Home / Romansa / Menjadi Istri Dadakan Presdir Tampan / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Menjadi Istri Dadakan Presdir Tampan: Chapter 201 - Chapter 210

298 Chapters

Bab 201 - Kekhawatiran Embun

"A-apa--""Kenapa, Kak?" Kia bertanya, melihat reaksi Embun saat melihat ponselnya. Istri Kaisar tersebut tanpa khawatir sekaligus serius sembari membaca deretan pesan yang masuk.Pesan-pesan masuk itu berasal dari nomor tidak dikenal, yang memperkenalkan diri sebagai Nicholas. Pria muda itu mengatakan bahwa untuk sementara ini pamannya akan sulit untuk dihubungi dan Nicholas mengirimkan pesan agar Embun tidak khawatir.Tapi bagaimana mungkin Embun tidak cemas tentang suaminya?Dengan segera, Embun menekan nomor asing tersebut dan melakukan panggilan.Ia mendengar beberapa kali nada sambung, sebelum akhirnya Nicholas mengangkat telepon."Siang, Tante Embun." Pria muda itu menyapa istri Kaisar dengan nada riang. "Bagaimana kabarnya? Kita lama tidak bertemu"Embun menghela napas pelan. Ternyata benar Nicholas."Siang, Nic." Wanita itu menyahut, berusaha terdengar seramah mungkin. "Boleh jelaskan maksud pesan-pesanmu?"Hening sejenak.Di seberang saluran telepon, Nicholas tengah mengamat
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

Bab 202 - Banyaknya Pertanyaan yang Muncul

"Kan tidak ada korban jiwa kemarin. Masa tempat ini jadi angker!?”Sementara Nicholas tampak kehilangan kata-kata, Kaisar fokus pada Embun. Wanita itu terdiam sejenak sebelum kemudian menyahut. “Kenapa sekarang kamu sangat peka, hm, Kaisar?”Kaisar tersenyum kecil. “Aku sudah berkembang, ya?” balasnya. “Jadi. Kamu sedang sakit?”“Cuma perlu istirahat saja, Kaisar,” jawab Embun. Ia mendengar suaminya menghela napas berat setelah ia mengatakan itu. Oleh karena itu, Embun menambahkan, “Jangan khawatir. Kamu fokus saja ke urusan kamu. Biar lekas selesai.”“Lalu bertemu denganmu?” sahut Kaisar segera.Embun terdengar tertawa kecil. “Ya, ya. Bisa seperti itu.”Daripada mendengarkan sepasang suami istri bertukar sapa dengan mesra, apalagi itu adalah pamannya yang terkenal datar dan kaku, Nicholas memanggil asisten Kaisar, Satria, dan menyampaikan perintah Kaisar tadi.“CCTV itu. Bukan terhubung ke partner layanan keamanan kantor kita, kan?” Nicholas bertanya pada Satria dan asisten Nicholas
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Bab 203 - Pesan dari Aletta

“Ah, aku lupa menanyakan soal ponselnya lagi,” gumam Embun. Tepat setelah ia mengakhiri panggilan. “Tidak mungkin aku terus-terusan menghubungi Nicholas.”Pada akhirnya, Embun mengirimkan sebuah pesan ke nomor Nicholas.Sendirinya, Embun agak merasa aneh. Kenapa ia terkesan tidak bisa jauh-jauh dari Kaisar belakangan ini? Apakah ini artinya Embun sudah merasa terlalu nyaman dengan keberadaan pria itu sebagai suaminya?Pernikahan mereka yang terkesan dadakan, melibatkan dua orang asing yang tidak saling mengenal, bisa jadi seperti ini.Apakah ini artinya cinta datang karena–“Sudah terbiasa ya, Kak?”Ucapan Kia menyadarkan Embun dari lamunan sesaatnya.“Bagaimana, Kia?” tanya Embun. Gadis muda itu seperti sedang menyambung kalimat dalam otaknya.“Kak Embun kelihatannya sudah terbiasa dengan keberadaan suami Kakak di sini, jadinya sekarang agak kesepian.” Kia menjelaskan. Gadis itu baru kembali dari menelepon layanan kamar untuk mengantarkan makan siang ke kamar Embun. “Iya, kan?”“Oh.”
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Bab 204 - Kelicikan Paman dan Bibi Embun

