Home / Romansa / Penyesalan Kakak Angkat / Kabanata 11 - Kabanata 20

Lahat ng Kabanata ng Penyesalan Kakak Angkat: Kabanata 11 - Kabanata 20

109 Kabanata

Bab 11.

Happy Reading. Wajah Zayla terlihat sangat pucat. Sudah satu bulan ini ia disibukkan dengan aktivitas di kampus, belum lagi aktivitasnya di rumah yang sangat berat, sehingga membuat tenaganya melemah. Kurangnya istirahat membuat kekebalan tubuh Zayla menurun. Akan tetapi, Zayla berusaha terlihat baik-baik saja di depan sang kakak agar tak mendapatkan omelan lagi karena sudah menjadi wanita lemah. Mengenai nasibnya di kampus yang selalu ditekan dan diancam oleh Rula membuat psikisnya sedikit terguncang. Bahkan saat pulang ke rumah pun ia harus dihadapkan dengan kemesraan sang kakak dengan kekasihnya yang tidak Zayla sukai. Seperti sekarang, Bianca duduk di atas pangkuan Arion dengan tangan yang bergerak nakal. Zayla merasa tidak rela jika sampai kakaknya dinodai oleh wanita seperti Bianca itu. Entah kenapa feelingnya mengatakan bahwa kekasih sang kakak bukanlah wanita baik-baik. "Sarapannya sudah siap, Kak. Kalau begitu aku ke kamar dulu dan be
Magbasa pa

Bab 12.

Happy Reading. "Aakh! Lepas! Sakit, Kak Rula," rintih Zayla di ruangan toilet. Rambutnya ditarik paksa oleh kakak seniornya itu seperti halnya apa yang dilakukan oleh Arion kemarin. "Kau mau cari mati ternyata ya. Sudah aku tegaskan agar kamu menjauhi Ansel, tapi apa, kalian justru semakin lengket bahkan pulang bersama," Rula semakin kencang menarik rambut Zayla sehingga wanita itu tak bisa berkata-kata dari saking sakitnya. "Memangnya apa salahku, Kak. Kalian juga enggak punya hubungan apa pun, dan aku hanya temenan sama kak Ansel, enggak lebih," papar Zayla berusaha meluruskan kesalahpahaman yang ada. "Heh! Ansel itu milikku! Aku enggak mau dengar alasan apa pun dari mulutmu itu. Pokoknya kamu harus menjauhi Ansel, paham!" Rula menghempas rambut Zayla begitu kasar, sampai gadis cantik itu membentur dinding toilet. Beruntung tidak ada mahasiswa lain di dalam sana sehingga perbuatan Rula tidak ada yang tahu. Zayla menangis di depan c
Magbasa pa

Bab 13.

Happy Reading. Hati Zayla benar-benar hancur, kenyataan bahwa dirinya hanya anak angkat sungguh meruntuhkan semangat hidupnya. Kenapa mama dan papanya menutupi kebenaran itu selama mereka ada? Kenapa baru sekarang Arion mengatakannya? "Kak Ion pasti bohong. Dia hanya marah sama aku karena aku pulang sama kak Ansel. Dia berkata seperti itu agar aku tak lagi membuatnya marah." Monolog Zayla dengan kedua mata sembabnya. Ia belum bisa memejamkan mata barang sedetikpun, karena terus terngiang akan perkataan Arion di pikirannya. Akan tetapi, bukti yang ditunjukkan Arion pada saat dirinya diambil dari panti asuhan, kembali mematahkan semangat hidupnya. Zayla terlalu naif untuk mengakui kebenaran tersebut. Ia hanya takut dibuang oleh Arion di saat ia tidak mempunyai siapa pun di dunia ini.Zayla meraih ponselnya yang baru dikembalikan oleh Arion beberapa waktu yang lalu. Ia mencari nama Serly di kontaknya, kemudian meneleponnya untuk mengutarakan apa y
Magbasa pa

Bab 14.

Happy Reading. "Kenapa wajahmu ditekuk begitu, Sayang?" Ucap Bianca kepada Arion. Hari ini ia sengaja pergi ke kantor ayahnya supaya bisa bertemu dengan Arion. Yeah, Bianca adalah putri pertama dari Juanda, pemilik pertama perusahaan Rengganis yang sekarang telah dikuasai sepenuhnya oleh Arion. "Ngapain kemari?" Arion menatap tak suka kepada wanita seksi itu. Sebenarnya ia sama sekali tidak tertarik dengan Bianca setelah wanita itu mengkhianatinya, dulu. Ia hanya ingin membuat Zayla tak tenang saat memikirkannya begitu ia dan Bianca berduaan di dalam rumah. Arion dapat melihat bahwa Zayla tidak menyukai hubungannya dan Bianca karena terlalu intim saat di hadapan adik angkatnya itu. Tentu saja Arion sengaja pmembuat perasaan Zayla kacau, karena sejak dulu, kedua orang tuanya selalu mengingatkan agar Arion tidak berpacaran sampai diluar batas. Sedangkan Zayla tidak bisa mengingatkan akan hal itu sekarang, karena Arion selalu menentang semua nasehat dariny
Magbasa pa

Bab 15.

