All Chapters of Kawin Kilat: Suami Misteriusku teryata Milyarder: Chapter 161 - Chapter 170

1005 Chapters

Bab 161 Akhirnya Mau Berbicara Denganku

Begitu Samuel berjalan ke lantai atas, dia tidak menemukan Grace di dalam kamar.Samuel menekan alisnya.Mungkin kali ini, akan sulit untuk membujuk Grace.Keesokan harinya.Mia memanfaatkan istirahat makan siangnya dan bergegas menuju villa."Saat kamu memberiku alamatmu, kupikir kamu sudah pulang ke kediaman Keluarga Johnson." Mia memandangi villa besar di depannya, dia masih tidak bisa memercayai matanya, "Apakah benar Samuel yang membeli rumah ini?""Untuk apa aku berbohong padamu?" Grace membawa Mia naik ke lantai atas."Aku khawatir kamu sudah ditipu oleh wajah Samuel yang rupawan, sampai menghabiskan semua uangmu untuk membiayainya. Tapi …." Mia mendecakkan bibirnya, "Samuel sebenarnya sangat hebat. Kalau dia mau bekerja dengan sungguh-sungguh, mungkin kalian bisa menjadi orang yang sangat kaya dalam waktu sekitar satu bulan saja."Grace membayangkan sosok sempurna Samuel di benaknya, pipinya pun memerah."Aku baru sadar, ucapanmu tiap harinya tidak ada yang benar." Grace mendor
Read more

Bab 162 Yang Terpenting Adalah Kemampuan dalam Bekerja

Matahari pagi menyinari bumi secara perlahan-lahan. Sinar cahaya masuk melalui celah jendela dan jatuh ke arah mereka berdua. Keduanya tampak seperti lukisan cat minyak yang indah.Setelah beberapa lama, Samuel yang menghentikan langkahnya pun tersenyum, lalu menggendong Grace ke dalam kamar tidur.Pikiran Grace menjadi jernih dalam sesaat, dia akhirnya sadar dan menendangkan kakinya, "Samuel, jangan membuat onar. Aku harus berangkat kerja hari ini!"Samuel menggendong gadis itu ke dalam kamar mandi, "Aku tahu, tapi aku yakin kamu juga tidak ingin pergi bekerja dengan penampilan seperti ini."Sambil berbincang, keduanya kebetulan berdiri di depan cermin kamar mandi.Grace melihat dirinya di cermin dengan wajah memerah dan mata berkaca-kaca. Dia sangat malu sampai ingin menggali lobang dan mengubur dirinya.Samuel tersenyum tipis dan membawa Grace ke dalam bak mandi, "Mandilah dulu."Meskipun Grace tidak ingin mendengarkan Samuel, dia tetap menuruti. Grace ingin menghilangkan hawa nafsu
Read more

Bab 163 Memangnya Oleh-olehnya Sebagus Apa

Peggy meremas tangannya dengan keras. Tak lama kemudian, dia berbalik dan berjalan kembali ke kantornya.Susan segera mengikuti Peggy dari belakang.Setelah mereka pergi, Rina akhirnya tidak bisa menahan kekagumannya dan menatap Grace dengan mata berbinar, "Nona Grace, kamu sungguh luar biasa!"Rina direkrut dua hari yang lalu. Sebagai pendatang baru, dia sering diusik oleh Susan. Kemarin, dia mendengar para pegawai lama berbicara tentang Grace, orang yang tidak memiliki pengalaman kerja, tetapi dapat menduduki jabatan direktur desain dengan mengandalkan relasinya dengan Keluarga Hayes. Rina yakin Grace pasti akan diusik habis-habisan oleh Peggy.Rina yang memikirkan kalau atasan pasti akan diusik, merasa kehidupan kantornya tidak akan berjalan mulus. Ketika dia berangkat kerja pagi ini, dia bahkan berencana untuk mengundurkan diri karena merasa tidak cocok dalam beberapa hari.Namun, Rina tidak menyangka ternyata Grace begitu tangguh!Terlebih lagi, Grace sangat berbeda dari apa yang
Read more

