Beranda / Pernikahan / Merebut Hati Suamiku / SEASON 2 || Membalas Jamal

Share

SEASON 2 || Membalas Jamal

Penulis: Els Arrow
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Arsen mengganti sprei bekas pergulatan panas sore itu, bibirnya mengulas senyum saat melihat bercak darah berwarna merah di sprei putih tersebut.

'Aku bahagia menjadi yang pertama untukmu, Shaynala.'

Ceklek! Pintu kamar mandi terbuka.

Shaynala keluar dengan mengenakan handuk kimono, langkahnya tertatih dengan kedua kaki yang agak dibuka.

Wajah cantik itu seperti tengah menahan kesakitan, juga terdengar ringisan lirih dari bibir tipisnya.

Arsen menghampiri Shaynala dan lekas membopong tubuh mungil itu menuju ranjang, ia mendudukkan istrinya di sana dan tidak lupa kembali melabuhkan kecupan hangat pada kening.

"Perih?" tanya Arsen seraya menangkup sebelah pipi Shaynala.

Wanita itu mengangguk, membuat Arsen gemas melihat wajah imut itu.

"Nanti kita obati pakai salep, ya. Sekarang Mas mau mandi dulu."

"Iya, Mas."

Shaynala melihat punggung Arsen hingga bayangan suaminya menghilang dari balik pintu kamar mandi. Menghela napas lirih, sembari tangannya mengelus-elus perutnya.

"Aku sudah meny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Perubahan Kaindra

    Setelah kepulangan Ryon, Kaindra langsung bergegas menyelesaikan beberapa berkas yang harus ia tandatangani. Namun, di tengah-tengah kegiatannya tiba-tiba ada sesuatu yang mengganggu pikirannya."Aku belum mencari tahu tentang brankas yang hilang itu," gumamnya.Padahal hal itu adalah tujuan utamanya setelah masuk ke Bratayeksa Company. Namun, karena banyak sekali kesibukannya akhir-akhir ini, tujuan itu terlupa.Tok! Tok! Tok!Suara ketukan pintu membuat pria itu tersentak dari lamunannya."Masuk!" teriaknya.Kaindra mengerutkan kening saat melihat Melati masuk ke ruangan ini, gadis dalam balutan pakaian formal itu menenteng goodie bag mini di tangan kanannya.'Dia nggak kerja hari ini?' batin Kaindra."Selamat pagi, Kak. Aku bawakan sambal cumi kesukaan kakak," ucap gadis itu dengan riang. Senyum manisnya merekah, tetapi sama sekali tidak membuat Kaindra turut mengulas senyum.Semenjak Jamal memintanya menikah dengan Melati, ia bertekad untuk menjauhi gadis itu. Selain agar tidak me

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Keputusan Shaynala

    Hari-hari berlalu begitu cepat, tanpa terasa sudah satu minggu Arsen dan Shaynala membimbing tim khusus yang akan membantu Aaraf dan Ryon mengurus perusahaan.Hari ini mereka memutuskan pulang ke Jember, mobil mewah itu berhenti di pelataran luas kediaman Arsen tepat pada pukul lima sore."Langsung istirahat saja, Mas. Aku mau siapkan makan malam dulu," ucap Shaynala setelah menaruh tasnya di atas meja ruang tamu."Tidak usah masak, Dek. Kita pesan saja. Kamu pasti lelah habis perjalanan jauh," sahut Arsen seraya mengambil ponsel.Wanita itu mengangguk, kaki jenjangnya melangkah menuju kamar dan segera menyiapkan air hangat untuk mandi. Sekalian ia membersikan tubuh sembari menunggu pesanan makanan mereka sampai."Sepertinya besok aku harus bertemu dengan Karin dan Kak Elok untuk membatalkan gugatan itu," gumamnya setelah keluar dari kamar mandi.Shaynala mengenakan kaos kaki karena hawa dingin setelah tubuhnya terkena air, ia membawa langkah ke ruang tamu untuk meminta Arsen mandi.N

