All Chapters of Merebut Hati Suamiku: Chapter 61 - Chapter 70

200 Chapters

Menenangkan Kayshilla

Aaraf tidak langsung pulang, ia mampir ke apartemen Danang terlebih dahulu. Matahari semakin condong ke barat dan adzan Maghrib baru saja berkumandang, tetapi pria itu masih enggan beranjak dari apartemen sahabatnya itu."Gus, aku mau ke masjid depan dulu. Mau ikut?""Tidak usah, aku salat di sini saja.""Baiklah kalau begitu, aku keluar dulu.""Yeah."Aaraf menatap punggung sahabatnya sampai menghilang dari balik pintu, selanjutnya ia meraih ponsel dan melihat banyak panggilan tak terjawab dari Kayshilla. Pesan terus masuk ke ponselnya, tetapi ia sama sekali tidak berminat untuk membalas.Aaraf membawa tangannya meraup wajah, ia sebenarnya tidak tega mendiamkan Kayshilla seperti ini. Namun, ia lebih takut kalau pulang saat hatinya masih panas. Pria itu khawatir akan melontarkan ucapan yang akan menyakiti perasaan istrinya.Menit berlalu...Danang sudah kembali dari masjid dengan membawa dua bungkus makanan, ia berniat mengajak Aaraf makan bersama. Baru setelahnya kedua pria itu kemb
Read more

Kecelakaan

Malam ini Aaraf mengajak Kayshilla untuk pergi ke rumah sakit melihat keadaan Rayhan. Sampai di sana ketuanya langsung disambut oleh Pak Roy."Silakan masuk, Pak Aaraf," ucap pria paruh baya itu mempersilakan Aaraf masuk ke dalam ICU."Terima kasih banyak, Pak," sahutnya yang hanya ditanggapi anggukan singkat oleh Pak Roy.Di dalam ruang ICU itu Aaraf dan Kayshilla melihat Rayhan terbujur tak berdaya di ranjang pesakitan. Ada perasaan iba yang tiba-tiba menjalar di dada, tetapi saat mengingat kembali perkataan Rayhan kemarin, Aaraf langsung membuang muka dan melupakan perasaan iba nya barusan."Wajahnya masih babak belur, Mas. Kamu memukulnya sangat parah?""Tidak juga, dia saja yang terlalu lemah."Wanita itu reflek memukul pelan lengan suaminya. "Kamu ini jangan ngomong sembarangan, Mas. Nggak enak nanti kalau Pak Roy dengar."Namun, Aaraf hanya mengedikkan bahu tanpa menyahut sepatah kata pun. Beberapa menit berselang, Aaraf mengajak istrinya keluar dari ruangan ini. Pria itu menga
Read more

Kondisi Aaraf

Setelah menunggu selama hampir dua jam, Dokter keluar dengan para perawat mengekor di belakangnya. Raut wajah lelah dan tegang masih sangat kentara, sehingga tak ayal membuat Kayshilla cemas."Bagaimana keadaan anak saya, Dok?" tanya Abah."Operasi pemasangan pen berjalan lancar, Pak. Kami juga memberikan jahitan di beberapa bagian tubuh pasien. Saat ini pasien masih ada di bawah pengaruh obat bius, tetapi mungkin sebentar lagi akan sadar. Nanti kalau sudah sadar tolong Anda panggil kami, karena kami akan menyuntikkan obat pereda nyeri agar efek pasca operasi tidak terlalu terasa menyakitkan," jelas Dokter panjang lebar.Abah Ibrahim lantas mengangguk. "Baik, Dok," sahutnya."Oh, iya, Pak. Dikarenakan satu ginjal pasien mengalami kerusakan, maka kami akan melakukan transplantasi. Sayangnya persediaan di rumah sakit kami sedang kosong, nanti coba kami hubungkan ke rumah sakit lain. Atau kalau Bapak bisa, tolong carikan donor ginjal yang cocok untuk pasien," ucap Dokter paruh baya itu.
Read more

