothy hanya menunduk dan tidak membalas. Chelsea pun tidak peduli lagi. Dia mengambil sebuah roti panggang dan mengoleskan selai buah, lalu menyodorkannya kepada Timothy sembari berucap, "Setelah selesai sarapan, aku akan mengantarmu ke TK."Timothy hanya menghabiskan susunya dan tidak memakan roti panggang itu. Kemudian, dia tiba-tiba mendongak menatap Chelsea dan bertanya dengan serius, "Mama, kamu masih suka pria jahat itu?"Chelsea termangu sejenak, lalu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5354555657
...
74
DMCA.com Protection Status