Setelah meninggalkan Soraya Jewelry, Cornelia duduk di taksi sembari menonton MV dengan headset. Senyuman di wajahnya tak sedetik pun menghilang.Sekarang Cornelia telah menonton sampel, dia pun semakin menantikan MV lengkapnya. MV itu pasti akan viral nantinya!Sebagai penggemar setia Viktor, Cornelia ingin sekali ganti idola.[ Kak Chelsea, aku benar-benar salut sama kamu. Hehehe. Aku nggak ingin jadi penggemar Viktor lagi. Aku jadi penggemar kamu saja, ya. Kelak aku akan menjadi penggemar setiamu! ]Seusai menuruni mobil, Cornelia pun mengirim pesan itu kepada Chelsea, lalu memasukkan ponsel ke dalam saku. Dia berjalan ke dalam rumah sembari menyenandungkan alunan lagu.Cornelia melepaskan sepatunya, langsung berjalan ke sisi tangga. Namun, langkahnya malah dihentikan oleh suara jeritan Indra. Cornelia segera memalingkan kepalanya, lalu melepaskan headset-nya.“Pa, ada apa?”“Kamu malah berani nanya? Kamu ke mana saja? Kenapa bukan belajar di rumah?”Sejak Agnes siuman, Indra bagai
Setelah menerima ajakan makan Cornelia, Chelsea pun menyetujuinya. Dia ingin menggunakan kesempatan ini untuk memeriksa denyut nadi Agnes, lalu melihat kondisinya.Chelsea pergi ke tempat yang diberi Cornelia tadi. Dia berjalan memasuki ruangan privat, lalu tampak Agnes dan Cornelia sudah menunggu di dalam.Cornelia segera memperkenalkan Chelsea kepada Agnes. “Tante, ini Kak Chelsea yang aku bilang. Cantik, ‘kan? Aku nggak sembarangan bicara, ‘kan?”“Emm.” Agnes mengamati Chelsea dengan tersenyum lembut. “Memang cantik.”Chelsea pun tersenyum. “Bu Agnes jangan dengar apa kata Lia.”“Bu Chelsea terlalu merendah. Selama ini aku merasa Lia itu nggak bisa diandalkan. Tapi setelah bertemu denganmu, aku menyadari ternyata tingkat estetikanya cukup bagus.”Agnes mengangkat tangan mengisyaratkan pelayan untuk menyajikan makanan. Tatapannya masih tak berhenti tertuju pada diri Chelsea.“Aku sudah dengar dari Lia. Semuanya berkat bantuan kamu. Kalau nggak, sepertinya aku nggak bisa duduk di sini
Setelah memahami kondisi dari Sandy, Agnes menduga semua itu adalah keputusan yang dibuat oleh Indra.Belum sempat mereka menyelesaikan makan mereka, Agnes segera pulang untuk mencari Indra. Dia hanya bisa meminta maaf kepada Chelsea, lalu membawa Cornelia untuk meninggalkan tempat.Sandy menatap Chelsea, lalu mengusulkan, “Sudah malam, gimana kalau aku antar kamu pulang?”“Nggak usah.” Chelsea langsung menolak. Dia mengambil tas dan hadiahnya. “Aku bawa mobil sendiri. Nggak usah repotin Pak Sandy.”Melihat Chelsea hendak berjalan meninggalkan ruangan, Sandy mengikuti langkahnya, segera bertanya, “Sejak kapan Bu Chelsea kenal dengan Bu Agnes? Sepertinya hubungan kalian lumayan dekat.”“Suatu kebetulan,” balas Chelsea dengan asal-asalan.“Kebetulan?” Sandy sungguh tidak mengerti.Baru saja Keluarga Milano memiliki konflik dengan Keluarga Pangestu, sekarang Chelsea malah memiliki hubungan akrab dengan Agnes. Wajar kalau orang-orang merasa curiga.Langkah kaki Chelsea berhenti. Dia meliri