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Menemukan Fakta

    Diego baru saja menghentikan mobilnya di halaman luas Kediaman Arsen, pria itu datang atas panggilan bosnya yang akan membahas mengenai tes DNA antara Arsen dan janin yang dikandung oleh Larissa."Kau sudah mencari informasi tentang rumah sakit itu, Die?" tanya Arsen saat asisten pribadinya itu baru saja mendudukkan diri di sofa."Sudah, Pak. Saya juga memastikan kalau dokter yang akan menangani kasus ini benar-benar berkompeten, dan tidak akan ada yang bisa menyuap. Jadi, hasilnya nanti pasti akan akurat."Arsen manggut-manggut mendengar penjelasan Diego. "Kapan kita akan ke sana?" tanyanya."Terserah Bapak mau kapan, tapi lebih cepat lebih baik. Karena masa pemulihan operasi itu tidak terlalu lama, mengingat Larissa hanya menjalani operasi kecil. Jadi kalau kita segera ke sana, Larissa pasti juga masih ada di rumah sakit itu dan kita bisa langsung melakukan tes DNA," terang Diego."Yeah, aku setuju. Nanti aku pikirkan caranya untuk meminta izin kepada Shaynala."Diego mengangguk sin

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kebingungan Shaynala

    Arsen dan Diego langsung menuju rumah sakit, mereka tidak menemui Larissa melainkan menemui Dokter yang akan mengurus serangkaian tes DNA."Mari saya antar ke ruangannya, Pak. Ibu Larissa sudah menunggu di sana bersama asisten saya," ucap Dokter wanita itu.Arsen mengangguk, ia bangkit dan mengikuti langkah sang Dokter. Pria itu sontak membuang pandangan matanya ke sembarang arah saat baru saja masuk ke ruangan khusus itu mendapati Larissa berbaring di ranjang."Silakan duduk, Pak," ucap Dokter.Arsen menurut, ia mau semua ini segera selesai, sehingga ia lebih memilih diam dan lagi pula malas sekali harus mengeluarkan suaranya.Menit berlalu ....Tanpa terasa serangkaian proses itu sudah selesai, Dokter mengatakan akan mengabari kalau hasilnya sudah keluar.Arsen berniat keluar dari ruangan itu setelah mengucapkan terima kasih, sayup-sayup ia mendengar Larissa memanggil suaranya. Suara wanita itu sangat lirih."Tidak apa-apa, Pak. Mungkin ada sesuatu yang penting," bisik Diego."Tidak

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Menemukan Fakta

    Kediaman Jamal | Siang Hari.Kaindra datang di saat jam makan siang karena hari ini Jamal ada agenda makan siang bersama kolega bisnis. Pria itu mengajak Ryon untuk menggeledah kediaman megah ini."Semua pengawal dan asisten rumah tangga sudah aku minta kembali ke paviliun. CCTV juga sudah aku matikan. Sekarang kita mulai dari mana?" tanya Kaindra."Bagaimana kalau ruang kerja?" Kaindra mengangguk. "Ayo kita ke sana," ucapnya sambil melangkah lebih dulu ke ruang kerja Jamal.Pintunya tidak di kunci, membuat Kaindra bisa masuk dengan mudah. Tanpa berlama-lama kedua pria itu langsung menggeledah semua laci, tetapi hingga hampir tiga puluh menit lamanya mereka tidak menemukan apa-apa."Sepertinya bukan di sini, Ndra," ucap Ryon."Yeah, mungkin di tempat lain. Kalau begitu kita akan ke kamarnya Jamal."Ryon mengangguk, pria itu segera mengikuti langkah sahabatnya masuk ke dalam lift. Pintu kamar berukuran paling besar di lantai dua kediaman ini juga tidak terkunci. "Syukurlah," gumam Ka

