Semua Bab Istri Pengganti sang CEO: Bab 491 - Bab 500

911 Bab

Bab 491 Keluarga Milano Punya Penyakit yang Sama?

Setelah memahami kondisi dari Sandy, Agnes menduga semua itu adalah keputusan yang dibuat oleh Indra.Belum sempat mereka menyelesaikan makan mereka, Agnes segera pulang untuk mencari Indra. Dia hanya bisa meminta maaf kepada Chelsea, lalu membawa Cornelia untuk meninggalkan tempat.Sandy menatap Chelsea, lalu mengusulkan, “Sudah malam, gimana kalau aku antar kamu pulang?”“Nggak usah.” Chelsea langsung menolak. Dia mengambil tas dan hadiahnya. “Aku bawa mobil sendiri. Nggak usah repotin Pak Sandy.”Melihat Chelsea hendak berjalan meninggalkan ruangan, Sandy mengikuti langkahnya, segera bertanya, “Sejak kapan Bu Chelsea kenal dengan Bu Agnes? Sepertinya hubungan kalian lumayan dekat.”“Suatu kebetulan,” balas Chelsea dengan asal-asalan.“Kebetulan?” Sandy sungguh tidak mengerti.Baru saja Keluarga Milano memiliki konflik dengan Keluarga Pangestu, sekarang Chelsea malah memiliki hubungan akrab dengan Agnes. Wajar kalau orang-orang merasa curiga.Langkah kaki Chelsea berhenti. Dia meliri
Baca selengkapnya

Bab 492 Gembok yang Mengunci Agnes Selama Sepuluh Tahun

Aksi Agnes sangat gesit. Malam harinya, dia langsung mengajak anggota Keluarga Milano untuk ketemuan esok hari.Keesokan harinya, Agnes memesan makanan lezat untuk menyambut kedatangan Keluarga Milano.Antoni dipapah Sandy berjalan ke dalam ruangan privat, lalu diikuti dengan Frank dan Sandra di belakang.Agnes sengaja merias wajahnya, lalu mengenakan terusan sutra. Dia ingin menonjolkan aura kewanitaannya.Jika dibandingkan dengan Agnes, Sandra kelihatan sangatlah biasa.Sandra pun merasa rendah diri. Dia bahkan tidak berani mengangkat kepalanya, hanya mengikuti langkah Frank di samping.Agnes juga tidak memperhatikannya. Tatapannya hanya tertuju pada diri Frank. Hatinya sungguh terasa kalut. Air mata spontan membasahi matanya.“Ayo duduk.” Setelah mendengar ucapan Antoni, Agnes baru tersadar dari lamunannya. Dia segera menyeka air matanya, lalu memanggil yang lain untuk duduk bersama.Antoni sebagai senior duluan bersuara. “Agnes, Keluarga Milano harus minta maaf terhadapmu. Sudah se
Baca selengkapnya

Bab 493 Hubungan Apa Ini?

“Ekspedisi Pangestu telah mengembalikan barang kepada Milano Group. Mereka juga nggak mengungkit masalah pembatalan kerja sama.” Irfan menunduk, lalu melaporkan kepada Ferdy. “Dengar-dengar Bu Agnes mengoyak perjanjian pernikahannya di hadapan Pak Antoni. Dia telah memutuskan hubungannya dengan Pak Frank.”“Emm.” Ferdy tidak tertarik dengan semua itu. Dia sedang melamun sembari menatap danau di depan sana.Beberapa saat kemudian, ada yang duduk di sampingnya. Menyadari ada yang datang, Irfan spontan menyapa, “Pak Kendrian.”Kendrian mengangguk sedikit kepalanya, lalu melihat pancingan ikan di tangan Ferdy. “Pak Ferdy santai sekali.”Ferdy tidak meladeninya. Kendrian juga tidak keberatan. “Sebenarnya aku sudah lama ingin datang mencari Pak Ferdy. Hanya saja dengar-dengar Bu Anissa meninggal. Jadi, aku hanya bisa menunggu hingga kamu punya waktu luang.”“Pak Sandy sudah mencariku.” Kendrian melihat ke sisi Ferdy. “Dia ingin aku bekerja sama dengannya untuk mengeluarkanmu dari Milano Gr
Baca selengkapnya

Bab 494 Siapa si Chelsea itu?