Aksi Agnes sangat gesit. Malam harinya, dia langsung mengajak anggota Keluarga Milano untuk ketemuan esok hari.Keesokan harinya, Agnes memesan makanan lezat untuk menyambut kedatangan Keluarga Milano.Antoni dipapah Sandy berjalan ke dalam ruangan privat, lalu diikuti dengan Frank dan Sandra di belakang.Agnes sengaja merias wajahnya, lalu mengenakan terusan sutra. Dia ingin menonjolkan aura kewanitaannya.Jika dibandingkan dengan Agnes, Sandra kelihatan sangatlah biasa.Sandra pun merasa rendah diri. Dia bahkan tidak berani mengangkat kepalanya, hanya mengikuti langkah Frank di samping.Agnes juga tidak memperhatikannya. Tatapannya hanya tertuju pada diri Frank. Hatinya sungguh terasa kalut. Air mata spontan membasahi matanya.“Ayo duduk.” Setelah mendengar ucapan Antoni, Agnes baru tersadar dari lamunannya. Dia segera menyeka air matanya, lalu memanggil yang lain untuk duduk bersama.Antoni sebagai senior duluan bersuara. “Agnes, Keluarga Milano harus minta maaf terhadapmu. Sudah se
“Ekspedisi Pangestu telah mengembalikan barang kepada Milano Group. Mereka juga nggak mengungkit masalah pembatalan kerja sama.” Irfan menunduk, lalu melaporkan kepada Ferdy. “Dengar-dengar Bu Agnes mengoyak perjanjian pernikahannya di hadapan Pak Antoni. Dia telah memutuskan hubungannya dengan Pak Frank.”“Emm.” Ferdy tidak tertarik dengan semua itu. Dia sedang melamun sembari menatap danau di depan sana.Beberapa saat kemudian, ada yang duduk di sampingnya. Menyadari ada yang datang, Irfan spontan menyapa, “Pak Kendrian.”Kendrian mengangguk sedikit kepalanya, lalu melihat pancingan ikan di tangan Ferdy. “Pak Ferdy santai sekali.”Ferdy tidak meladeninya. Kendrian juga tidak keberatan. “Sebenarnya aku sudah lama ingin datang mencari Pak Ferdy. Hanya saja dengar-dengar Bu Anissa meninggal. Jadi, aku hanya bisa menunggu hingga kamu punya waktu luang.”“Pak Sandy sudah mencariku.” Kendrian melihat ke sisi Ferdy. “Dia ingin aku bekerja sama dengannya untuk mengeluarkanmu dari Milano Gr
“Bukan.” Chelsea membantah dengan sangat cepat. Selama beberapa tahun ini, Kendrian sudah banyak membantunya. Mana mungkin dia tidak menganggap Kendrian sebagai temannya? “Masalah ini juga nggak fatal. Ferdy juga nggak mempersulit kami, makanya ….”“Kalau kamu beri tahu aku setelah Ferdy turun tangan, bukankah semuanya sudah terlambat?” Nada bicara Kendrian sangat datar, tetapi dapat terdengar amarah di dalam nada bicaranya.Chelsea ragu beberapa saat, lalu menghela napas panjang. “Apa yang sudah Ferdy katakan padamu?”“Dia bilang dia tahu Timothy adalah anaknya. Mungkin dia ingin memperingati aku untuk jauhi kalian.” Kendrian mengangkat-angkat pundaknya, lalu berkata, “Sayangnya, dia nggak bisa mengancamku.”“Kamu nggak takut?” tanya Chelsea.“Untuk apa takut? Saat aku melindungimu waktu itu, hubungan aku dan dia pun sudah retak.” Kendrian bersandar di meja. “Selama beberapa tahun ini, aku mengajari Timothy untuk menjadi lelaki sejati. Jadi, mana mungkin aku akan menjadi seorang penge
Diana tersadar dari bengongnya, lalu melihat ke sisi manajer. “Memangnya apa yang bisa aku perbuat?”Chelsea bukan hanya bisa menyelesaikan masalah Keluarga Milano, dia bahkan menjadi populer saat ini ….Sekarang yang direbut Chelsea hanyalah sebuah kesempatan untuk menjadi pemeran wanita dalam sebuah MV. Namun, bagaimana dengan kemudian? Apa dia akan merebut Ferdy? Diana tidak berani berpikir terlalu banyak.Ketika melihat raut wajah pucat Diana, manajer pun mengerutkan keningnya. “Ada apa denganmu selama belakangan hari ini? Sepertinya kamu sering nggak konsentrasi. Apa telah terjadi sesuatu dengan Keluarga Milano?”“Nggak.” Diana menggeleng. “Mungkin aku sudah berpikir kebanyakan.”“Apa yang perlu kamu pikirkan? Sekarang kamu adalah calon istrinya Ferdy. Meskipun Chelsea hebat, dia juga nggak akan bisa merebut posisimu.”Manajer menghela napas. “Hanya saja mengenai kariermu ini …. Kamu terlalu sering fokus dengan Keluarga Milano saja, kamu bahkan nggak begitu fokus dalam kariermu la