"Jauhkan dua orang ini dari Embun."Kaisar menitahkan hal tersebut tepat setelah ia mendapatkan informasi mengenai paman dan bibi Embun beberapa waktu yang lalu. Asistennya, Satria, yang cekatan langsung saja menurunkan perintah kepada orang-orang mereka, terutama para pengawal untuk memastikan bahwa Embun tidak ada kontak lagi dengan keluarga lamanya.Oleh karena itu, sekalipun mendapat banyak kesempatan, paman dan bibi Embun tidak dapat menemui si keponakan.Padahal, Hera berpikir bahwa setelah Kaisar pergi dari sana, ia bisa dengan mudah bicara dengan Embun."Sekarang, apa yang harus kita lakukan?" ucap bibi Embun dengan kesal. "Masa sia-sia saja kita datang ke sini?"Baru saja, mereka keluar dari penginapan dan mendapatkan selentingan kabar kalau Embun tadi pingsan usai mengajar. Namun, saat keduanya pergi ke klinik untuk menunjukkan sandiwara terbaik mereka sebagai wali yang baik sementara Embun adalah anak durhaka.Akan tetapi, Embun sudah tidak ada dan mereka tidak tahu apakah
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Bab 205 - Seseorang yang Dikenali

"Nic, kita harus bicara."Nicholas menegakkan punggungnya saat mendengar nada mendesak dari Friska di seberang saluran telepon. Sudah beberapa hari ini ia sedikit mengabaikan pacar pura-puranya itu karena sibuk membantu sang paman sebagai bentuk pertanggungjawabannya. Tidak mengejutkan jika Friska kemudian mencapai puncak kesabarannya."... Oke?" Nicholas menyahut. "Di telepon saja?""Yah. Kamu sedang susah diajak bertemu. Aku tidak keberatan."Nicholas meringis sekalipun Friska tidak bisa melihatnya, merasa bersalah."Oke, Fris. Ada apa?"Hening sejenak di seberang saluran telepon."Soal pesta amal akhir pekan ini," kata Friska perlahan. "Menurutmu, kita bisa ... bersandiwara lebih jauh?""Pesta amal?" ulang Nicholas. Keningnya mengernyit sejenak, sebelum kemudian matanya melebar.Ah, dia melupakan pesta amal yang diadakan keluarga Subagja karena belakangan sibuk mengurusi masalah-masalah yang ada.Namun, tidak mungkin ia tidak hadir di pesta tersebut. Itu adalah ajang besar untuk p
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

Bab 206 - Dua Teman Baik

"Kamu sedang melihat apa?"Nicholas menoleh saat Friska berbisik padanya. Tampaknya wanita itu melihat ekspresinya berubah. Friska kemudian mengikuti arah pandang Nicholas, tapi Dion sudah menghilang."Fris, kamu tunggu--""Aku ikut kamu," potong Friska langsung. Ia menatap Nicholas lekat-lekat. "Paling tidak, jangan tinggalkan aku di sini, Nic."Benar juga. Kalau Nicholas meninggalkan Friska di sini, yang ada wanita itu akan menjadi bulan-bulanan orang. Sekalipun Friska bisa mengurusi dirinya sendiri seperti tadi, tapi tetap saja lebih baik menghindari masalah yang tidak perlu."Oke." Nicholas mengangguk, langsung mengambil keputusan. "Ayo kita keluar."***"Wah, aku tidak tahu kalau kamu masih merokok."Dion menoleh saat mendengar suara familier itu. Teman lamanya, Aletta, sekaligus wanita gila yang membuatnya turut gila bersamanya belakangan ini muncul dengan langkah anggun. Rambut cokelatnya sedikit melambai tertiup angin."Kamu mau mati muda ya?" lanjut wanita itu."Tutup mulutmu
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

Bab 207 - Rencana

"Hei." Nicholas berucap pada asistennya di seberang saluran telepon. "Aku ada tugas untukmu."Pria itu melihat ke arah Dion dan Aletta dari balik pilar terlebih dahulu sebelum melanjutkan, "Cek setiap transaksi atau apa pun yang melibatkan Dion Pradana dan Aletta, wanita yang kemarin terlihat di CCTV." Ia diam sejenak. "Iya, mantan paman Kaisar."Sesungguhnya, Nicholas tidak tahu ia harus mulai dari mana. Bagaimana Dion dan Aletta bisa bekerja sama, tentang hubungan keduanya, dan sudah terlibat sejauh mana mereka sekaligus apa motivasi keduanya--Nicholas tidak tahu.Namun, Nic harus memulai dari suatu tempat."Oh ya. Kamu sudah menemukan informasi baru dari CCTV yang kuberikan kemarin?" tanya Nicholas sembari mengamati Dion dan Aletta.Sepasang matanya mengernyit saat melihat satu sosok lain menghampiri dua orang itu dan terkejut saat mengenalinya sebagai Dominic Romero, raja dunia hiburan yang terkenal."Aletta kan model sekaligus artis. Apa dia ada hubungan--" Pemikiran Nicholas ter
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Bab 208 - Usaha Melarikan Diri

