Semua Bab Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO: Bab 291 - Bab 300

660 Bab

Bab 291 Pembalasan!

Ketika Yulia dan Samuel masuk ke ruang ganti, mereka melihat pria itu hendak memukul Cintia. Yulia yang mengikuti Samuel dari belakang juga bisa merasakan kemarahan Samuel.Saat ini, sepertinya kemarahan Samuel sudah mencapai puncak.Yulia melihat Samuel berjalan menghampiri pria itu dengan mantap.Saking terkejutnya, wajah pria itu sampai pucat pasi.Sementara itu, wanita di samping pria yang masih tampak tidak takut itu buru-buru meneriaki Samuel, "Kamu cowok liarnya Cintia, bukan? Gaya berpakaianmu terlihat bagus. Kenapa kamu harus repot-repot demi Cintia, si cewek jalang ini ….""Plak!" Samuel langsung menampar wanita itu.Tamparan itu terdengar keras dan langsung membuat wanita itu terjatuh ke lantai.Semua orang terkejut melihat tindakan Samuel.Aura permusuhan yang terpancar dari tubuh Samuel membuat semua orang bergidik dan tidak berani mengatakan sepatah kata pun.Ketika anak laki-laki itu melihat ibunya ditampar, dia langsung mengancam Samuel dengan kejam, "Beraninya kamu mem
Baca selengkapnya

Bab 292 Berlututlah dan Minta Maaflah padaku!

Cintia dimarahi pria dan wanita itu demi melindungi Erikson dan hampir dipukuli, sehingga membuat Erikson tidak bisa meredam amarahnya.Erikson mengambil tempat sampah dari kepala anak laki-laki itu, lalu berkata dengan ekspresi serius, "Minta maaf padaku dan minta maaf pada ibuku!"Samuel pun menyunggingkan seulas senyum.Erikson selalu diam dan rendah hati, dia tidak pandai berekspresi. Selain di depan Cintia, dia juga tidak akan bertingkah manja di depan Samuel.Pada saat ini, Erikson bisa menuntut anak laki-laki itu dengan sikap yang mendominasi seperti ini, benar-benar patut diacungi jempol.Anak laki-laki itu menangis dan tidak mau meminta maaf.Pria itu menarik anak laki-laki itu, lalu menamparnya.Anak laki-laki itu ditampar hingga menangis histeris."Cepat minta maaf!" teriak pria itu.Anak laki-laki itu ketakutan. Dari kecil sampai sebesar ini, dia memang selalu membangkang. Namun, dia tidak pernah dipukul ayahnya. Sekarang, dia hanya bisa meminta maaf dengan patuh, "Maafkan
Baca selengkapnya

Bab 293 Estafet Orang Tua dan Anak

Cintia menatap pria dan wanita di depannya dengan acuh tak acuh.Dia meraih tangan Erikson sambil berkata kepada Samuel, "Aku mau pergi membersihkan Erikson dulu. Nanti masih ada perlombaan. Sekarang … kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau."Samuel mengangguk.Tadi, seharusnya Samuel tidak boleh khawatir Cintia akan menjadi luluh.Samuel tidak akan menyakiti siapa pun, tetapi dia juga tidak akan membiarkan dirinya menderita.Dia memang gagah dan mendominasi.Cintia pun membawa Erikson pergi.Samuel menoleh ke belakang dengan tatapan dingin.Dia tidak seperti Cintia yang hanya cukup membalas dengan cara yang sama saja, tetapi dia ingin melakukan sesuatu yang lebih buruk.Bukannya mereka mau membuat Samuel kehilangan segalanya?Samuel akan membuat mereka benar-benar memahami apa yang dimaksud dengan kehilangan segalanya....Cintia perlahan-lahan menyeka noda di wajah Erikson sambil bertanya dengan prihatin, "Erik, apakah kamu sedih karena ditindas orang lain?""Aku tidak sedih. Ibu
Baca selengkapnya

