Norin sama sekali tidak menduga kalau minuman yang sudah ia campur dengan obat tidur justru diraih Bernard dan disodorkan ke arahnya.‘Loh? Gawat!’ batin Norin mulai panik.“Eh, hahaha … eum … aku tidak yakin!” ucap gadis itu sedikit terbata.Kening Bernard mengernyit mendengarnya. “Tidak yakin? Kau meragukan seleraku, huh?”“Oh bukan, bukan! Eum maksudku … ah, bagaimana kalau aku melihatmu mencoba minumannya lebih dulu?” tawar Norin beralasan.“Hahah! Astaga, Honey, aku bahkan sudah puluhan kali mencobanya. Aku sengaja mengimpor dari Italy. Aku baru ingat untuk berbagi ini denganmu.”Bernard semakin merasa heran dengan sikap Norin yang tidak seperti biasanya. Pria itu paham betul kalau gadis pujaan hatinya memang tergolong penggemar wine. Kecil sekali kemungkinan Norin akan menolak wine yang diberikan untuknya.“Ya-yeah tidak apa-apa. Untuk memastikan saja kalau wine itu benar-benar memiliki kualitas terbaik, bukan? Hahah! Minumlah dulu, Sayang,” Norin mengarahkan tangan Bernard yang
Read more