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kehidupan Baru

    Pagi ini, Ryon memecat Bruno dengan alasan pengurangan karyawan. Ryon juga memberikan pesangon agar Bruno tidak curiga."Sepertinya ada satu lagi yang bergabung bersama Bruno, jika tidak salah dia adalah seorang pengawas di Bali. Ah, saya harus memeriksa semuanya, termasuk karyawan yang bertugas menjaga akomodasi barang," gumam Ryon.Dia mulai memeriksa data masuk barang, sesuatu yang tidak pernah dia periksa sebelumnya karena bukan tugasnya. Namun, demi memastikan tidak ada anak buah Jamal di perusahaan ini, dia harus melakukannya.Sementara itu, di tempat parkir, Bruno sedang berbicara dengan Jamal melalui telepon, menceritakan tentang pemecatannya hari ini yang jelas membuat Jamal marah."Mungkin kekhawatiran Melati benar, mereka sudah mengetahui rahasia kita!" pekik Jamal di seberang telepon."Saya rasa tidak, Pak. Beberapa karyawan juga telah dipecat seperti saya, dan desas-desus tentang PHK massal sudah menyebar di seluruh kantor," jelas Bruno.Tanpa sadar bahwa staf yang dipeca

  • Merebut Hati Suamiku   Bab 182 (Gratis)

    Setelah Karin pulang, Shaynala masih duduk sendirian di kamarnya, merenung. Dia mengelus perutnya yang masih buncit dengan lembut, sambil memandang ke depan dengan tatapan kosong."Aku hamil?" gumamnya dengan suara pelan.Pikirannya masih kacau dan dia terkejut. Dia telah menghitung jadwal haidnya sejak tadi."Wah, ini terjadi begitu cepat," gumamnya lagi. "Haruskah aku memberitahu Mas Arsen? Atau sebaiknya aku diam saja?"Dia menghela napas dengan keras, lalu menggelengkan kepala."Ah, tidak usah. Aku tidak akan memberitahunya dulu, biar nanti menjadi kejutan. Lagipula, sebentar lagi adalah ulang tahun Mas Arsen," ucapnya sambil tertawa kecil.Shaynala menerima berita ini dengan bahagia, sambil terus memperhatikan perutnya yang masih rata dan mengelusnya dengan lembut."Terima kasih telah datang, Nak. Allah mengirimkanmu ke dalam rahim Mama sebagai penguat hubungan antara Papa dan Mama yang hampir hancur. Semoga, setelah kehadiranmu ... semuanya akan menjadi lebih baik, Nak," bisiknya

  • Merebut Hati Suamiku   Bab 183 (Gratis)

    Kertas itu menunjukkan kecocokan antara DNA Arsen dengan janin yang dikandung Larissa. Tubuhnya yang kekar langsung lemas, dan ia merasakan getaran yang hebat karena menolak fakta ini."Kau sudah memastikan kalau tidak ada yang menyabotase hasilnya, Die? Tidak ada kebocoran di sini, kan?" tanya Arsen dengan suara lemah.Anggukan dari Diego membuatnya semakin memejamkan mata. Oh Tuhan... apa yang harus ia jelaskan kepada Shaynala nanti?"Saya sudah mengecek CCTV rumah sakit itu beberapa kali, Pak. Dan hasilnya tetap sama, tidak ada yang mencurigakan. Bahkan dokter turut mengklarifikasi kalau tes DNA ini dikawal ketat oleh orang-orang kita," jelas Diego dengan napas berat.Arsen tidak mampu menyahut, ia hanya bisa menggelengkan kepala seakan menolak fakta ini."Kata dokter, Larissa dan Bu Kinara sudah pulang sepuluh hari lalu, Pak. Keadaan Larissa baik dan janinnya selamat, tapi saya tidak mengecek ke rumah mereka." Diego melanjutkan ucapannya.Sesekali, Diego akan mendongakkan kepala da

