Semua Bab Istri Pengganti sang CEO: Bab 481 - Bab 490

911 Bab

Bab 481 Tidak Bisa Hidup Bahagia!

Keluarga Milano adalah keluarga terkemuka di Kota Mahara. Wajar jika kabar kematian Anissa akan tersebar luas.Ketika Chelsea menerima kabar tersebut, kebetulan dia sedang mengambil pakaian ganti untuk Timothy. Olivia mengirimkan setumpuk pesan suara kepadanya. Chelsea pun menekan pesan suara panjang teratas.“Bu Anissa meninggal! Keluarga Milano ….” Baru terdengar awal kalimat saja, Chelsea segera menutupnya, lalu spontan melirik ke sisi Timothy yang sedang mengenakan pakaian dengan patuhnya.Sepertinya Timothy tidak kedengaran. Chelsea menghela napas lega, lalu mengecilkan volume ponselnya, lanjut mendengar pesan suara itu.Anissa telah meninggal. Anggota Keluarga Milano akan mengadakan upacara besar-besaran selama seminggu. Pada saat itu, seluruh anggota Keluarga Milano akan berkumpul semuanya. Konon katanya, bahkan putra ketiga Anissa yang melarikan diri dari rumah, Frank Milano, juga akan kembali.Kali ini, Keluarga Milano menjadi ramai.Chelsea juga tidak tahu banyak mengenai mas
Baca selengkapnya

Bab 482 Dia Adalah Adik Kandungmu

Pada hari kematian Anissa, hujan tak berhenti mengguyur Kota Mahara.Ada banyak mobil mewah berhenti di depan balai pemakaman. Hari ini sudah hari ketiga kepergian Anissa. Masih banyak tamu yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir.Raut semua orang kelihatan sangat serius. Saat memberi hormat kepada mendiang, bahkan ada yang meneteskan air mata.Upacara pemakaman ini juga telah berubah menjadi kesempatan bagi para pebisnis untuk saling bertemu. Mereka semua hendak meninggalkan kesan bagus di hati Keluarga Milano. Jadi, mereka berlagak bagai bisa mengerti perasaan kehilangan anggota Keluarga Milano.Ferdy sungguh bosan ketika melihat muka dua mereka semua. Saat dia hendak memasuki ruangan, terdengar suara panggilan pengurus rumah dari luar sana. “Pak Frank!”Semua orang di dalam aula upacara spontan melirik ke arah datangnya suara. Tampak seorang lelaki paruh baya sedang memapah seorang wanita berperut buncit berjalan perlahan ke dalam.Lantaran tidak pernah bertemu selama 10
Baca selengkapnya

Bab 483 Kalian yang Memaksaku

Suasana di dalam ruangan sangatlah hening.Seorang wanita hamil berinisiatif untuk berdiri dan memperkenalkan diri. “Namaku Sandra Oktavia. Aku istrinya Frank. Kami ….”“Heh.” Suara dengus dingin memotong ucapan Sandra.Sandra melihat ke sisi Brian. Dia masih bersikap sopan. “Kamu kakak pertama Frank, ‘kan? Aku sering mendengarmu dari Frank. Selama ini dia hidup sendirian di luar. Dia sangat merindukan anggota keluarganya. Dia ….”“Cukup, kamu nggak berhak untuk bicara di sini.” Brian menatap Frank dengan wajah tegas. “Hari ini Papa lagi istirahat di rumah. Selagi dia lagi nggak di sini, cepat selesaikan hubunganmu dengan wanita ini.”“Sandra itu istriku.” Raut wajah Frank tidak berubah. “Aku bisa membawanya pulang, itu berarti aku sudah bersiap-siap untuk menanggung semuanya. Kalau kalian nggak bisa menerimanya, aku akan pergi bersamanya setelah upacara selesai.”Baru saja Frank menyelesaikan omongannya, terdengar suara keras meja digebrak.“Kamu mau pergi lagi? Kamu kira Kediaman Mil
Baca selengkapnya

