Semua Bab Misteri Menara Tanpa Nama: Bab 311 - Bab 320

365 Bab

Kebenaran tentang si pengkhianat bagian 2

Hari – 8.“Jadi apa itu artinya kau akan memasukkan namamu ke dalam kotak itu?”Tanya Crona dengan nada menantang.Michael membalasnya dengan menggelengkan kepalanya.“Aku menarik kembali perkataanku! Aku bukanlah si pengkhianat itu!”“Kalau begitu, tutup saja mulutmu dan lihat sampai akhir!”Setelah mengatakan itu, Crona berhenti melihat ke arah Michael, begitu juga sebaliknya.“Tapi apakah Michael benar-benar bukan si pengkhianat?”Tanya Robert dengan nada agak ragu.“Kalau begitu, apa kau ingin memasukkan namanya ke dalam kotak itu?”Robert langsung menggelengkan kepalanya, begitu menerima pertanyaan dari Crona.“Sejujurnya, akibat pertemuan baruku, Aku menjadi sangat sulit untuk menyempitkan pilihan siapakah si pengkhianat yang sebenarnya... bahkan Aku sebetulnya menyimpan keraguan apakah Michael benar-benar si pengkhianat atau bukan.”Aku memberikan pendapatku mengenai Michael.“Eh! Jadi kau sempat berpikir bahwa Aku adalah si pengkhianat, ya.”“Aku tak bisa mengatakan dengan pas
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-28
Baca selengkapnya

Kebenaran tentang si pengkhianat bagian 3

Hari – 8.“Orang yang membawa banyak kematian bagi orang yang berada di dekatnya? Apa yang sebenarnya kau bicarakan?”Tanya Andika yang masih tak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Crona.“Seperti yang kukatakan... si pengkhianat itu pasti adalah orang yang dekat dengan orang-orang yang sudah meninggal saat ini!”Jawab Crona dengan penuh kepercayaan.“Tapi Crona... semua orang yang meninggal sejauh ini tak terlihat dekat dengan satu orang, kan?”Balas Andika yang masih terlihat bingung.Aku juga berpikir hal yang sama dengannya. Contohnya saja Selena dan Adrian, mereka berdua jelas memiliki lingkaran pertemanan yang berbeda dan Aku yakin bahwa teman-teman mereka tak dekat satu sama lain. Yah, meskipun satu-satunya orang yang bisa dianggap sebagai teman Adrian adalah Michael yang pada akhirnya malah mengkhianatinya.“Mungkin Aku harus merubah sedikit apa yang kukatakan tadi... maskudku adalah... si orang-orang yang meninggal pasti pernah bertemu dengan si pengkhianat tersebut, seb
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-28
Baca selengkapnya

Bertingkah aneh

Hari – 8.Aku membuka mataku lebar-lebar saat melihat apa yang terjadi tepat di depan mataku. Aku tak bisa mempercayai apa yang baru saja terjadi tepat di depan mataku.“Bagas!”Aku meneriakan nama sahabatku yang berdiri di depanku untuk melindungiku dari tusukan seseorang. Dia bertidak dengan sigap dengan menyingkirkan Aku dari laju tusukan itu dan menerima tusukan tersebut sebagai gantinya,Meskipun Aku tak bisa melihat bagian depan tubuhnya dari posisiku saat ini, tapi dari darah yang terus menetes ke lantai, Aku bisa membayangkan apa yang terjadi pada dirinya.Aku melihat ke arah orang yang mencoba menusukku dengan tatapan membunuh.“Angelica! Kenapa kau melakukan ini!?”Tanyaku dengan marah.“Kenapa dia bisa?”“Aku sama sekali tak bisa merasakan kehadirannya.”Tapi bukannya mendapatkan jawaban dari Angelica, Aku malah mendengar sesuatu yang mengejutkan dari dua gadis pelayan yang ada di dekatku.Belum sempat Aku memproses apa yang terjadi, tiba-tiba Aku mendengar suara pukulan ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-29
Baca selengkapnya

