Semua Bab Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu: Bab 71 - Bab 80

337 Bab

TENTANG KELUARGA

Yes! Ini memang yang kutunggu-tunggu.Hampir setiap malam Rania tidak bisa tidur karena dia ingin menunggu Reza. Kapan pria itu kembali dan dia bisa mempertanyakan semua yang membebani pikirannya.Termasuk masalah hadiah yang diberikan oleh kakek Reza.Panggilan yang tadi diberikan Reza di pintu seperti panggilan dari surga untuknya.Perlahan dia bangun dari tempat tidur tak mengganggu tidur Marsha dan dia menghampiri Reza di pintu masuk."Kau tahu sudah berapa lama aku menunggumu, Za?"Rania diangkat oleh kedua tangan Reza sehingga saat ini dia tidak perlu berjalan, tapi sudah berada di gendongan pria itu.Reza membawa Rania ala bridal style menuruni tangga dari kamar putrinya menuju ke kamar Rania di lantai dasar.Tapi saat Rania bertanya begitu memang Reza tak mau mengutarakan apapun."Kau sengaja bukan tidak mau menjawabku, Reza? Dan masalah kalung ini--""Sweet J, diam. Kita akan bicara di kamar nanti."Bisa apa Rania kalau Reza sudah memutuskan begitu?Ada senyum di bibirnya dan
Baca selengkapnya

GERAKAN PERTAMA

"Za. Kenapa tidak mau menjawabnya?"Tapi sayangnya memang Reza tidak mau menggubris Rania dan dia malah melanjutkan lagi membersihkan tubuh wanita itu."Jawab aku, Za!"Cuma kali ini Rania sedikit memaksa.Dia ingin tahu apa yang ada dalam benak Reza dan juga pikiran Vladimir saat menyebut nama keluarganya.Dua setengah bulan bukan waktu yang singkat untuk Rania menahan diri dari pertanyaan yang membuat pikirannya hampir meledak."Jangan buat janinku stress, Sweet J."Cuma lagi-lagi bukan menjawab, Reza justru menaruh tangannya di atas perut Rania dan bicara begitu.Inginnya Rania mengangguk saja dan setuju dengan rencana Reza.Tapi sayang pikirannya sudah meledak-ledak."Bagaimana aku nggak stres, Za. Aku sudah dua setengah bulan ini khawatir sekali kakekmu membenciku. Lagian tidak ada pembicaraan diantara kita dan aku takut sekali. Malah sudah kupikirkan kalau kita tidak mungkin bisa bersama.""Anakku adalah anak laki-laki. Kalau dia kenapa-napa di dalam sana dan dipenuhi dengan piki
Baca selengkapnya

DI WAKTU DINNER

"Kenapa kamu melihatku begitu, Za?"Lagi-lagi Reza belum menjawab. Sebetulnya ini membuat Rania semakin frustasi karena dia tidak bisa menebak semua yang ada dalam benak Reza."Za--""Sini!"Dan bukan menjawab lagi-lagi Reza malah menarik Rania mendekat saat dirinya sudah dalam posisi terlentang kembali."Kalau kau menyayangi bayi dalam kandunganmu, tidur Sweet J!"Rania tahu kalau dia tidak mungkin mendapatkan jawaban apapun.Rania juga tahu kalau dipaksakan, dia malah akan mendapatkan hukuman dari Reza.Lagian dia juga sudah kelelahan, jadi Rania berusaha untuk tak bicara lagi dan memejamkan matanya meski seseorang di sampingnya saat tahu tubuh Rania sudah lemas dan napasnya teratur menandakan Rania telah terlelap, dia malah membuka matanya.Dia tidak bangun dan menyingkirkan tubuh Rania menjauh darinya tapi memang matanya terbuka dan menatap ke langit-langit kamar itu.Tak ada yang dilakukannya kecuali hanya diam seperti patung dengan semua pikiran yang mengganggu di dalam benaknya.
Baca selengkapnya