Bab 164 Bagaimana Kamu Bisa Tahu kalau Ponsel Itu Asli

Begitu orang yang berbicara melihat Peggy keluar, dia berjalan ke arah Peggy dengan gembira, seperti seorang anak kecil yang meminta pujian, "Kak Peggy, Grace membeli Ponsel Dragon yang palsu hanya untuk mengambil hati kami. Sungguh konyol."Peggy juga sudah mendengar soal Ponsel Dragon. Banyak orang di sekitarnya ingin membeli ponsel itu, tetapi Ponsel Dragon tidak tersedia di Baloi. Bahkan di luar negeri pun, mereka harus melakukan reservasi terlebih dulu.Peggy pun mendengkus, "Kalau kalian tidak bekerja dengan keras, kalian hanya akan mengikuti jalan yang salah."Selesai bicara, pintu kantor Grace pun terbuka.Grace melihat ponsel yang masih belum dibagikan di dalam tas, lalu bertanya pada Rina, "Kenapa? Apakah semuanya tidak mau?"Rina merasa sangat marah sampai matanya berlinangan, dia berkata sambil terisak, "Nona Grace, mereka … mereka bilang ponsel yang kamu berikan ini palsu!"Orang-orang ini sungguh jahat pada Nona Grace.Grace mengerutkan kening dan melirik Peggy. Dia dapat
Read more

Bab 165 Merancang Desain Kemasan Luar yang Dapat Membuatnya Terkesan

Hasilnya terungkap dengan cepat. Wajah Peggy langsung memucat begitu dia melihat kalau ponsel itu ternyata asli.Yang lain juga ikut tercengang. Mereka sangat menyayangkan karena sudah menolak ponsel ini.Harga untuk reservasi ponsel ini di luar negeri mencapai miliaran. Kalau mereka mau membelinya di Baloi, harganya pasti akan lebih mahal lagi. Akan tetapi, karena mereka tidak mau menyinggung Peggy, mereka pun melewatkan kesempatan emas ini.Rina yang melihat semua orang memandang Peggy dengan kesal, tersenyum cerah dan berkata, "Nona Grace, aku akan mengembalikan semua ponselnya.""Ya, baiklah."Grace mengangguk.Yang lain hanya bisa menyaksikan Rina mengembalikan ponsel itu dengan wajah penuh kedengkian.Jordan yang melihat kejadian ini pun kembali melihat ke arah Grace.Memilih Grace sebagai direktur desain di Vienna Skincare merupakan keputusan dari pihak para atasan. Sejujurnya, Jordan merasa ragu dengan kemampuan Grace. Meski Grace memiliki bakat yang luar biasa dalam mendesain,
Read more

Bab 166 Apakah Kita Tidak Perlu Melakukan Apa pun

Saat ini, ada seseorang berkata, "Peggy sepertinya pernah bekerja dengan Tuan Kevin sebelumnya, 'kan?"Peggy mengerutkan bibirnya dan berkata dengan bangga, "Ya, pada tiga tahun lalu. Saat itu aku sedang bekerja sebagai desainer di luar negeri. Aku cukup beruntung bisa merancang desain kemasan masker wajah anti-aging yang dikembangkan oleh Tuan Kevin.""Aku sudah ingat. Aku dengar Tuan Kevin sangat memuji karya desainmu dan berencana menandatangani kontrak jangka panjang denganmu. Eh, bagaimana dengan kelanjutannya?""Karena terjadi sesuatu dengan keluargaku, aku harus kembali ke Baloi."Semua orang tampak kecewa.Saat ini, ada orang lain menyarankan, "Karena Peggy pernah bekerja sama dengan Tuan Kevin tiga tahun lalu, menurutku lebih baik menyerahkan tugas ini pada Peggy. Desainnya pasti akan memuaskan hati Tuan Kevin."Yang lain pun mengangguk setuju.Mata Jordan tertuju pada Grace, "Nona Grace, bagaimana menurutmu?"Semua orang pun teringat saat ini, kalau Grace merupakan direktur d
Read more

Bab 167 Aku Tidak Mau Menyerah Begitu Saja

Grace kembali ke kantornya dan mengusap pelipisnya.Ini merupakan perjuangan untuk membuktikan kemampuannya, Grace harus berjuang dengan baik.Grace menarik napas dalam-dalam, lalu menyalakan komputer untuk mengakses internet. Dia mencari informasi mengenai Kevin, kemudian mengunduh dan mencetaknya.Menurut informasi yang didapatkan, Kevin memiliki preferensi yang unik terhadap kemasan luar kosmetik. Dia lebih menyukai warna yang cerah dan menonjol, serta memiliki gagasan yang berani dan luar biasa.Grace membuka beberapa karya yang ditampilkan, dia pun mengerutkan keningnya.Grace benar-benar … tidak setuju dengan penilaian sang ahli ini.Namun, desain kali ini harus disetujui oleh Kevin. Grace pun hanya bisa terus membaca informasi itu.Sepulang kerja, Grace masih belum mendapat inspirasi sama sekali.Grace sudah meringkas informasi tersebut. Dia mengambil kalung yang diberikan oleh Ethan dari laci, lalu berdiri dan berjalan turun.Di lantai bawah, para rekan kerja yang sudah pulang
Read more