Bab terbaru

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Ending

    Semua orang mengucap syukur dokter menyatakan kondisi Shaynala sudah baik-baik saja, meskipun wanita itu tetap harus rawat inap sampai kondisinya benar-benar stabil.Arsen terus menggenggam tangan sang istri, bibirnya terus meminta maaf atas kesalahannya yang telah membuat Shaynala seperti ini."Tidak apa-apa, Mas. Saat itu aku juga sedang kalut, jadi tidak berpikir dulu kalau mau bertindak," ujar Shaynala dengan suara lirih."Aku akan menebus semua kesalahanku, Dek. Dengan apapun caranya, aku akan membuatmu bahagia."Shaynala mengangguk, entah sudah yang ke berapa kalinya Arsen mengatakan hal seperti itu.Ia melihat penyesalan besar di mata suaminya, bahkan kedua mata elang itu masih memerah karena terlalu banyak menangis."Sekarang kamu harus fokus untuk kesembuhanmu, Dek. Nanti kita akan memulainya dari awal, aku berjanji akan selalu jujur dan terbuka dan berusaha hal seperti ini tidak akan terulang lagi," jelas Arsen yang membuat Shaynala langsung mengangguk."Mama sudah dibunuh D

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 199

    Tujuh hari berlalu dan Aaraf baru kembali ke rumah sakit untuk melihat putrinya. Selama tujuh hari sebelumnya, ia menyiapkan acara doa untuk kematian Kaindra. Namun, setiap hari pria paruh baya itu tetap berinteraksi melalui video call agar tahu kondisi putrinya.Namun, baru saja menginjakkan kakinya di depan ruang rawat Shaynala, Aaraf dikejutkan dengan tangis semua orang yang ada di sana."Ada apa ini?" Aaraf langsung memeluk tubuh Kayshilla. "Ada apa, Kay? Kenapa semuanya menangisi?""Dokter tadi mengatakan tubuh Shaynala menunjukkan reaksi yang menolak jantung barunya, Bi. Shaynala kejang-kejang, Ummi takut melihatnya. Ummi takut ..," jelas Kayshilla yang sontak membuat Aaraf melongo."Bukankah kata dokter, sejak kemarin aman?" tanya Aaraf dengan suara lirih."Iya. Tapi pagi tadi saat Ummi mau menyeka tubuhnya, Shaynala kejang-kejang." Kayshilla menangis tertuju pilu di dalam pelukan Aaraf, hal itu tak ayal juga membuat Aaraf turut menitikkan air mata.Sementara Arsen terus berdir

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Mendapatkan Donor Jantung

    Kondisi Kaindra semakin memburuk, bahkan pria itu sempat kejang-kejang. Kayshilla baru saja tiba bersama keluarga Danang, wanita paruh baya itu sampai pingsan beberapa kali memikirkan kondisi Shyanala dan Kaindra."Ndra, kamu dengar Abi?" bisik Aaraf, saat ini ia berada di dalam ruangan Kaindra karena dokter menyuruhnya masuk beberapa saat lalu.Kaindra terus memanggil-manggil Abinya, matanya terbelalak ke atas dengan napas yang seperti orang tengah mengorok."Laa ilaha illallah," bisik Aaraf tepat di telinga Kaindra.Pria itu mengikuti dengan napas tersengal, bibirnya bergerak hebat dengan keringat basah yang mulai membasahi pelipis.Aaraf menggenggam punggung tangan Kaindra, sebelah tangannya lagi mengelus lembut kening yang terasa panas. Sambil bibirnya terus membisikkan kalimat tauhid."Syahadat, Ndra. Di dalam hati tidak apa-apa," bisik Aaraf yang langsung diangguki oleh Kaindra.Kaindra tampak mengambil napas dalam, terdengar serak dan seperti sangat kesakitan.Aaraf menguatkan

