Semua Bab Merebut Hati Suamiku: Bab 171 - Bab 180

200 Bab

SEASON 2 || Obrolan dengan Victor

Berbeda dengan Kaindra yang langsung merebahkan tubuh sesaat setelah sampai di rumah Ryon, Aaraf dan Arsen berangkat ke rumah sakit malam itu juga. Mereka sengaja tidak mengajak Kayshilla dan Shaynala karena dua wanita akan menemani Naya."Loh, Mas Arsen nggak bawa ponsel?" gumam Shaynala saat hendak mengambil kunci mobil dan mendapati benda pipih itu tergeletak di atas nakas."Ya sudahlah aku bawa sekalian saja. Takutnya nanti ada telepon penting dari klien." Tangannya menyambar ponsel itu, kemudian lekas turun dan segera melajukan mobil ke rumah Ilham.Mereka sampai di sana dan langsung menenangkan Naya yang masih menangis sesenggukan. Naya menangis dalam pelukan Kayshilla, sementara Shaynala mengusap-usap punggung tangan wanita paruh baya itu.DRRTT! Shyanala merasakan ponsel suaminya bergetar, ia lekas merogoh saku celana dan mendapati sebuah pesan dari nomor asing.[Larissa harus menjalani operasi karena tulang lehernya bengkok sampai menyebabkan tekanan serius pada saraf dan sum
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-31
Baca selengkapnya

SEASON 2 || Kekesalan Jamal

Rumah Sakit.Berapa saat lalu Rashita sudah dipindahkan ke ruang rawat biasa, dokter sudah memastikan keadaannya membaik. Hal itu jelas saja membuat semua orang mengucap syukur.Farraz masuk ditemani oleh Ilham, pria itu menundukkan diri di kursi samping ranjang. Ia membuat jarak aman agar tidak terlalu dekat dengan Rashita."Terima kasih sudah menyelamatkanku, Kang," ucap gadis itu, lirih."Sama-sama, Mbak. Bagaimana keadaanmu sekarang?""Sudah lebih baik.""Aku bersyukur kamu tidak apa-apa, Mbak.""Alhamdulillah, Kang." Rashita mengulas senyum tipis di bibir pucatnya.Pria itu mengangguk, ia membuka obrolan ringan agar tidak terlalu canggung. Hingga beberapa menit kemudian ia menyudahi obrolannya dan memilih keluar. Aaraf dan Arsen Baru saja sampai, mereka langsung mengobrol dengan yang lainnya. Orang-orang itu juga bergantian tidur, hingga setelah pagi menjelang beberapa orang berpamitan pulang. Hanya menyisakan Ilham dan Ilyas, sementara Aaraf dan Arsen juga baru saja pulang kar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-31
Baca selengkapnya

SEASON 2 || Rencana Balas Dendam

Pagi ini Kaindra tidak datang ke Bratayeksa Company, hal itu membuat pikiran Jamal was-was. Ia takut Kaindra menjauh seperti dugaannya tadi bersama Melati.Ponselnya berdering dan langsung menyentak lamunannya, ia mengambil benda pipih itu dan mendapati Melati meneleponnya."Ada apa, Mel?" tanya Jamal."Kakek, aku dipecat dari Perusahaan Starlight oleh Pak Aaraf!" pekik gadis itu di seberang telepon."Bagaimana bisa?! Bukannya kinerjamu bagus?" Jamal meremas dadanya yang mendadak sakit, seperti ada yang menusuk-nusuk di sana.Sesak, tetapi saat mencoba menarik napas dadanya menjadi semakin terasa nyeri.'Argh ... sialan! Gara-gara memikirkan Kaindra dadaku sampai sakit!' "Nggak tahu, Kek. Pagi ini aku dipanggil ke ruangannya Pak Aaraf, lalu beliau mengatakan ada pengurangan staf. Aku sebenarnya juga diberi uang pesangon, tapi aku merasa ada yang janggal. Pasalnya, hanya aku yang dipecat. Kalau pengurangan staf 'kan seharusnya ada temannya, dong."Kening keriput itu semakin mengernyit
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-31
Baca selengkapnya

