Semenjak Mika tinggal di rumah Mamanya Mbak Shanum, rumah ini memang lebih adem rasanya karena biasa dia yang membuat rusuh. Bukan aku tidak suka padanya tapi aku takut habis kesabaran dan bicara kasar padanya karena itu akan membuat Mika semakin tidak suka padaku.“Mas tidak bekerja?”“Ini tanggal merah, sayang. Kamu lupa.”Aku menepuk jidat, “Maaf, aku tidak melihat tanggal,” sahutku.“Oh ya, kamu sudah dengar kabar baik dari Shanum belum?”Keningku berkerut, “Kabar baik apa, Mas?”“Shanum hamil.”Mataku melebar seketika, “Ha-hamil, Mas?”Mas Dirga mengangguk, “Iya, kemarin saat aku menjenguk Mika di rumah Mama Kanaya, mereka sedang bahagia mendengar kabar kehamilan Shanum.”“Alhamdulillah ….” Aku benar-benar ikut bahagia mendengarnya.Sudah sepuluh tahun lebih Mbak Shanum menunggu hadirnya buah hati dan sekarang doanya terjawab. Tidak ada yang tidak mungkin jika Tuhan sudah berkehendak. Meski dari pemeriksaan medis mengatakan Mbak Shanum tidak akan bisa punya anak tapi kalau sudah
Read more