Dalam seminggu ini, video klip lagu baru Viktor mendapatkan jumlah pemutaran tertinggi. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan video klip sebelumnya. Viktor yang merasa senang pun mentransfer uang untuk Annika dan mengirimkan pesan.[ Bu Chelsea, selamat bekerja sama! Begitu perusahaan membayarku, aku akan memberimu komisi sesuai jumlah pemutaran. Aku nggak akan merugikanmu! ]Setelah membaca pesan ini, Chelsea langsung mengucapkan terima kasih. Dia sama sekali tidak terkejut.Viktor menghela napas karena merasa gembira. Di sisi lain, Chelsea berusaha untuk tetap tenang. Jika itu orang lain, mereka mungkin akan berteriak senang.Saat ini, Chelsea sedang sibuk mempersiapkan siaran langsung. Dia sama sekali tidak mempunyai waktu untuk memeriksa jumlah uang yang ditransfer Viktor.Chelsea tidak berniat untuk terlalu formal dalam siaran langsung kali ini. Dia lebih memilih untuk merekam konten keseharian. Jadi, dia hanya meminta Bella dan dua staf departemen promosi untuk membantu merek
Ketika mendengar ada yang ingin Herbert obrolkan dengan Calvin, Firman dan Rangga pun memahami maksud Herbert.Firman memaksa Calvin untuk duduk di sofa, lalu membawa Rangga untuk meninggalkan ruangan.Saat hendak keluar pintu, Firman tidak lupa untuk menambahkan, “Pak Calvin, kami berdua ada di depan. Kalau kamu butuh apa-apa, kamu bisa panggil kami.”Calvin tersenyum dingin. Dia dapat mengerti makna tersirat dari ucapan Firman. Maksudnya tak lain adalah mereka berdua ada di luar sana, lebih baik Calvin tidak berulah.Berhubung Calvin sudah di sini, dia juga ingin tahu apa yang ingin diobrolkan Herbert!“Pak Guru, minum teh.” Herbert menghidangkan segelas teh ke hadapan Calvin. “Teh kesukaanmu.”Calvin bahkan tidak melirik sama sekali. Dia langsung bertanya dengan raut datar, “Jangan omong kosong! Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?”“Sejak kapan temperamenmu jadi seburuk ini? Seingatku, dulu kamu memperlakukanku ….”“Tutup mulutmu!” Calvin langsung menggebrak meja, lalu berkata d
Malam harinya.Terdengar suara tawa di dalam acara perayaan. Baru saja Chelsea selesai bersulang dengan tamu, dia pun mencari tempat yang tenang untuk makan.Chelsea sudah sibuk seharian. Dia masih belum sempat makan dengan tenang. Dua gelas champagne yang diminumnya tadi terasa membara di perut.Pada saat ini, Ferdy berjalan ke sisi Chelsea untuk mengantarkan makanan kepadanya. “Makan mie dulu.”Chelsea mengambil piring, lalu bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku lagi lapar?”“Tadi saat berdiri di sampingmu, aku bisa mendengar suara perutmu.”“Hah?” Kening Chelsea berkerut. “Apa benar seperti itu?”Ferdy pun tertawa. “Tentu saja nggak. Aku menebak seharusnya hari ini kamu nggak punya waktu buat makan.”Chelsea segera menjulingkan matanya. Dia tidak meladeni Ferdy, lalu menunduk untuk memakan mie.Ferdy berdiri di sisi Chelsea, lalu mengingatkan, “Setelah acara konferensi pers berakhir, berita pun viral di internet.”“Emm, aku bisa menebaknya.”Chelsea saja tidak punya waktu untuk makan