Bab 294 Terjatuh

Cintia tersenyum sambil memberi gerakan bersorak.Yang menunjukkan bahwa dia tidak peduli.Cintia juga tidak peduli dengan formalitas.Sang guru sudah siap mengatur barisan dan ketika hendak mengelompokkan mereka, sang guru baru menyadari ada satu anak yang tidak didampingi orang tuanya.Di sekolah elit semacam ini umumnya tidak memperbolehkan kegiatan sekolah tanpa kehadiran orang tua.Saat berada dalam situasi sulit itu, Erikson tiba-tiba bertanya kepada gurunya, "Apakah ibuku boleh ikut serta?""Bukankah ibumu ada di sini?""Itu Ibu!" kata Erikson sambil menunjuk ke arah Cintia.Sang guru mengira itu hanyalah omongan anak-anak saja. Dia tidak banyak berpikir dan dengan cepat berkata, "Tentu saja boleh."Kemudian, dia pun mengajak Cintia.Melihat Erikson tidak begitu aktif, Cintia pun setuju dan untuk sementara berperan menjadi ibu dari gadis kecil itu.Perlombaan akan segera dimulai.Cintia dan Erikson tidak berada dalam satu kelompok, tetapi mereka sangat dekat satu sama lain."Bu,
Baca selengkapnya

Bab 295 Apakah Malam Ini Kamu Ada Waktu?

Yulia terlihat sangat kesakitan.Samuel membungkuk, lalu berjongkok dan berkata, "Aku akan menggendongmu."Yulia merasa tidak enak hati.Samuel memiliki kebiasaan berolahraga, jadi tidak mungkin dia tidak bisa menggendongnya secara horizontal. Namun, dia memilih untuk menggendong Yulia di punggungnya ….Yulia juga tidak bisa menolak. Dia dengan terpaksa berbaring di punggung Samuel yang lebar.Samuel bahkan tidak mengulurkan tangan untuk memegang pahanya, dia hanya membiarkan Yulia memeluk lehernya. Kemudian, Samuel berjalan beberapa langkah dan menempatkan Yulia di kursi penonton di sebelahnya sambil berkata, "Aku akan mengirim helikopter untuk membawamu ke rumah sakit."Yulia berkata, "Tidak perlu. Bukankah ini terlalu berlebihan? Lagi pula, lukaku tidak begitu parah, kok.""Aku merasa lebih tenang kalau membawamu ke rumah sakit," kata Samuel dengan tegas.Yulia tidak mengatakan apa-apa lagi.Pada saat ini, Yulia tidak tahu apakah Samuel sedang mengkhawatirkannya atau tidak. Dia sela
Baca selengkapnya

Bab 296 Angkat Pakaianmu

Setelah mereka berdua makan malam, seperti biasa, Cintia memandikan Erik, lalu mengambilkan buku dongeng dan menyuruh Erik membacanya sendiri di tempat tidur. Setelah itu, Cintia pergi ke kamar mandi. Setelah melepas pakaiannya, dia melihat ke cermin dan melihat ada tanda memar besar di pinggangnya, yang akan terasa sakit ketika digerakkan. Dia menahannya sambil mandi. Selesai mandi, dia mengenakan piamanya, lalu pergi mengambil kotak obat untuk mencari salep memar.Ada cermin setinggi langit-langit di ruang tamu. Dia mengangkat pakaiannya hingga menampakkan seluruh pinggangnya. Dia bahkan sengaja menarik celananya ke bawah agar bisa mengoleskan salep itu dengan baik.Ketika dia hendak mengoleskan salep itu, dia tiba-tiba tertegun.Melalui cermin, Cintia melihat Samuel tiba-tiba datang dari arah jendela ruang tamu. Sepertinya Samuel sudah lama berada di sana, tetapi Cintia tidak menyadarinya.Cintia segera menurunkan bajunya dan memakai celananya."Kenapa kamu ada di sini?" kata Cintia
Baca selengkapnya

Bab 297 Kasus Penyuapan dan Penggelapan Pajak?

Cintia juga tidak tahu sudah berapa lama Samuel mengoleskan obatnya.Dia juga tidak bisa melihat dengan jelas sudah sejauh mana Samuel mengoleskan obatnya. Apakah Samuel mengoleskannya atau tidak.Cintia hampir kehilangan kesabarannya.Saat itulah, Cintia merasakan ada bibir dingin yang menyentuh pinggangnya dan menghindari bagian yang memar itu.Cintia tiba-tiba berbalik dan mundur beberapa langkah. Seluruh tubuhnya menekan cermin. Dia sangat marah dan langsung bertanya kepada Samuel, "Apa yang kamu lakukan? Bukannya kamu tidak tertarik dengan tubuhku?""Aku tidak bisa menahan diri.""Samuel, apakah kamu lupa kalau kamu sudah punya istri?" Cintia benar-benar marah.Benar-benar berengsek!"Bukan, masih belum," ujar Samuel satu demi satu kata."Walaupun belum mengadakan upacara pernikahan, kalian sudah bertunangan. Menikah hanya masalah waktu saja. Apakah Tuan Samuel pikir karena belum menikah, kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau kalau kamu punya pacar di luar? Bagimu, hanya surat
Baca selengkapnya