"Pakai kata itu di nama kontakmu, biar lebih jelas."Embun tertegun, sebelum kemudian ia merasakan senyum muncul di bibirnya. Pipinya juga terasa sedikit panas, akibat ucapan Kaisar tersebut."Iya." Embun menanggapi dengan suaranya yang lembut. "Nanti aku simpan begitu."Di seberang saluran telepon, Kaisar tersenyum kecil."Kamu sedang apa?" tanya Kaisar lagi.Kali ini, Embun lah yang menghela napas."Aku baru saja mencoba untuk mengurus administrasi, agar bisa lekas pergi dari sini. Tapi tidak bisa." Istri Kaisar itu mengeluh. Ia juga bercerita pada Kaisar kalau sepertinya memang orang-orang di sana memenjarakannya agar tidak bisa pergi sebelum Dion kembali.Kaisar mendengarkan dengan saksama. Masih ada senyum kecil di bibirnya karena penuturan Embun yang menggebu-gebu. Namun, di sisi lain, ia juga merasakan kejanggalan.Sebenarnya apa motivasi Dion menghilang?Bukankah pria itu menginginkan istrinya? Tapi kenapa dia justru tidak kembali saat Kaisar tidak sedang bersama Embun?Ditam
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Bab 209 - Wanita Iblis

"Nomor yang Anda tuju, sedang tidak bisa dihubungi...."Aletta tersenyum miring saat ia tidak bisa menghubungi nomor Dion. Namun, sejujurnya, ia tidak terkejut. Ia sudah berpikir bahwa pria pengecut itu tidak akan sanggup mendampingi semua rencananya.Akan tetapi, ia agak terhibur juga saat mendapati kejutan bahwa Dion akan melarikan diri secepat ini.Wanita berambut cokelat itu mengetikkan sesuatu di ponselnya, kemudian tersenyum lebih lebar saat mendapatkan balasan."Wah, wah." Ia tertawa kecil. Ekspresinya tampak licik dan sedikit gila.Kemudian, Aletta mengeklik chatroom dirinya dan Embun. Semua foto dan pesan yang ia kirimkan pada Embun tempo hari tidak dibaca.Dan sekarang, Aletta tidak bisa melihat foto wanita itu, membuatnya yakin bahwa Embun sudah memblokir nomornya.Sekali lagi, Aletta tertawa. "Tidak semudah itu, Embun~" ucapnya dengan nada manis yang memuakkan.Sebenarnya, ia pun sudah mengantisipasi hal ini. Aletta punya sederet rencana cadangan, jika memang salah satunya
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Bab 210 - Para Tokoh Jahat

"Ck, dasar tidak becus!"Lidya mematikan televisi yang menampilkan pemberitaan soal kebakaran pilot project Asthana. Seharusnya, sudah tidak ada lagi berita-berita seperti ini sejak konferensi pers beberapa hari silam.Dan lagi, memangnya yang seperti ini tidak bisa dibereskan oleh orang-orangnya!? Sungguh tidak berguna.Ah, kecuali ada yang--"Nyonya Lidya, kami menemukan bukti bahwa Aletta terlibat dalam kebakaran kemarin.""Apa!?" Lidya langsung menoleh pada bawahannya saat ia mendengar hal itu. Ada ekspresi tidak percaya di wajahnya yang ayu, sebelum digantikan oleh ekspresi kemarahan. "Wanita itu!"Sial, ia membayarnya untuk memisahkan Embun dan Kaisar, bukan untuk menghancurkan perusahaan."Dasar tidak becus!" Bagi Lidya, semuanya sangat bodoh dan tidak berguna. Ia teringat laporan yang disampaikan oleh anak buahnya tempo lalu.Embun dan Kaisar justru sedang bulan madu di kaki gunung, hah? Kenapa justru mereka makin lengket? Apa yang Aletta lakukan dengan uang satu miliar yang
last updateLast Updated : 2024-07-10
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
30
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status