Pada akhirnya, Herbert memilih untuk mundur secara diam-diam.Ferdy menatap bayangan punggung Herbert yang semakin menjauh. Hatinya terasa lebih nyaman saat ini.Chelsea melirik Ferdy sekilas. “Jangan beri tahu aku, kamu datang ke sini hanya untuk memancing emosi Herbert saja?”“Tebakanmu benar.” Ferdy melihat ke sisi Chelsea. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa bangga di wajahnya. “Tadi aku melihat dia hadiri acara konferensi pers di internet.”“Pak Ferdy, apa kamu itu anak kecil? Kenapa ….”“Kalau kamu merasa perbuatanku ini kekanak-kanakan ….” Tiba-tiba Ferdy semakin mendekat, lalu berbicara dengan perlahan, “Itu berarti aku memang kekanak-kanakan.”Chelsea merasa kaget. Kedua mata berkilauannya bagai telah kehilangan arwahnya saja. Dia mengalihkan tatapannya, lalu tak lupa untuk menyindir, “Dasar kekanak-kanakan!”Akhirnya kali ini Anita menemukan kesempatan untuk berbicara. “Malam ini perusahaan mengadakan acara makan bersama. Kebetulan Pak Ferdy ada di sini, bagaimana kalau Pak Fe
Chelsea dan Anita menandatangani kontrak di bawah kesaksian para awak media. Disusul, terdengar suara gemuruh tepuk tangan di dalam ruangan dan juga terlihat kilat cahaya kamera.Ketika melihat gambaran di depan mata, Anita merasa sangat gembira hingga tidak bisa berkata-kata. Dia hanya menggenggam tangan Chelsea untuk menyatakan rasa terima kasihnya.Sudah terlalu lama Perusahaan Farmasi Norman tidak memiliki pencapaian setinggi ini! Sekarang, semuanya dicapai berkat bantuan Hope!Sepertinya Chelsea bisa merasakannya. Dia memiringkan kepalanya untuk mendekati samping telinga Anita, lalu berbisik, “Semua ini pantas diterima Perusahaan Farmasi Norman.”Anita merasa kaget. Dia melihat tatapan berkilauan Chelsea, lalu mengangguk. “Bu Chelsea, kamu tenang saja. Aku pasti nggak akan mengecewakanmu.”Chelsea pun tersenyum.Mereka berdua juga tersenyum sembari bertukar pandang. Gambaran itu pun berhasil disorot oleh kamera. Tak sedikit wartawan memutuskan untuk menaruh foto ini menjadi foto u
Firman melihat ke arah yang ditunjuk oleh Rangga. Dia pun menemukan sosok Herbert yang baru memasuki ruangan sedang dikerumuni oleh awak media.Herbert tergolong tokoh legendaris di dunia medis. Ditambah lagi, dia sudah lama menetap di luar negeri. Jadi, selama ini semua wartawan hanya pernah mendengar namanya, tetapi tidak memiliki kesempatan untuk mewawancarainya.Hari ini ketika Herbert datang, para awak media juga tidak ingin melewatkan kesempatan bagus ini.“Pak Herbert, kenapa kamu tiba-tiba pulang dari luar negeri? Apa ada yang ingin kamu lakukan? Apa Perusahaan Farmasi Hermera ingin berkembang di dalam negeri?”“Pak Herbert, hari ini kamu menghadiri acara konferensi pers. Apa kamu tertarik dengan kedua perusahaan ini?”Pertanyaan tidak berhenti dilontarkan.Dari tadi Herbert hanya membalas dengan tersenyum saja. Kemudian, dia melontarkan informasi besar dengan santai.“Aku bisa pulang kali ini karena ingin bekerja sama dengan Hope. Perusahaan Farmasi Hermera telah lama berkemba
“Herbert mengambil hasil penelitian kami untuk bekerja sama dengan perusahaan medis luar negeri. Kemudian, dia berhasil menjadi orang penting dalam grup barunya.”Herbert tersenyum getir. “Hal yang paling lucu adalah sebelum dia ke luar negeri, dia sempat mencariku. Dia mengatakan ilmu pengobatan tradisional nggak ada masa depan. Cepat atau lambat ilmu pengobatan tradisional akan dieliminasi. Dia suruh aku untuk pergi bersamanya.”“Apa kamu tahu? Perusahaan medis itu suka mencuri hasil penelitian perusahaan lain, lalu memproduksi obat-obatan dengan harga rendah. Kemudian, demi menekan modal, mereka juga membeli bahan obat bermutu rendah yang menyebabkan perubahan khasiat obat.”“Perbuatan mereka sama saja dengan mempertaruhkan nyawa manusia! Sepuluh tahun lalu, akhirnya perusahaan itu dilaporkan oleh banyak perusahaan farmasi lainnya, lalu gulung tikar!” Calvin merasa geram. Tatapannya tertuju pada sisi pintu mobil. “Dia itu pencuri! Dia itu pencuri yang nggak punya hati!”Saat melihat