“Bukan.” Chelsea membantah dengan sangat cepat. Selama beberapa tahun ini, Kendrian sudah banyak membantunya. Mana mungkin dia tidak menganggap Kendrian sebagai temannya? “Masalah ini juga nggak fatal. Ferdy juga nggak mempersulit kami, makanya ….”“Kalau kamu beri tahu aku setelah Ferdy turun tangan, bukankah semuanya sudah terlambat?” Nada bicara Kendrian sangat datar, tetapi dapat terdengar amarah di dalam nada bicaranya.Chelsea ragu beberapa saat, lalu menghela napas panjang. “Apa yang sudah Ferdy katakan padamu?”“Dia bilang dia tahu Timothy adalah anaknya. Mungkin dia ingin memperingati aku untuk jauhi kalian.” Kendrian mengangkat-angkat pundaknya, lalu berkata, “Sayangnya, dia nggak bisa mengancamku.”“Kamu nggak takut?” tanya Chelsea.“Untuk apa takut? Saat aku melindungimu waktu itu, hubungan aku dan dia pun sudah retak.” Kendrian bersandar di meja. “Selama beberapa tahun ini, aku mengajari Timothy untuk menjadi lelaki sejati. Jadi, mana mungkin aku akan menjadi seorang penge
Baca selengkapnya

Bab 495 Cepat atau Lambat Akan Hancur

Diana tersadar dari bengongnya, lalu melihat ke sisi manajer. “Memangnya apa yang bisa aku perbuat?”Chelsea bukan hanya bisa menyelesaikan masalah Keluarga Milano, dia bahkan menjadi populer saat ini ….Sekarang yang direbut Chelsea hanyalah sebuah kesempatan untuk menjadi pemeran wanita dalam sebuah MV. Namun, bagaimana dengan kemudian? Apa dia akan merebut Ferdy? Diana tidak berani berpikir terlalu banyak.Ketika melihat raut wajah pucat Diana, manajer pun mengerutkan keningnya. “Ada apa denganmu selama belakangan hari ini? Sepertinya kamu sering nggak konsentrasi. Apa telah terjadi sesuatu dengan Keluarga Milano?”“Nggak.” Diana menggeleng. “Mungkin aku sudah berpikir kebanyakan.”“Apa yang perlu kamu pikirkan? Sekarang kamu adalah calon istrinya Ferdy. Meskipun Chelsea hebat, dia juga nggak akan bisa merebut posisimu.”Manajer menghela napas. “Hanya saja mengenai kariermu ini …. Kamu terlalu sering fokus dengan Keluarga Milano saja, kamu bahkan nggak begitu fokus dalam kariermu la
Baca selengkapnya

Bab 496 Harta yang Tak Ternilai

Dalam seminggu ini, video klip lagu baru Viktor mendapatkan jumlah pemutaran tertinggi. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan video klip sebelumnya. Viktor yang merasa senang pun mentransfer uang untuk Annika dan mengirimkan pesan.[ Bu Chelsea, selamat bekerja sama! Begitu perusahaan membayarku, aku akan memberimu komisi sesuai jumlah pemutaran. Aku nggak akan merugikanmu! ]Setelah membaca pesan ini, Chelsea langsung mengucapkan terima kasih. Dia sama sekali tidak terkejut.Viktor menghela napas karena merasa gembira. Di sisi lain, Chelsea berusaha untuk tetap tenang. Jika itu orang lain, mereka mungkin akan berteriak senang.Saat ini, Chelsea sedang sibuk mempersiapkan siaran langsung. Dia sama sekali tidak mempunyai waktu untuk memeriksa jumlah uang yang ditransfer Viktor.Chelsea tidak berniat untuk terlalu formal dalam siaran langsung kali ini. Dia lebih memilih untuk merekam konten keseharian. Jadi, dia hanya meminta Bella dan dua staf departemen promosi untuk membantu merek
Baca selengkapnya

Bab 497 Panutan yang Nyata

Siaran langsung berdurasi satu setengah jam ini ditonton oleh lebih dari 10 juta pemirsa. Kolom komentarnya sangat luar biasa. Saking banyaknya, kedua staf itu bahkan tidak sempat membaca satu per satu.Chelsea sama sekali tidak mengetahui antusiasme netizen. Dia sedari tadi hanya fokus membelah batu mulia dan menjelaskan kualitas beserta harganya. Dia seolah-olah ingin mengajari netizen cara mendapatkan keuntungan dari pertaruhan batu mulia dalam waktu singkat.[ Aku berkecimpung dalam bisnis batu giok. Aku bisa lihat bahwa Bu Chelsea tulus ingin mengajar semua orang. ][ Astaga. Chelsea menjelaskan dengan wajah secantik ini. Siapa yang bisa fokus mendengarnya? ]Sebelum siaran langsung berakhir, Chelsea mengumumkan bahwa semua batu yang akan dibelah hari ini akan melalui proses pemotongan kedua. Setelah itu, batu ini akan digunakan untuk produk baru yang akan diluncurkan bulan depan.Netizen menyaksikan sendiri batu mulia yang dipotong ini akan dijadikan perhiasan indah untuk dijual.
Baca selengkapnya

