Home / CEO / Ibu, CEO Tampan itu Ayahku! / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!: Chapter 141 - Chapter 150

279 Chapters

Bab 141 Tak Tertahankan

Yolanda tidak menyangka masalahnya ternyata akan jadi separah ini. Seketika itu pun dia langsung panik dan menggenggam erat Tanya dan berkata, “Tanya, gimana, nih?”“Kalau begini tinggal bayar saja ganti ruginya,” jawab Tanya sambil mengangkat bahunya.Mendengar itu Yolanda langsung mengamuk dan menghempas tangan Tanya, “Kamu ngomongnya enteng banget. Ganti ruginya sampai miliaran. Aku harus cari ke mana? Mana Tommy juga galak banget pula.”“Bukannya itu gampang?” kata Nanda meledek. Dia ini tidak hanya bodoh, tapi ternyata juga bejat.“Memangnya kamu punya solusiapa?” tanya Yolanda sambil menatapnya sinis.“Ya cari Juanita sajalah.”“Benar juga. Ini semua pasti terjadi juga gara-gara dia. Seharusnya aku minta ganti rugi dari dia.”Perasaan Yolanda jauh lebih lega merasa masalah ini sudah mendapatkan titik terang, maka dia pun mengajak Tanya pergi ke lapangan golf untuk bermain.Sementara itu di rumah keluarga Ador ….“Tommy, nanti kan mau mau pergi, coba dilihat dulu barangnya bawaann
Read more

Bab 142 Penculikan

“Mama kamu lagi sakit dan dirawat di rumah sakit. Dia minta Tante bawa kamu ke sana.”“Tapi Mama baru tadi pagi berangkat kerja masih baik-baik saja.”“Mama kamu nggak mau kamu khawatir, jadi dia bilang nggak apa-apa. Belakangan ini kerjaannya lagi banyak banget, makanya jadi pingsan dan harus dirawat di rumah sakit.”“Kamu bukan lagi bohongin aku, ‘kan?”“Tante mana mungkin bohongin kamu. Gimana kalau kita langsung ke rumah sakit saja biar kamu bisa lihat sendiri?”Walaupun Jingga orangnya sangat waspada, tetap saja dia sangat mengkhawatirkan ibunya, maka akhirnya dia masuk ke mobil bersama dengan Yolanda dan pergi meninggalkan klub.Malam hari itu, Juanita yang sudah menyelesaikan semua pekerjaannya lebih awal dibanding biasanya memutuskan untuk menjemput Jingga di klub. Seharusnya sekarang masih ada waktu, jadi dia menghubungi sopirnya.“Halo, hari ini kamu nggak usah jemput Jingga, ya. Kebetulan aku lagi sempat, jadi aku saja yang jemput. Oh, oke, makasih.”Sesampainya di klub, saa
Read more

Bab 143 Jangan Sakiti Ibuku

“Nggak bawa uangnya masih berani datang? Nantanginkamu?”Jelas-jelas Yolanda sudah memberikan kesempatan bagi Juanita, tapi Juanita malah bertindak sesuka hatinya. Ini jelas menunjukkan bahwa Juanita tidak menganggap serius Yolanda!Salah memang Yolanda tidak dari dulu memberikan pelajaran kepada Juanita, makanya sekarang Juanita jadi meremehkan dirinya.“Maaf, tapi aku benar-benar nggak bisa kasih uangnya sekarang. Lepasin Juan dulu, nanti aku kasih uangnya.”Juanita tidak bisa menyembunyikan amarah yang sudah membakar dirinya meskipun dia sudah berusaha untuk berbicara dengan nada setenang mungkin.“Aku dibikin jadi begini sama Tommy gara-gara kamu. Dasar cewek jal*ng yang bisanya cuma ngomongin orang di belakang!”“Aku nggak ngerti kamu ngomong apa,” sahut Juanita.Melihat situasi yang tampak berbahaya bagi ibunya, Jingga spontan berlari ke arah Juanita untuk melindunginya. Walaupun Jingga masih anak kecil, dia adalah pria sejati yang tidak ingin melihat ibunya menderita. Namun saat
Read more