NYAWA DIBAYAR NYAWA

"Mama!"Tapi pikiran Rania teralihkan dengan suara panggilan itu."Eh Marsha. Kamu cantik banget sayang!""Papa yang pakein baju Marsha.""Ow, benarkah? Sekarang papanya mana?"Rania tersenyum dan mendekat pada buah hatinya lalu mengecup kening putrinya.Dia menggunakan waterproof lipstick jadi tidak menempel."Silakan, Nyonya. Tuan sudah duluan ke lokasi dinner."Dan pelayan yang sudah mendekat baru saja memberikan arahan pada Rania.Sesuatu yang membuat hatinya merasa lega. Dipikirnya dia sudah membuat kesalahan tapi ternyata tidak. Acara makan malam itu belum dilaksanakan dan justru Rania melihat sesuatu yang membuat senyum di bibirnya terurai.Cantiknya! Reza mempersiapkan ini untukku dan Marsha? Hatinya tertegun sampai wanita itu tak sadar kalau senyumnya sedang diperhatikan oleh seseorang."Wah wajar sekali kalau cucuku sangat tertarik padamu dan menyukaimu. Kau sangat cantik sekali. Apalagi dengan make up yang seperti ini. Aku sangat beruntung karena cucuku memilih wanita yang t
Baca selengkapnya

PILIHAN ADA PADAMU

"Ini, hasil USG terakhir dari dokter. Bobot bayinya empat koma satu kilo."Seseorang masuk ke dalam ruang kerja Reza lalu dia duduk di hadapan Reza sambil menyodorkan sebuah berkas yang belum dibuka oleh Reza."Usia kandungannya juga sudah sembilan bulan."Tak peduli kalau tadi dia tak digubris oleh Reza tapi masih terus saja berceloteh."Katamu kau ingin menjalankan niatanmu kalau bobot bayinya sudah tiga kilo kan?" sindir David."Semua di tempat ini juga sudah dipersiapkan. Sesuai dengan rencanamu membangun tempat ini, ada rumah sakit yang bisa menangani kondisi darurat. Saat wanita itu sudah mati kau bisa cepat-cepat mengeluarkan bayimu supaya bayi itu tidak keracunan dan kekurangan oksigen. Setelah itu menyelamatkannya. Berarti tidak ada masalah bukan? apalagi yang harus dikhawatirkan?"David makin menyudutkan Reza."Dan satu lagi. Untuk masalah keamanan di tempat ini juga tidak masalah. Kalau dia meninggal tidak mungkin ada orang yang mengecek jika kita menguburkannya di tempat ma
Baca selengkapnya

LARILAH DARIKU

"Ssssh, kamu pasti punya kaki yang panjang dan kuat kayak papamu ya? Makanya terus saja menendang begini?"Rania mengelus perutnya karena merasakan gerakan yang semakin cepat.Kadang-kadang dia juga meringis karena gerakan bayi itu seperti memutar. Cukup menyakitkan tapi mengingatkannya dengan kenangan lama di saat ada Marsha di dalam kandungannya yang membuat dirinya kini tersenyum simpul."Apa dia membuatmu sakit lagi?"Cuma Rania tidak bisa berpikir lama-lama karena sudah ada orang yang berdiri di dekat pintu dan mengutarakan kalimat tadi."Reza! Kamu mengagetkanku. Kenapa aku tidak mendengar suaramu datang?"Senyum Rania ketika melihat seseorang itu dia pun ingin berdiri dari kursi meja riasnya."Tunggu di sana biar aku yang mendekat.""Iya."Rania menurut dan saat Reza mengulurkan tangannya barulah dia menggapainya dan kini berdiri sambil ditopang juga berat tubuhnya oleh Reza."Nggak nyangka ya. Kandunganku sekarang udah sembilan bulan. Kurang dari dua minggu lagi anak kita akan
Baca selengkapnya

MENANTANG MAUT

"Makanya aku sudah mengatakan padamu seharusnya kau pergi."Tak menjawab apakah dia memang benar-benar akan melakukan tindakannya itu pada Rania atau tidak, justru Reza mengingatkan lagi pada wanita yang sedang diajak bicara olehnya untuk menyelamatkan diri."Aku tidak akan pergi."Tapi memang Rania tidak mau menghindar darinya."Kau bodoh."Lagi Reza bicara di saat Rania mendongak dan tersenyum padanya."Mungkin. Tapi aku sudah lelah untuk lari. Dan aku tidak akan pernah bisa lari darimu."Kata-kata Rania memang benar. Kemanapun dia pergi Reza pasti bisa mencarinya. Dia punya unlimited power dari dukungan keluarganya yang tidak mungkin membiarkan Rania pergi jauh darinya.“Aku hanya akan seperti layang-layang yang akan ditarik ulur. Kau bisa menarik lebih dekat ataupun jauh. Bahkan saat aku pergi dari rumahku apa aku lewat dari pandangan matamu? Tidak sama sekali kan?" Rania memastikan lagi."Kau sendiri yang mengatakan kalau biaya pendidikanku itu semuanya kau yang memenuhi. Beasiswa
Baca selengkapnya