Akhir malam ke-8

Hari – 8.Aku menggaruk bagian belakangku dengan ekspresi bingung. Bukan karena Aku benar-benar tak mengetahui apa yang harus kulakukan, tapi lebih karena Aku bingung bagaimana Aku harus menyampaikannya pada semua orang.“Asraf, kau tak perlu ragu seperti itu! Kau sudah tahu apa yang harus kau lakukan, kan?”Kata Crona sambil menunjukkan seringai kepadaku. Sejujurnya Aku sangat tak suka dengan ekspresinya itu. Itu bukan ekspresi anak kecil seperti dirinya harus miliki. Yah, Aku hanya satu tahun lebih tua darinya, jadi Aku tak benar-benar berhak memanggilnya anak kecil.“Asraf... apa yang kau rencana lakukan!?”Tanya Lisa yang terlihat ketakutan atas hukuman yang mungkin kuberikan pada Angelica.Aku menundukkan kepalaku, karena tak sanggup melihat ekspresinya.“Jika tak ada yang meninggal hari ini, maka besok akan ada salah satu dari kita yang akan dibunuh oleh si pengkhianat secara acak, jadi kita m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-30
Baca selengkapnya

Selingan : Malam terakhir (Angelica)

Hari – 8.Aku terus menangis di kamarku. Aku tak tahu apa yang ada di kepalaku. Aku tak tahu kenapa Aku bisa begitu membenci Asraf. Aku tak tahu apa yang membuatku sangat ingin membunuhnya.Lisa dan Jasmine yang memaksa untuk datang ke kamar dan menginap di sini sedang melihatku dengan pandangan khawatir dan nampak tak tahu apa yang harus mereka lakukan.Aku sendiri tak mengerti. Kenapa mereka masih peduli pada orang sepertiku!? Kenapa mereka masih mau menemaniku di sini!? Padahal Aku adalah orang yang sangat buruk dan berhati hitam.“Maaf! Maaf!”Kataku meminta maaf entah pada siapa. Aku tahu bahwa seharusnya meminta maaf pada Asraf, tapi Aku tak sanggup melakukannya saat Aku masih berada di ruang makan bersamanya. Jadi sekarang Aku hanya bisa mengatakan maaf secara berulang-ulang.“Angelica... anu...”Aku melihat ke arah Lisa yang memanggil namaku dan meletakkan tangannya di bahuku.“Maaf.”Mataku melebar saat mendengar kata itu dari mulut Lisa.“Ini semua gara-garaku! Jika saja wak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-30
Baca selengkapnya

Diskusi malam

Hari – 8.Kami membawa tubuh Bagas menggunakan tandu yang diambil oleh Haruka dan Alice dari ruang kesehatan. Rock dan yang lain menawarkan bantuan mereka untuk membawa Bagas, tapi Aku menolaknya, karena Aku ingin mereka fokus mengamankan Angelica dan membawanya ke kamarnya.Karena Angelica yang nampak tak berdaya, jadi Aku memutuskan untuk membiarkan kamarnya tak terkunci. Aku juga membiarkan Lisa dan Jasmine untuk berada di kamarnya untuk mengawasinya supaya mencegah hal yang terjadi pada Satria terulang kembali.“Nah, Sarah... apa yang kau katakan tentang orang yang paling tak berguna di antara kami yang akan menjadi korban dari si pengkhianat itu benar?”Tanyaku tepat setelah membaringkan tubuh Bagas ke atas kasur.“Ya, itu benar... dari hasil penyelidikanku, Aku berhasil membuat kesimpulan itu... meski Aku tak tahu apakah Angelica memang benar-benar orang yang tak berguna di antara kita atau tidak.”“
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-30
Baca selengkapnya

Diskusi malam bagian 2

Hari – 8.“Tidak, Aku tak menuliskan nama Angelica di kertas itu!”Kata Crona dengan senyum jahil di bibirnya.“Apa katamu!? Lalu nama siapa yang kau tulis di sana!?”Tanya Rina dengan nada yang sangat panik, tapi Crona malah masih mempertahankan senyum jahilnya dan menanggapinya dengan enteng.“Tenang saja! Kau tak perlu panik begitu!”Jawab Crona sambil mengibaskan tangannya ke kiri dan kanan. Rina nampak cemberut saat menerima jawaban tersebut.“Aku memang tak menuliskan nama Angelica pada kertas itu, tapi bukan berarti Aku menuliskan nama orang lain sebagai gantinya.”“Jadi apa itu artinya?”“Ya, Aku tak menuliskan nama siapapun di kertas itu!”Jawaban Crona berhasil membuat Rina tenang untuk saat ini.“Sudah kuduga.”Gumam Bagas yang membuatku menoleh ke arahnya.“Sudah kuduga? Apa jangan-jangan kau sudah mengetahui hal tersebut?”Tanyaku dengan tatapan curiga. Bagas langsung menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaanku.“Ya, begitulah... Aku tak melihatnya menuliskan sesu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-31
Baca selengkapnya