SEASON 2 || Penyatuan di Kala Senja

'Nama itu? Jadi ... dari tadi Mas Arsen memikirkan wanita itu?!' Arsen tidak kalah gelagapan saat mendapati istrinya tengah melotot ke arahnya. Pria itu langsung menggenggam tangan Shaynala, tetapi gadis itu dengan cepat menghempaskan tangannya."Jangan sentuh aku, Mas!" teriaknya dan lekas berdiri. "Kamu ... kamu memikirkan wanita lain?!"Tubuh mungil itu bergetar tidak karuan, napasnya tersengal-sengal. Ternyata sesakit ini melihat pria yang ia cintai menyebut nama wanita lain.Yeah, Shaynala terlanjur mencintai Arsen. Dan ia benci kenapa perasaan cinta itu harus tumbuh saat masalah ini baru terbongkar. Seharusnya ... ia tidak perlu melibatkan perasaannya."Dek, aku bisa jelaskan." Arsen turut bangun, tangannya terulur berusaha menjangkau sang istri yang terus melangkah mundur. "Aku ... a-aku tidak tahu kenapa bisa menyebut namanya.""Itu berarti otakmu tengah memikirkannya, Mas! Mustahil kamu menyebut namanya dalam tidur, kalau alam bawah sadarmu tidak mengingatnya!" Shaynala mera
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-02
Baca selengkapnya

SEASON 2 || Membalas Jamal

Arsen mengganti sprei bekas pergulatan panas sore itu, bibirnya mengulas senyum saat melihat bercak darah berwarna merah di sprei putih tersebut.'Aku bahagia menjadi yang pertama untukmu, Shaynala.'Ceklek! Pintu kamar mandi terbuka.Shaynala keluar dengan mengenakan handuk kimono, langkahnya tertatih dengan kedua kaki yang agak dibuka. Wajah cantik itu seperti tengah menahan kesakitan, juga terdengar ringisan lirih dari bibir tipisnya.Arsen menghampiri Shaynala dan lekas membopong tubuh mungil itu menuju ranjang, ia mendudukkan istrinya di sana dan tidak lupa kembali melabuhkan kecupan hangat pada kening."Perih?" tanya Arsen seraya menangkup sebelah pipi Shaynala.Wanita itu mengangguk, membuat Arsen gemas melihat wajah imut itu."Nanti kita obati pakai salep, ya. Sekarang Mas mau mandi dulu.""Iya, Mas."Shaynala melihat punggung Arsen hingga bayangan suaminya menghilang dari balik pintu kamar mandi. Menghela napas lirih, sembari tangannya mengelus-elus perutnya."Aku sudah meny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-04
Baca selengkapnya

SEASON 2 || Perubahan Kaindra

Setelah kepulangan Ryon, Kaindra langsung bergegas menyelesaikan beberapa berkas yang harus ia tandatangani. Namun, di tengah-tengah kegiatannya tiba-tiba ada sesuatu yang mengganggu pikirannya."Aku belum mencari tahu tentang brankas yang hilang itu," gumamnya.Padahal hal itu adalah tujuan utamanya setelah masuk ke Bratayeksa Company. Namun, karena banyak sekali kesibukannya akhir-akhir ini, tujuan itu terlupa.Tok! Tok! Tok!Suara ketukan pintu membuat pria itu tersentak dari lamunannya."Masuk!" teriaknya.Kaindra mengerutkan kening saat melihat Melati masuk ke ruangan ini, gadis dalam balutan pakaian formal itu menenteng goodie bag mini di tangan kanannya.'Dia nggak kerja hari ini?' batin Kaindra."Selamat pagi, Kak. Aku bawakan sambal cumi kesukaan kakak," ucap gadis itu dengan riang. Senyum manisnya merekah, tetapi sama sekali tidak membuat Kaindra turut mengulas senyum.Semenjak Jamal memintanya menikah dengan Melati, ia bertekad untuk menjauhi gadis itu. Selain agar tidak me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-05
Baca selengkapnya

SEASON 2 || Keputusan Shaynala

Hari-hari berlalu begitu cepat, tanpa terasa sudah satu minggu Arsen dan Shaynala membimbing tim khusus yang akan membantu Aaraf dan Ryon mengurus perusahaan.Hari ini mereka memutuskan pulang ke Jember, mobil mewah itu berhenti di pelataran luas kediaman Arsen tepat pada pukul lima sore."Langsung istirahat saja, Mas. Aku mau siapkan makan malam dulu," ucap Shaynala setelah menaruh tasnya di atas meja ruang tamu."Tidak usah masak, Dek. Kita pesan saja. Kamu pasti lelah habis perjalanan jauh," sahut Arsen seraya mengambil ponsel.Wanita itu mengangguk, kaki jenjangnya melangkah menuju kamar dan segera menyiapkan air hangat untuk mandi. Sekalian ia membersikan tubuh sembari menunggu pesanan makanan mereka sampai."Sepertinya besok aku harus bertemu dengan Karin dan Kak Elok untuk membatalkan gugatan itu," gumamnya setelah keluar dari kamar mandi.Shaynala mengenakan kaos kaki karena hawa dingin setelah tubuhnya terkena air, ia membawa langkah ke ruang tamu untuk meminta Arsen mandi.N
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-06
Baca selengkapnya