KARENA ADA DARAHNYA DI TUBUHMU

"Aku masih menunggu jawabanmu. Ayolah beritahu aku. Kupikir kau sudah diam lebih dari semenit.”Pertanyaan Rania kan simple. Tapi dua pertanyaan itu rasanya berat sekali untuk Reza menjawabnya.Malah membuat hatinya jadi semakin tak tenang. Degup jantungnya makin meningkat dan terbayanglah suasana di suatu malam dengan seorang wanita yang berteriak saat dirinya terjatuh saat didorong oleh suaminya.Padahal dia memiliki bayi di dalam kandungannya. Seorang wanita yang merintih menangis saat darah itu mulai keluar dari intinya.Dan saat itu Reza kecil belum bisa melakukan apapun. Ini membuat adrenalinnya bertambah. Ketakutan dari bayangan masa lalu inilah yang kembali membuat tangannya mengepal kencang."Aku tidak main-main dengan ancamanku. Sebaiknya kau pergi!"Dan seharusnya saat Rania mendengar ucapan Reza ini dia sadar kalau degup jantung pria yang kini dipeluk olehnya semakin kencang. Dia harus pergi. Reza masih sangat berbahaya saat ini."Aku tidak akan pergi!""Di mana kau taruh o
Baca selengkapnya

KETAKUTAN DAN KEINGINAN

"Daddy Reza.""Rania. Aku bicara padamu serius apa yang kau inginkan?""Tadi sudah kusebutkan. Aku hanya menginginkan papanya Marsha. Tak bisakah kau mendengarnya?"Reza tadinya mencoba bertanya apa yang dibutuhkan oleh Rania sekarang. Karena dia belum tahu apa yang harus dia lakukan di saat emosinya masih turun naik dan dia merasa kesal sendiri karena dia masih gagal untuk melakukan apa yang ingin dilakukannya. Dan rasanya saat ini seperti tidak mungkin lagi dia melakukan itu. Apalagi Rania sudah tahu semuanya dan dirinya juga merasa lemah karena dia tidak berani melakukannya padahal dia tak ingin bersama dengan anak keturunan dari Ganesha Rahardja.Tapi jawaban Rania malah memusingkan dirinya."Lebih spesifik!""Kau Daddy Reza. Setiap inci jiwamu. Setiap inci tubuhmu. Aroma tubuhmu, belaian tanganmu. Aku juga menginginkan tatapanmu dan senyummu hanya untukku."Rania bicara sambil memberanikan diri menggerakkan jarinya memegang bagian wajah Reza yang disebutkannya."Aku ingin menjadi
Baca selengkapnya

MASIH SULIT DIPERCAYA

Apa memang sesederhana ini caraku bahagia dengannya?Masih ada ragu di dalam hati Rania yang tidak diucapkannya pada Reza.Malam itu dirinya tak bisa tidur dan masih terus kepikiran tentang rencana Reza yang akan memboyongnya ke Hongkong.Wajah pria itu sumringah dan menunjukkan kalau memang kakeknya Vladimir sudah merestui mereka dan dia sudah merencanakan dirinya ingin memperkenalkan Rania sebagai ratu di dalam hatinya di hadapan semua orang.Tapi rasanya itu terlalu indah. Sesuatu yang membuat Rania membayangkannya saja jadi takut.“Apa iya sekarang adalah akhir dari semua rasa sakitku dan ini adalah awal dari kebahagiaan kami happily ever after selamanya?”Dan pertanyaan ini terlontar lagi dari bibir Rania ketika dia sudah duduk di pesawat jet pribadi milik keluarga Clarke.Tadi pagi Rania sudah dapat ceramah dari Reza karena kantong matanya yang besar dan lingkar matanya menghitam. Reza tahu kalau Rania tidak tidur dan tadi malam adalah malam di mana Reza memang tertidur pulas tid
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
34
DMCA.com Protection Status