Mimpi buruk 4

Hari – 8.Aku berada di ruangan yang serba hitam. Di sini hanya ada satu orang, selain diriku. Aku saat ini sedang berjalan menuju orang itu. Orang yang sedang duduk berjongkok sambil membelakangiku.“Apa kau masih tak ingin mati juga?”Tanya orang itu saat Aku berada tepat di belakangnya.“Aku tak ingin mati!”Kataku dengan tegas.“Kenapa?”“Karena ada hal yang perlu kulakukan!”“Hal yang perlu kau lakukan? Padahal kau sudah membunuhku, tapi kau tetap ingin hidup? Bukankah kau sudah bertindak terlalu sombong?”“Mungkin saja.”“Apa kau tak memiliki penyesalan lagi?”“Kenapa Aku harus menyesal?”Saat Aku menanyakan itu, tubuh orang yang berada di depanku bergetar dengan hebat. Bukan karena marah ataupun sedih, melainkan karena menahan tawanya.“Hehehehehe!”Pada akhirnya dia tak bisa menahan tawanya dan suara tawanya meledak hingga memenuhi seluruh ruangan ini.“Hehehehehehehehe! Kau sudah bisa berbicara seperti itu, ya.”Dengan hanya menengokkan kepalanya ke arahku, dia menunjukkan se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-01
Baca selengkapnya

Pagi ke-9

Hari – 9.Aku terbangun dari tidurku, begitu Aku mendengar pengumuman. Aku tertidur sambil bersender pada kasur yang digunakan oleh Bagas, jadi pagi ini terasa sangat berat bagiku.“Oh, pagi, Asraf!”Sapa Sarah yang menyadari bahwa Aku sudah bangun tidur.“Pagi, Sarah... apa semua orang sudah bangun?”Tanyaku sambil melihat ke sekelilingku. Sudah ada banyak orang yang pindah dari posisi terakhir mereka saat kami tidur.“Karena kau sudah bangun, sekarang hanya tinggal Bagas yang masih tertidur.”Aku kemudian melihat ke arah Bagas yang tertidur di belakangku. Dia tidak terlihat bergerak sedikitpun dari posisi dia tidur kemarin. Dia dapat bernapas dengan teratur, jadi seharusnya keadaannya baik-baik saja.“Dimana yang lain?”Tanyaku yang tak melihat beberapa orang di sini.“Mereka sedang membersihkan diri di kamar mandi dan mengambil minuman di dapur... apa kau ada urusan dengan mereka?”“Tidak, Aku hanya ingin memastikan semua orang baik-baik saja.”Kataku sambil mengusap matanya yang m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-02
Baca selengkapnya

Pertemuan pagi ke-9

Hari – 9. Aku masuk ke dalam kamar mandi di lantai 1 untuk memeriksa keadaan Sebastian. Saat Aku menemuinya, Aku melihat dirinya yang sedang membasuh wajahnya di westafel. Aku tak memanggilnya dan hanya melihatnya sampai dia selesai dengan urusannya. “Maaf, karena terlah membuatmu khawatir.” Kata Sebastian saat dia berjalan mendekatiku. “Jadi bagaimana dengan perasaanmu?” Tanyaku sambil memeriksa dirinya dari atas kepalanya sampai ke bawah kakinya. “Ya, seperti yang bisa kau lihat, Aku baik-baik saja... setidaknya fisikku... hahahaha.” Sebastian mengeluarkan tawa kering yang sama sekali tak menyenangkan. Aku bahkan tak bisa menertawakan tawa tersebut. “Ayo pergi!” Kataku yang ingin mengajak Sebastian untuk meninggalkan kamar mandi. Sebastian segera menganggukkan kepalanya, lalu mengikutiku dari belakang. Saat kami sampai di ruang makan, sudah hampir semua orang berkumpul di ruangan tersebut. Hanya ada Rock, Andika dan Robert yang belum memasuki ruangan ini. Aku juga melihat a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3031323334
...
37
DMCA.com Protection Status