Bingung Judul

Tiga puluh menit berlalu, akhirnya pintu ruangan itu terbuka. Dokter keluar dari sana dan Kayshilla langsung mendekat."Bagaimana kondisi suami saya, Dok?" tanyanya."Syukurlah, Bu. Pasien menunjukkan respon baik setelah kami menambah beberapa alat bantu di tubuhnya. Kebetulan beberapa menit lalu pasien juga baru saja sadar, sehingga Ibu bisa menemuinya sekarang."Kayshilla mendesah lega, akhirnya doa panjang yang ia panjatkan tadi tidak sia-sia. Setelah mengucapkan terima kasih, wanita itu langsung berjalan masuk dengan senyuman lebar, kakinya melangkah semakin mendekat ke arah ranjang dan berhenti di sisi ranjang suaminya.Kelopak mata itu sudah terbuka, samar-samar Kayshilla melihat bibir pucat suaminya mengulas senyum tipis. Tatapan mata yang biasanya berbinar, kini menjadi sendu lantaran menahan sakit pasca operasi, Kayshilla tahu itu dan ia tetap jatuh cinta dengan tatapan suaminya."Mas? Aku senang kamu sudah membuka mata," ucap Kayshilla.Aaraf mengangguk pelan, sesekali matan
Read more

Menemui Pelaku

Keesokan paginya Kayshilla pergi ke kantor polisi ditemani Adele, wanita itu menyempatkan diri datang ke Kediri meskipun sebentar lagi ia akan menikah. Pasalnya ia tidak tega dengan sahabatnya, beruntung suaminya tidak mengekang dan bahkan mau menemaninya."Kamu nanti harus kuat, Kay. Jangan pernah menunjukkan kalau kamu lemah," ucap Adele saat ia baru saja menghentikan mobil di parkiran kantor polisi."Iya.""Ingat! Kamu harus memperjuangkan keadilan untuk suamimu, dia sedang kesakitan saat ini dan kamu harus membuat pelakunya merasakan pembalasan yang lebih menyakitkan.""Pembalasan? Maksudnya?" Adele langsung menghentikan langkah, wanita itu mendengus pelan melihat Kayshilla yang sangat polos."Buat pelakunya kena pasal berlapis, pokoknya kamu tambah-tambahin saja biar dia mendapatkan hukuman berat."Kayshilla hanya membulatkan mulutnya dengan ber-oh ria. Ia mengacungkan ibu jari kepada Adele dan lantas meneruskan langkah memasuki kantor polisi. Sampai di dalam ia langsung disambu
Read more

Impian Kayshilla dan Adele

"Bagaimana?" tanya Adele saat baru saja menjalankan mobilnya."Dia mengakui banyak hal, Del. Bahkan kejahatan yang tidak sempat terpikirkan olehku."Adele mengerutkan kening. "Maksudnya?"Kayshilla tidak langsung menjawab, ia menghela napas sejenak baru kemudian menceritakan semuanya. Adele yang mendengar penjelasan Kayshilla tentu saja terkejut, ia tidak menyangka Rayhan tega melakukan hal itu."Gila! Kelewatan banget!" pekik Adele.Adele tahu bagaimana sahabatnya hampir gila saat foto itu tersebar. Fitnah dan caci maki setiap hari dilayangkan kepada Kayshilla oleh orang-orang yang salah paham dengan foto itu, Kayshilla setiap hari menangis padanya lantaran tidak bisa melakukan apa-apa. Bahkan saat foto itu sudah dihapus dari media sosial, tidak menyurutkan orang-orang berkomentar negatif pada akun milik Kayshilla, sampai wanita itu harus menonaktifkan akun pribadinya."Tapi untungnya Gus Aaraf bisa mengerti, ya.""Alhamdulillah, Del. Mas Aaraf juga yang menghapus foto itu dari media
Read more

Menjalani Operasi

Keesokan paginya, rombongan keluarga sepupu Rafael datang ke rumah sakit. Kayshilla dan yang lainnya langsung menemui calon pendonor ginjal.Seorang remaja laki-laki berusia 19 tahun yang berparas tampan dan juga memiliki postur tubuh tinggi tegap. Namun, siapa sangka ia divonis tidak bisa hidup terlalu lama lagi karena penyakit yang menggerogotinya sedari kecil."Nak? Siapa namamu?" tanya Abah."Dewangga, Pak."Abah mengangguk, ia langsung memeluk Dewangga dengan erat. Begitu juga dengan remaja itu yang turut membalas pelukan Abah. Senyumnya sangat tulus, siapa pun yang melihatnya pasti merasakan kehangatan sikap Dewangga."Kamu datang seperti dewa penolong bagi putra kami, Nak. Terima kasih sudah mau menjadi pendonor untuk Aaraf.""Sama-sama, Pak. Selama ini saya tidak bisa banyak bekerja fisik, jadi mumpung masih ada sisa waktu hidup, saya ingin bermanfaat bagi orang lain. Bapak tenang saja, selama ini saya menjalani gaya hidup sehat dan rutin berolahraga, meskipun hanya olahraga r
Read more