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Wasiat Terakhir Kaindra

    Aaraf tidak kuasa menahan beban tubuhnya saat mendengar penjelasan panjang tentang kejadian yang menimpa putrinya tadi, kedua matanya semakin deras mengalirkan cairan bening, dengan seluruh hatinya yang hancur berkeping-keping.Bibirnya terus memanggil-manggil nama Shaynala, membuat siapapun tidak tega melihatnya."Kenapa putriku harus mengalami seperti ini?" gumam Aaraf. "Dia tidak salah apa-apa, dia tidak tahu apa-apa. Tapi malah menjadi korban."Arsen menundukkan tubuh yang masih bersimpuh di bawah Aaraf, ia seperti tidak punya keberanian untuk mengangkat kepala.Hanya kata maaf yang keluar dari bibirnya, meskipun tidak mendapat sahutan dari Aaraf."Shaynala ..," bisik Aaraf.Pria paruh baya itu memejamkan kedua kelopak mata, detik berikutnya ia membuka lagi mata yang terpejam dan menatap ke arah Arsen."Bangunlah, Nak. Ini bukan salahmu, Abi paham kamu dijebak," ucap Aaraf sambil membantu menantunya untuk berdiri.Arsen semakin tergugu saat Aaraf dengan enteng merangkul tubuhnya, p

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 196

    PLAKK!Wajah Arsen terhantam ke samping saat Rafael menamparnya dengan kencang, tanpa rasa iba Rafael mengangkat kasar dagu putranya dan kembali melayangkan bogeman mentah hingga membuat darah segar mengucur deras dari hidung."Papa kecewa sama kamu!" desis Rafael.Beberapa saat lalu Rafael memang mencari Arsen karena Adele yang mengatakan bahwa Kayshilla mencari putrinya. Kata Kayshilla, Shyanala pergi tidak lama setelah Arsen meninggalkan rumah dan sampai malam belum ada kabar.Tanpa pikir panjang Rafael langsung melacak keberadaan Arsen dan menyusul ke rumah yang digunakan sebagai tempat pertemuan Arsen dengan Kinara. Beruntung Rafael masih sempat bertemu Diego di gang masuk rumah itu, sehingga pria paruh baya itu langsung menyetop mobil Diego dan menginterogasinya."Apa yang akan kamu jelaskan pada mertuamu sekarang, hah?! Bagaimana bisa kamu tidak sadar kalau istrimu sedang mengikuti? Sekarang... papa tidak bisa lagi melindungi kamu, Sen," ucap Rafael.Arsen tidak menyahut, waja

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Tertembak

    Hujan turun tanpa diduga, Shaynala tetap nekat menerobos hujan tanpa peduli bajunya basah."Dek!" Arsen tiba-tiba memeluk tubuhnya dari belakang, membuatnya sontak berteriak."Aaargh ... lepaskan aku, Mas! Jangan sentuh!" Shaynala berusaha melepaskan tubuhnya, tetapi pelukan Arsen sangat erat.Wanita itu meneteskan air mata, bersatu dengan lebatnya air hujan yang rasa dinginnya semakin menusuk kulit. Udara malam menjadi saksi betapa panasnya hati pasangan tersebut, kedua insan itu sama-sama terluka dengan keadaan yang terus memicu masalah."Lepaskan aku, Mas, lepaskan aku ...," bisik Shaynala di sela-sela isak tangisnya. "Aku nggak bisa seperti ini terus, aku terluka saat tahu kamu akan punya anak dari perempuan lain. Mamamu juga meminta kita bercerai, Mas."Arsen tersentak dan tanpa sadar pelukannya sedikit melonggar, membuat Shaynala dengan mudah melepaskan diri.Shaynala berjalan cepat, tanpa peduli tanah basah yang mengotori sepatunya."Aku mencintaimu, Dek! Aku tidak akan mencerai