Ketika melihat Calvin sedang marah, Chelsea juga tidak berani memicu emosinya lagi.Chelsea memalingkan kepalanya menatap Anita. Dia merasa bersalah. “Bu Anita, aku sudah merusak jamuan malam ini.”Anita tersenyum. “Nggak masalah, kok. Kita bisa cari kesempatan lain.”“Oke,” balas Chelsea, kemudian menarik-narik lengan pakaian Calvin. “Kakek, ayo kita pergi. Nanti aku jelaskan masalah ini sama kamu.”Calvin berdiri tanpa bersuara sama sekali. Dia langsung berjalan keluar kamar. Chelsea juga segera mengambil tasnya, mengikuti langkah Calvin.Setelah memasuki mobil, Chelsea memberi tahu masalah Malcolm mengutus Daisy untuk membantu Herbert kepada Calvin. Saat ini, amarah Calvin semakin membara. Dia berkata dengan menggertakkan giginya, “Si Berengsek itu masih nggak tahu malu seperti dulu!”Chelsea menghela napas ringan. “Kamu juga tahu bahwa Kak Daisy sangat penting bagiku. Aku nggak bisa nggak memedulikannya.”Calvin meliriknya sekilas. “Jadi, demi Daisy, kamu baru terus mencari tahu k
Calvin merasa gusar. “Keluar! Hubungan kita bukan guru dan murid! Kamu nggak berhak untuk mengungkit masalah itu di hadapanku!”Ketika menyadari sekujur tubuh Calvin gemetar akibat marah, Chelsea segera mengulurkan tangannya untuk mengelus punggung Calvin. “Kakek, kamu tenangkan dirimu. Jangan sampai merusak kesehatanmu.”Namun, Calvin seolah-olah tidak bisa mendengar apa-apa. Tatapannya masih terus tertuju pada diri Herbert. Tatapan itu terasa asing bagi Chelsea.Di dalam memori Chelsea, Calvin selalu tersenyum. Meskipun marah, Calvin juga tidak pernah bersikap seperti hendak membunuh orang saja!Chelsea menatap Herbert dengan raut muram. “Pak Herbert, berhubung Kakek nggak menyambut kedatanganmu, lebih baik kamu tinggalkan ruangan ini sekarang.”Herbert mengeluarkan saputangan dengan perlahan. Dia menyeka sisa air di pakaiannya sembari berkata, “Pak Guru, kenapa temperamenmu malah lebih buruk daripada dulu? Apa kamu bisa dengarkan penjelasanku dulu?”“Nggak ada yang perlu aku bicarak
Di pabrik produksi obat.Di bawah dampingan Anita dan beberapa karyawan lainnya, Calvin dan yang lain pergi mengunjungi pabrik.Calvin sangat gemar dalam mempelajari ilmu pengobatan tradisional. Tentu saja dia tertarik dengan pabrik produksi obat-obatan. Dia bahkan merasa takjub.“Aku sungguh nggak menyangka, padahal sekarang orang-orang sudah mulai beralih dalam mengembangkan obat barat, Perusahaan Farmasi Norman masih saja mempertahankan produksi obat tradisional. Semua itu pasti nggak gampang bagi kalian!”Usai mendengar, Anita tersenyum. “Terima kasih atas pujian Pak Calvin. Jujur saja, Keluarga Norman sudah menggeluti dunia pengobatan tradisional dalam beberapa generasi. Jadi, kami nggak ingin mengakhirinya.”Calvin semakin puas lagi. “Ternyata kalian itu keluarga yang ahli dalam pengobatan tradisional!”Sambil berbicara, Calvin memalingkan kepalanya melihat ke sisi Chelsea dengan tersenyum. “Aku sangat puas dengan kerja sama kali ini. Nanti aku akan mengadakan rapat lagi untuk me