Bab 144 Lebih Baik Mati

“Kenapa hal sepenting ini nggak kalian bilang dari tadi?” bentak Jacky dengan nada seperti sedang marah.“Maaf, Pak Jacky … aku … aku pikir Pak Tommy juga pasti lagi sibuk, jadi aku nggak mau ganggu.”“Sesibuk apa pun Pak Tommy, kalau sampai terjadi sesuatu sama Bu Juanita, kamu pikir dia bakal tinggal diam saja?”“Anu, jadi … Pak Jacky, sekarang kita harus gimana, dong?”“Sudah, nggak usah panik dulu. Coba kamu ceritain ke aku gimana kondisinya tadi sedetail mungkin.”“Jadi begini, tadi Bu Juanita kelihatannya agak buru-buru pas baru sampai rumah. Ibu sempat nanya Den Jingga sudah pulang atau belum. Pas aku bilang Den Jingga belum pulang, Bu Juanita jadi tambah panik. Habis itu dia dapat telepon yang kayaknya berhubungan sama Den Jingga, dan Bu Juanita langsung pergi.”Kerutan alis Jacky terlihat makin mengencang setelah mendengar cerita dari si pelayan rumah. Berdasarkan ceritanya tadi, Jingga pasti terlibat dengan suatu masalah. Gawat. Kalau sampai terjadi sesuatu pada Juanita atau
Read more

Bab 145 Ibu Berdarah

Dua orang pengawal menahan tubuh Juanita ke lantai dan tangan mereka mulai meraba ke arah kerah baju Juanita.“Jangan, kalian semua jauh-jauh dariku!” seru Juanita melawan.“Di ruangan ini cuma adakita saja, jangan harap kamu masih bisa pergi dari sini,” kata salah satu pengawal itu.Seraya berkata, dia mencengkeram kerah baju Juanita dan menariknya dengan kuat. Juanita hanya mendengar suara nyaring bajunya yang dirobek. Juanita memejamkan matanya dan menjerit kencang. Dia tidak berani membayangkan apa yang dia lihat jika membuka matanya.Namun, kedua pengawal ini justru jadi makin terangsang saat mereka mendengar jeritan Juanita. Jarang-jarang mereka bertemu dengan wanita secantik Juanita, tanpa harus keluar biaya sepeser pun pula. Lelaki mana yang bisa menahan diri?Juanita pun berusaha semaksimal mungkin untuk melawan dan meronta, tapi itu tidak ada gunannya. Dia hanyalah seorang wanita yang lemah, mana mungkin bisa menang melawan dua orang pria yang besar dan kuat?Satu orang menah
Read more

Bab 146 Beraninya?

Sejak saat itu Jingga bersumpah dia akan tumbuh menjadi pria yang kuat agar bisa melindungi ibunya. Kelak dia tidak akan membiarkan ibunya tersakiti lagi.Jacky membawa Juanita berlari ke arah yang sudah sangat dia kenali. Dia mendatangi ruangan praktik dokter dan mengetuk pintunya dengan keras, “Yosef, Yosef, cepat keluar.”Pintu pun terbuka dan Yosef yang baru saja keluar dari dalam terkejut melihat Jacky sedang menggendong seorang wanita yang sudah tak sadarkan diri.“Ini siapa?” tanya Yosef.Jacky tidak punya banyak waktu untuk cerita panjang lebar, dia langsung menyampingkan badannya dan masuk ke dalam menuju sebuah ranjang dan membaringkan tubuh Juanita di sana dengan hati-hati.“Mama,” sahut Jingga sambil berlari mengejar. Kaki Jingga tentu saja jauh lebih pendek dari Jacky, adi dia harus berusaha keras untuk bisa mengejar langkah Jacky. Sesampainya Jingga di kamar perawatan, dia mengabaikan Yosef dan langsung masuk ke dalam. Dia berlari mendekati sang ibu dan menggenggam tangan
Read more

Bab 147 Atas Dasar Apa Aku Ditangkap?

“Oke, aku ngerti. Tolong kasih HP-nya ke Jacky.”“Ada apa, Pak Tommy?” tanya Jacky begitu dia menerima ponselnya kembali dari Yosef.Setelah Tommy menyampaikan perintahnya kepada Jacky untuk segera dilakukan, dia berkata, “Aku sebentar lagi balik. Kalau ada apa-apa, langsung hubungi aku. Tolong jagain Juanita.”Seusai mengatakan itu, Tommy menutup teleponnya dan masuk ke dalam pesawat yang akan membawanya pulang.Sementara itu di tempat lain, Yolanda merasa apa yang dia lakukan sudah sangat sempurna, oleh karena itu dia mengundang Tanya dan Nanda ke klub untuk merayakannya.“Tante, memangnya hari ini ada acara apa ngajak kami kemari?” ujar Tanya bertanya.Awalnya Tanya masih punya urusan yang harus dia kerjaan, tapi Yolanda bilang ada hal penting yang ingin dia rayakan bersama. Untungnya akhir-akhir ini Tanya juga hanya sibuk dengan perusahaan yang baru dia dirikan, jadi dia masih punya waktu untuk pergi-pergi. Nanda juga sebenarnya tidak ingin datang, tapi karena kebetulan juga sedang
Read more