SEASON 2 || Menemukan Fakta

Diego baru saja menghentikan mobilnya di halaman luas Kediaman Arsen, pria itu datang atas panggilan bosnya yang akan membahas mengenai tes DNA antara Arsen dan janin yang dikandung oleh Larissa."Kau sudah mencari informasi tentang rumah sakit itu, Die?" tanya Arsen saat asisten pribadinya itu baru saja mendudukkan diri di sofa."Sudah, Pak. Saya juga memastikan kalau dokter yang akan menangani kasus ini benar-benar berkompeten, dan tidak akan ada yang bisa menyuap. Jadi, hasilnya nanti pasti akan akurat."Arsen manggut-manggut mendengar penjelasan Diego. "Kapan kita akan ke sana?" tanyanya."Terserah Bapak mau kapan, tapi lebih cepat lebih baik. Karena masa pemulihan operasi itu tidak terlalu lama, mengingat Larissa hanya menjalani operasi kecil. Jadi kalau kita segera ke sana, Larissa pasti juga masih ada di rumah sakit itu dan kita bisa langsung melakukan tes DNA," terang Diego."Yeah, aku setuju. Nanti aku pikirkan caranya untuk meminta izin kepada Shaynala."Diego mengangguk sin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-07
Baca selengkapnya

SEASON 2 || Kebingungan Shaynala

Arsen dan Diego langsung menuju rumah sakit, mereka tidak menemui Larissa melainkan menemui Dokter yang akan mengurus serangkaian tes DNA."Mari saya antar ke ruangannya, Pak. Ibu Larissa sudah menunggu di sana bersama asisten saya," ucap Dokter wanita itu.Arsen mengangguk, ia bangkit dan mengikuti langkah sang Dokter. Pria itu sontak membuang pandangan matanya ke sembarang arah saat baru saja masuk ke ruangan khusus itu mendapati Larissa berbaring di ranjang."Silakan duduk, Pak," ucap Dokter.Arsen menurut, ia mau semua ini segera selesai, sehingga ia lebih memilih diam dan lagi pula malas sekali harus mengeluarkan suaranya.Menit berlalu ....Tanpa terasa serangkaian proses itu sudah selesai, Dokter mengatakan akan mengabari kalau hasilnya sudah keluar.Arsen berniat keluar dari ruangan itu setelah mengucapkan terima kasih, sayup-sayup ia mendengar Larissa memanggil suaranya. Suara wanita itu sangat lirih."Tidak apa-apa, Pak. Mungkin ada sesuatu yang penting," bisik Diego."Tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-08
Baca selengkapnya

SEASON 2 || Menemukan Fakta

Kediaman Jamal | Siang Hari.Kaindra datang di saat jam makan siang karena hari ini Jamal ada agenda makan siang bersama kolega bisnis. Pria itu mengajak Ryon untuk menggeledah kediaman megah ini."Semua pengawal dan asisten rumah tangga sudah aku minta kembali ke paviliun. CCTV juga sudah aku matikan. Sekarang kita mulai dari mana?" tanya Kaindra."Bagaimana kalau ruang kerja?" Kaindra mengangguk. "Ayo kita ke sana," ucapnya sambil melangkah lebih dulu ke ruang kerja Jamal.Pintunya tidak di kunci, membuat Kaindra bisa masuk dengan mudah. Tanpa berlama-lama kedua pria itu langsung menggeledah semua laci, tetapi hingga hampir tiga puluh menit lamanya mereka tidak menemukan apa-apa."Sepertinya bukan di sini, Ndra," ucap Ryon."Yeah, mungkin di tempat lain. Kalau begitu kita akan ke kamarnya Jamal."Ryon mengangguk, pria itu segera mengikuti langkah sahabatnya masuk ke dalam lift. Pintu kamar berukuran paling besar di lantai dua kediaman ini juga tidak terkunci. "Syukurlah," gumam Ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-09
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
151617181920
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status