Diawasi Sosok Misterius

Hari yang ditunggu pun tiba, Kayshilla kembali ditemani Adele ke pengadilan. Keduanya melangkah bersisian memasukinya gedung pengadilan.Ratna yang melihat klien-nya datang langsung menyambut Kayshilla dan membawa wanita itu untuk duduk di kursi tunggu."Pak Danang di mana?" tanya Kayshilla saat mendapati ruang tunggu itu kosong."Beliau sedang ke kantin untuk membeli beberapa minuman tadi, Bu," sahut Ratna.Kayshilla hanya mengangguk, tidak seberapa lama kemudian Danang datang dengan membawa empat botol minuman dingin."Silakan, Bu. Semoga bisa mengurangi rasa gugup."Kayshilla mengangguk dan lantas menerimanya. "Terima kasih, Pak.""Sama-sama, Bu," sahut Danang. Pria itu memang sangat formal, meskipun Aaraf dan Kayshilla sudah sangat dekat dengannya, tetapi tidak membuat Danang mengurangi rasa hormat kepada istri Bosnya itu.Sepuluh menit kemudian petugas datang dan mempersilakan Kayshilla beserta yang lainnya masuk, rombongan itu langsung disambut oleh jaksa dan mereka dipersilakan
Read more

Sikap Abah

Sosok itu keluar dari rumah sakit dan masuk ke dalam mobilnya, melaju meninggalkan parkiran dengan perasaan dongkol."Bagaimana?" tanya temannya yang duduk di kursi penumpang.Pria muda dengan beberapa bekas luka di wajahnya itu menatap sosok di balik kemudi dengan serius."Dia tadi latihan jalan sama istrinya.""Latihan jalan?! Berarti dia selamat dalam kecelakaan itu?!" Pria di kursi penumpang itu refleks mencondongkan tubuh."Yeah, seperti itu kira-kira.""Sialan!"Hening! Tidak ada jawaban dari sosok pria di balik kemudi, netranya masih fokus ke jalanan meskipun pikirannya tengah berpikir keras bagaimana cara melumpuhkan Aaraf.Tanpa terasa tangannya kembali terkepal saat mengingat interaksi Aaraf dengan Kayshilla tadi.'Seharusnya aku yang ada di sisi Kayshilla, bukan laki-laki itu!'"Sepertinya kita akan kesusahan kalau beradu fisik, harus aku akui Aaraf pintar dalam ilmu bela diri," celetuk pria muda yang duduk di kursi penumpang."Lalu?""Kita akan menggunakan cara lain, tentu
Read more

Menjalani Operasi Pelepasan Pen

Empat bulan kemudian...Hari ini Aaraf dan Kayshilla kembali datang ke rumah sakit, bulan lalu Dokter mengatakan bahwa hari ini akan dilakukan operasi pelepasan pen. Tentu saja keduanya bahagia.Bagaimana tidak? Setelah berbulan-bulan melatih tulangnya, beberapa kali menjalani terapi dan menjaga pola makannya, akhirnya Aaraf dapat terlepas dari penderitaan itu. Meskipun setelah ini ia harus tetap bersabar sampai tulangnya benar-benar siap, tetapi setidaknya ini adalah perkembangan yang bagus."Sepertinya Pak Aaraf semangat sekali, ya, untuk sembuh?" celetuk Dokter setelah memeriksa keseluruhan kondisi Aaraf."Iya, Dok. Istri dan anak saya yang menjadi kekuatan untuk tetap semangat dan terus bangkit.""Terlihat dari perkembangan setiap bulannya, Anda menunjukkan grafik yang baik. Kami sebagi tim medis sangat bangga dengan semangat Anda, Pak. Semoga setelah ini Anda tetap semangat menjalani terapi lanjutan, sampai tulangnya benar-benar siap.""Terima kasih banyak, Dok.""Saya juga bangg
Read more
PREV
1
...
56789
...
20
DMCA.com Protection Status