Bab 148 Datang Menolong

“Suruh dia masuk,” kata Soraya.Sesuai perkiraan, Soraya melihat Tanya datang dengan raut wajah dipenuhi rasa cemas dan panik.“Tante, gawat!”“Ada apa? Kamu pelan-pelan ngomongnya.”“Tante Yolanda … dia ditangkap polisi.”“Hah? Dia ditangkap polisi? Kok bisa?”“Aku juga kurang tahu pastinya kenapa. Awalnya tadi aku lagi makan bareng sama Tante Yolanda, tapi tiba-tiba polisi datang dan langsung bawa Tante Yolanda pergi tanpa banyak omong.”Tanya tentu saja tidak akan menceritakan apa yang telah Yolanda lakukan kepada Soraya. Pokoknya apa pun yang terjadi, citra dirinya sebagai wanita yang baik dan lemah lembut harus tetap terjaga.“Mana mungkin dia ditangkap polisi tanpa ada sebab yang jelas. Ayo kita ke kantor polisi sekarang juga!” kata Soraya. Saat itu suaminya Soraya, Jordy, sudah bersiap untuk tidur, tapi melihat sang istri masuk lagi ke kamar dengan terburu-buru dan mengganti pakaian, dia pun bertanya. “Malam-malam begini mau ke mana kamu?”“Kamu tidur saja duluan. Yolanda lagi d
Read more

Bab 149 Aku Sayang Adikku

Mengetahui Juanita sudah siuman, Yosef pun bergegas datang untuk memeriksa keadaannya. Mau bagaimanapun juga, Juanita adalah istri dari teman baiknya selama bertahun-tahun, jadi sudah sewajarnya dia menjaga Juanita dengan baik.“Gimana perasaan kamu sekarang?” tanya Yosef.Juanita menganggukkan kepalanya sedikit, tapi detak jantungnya masih terasa berdebar agak kencang. Kalau saja waktu itu Jacky tidak datang tepat waktu, mungkin dia sudah …. Sontak sekujur tubuh Juanita langsung gemetar membayangkan apabila hal itu terjadi padanya. Semua reaksi yang ditunjukkan oleh Juanita tentu tak luput dari pengamatan Yosef. Sepertinya … kejadian ini menyisakan trauma yang sangat mendalam padanya.“Bu Juanita, sekarang sudah nggak apa-apa, jangan takut,” ujar Yosef menghibur.“Iya ….”Setelah kondisi psikis Juanita sudah membaik dan mulai stabil, Yosef pun memberikan sebuah pertanyaan padanya, “Bu Juanita, kita masih harus menjalani satu pemeriksaan lagi untuk memastikan kondisinya. Bisa kita jala
Read more

Bab 150 Kamu Tidak Menginginkan Anak Ini?

Tommy baru saja tiba di bandara dari luar negeri, dan Jacky sudah di sana untuk menjemputnya. Raut wajah Tommy tampak muram, sepertinya suasana hatinya sedang buruk. Namun hal itu wajar saja terjadi, istrinya baru saja mendapat musibah. Siapa pun itu pasti tidak akan merasa senang.“Gimana kondisi Juanita sekarang?” tanya Tommy.“Sudah cukup stabil. Kemarin Yosef baru saja melakukan pemeriksaan, seharusnya nggak ada masalah yang serius.”Salam perjalanan menuju rumah sakit, Jacky menceritakan seluruh kejadian kemarin kepada Tommy, termasuk Yolanda yang sudah dijemput dari kantor polisi oleh keluarganya. Tommy yang mengetahui kabar itu tentu saja jadi makin tidak enak dilihat raut wajahnya. Walaupun dia ingin membuat perhitungan dengan Yolanda sekarang juga, tapi … yang terpenting untuk saat ini adalah memeriksa keadaan Juanita di rumah sakit.Sesampainya Tommy di rumah sakit, Juanita sedang beristirahat ditemani oleh Jingga di sampingnya. Begitu mendengar suara pintu yang terbuka, Jing
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
28
DMCA.com Protection Status