Kembali ke mobil sedan Warto.Cintia tidak bisa menahan helaan napasnya.Dia jelas tidak setenang kelihatannya.Tidak ada seorang pun yang tidak takut saat ditodong oleh pistol.Namun, Cintia sudah menahan ketakutannya dari tadi.Cintia mengingatkan dirinya sendiri, Warto adalah orang yang bisa dia percaya.Kalau keyakinannya salah pun, Cintia hanya bisa menerima nasib."Aku kira kamu tidak akan takut," canda Warto, lalu berkata dengan nada menyalahkan, "Bertemu sendirian dengan Yulia. Apa kamu benar-benar berpikir badanmu itu kebal?"Cintia menoleh dan melihat Warto, lalu berkata, "Kamu 'kan datang.""Kalau aku tidak memberi alat isyarat itu, kamu pasti sudah mati," ucap Warto dengan nada berat.Untung saja, Warto berpikir panjang.Untung saja, Warto sadar seperti apa watak Yulia.Yulia adalah orang yang berusaha mencapai tujuannya dengan cara apa pun."Sebenarnya ...." Cintia mengakui, "Aku memintamu mengantarku ke sini untuk melindungiku. Kalau tidak, aku juga sanggup menemuinya sen
Baca selengkapnya