Bab 484 Dia Adalah Mangsaku

Ketika melihat Diana melarikan diri, Gino yang mesum itu segera meraih pergelangan tangannya.“Diana, kamu jangan lari. Ada yang ingin aku bicarakan kepadamu ….”“Plak!” Suara tamparan keras terdengar nyaring dari wajah Gino.Sekujur tubuh Diana gemetar. Dia menatap Gino dengan kedua mata merah. “Jangan muncul di hadapanku lagi! Nggak ada yang ingin aku katakan sama kamu!”Demi menunjukkan ketulusan hatinya, Gino melepaskan tangan Diana, lalu mengangkat kedua tangannya tanda dirinya telah menyerah.“Kelak kamu akan menjadi bagian dari Keluarga Milano. Apa kamu ingin terus memperlakukanku seperti ini? Dihitung-hitung, aku itu adik iparmu, kan? Kamu itu calon kakak iparku.”Setelah mendengar ucapan Gino, Diana pun langsung sadar. Memang benar! Seandainya Diana menikah dengan Ferdy, dia pasti akan sering berhubungan dengan Gino.Jika hubungan mereka seperti sekarang ini, Ferdy pasti akan curiga nantinya.Diana menahan rasa takut, lalu melangkah mundur. “Kamu … apa yang ingin kamu katakan?
Baca selengkapnya

Bab 485 Aku Takut Dia Mati!

Chelsea tidak ikut campur dalam masalah Keluarga Milano. Hingga upacara pemakaman berakhir, Chelsea juga tidak bertanya apa pun. Hanya saja, dia tidak menyangka dirinya akan tertiban masalah.Tetiba Chelsea menerima kabar dari Calvin. Katanya, anggota Keluarga Pangestu sedang mencari dokter. Sekarang Chelsea sedang berada di Kota Mahara. Ditambah lagi, upah yang akan diterima juga sangat besar. Calvin otomatis langsung kepikiran dengan Chelsea.Dalam kondisi seperti ini, Chelsea pun kepikiran besar kemungkinan masalah berhubungan dengan Keluarga Milano.Chelsea ragu sejenak, lalu tampak pesan baru yang dikirim oleh Calvin.[ Upahnya 40 miliar. ]Nominal itu langsung menghilangkan rasa ragu di hati Chelsea. Tidak ada orang yang tidak suka dengan uang, apalagi dengan nilai sebanyak ini. Sekarang Soraya Group sedang melakukan ekspansi, mereka pun membutuhkan uang banyak.Oleh sebab itu, Chelsea langsung menerima tawaran.Keesokan harinya, Chelsea memasang kamera CCTV, menyuruh Ardi dan Me
Baca selengkapnya

Bab 486 Tidak Akan Melepaskan Keluarga Milano!

“Bawa aku ke dalam.” Chelsea hendak memasuki Kediaman Pangestu. Namun, tangannya malah ditarik oleh anak SMA itu.“Jangan sampai Papa tahu kamu itu dokter.” Raut wajah anak SMA kelihatan agak pucat. “Kamu … kamu bilang saja ….”“Sebelumnya Soraya Group ada kerja sama Pangestu Group. Beberapa hari ini aku nggak bisa menghubungi Bu Agnes, makanya aku datang ke sini.” Chelsea mengarang alasan yang cukup masuk akal.Kedua mata si anak SMA langsung berkilauan. “Iya! Kamu pintar sekali! Bilang saja seperti itu!”“Siapa namamu?” tanya Chelsea.“Cornelia Pangestu. Kamu bisa panggil aku Lia.”“Oke, Lia, bawa aku ke dalam.”“Oke!” Cornelia membawa Chelsea ke dalam rumah dengan kegirangan. “Papa, ada seorang kakak datang untuk membahas masalah bisnis!”Di dalam ruang tamu, Indra Pangestu berdiri. “Apa-apaan? Bukankah aku sudah bilang ….” Ketika melihat jelas wajah Chelsea, Indra spontan merasa syok. “Kamu … kenapa kamu ….”Chelsea pun melontarkan alasan yang sudah disusunnya tadi, lalu tersenyum
Baca selengkapnya

Bab 487 Ternyata Sedang Merendah

Setelah masuk selama setengah jam, masih tidak kedengaran gerak-gerik apa-apa dari dalam kamar.Indra yang menunggu di luar merasa gelisah. Saat dia hendak mengetuk pintu, Cornelia langsung menghentikannya.“Papa, sepertinya nggak sopan, deh? Bukankah kakak yang tadi suruh kita tunggu di luar?”“Kamu ….” Indra membelalaki Cornelia, lalu berkata dengan penuh curiga, “Ada yang aneh dengan kamu hari ini. Untuk apa kamu ikut campur dengan masalah orang dewasa?”“Aku ….” Cornelia merasa bersalah. Tanpa sadar dia menunduk, lalu berkata, “Aku lihat kamu nggak urus Tante. Aku merasa takut …. Papa, kenapa kamu nggak izinin dokter untuk periksa ….”Indra segera membekap mulut Cornelia. “Jangan sembarangan bicara.”Pada saat ini, Chelsea membuka pintu dan melihat gambaran di depan sana. Ujung bibir delimanya sedikit melengkung ke atas. “Kalian lagi ngapain?”“Nggak ….” Indra melepaskan tangannya. “Aku lagi beri sedikit pelajaran kepada anak ini, suka sekali sembarangan bicara. Bu Chelsea, kamu su
Baca selengkapnya

Bab 488 Untuk Apa Takut Tidak Menemukan Pria Baik?