Bab 498 Tidak akan Pernah Maju

Setelah satu malam, pertengkaran antar penggemar di internet perlahan-lahan mereda. Namun, orang yang mereka gemari malah datang menemui Chelsea.Setelah menyelesaikan rapat paginya, asisten Chelsea melapor, "Bu Chelsea, Nona Diana sedang menunggumu di ruang tamu."Diana datang? Chelsea sontak mengernyit. Untuk apa wanita ini datang kemari?Di dalam ruang tamu, terlihat Diana yang sedang duduk sambil minum teh. Begitu mendengar suara pintu dibuka, dia baru meletakkan gelasnya.Chelsea menghampirinya, lalu duduk di sofa sembari bertanya, "Diana, ada apa mencariku?"Diana menatap Chelsea seraya tersenyum tipis dan membalas, "Chelsea, kedatanganku yang tiba-tiba ini nggak mengganggu pekerjaanmu, 'kan?""Tergantung berapa lama kamu ada di sini," timpal Chelsea. Dia melirik jam tangannya sekilas, lalu berujar dengan cuek, "Aku hanya bisa memberimu waktu 5 menit. Lebih dari itu akan mengganggu pekerjaanku."Diana tersedak. Dia tidak menyangka Chelsea akan begitu tidak menghargainya. Dia suda
Baca selengkapnya

Bab 499 Dia Mama Temanmu?

Setelah merenung cukup lama, Diana mengirimi Ferdy sebuah pesan dalam perjalanannya ke TK.[ Aku kebetulan ada acara di dekat TK, setelah acaranya selesai aku bisa jemput Maura. Kalau dia nggak menolakku, aku akan mengantarnya pulang ke Harbourside Villa. ]Pesan itu hanya Ferdy baca sekilas. Alih-alih menjawab, perhatiannya terus tertuju pada TK Mentari di kejauhan.Irfan diam-diam merasa simpati saat menemani atasannya. Ferdy selalu datang untuk melihat putranya setiap hari, tetapi dia bahkan tidak bisa menyapanya. Lantas apa gunanya pria itu datang? Irfan turut frustrasi dengan keadaan Ferdy.Irfan berujar pelan, "Pak Ferdy, sebenarnya aku nggak menyuruh lembaga itu untuk membatalkan tes. Hasil tes DNA itu juga sudah keluar, Timothy memang putramu. Kalau kamu mengajukan tuntutan ke pengadilan, seenggaknya kamu bisa mendapat hak untuk bertemu Timothy. Kamu nggak perlu seperti ini, selain itu ...."Tatapan dingin Ferdy seketika membuat Irfan menelan kembali kata-katanya. Bagaimanapun,
Baca selengkapnya

Bab 500 Kamu Belum Menyerah?

Diana sedang menemani Maura bermain rumah-rumahan di ruang tamu Harbourside Villa ketika dia mendengar Kasih menyapa Ferdy. Wanita itu sontak menoleh ke belakang. Di serambi depan, Ferdy sedang menyerahkan jasnya kepada Kasih. Ketika mendongak dan melihat Diana sedang menatapnya, alisnya berkerut pelan."Papa, ayo main!" seru Maura dengan manis.Ferdy menghampiri Maura dan duduk bersila di sampingnya. Katanya, "Tante sudah menemanimu bermain hari ini, tapi kamu masih ingin ditemani Papa?""Iya. Aku mau main bareng Papa dan Tante!" sahut Maura sambil menarik tangan Ferdy."Oke," ujar Ferdy sambil tertawa kecil. Dia menunduk dan mengecup kepala Maura dengan ekspresi sayang yang kentara.Melihat itu, hati Diana entah mengapa terasa masam. Dia diam-diam memaki dirinya sendiri. Bisa-bisanya dia cemburu pada seorang anak kecil! Payah sekali!Seperti kata orang, energi anak kecil tidak ada habisnya. Setelah makan malam, Maura masih mengajak Ferdy dan Diana bermain sebentar, baru mengikuti Kas
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4849505152
...
92
DMCA.com Protection Status