Bab 298 Pergi ke Bandara

Cintia berbisik kepada Owen, "Sekarang aku mau pergi ke kantor kejaksaan untuk penyelidikan. Kalau nanti ada masalah, tolong bantu aku tangani. Tender hari ini pasti tidak bisa diteruskan lagi. Tunggu sampai aku kembali baru kita bahas lagi. Lakukan pekerjaanmu dengan baik!"Owen segera menyetujui, "Baik!" Ada kepanikan yang tidak bisa disembunyikan di wajah Owen.Sampai saat ini, dia benar-benar mengagumi ketenangan Cintia.Setelah memberikan pesan singkat, Cintia pun pergi bersama orang-orang dari kantor kejaksaan.Dengan cepat.Berita penahanan Cintia karena tindak kriminal menyebar di seluruh Kota Bandung dan seketika langsung mengejutkan semua orang.Beberapa waktu ini, ada banyak berita tentang Cintia.Seolah-olah setelah popularitasnya menurun, berita yang lebih mengejutkan tentang dirinya akan segera meledak. Berita ini terus muncul dalam topik pencarian terhangat.Ketika mendengar kabar bahwa Cintia sedang mengalami masalah, Samuel sedang menghadiri rapat di luar negeri. Lily
Baca selengkapnya

Bab 299 Satu Malam Dua Miliar?

Steven dengan santai mengenakan handuk mandi, lalu berdiri di depan jendela hotel sambil menelepon seseorang.Melihat ada panggilan masuk, Laura pun segera mengangkatnya dan berkata, "Berapa banyak uang yang perlu kubawa ke sana?"Pernikahan antara Laura dan Steven memang diatur oleh orang tua mereka.Tidak ada perasaan apa-apa di antara mereka, tetapi orang tua Steven sangat menyukai Laura. Demi mencegah agar Steven tidak macam-macam setelah menikah dengan Laura, seluruh masalah finansial diberikan kepada Laura. Biasanya, Steven tidak akan berinisiatif menghubungi Laura, kecuali kalau dia tidak punya uang.Sebenarnya, Laura tidak membatasi pengeluaran Steven. Dia akan memberikan bagian Steven setiap bulannya. Namun, uang itu tidak cukup untuk biaya pengeluaran Steven. Dia akan memberikan sebagian dari uangnya sendiri kepada Steven. Lagi pula, bagian Laura adalah milik Keluarga Kartadi juga.Agar hal ini tidak diketahui oleh Keluarga Kartadi, Steven tidak mengizinkan Laura mentransfer
Baca selengkapnya

Bab 300 Sepertinya Ada yang Tidak Beres

Mereka berdua pun meninggalkan hotel bersama-sama. Laura mengemudi, sedangkan Steven duduk di kursi penumpang.Laura berinisiatif berkata, "Aku akan mencari seorang teman untuk memahami kasus Cintia, tapi kasus ini tidak mudah ditangani. Saksi, bukti material dan fakta kriminalnya sangat jelas. Berdasarkan undang-undang kejahatan penyuapan dan penggelapan pajak, setidaknya hukuman pidananya 10 tahun penjara.""Cari jaminan dulu baru kita bicarakan lagi, Samuel selalu punya solusi.""Hmm," jawab Laura.Tiba-tiba ....Steven mengulurkan tangannya untuk membantu Laura memutar kemudi.Pada saat yang sama, sebuah mobil sedan melaju melewati mobil mereka.Jika bukan karena tindakan Steven yang ligat, mungkin bagian depan mobil Laura akan bertabrakan dengan mobil sebelahnya.Mobil yang melewati mereka itu bahkan membuka jendela dan memaki, "Apa kamu tidak bisa mengemudi? Kalau tidak bisa mengemudi, jangan mengemudi!"Pada saat ini, raut wajah Steven juga menjadi sangat masam, dia berkata, "In
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2829303132
...
66
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status