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kekecewaan Shaynala

    David berlari menuju ruang UGD, ia segera menemui Dokter yang ada di sana dan menanyakan bagaimanakah kondisi Kaindra."Benturan yang dialami pasien menyebabkan adanya pendarahan serius di dalam otak, Pak. Pasien juga mengalami patah tulang di beberapa bagian, dan terdapat banyak luka lecet. Kami baru saja memberikan transfusi darah karena pasien kehilangan banyak darah saat dibawa ke sini," jelas dokter.David mengangguk dengan lesu, ia duduk di sana dengan tatapan kosong yang terarah ke depan.Ia sudah menganggap Kaindra seperti seorang kakak, Kaindra sering membantunya bahkan memberikan banyak bonus di luar bonus perusahaan.Mendengar kondisi orang yang ia sayangi yang sedang kritis di dalam sana, membuat David merasa tidak berdaya. Meskipun ia terkenal tegas, tetapi ketika menyangkut keselamatan Kaindra, ia juga bisa menjadi rapuh."Mungkin nanti akan ada operasi kecil, Pak. Mohon Bapak menghubungi anggota keluarga lain untuk mengurus persetujuan operasi tersebut," kata Dokter.Se

  • Merebut Hati Suamiku   SEASON 2 || Kecelakaan

    Mobil milik Arsen baru saja berhenti di halaman luas Pesantren Al-Mubarok. Sesuai janjinya, dua minggu sekali ia akan datang ke sini untuk mengunjungi istrinya.Ia langsung duduk di sofa ruang tamu, menemani Abi mertuanya yang duduk sendirian di sana. Pria paruh baya itu terlihat tidak bersemangat, padahal Arsen tahu perusahaannya sudah berjalan stabil."Abi kemarin bertemu dengan Kaindra, Sen. Abi tidak bisa tenang," ucap Aaraf dengan suara lirih.Hening! Arsen tidak menyahut."Kaindra sibuk terus dan belum bisa ditemui, malah hari ini rencananya dia pergi ke luar kota lagi untuk pertemuan bisnis." Pria paruh baya itu menghela napas kasar. "Abi juga tidak enak mengganggu waktunya. Segan, Sen. Abi 'kan pernah mengecewakan dia," lanjutnya."Satu bulan lagi hari pernikahannya, pasti Kaindra akan mengundang Abi. Mungkin itu bisa jadi waktu yang tepat untuk Abi berbincang dengan Kaindra," sahut Arsen.Aaraf tampak berpikir. "Apakah Kaindra akan mengundang Abi? Sedangkan kemarin Abi bilang

  • Merebut Hati Suamiku   BAB 192

    "Kita akan menginap di sini, Tante?" tanya Larissa."Iya, rumahnya Arsen juga tidak jauh dari hotel ini. Jadi cocok sekali kalau kita menginap di sini untuk sementara waktu," sahut Kinara.Larissa mengangguk setuju. Di usia kandungannya yang sudah memasuki sembilan bulan, Larissa tidak bisa banyak protes dan hanya bisa menurut saja. Yang terpenting nanti kebutuhannya dan anaknya terjamin."Wanita itu masih di luar kota, Tante?"Kinara menoleh ke arah Larissa dengan kening mengernyit. "Maksud kamu Shaynala?""Iya, Tante. Dia," sahut Larissa yang sontak membuat Kinara tergelak."Sampai sebegitunya kamu nggak mau menyebut namanya, La." Kinara menjeda ucapannya barang sejenak. "Iya, dia masih di luar kota. Dan ini menjadi kesepakatan bagus untuk kita mengawasi Arsen."Wanita paruh baya itu memang menempatkan beberapa anak buah di sekitar kediaman Arsen untuk mengawasi Arsen dan mendapatkan banyak informasi."Tapi kalau kita langsung muncul, apa Arsen tidak akan marah? Dia 'kan membenciku,"

DMCA.com Protection Status