Keesokan harinya, Chelsea menerima kabar dari Cornelia bahwa Agnes sudah siuman. Hanya saja, kondisinya sangat tidak bagus. Dia tidak memiliki selera makan.Sebenarnya Chelsea sungguh simpati dengan wanita ini. Dia sudah mempersiapkan obat-obatan, lalu menyuruh Cornelia untuk mengambilnya di Soraya Jewelry.Pada jam 4 sore hari, Cornelia datang tepat waktu ke ruang kerja Chelsea.Chelsea menyerahkan obat kepada Cornelia. “Ini adalah pil penenang, sehari dikonsumsi 2 kali, sekali cukup 1 butir saja. Khasiatnya akan kelihatan setelah dikonsumsi 2 hari.”Cornelia mengambil obat dengan gembira. “Oke, terima kasih, Kak!”“Penyakit hati juga butuh konsumsi obat-obatan. Hanya saja, obat-obatan nggak bisa mengobati sampai ke akar. Kamu mesti bujuk Bu Agnes, suruh dia buka pikirannya. Dengan kedudukan dan kekayaannya saat ini, mana mungkin dia nggak bisa menemukan pria baik?”Seusai mendengar, kedua mata Cornelia terbuka lebar. “Kak, kamu tahu masalah tanteku?”Chelsea mengangguk. “Emm, aku sud
Baca selengkapnya

Bab 489 Aku Ingin Mengenalinya?

Setelah meninggalkan Soraya Jewelry, Cornelia duduk di taksi sembari menonton MV dengan headset. Senyuman di wajahnya tak sedetik pun menghilang.Sekarang Cornelia telah menonton sampel, dia pun semakin menantikan MV lengkapnya. MV itu pasti akan viral nantinya!Sebagai penggemar setia Viktor, Cornelia ingin sekali ganti idola.[ Kak Chelsea, aku benar-benar salut sama kamu. Hehehe. Aku nggak ingin jadi penggemar Viktor lagi. Aku jadi penggemar kamu saja, ya. Kelak aku akan menjadi penggemar setiamu! ]Seusai menuruni mobil, Cornelia pun mengirim pesan itu kepada Chelsea, lalu memasukkan ponsel ke dalam saku. Dia berjalan ke dalam rumah sembari menyenandungkan alunan lagu.Cornelia melepaskan sepatunya, langsung berjalan ke sisi tangga. Namun, langkahnya malah dihentikan oleh suara jeritan Indra. Cornelia segera memalingkan kepalanya, lalu melepaskan headset-nya.“Pa, ada apa?”“Kamu malah berani nanya? Kamu ke mana saja? Kenapa bukan belajar di rumah?”Sejak Agnes siuman, Indra bagai
Baca selengkapnya

Bab 490 Pak Sandy Mencariku?

Setelah menerima ajakan makan Cornelia, Chelsea pun menyetujuinya. Dia ingin menggunakan kesempatan ini untuk memeriksa denyut nadi Agnes, lalu melihat kondisinya.Chelsea pergi ke tempat yang diberi Cornelia tadi. Dia berjalan memasuki ruangan privat, lalu tampak Agnes dan Cornelia sudah menunggu di dalam.Cornelia segera memperkenalkan Chelsea kepada Agnes. “Tante, ini Kak Chelsea yang aku bilang. Cantik, ‘kan? Aku nggak sembarangan bicara, ‘kan?”“Emm.” Agnes mengamati Chelsea dengan tersenyum lembut. “Memang cantik.”Chelsea pun tersenyum. “Bu Agnes jangan dengar apa kata Lia.”“Bu Chelsea terlalu merendah. Selama ini aku merasa Lia itu nggak bisa diandalkan. Tapi setelah bertemu denganmu, aku menyadari ternyata tingkat estetikanya cukup bagus.”Agnes mengangkat tangan mengisyaratkan pelayan untuk menyajikan makanan. Tatapannya masih tak berhenti tertuju pada diri Chelsea.“Aku sudah dengar dari Lia. Semuanya berkat bantuan kamu. Kalau nggak, sepertinya aku nggak bisa duduk di sini
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4748495051
...
92
DMCA.com Protection Status