Bab 168 Aku Sudah Tidak Lagi Suka Padamu

Saat ini, suara enggan Ethan datang dari pintu, "Kakek, aku sudah pulang."Detik berikutnya, Ethan melihat Grace di samping Kakek Owen, dia pun terkejut.Grace yang mengenakan pakaian kantor, tidak tampak seperti gadis yang selalu waspada seperti sebelumnya. Dia dipenuhi dengan kepercayaan diri dan lapang dada layaknya wanita berkarir, membuat orang-orang pun terpukau.Ethan menelan ludahnya, lalu dia pun membuka mulut, "Sejak kapan kamu pulang?"Grace tampak tenang, "Beberapa hari yang lalu."Setelah berkata, Grace berbalik dan berkata pada Kakek Owen, "Kakek, aku pulang dulu."Ketika berpapasan dengan Ethan, Grace merasa segan pada Kakek Owen dan berucap pada Ethan, "Tuan Ethan, bisakah kamu keluar sebentar?"Aroma manis gadis itu menyentuh hidung Ethan dan membuat jantungnya berdetak kencang. Ethan pun langsung mengangguk tanpa pikir panjang.Setelah mengangguk, Ethan pun merasa sedikit menyesal dan buru-buru menambahkan, "Kalau ada yang ingin kamu katakan, katakan saja di sini."Gr
Read more

Bab 169 Ada Orang yang Membuntuti

Setelah berbelok beberapa kali, mobil akhirnya melambat.Sopir melihat kalau kendaraan yang mengikuti mereka sudah tidak terlihat lagi melalui kaca spion, lalu berkata tanpa mengubah raut wajahnya, "Sepertinya mobil ini ada sedikit masalah. Aku akan membawanya ke bengkel malam ini. Seharusnya bukan masalah besar, jadi tidak akan memengaruhi perjalanan Nona Grace."Grace mengerutkan kening, dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan sang sopir, kalau mobil ini tidak memiliki masalah besar.Namun, sepanjang sisa perjalanan mereka, tidak terjadi apa-apa dengan mobil tersebut. Grace pun tidak berkata apa-apa, dia hanya meminta sopir untuk berhati-hati ketika pulang nanti. Grace pun berbalik dan memasuki villa.Di kediaman Keluarga Moore."Dasar sampah. Kalian semuanya sampah!" Hendry sangat marah sampai menendang pengawal yang datang untuk melapor, "Apa gunanya aku memeliharamu! Aku menyuruhmu untuk menyelidiki orang itu, sudah berapa lama pun kamu masih belum tahu siapa orang itu! Aku me
Read more

Bab 170 Dasar Pria Licik

Stewart tidak tertarik, "Aku tidak mau pergi."Samuel tidak berbicara omong kosong pada Stewart, dia menutup telepon dan mengirimkan alamat pada Stewart.Dalam waktu satu jam, keduanya bertemu di bar.Stewart memesan sebuah ruang VIP. Ketika dia melihat Samuel masuk sendirian, dia mengerutkan bibirnya dan berkata, "Kenapa kamu datang sendirian?"Samuel mengambil cerutu dari kotaknya, lalu menaruh di mulut dan menyalakannya. Dia duduk dengan malas di sofa, "Memangnya kamu mau berapa orang yang datang?""Grace tidak ikut denganmu? Memangnya dia tidak keberatan kalau tahu kamu datang ke bar?"Samuel menggigit cerutunya dan berkata dengan tenang, "Dia tidak tahu kalau aku datang kemari.""Apakah kalian bertengkar lagi?"Samuel menyalakan korek apinya. Cahaya terang dari korek api menerangi wajahnya yang tampan. Dia menghadap ke bawah, bulu matanya yang panjang menutupi matanya. Samuel pun mengiyakan pertanyaan Stewart tanpa terlihat emosi apa pun."Kenapa bisa bertengkar?" Stewart mendekat
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
101
DMCA.com Protection Status