Happy Reading. "Ada apa, Ansel?" Ucap wanita paruh baya bernama Rina yang tak lain adalah mamanya Ansel sendiri. Baru sekarang sang putra pulang dalam keadaan wajah murung. "Aku kepikiran sama Zayla, Ma," jawab Ansel jujur. Ia memang selalu menceritakan tentang Zayla kepada sang mama setiap pulang ke rumah. "Ada apa dengannya?" entah kenapa Rina sangat penasaran dengan kisah kehidupan Zayla. "Dia diperlakukan tidak baik oleh kakaknya gara-gara kedatangan aku ke rumahnya," wajah Ansel menunjukkan rasa bersalah yang teramat besar. "Ceritakan semuanya sama mama, Nak," desak Rina ikut prihatin dengan kisah Zayla tersebut. Baru kali ini ia merasa penasaran terhadap kehidupan orang luar hanya dengan mendengar cerita sang putra. Ansel lebih dulu duduk di sofa ruang tengah sebelum ia menceritakan semuanya kepada sang mama. Perasaannya sangat tidak nyaman saat membayangkan keadaan Zayla yang ia tinggalkan dalam situasi menegangkan t
Magbasa pa

Bab 16.

Happy Reading. WARNING! ADEGAN 21++! YANG MASIH DI BAWAH UMUR DIHARAP JANGAN MEMBACA BAB INI. "Kak Ion mau apa?" Zayla merasa akan ada kejadian buruk yang menimpa dirinya saat melihat gerak-gerik sang kakak di hadapannya. "Kenapa? Apa kau takut, hum?" suara Arion terdengar begitu menyeramkan, membuat Zayla semakin tak tenang. "Kau terlalu nakal, Zayla. Aku sudah berbaik hati memberikan kebebasan untuk kamu di luar sana. Tapi apa, kamu justru berbuat hal yang sangat aku benci," desis Arion seraya mendorong Zayla hingga terjatuh ke dalam bathtub. "Aku mohon, maafin aku, Kak," hanya kata maaf yang selalu Zayla ucapkan, berharap sang kakak mau melepaskannya. Arion sama sekali tak mengindahkan permohonan Zayla. Ia menyeringai saat melihat penampilan sang adik yang sangat acak-acakan. "Kau harus menerima hukuman dariku agar tak lagi berbuat semena-mena, dan enggak membawa pria asing ke rumah ini lagi. Apa kau tahu bahwa tindakanmu itu laya
Magbasa pa

Bab 17.

Happy Reading. Pagi-pagi sekali Arion sudah berpakaian rapi. Hari ini ia akan terbang ke kota A menggunakan jet pribadi karena ada hal mendesak. Begitu sampai di lantai bawah, Arion melirik ke arah kamar belakang yang cukup jauh dari tempat ia berdiri. Ada rasa bersalah setelah apa yang telah ia lakukan terhadap Zayla semalam. Namun, Arion lekas menepis perasaan bersalah tersebut dan berkata bahwa Zayla pantas mendapatkan hukuman itu darinya. Yang seharusnya di meja makan telah siap sarapan pagi, tapi tidak dengan sekarang. Zayla masih enggan untuk keluar dari dalam kamar, ia takut jika harus bertemu dan bertatap muka dengan Arion. Sungguh Zayla masih trauma. Bayangan saat Arion menjamahnya dengan kasar membuat hatinya kembali sakit. Arion pun menaiki jet pribadinya yang standby di halaman rumah besar itu. Ia sama sekali tidak perduli dengan keadaan Zayla di dalam kamarnya yang entah sedang apa. Namun, percayalah bahwa Arion tidak tenang mulai semalam s
Magbasa pa

Bab 18.

Happy Reading. Dua hari terlah berlalu. Zayla terlihat seperti mayat hidup, dengan wajah yang sangat pucat, dan tubuhnya yang kurus. Selama dua hari ini ia tidak menyentuh makanan sama sekali, air putih pun yang minum beberapa tetes saja. Zayla seolah sengaja menyakiti dirinya sendiri supaya bisa cepat pergi dari dunia ini. Mati, itulah yang Zayla inginkan. Kepalanya terasa sangat pusing karena kurangnya asupan serta dehidrasi. Bahkan pria yang ia tunggu permintaan maafnya sudah tak lagi menampakkan batang hidungnya. Mungkin benar bahwa Arion sengaja meninggalkan Zayla seorang diri di sana karena menginginkan wanita cantik itu pergi dengan sendirinya dari rumah tersebut. Zayla tersenyum miris. Ia beranjak dari tempat tidur dengan sisa tenaganya yang sangat lemah. Perlahan Zayla sedikit membenahi pakaian serta penampilannya agar tidak terlihat seperti orang gila, kemudian ia meraih ponselnya yang tergeletak di atas nakas. Tak lupa Zayla juga me
Magbasa pa

Bab 19.

Happy Reading. Kota A. Tepatnya di perusahaan Wesley. "Anda salah sasaran, Tuan. Nona Zayla murni tidak bersalah dalam kecelakaan itu. Di dalam rekaman CCTV terlihat jelas bahwa nona Zayla sempat menolak saat diajak pergi oleh tuan dan nyonya besar. Bukan nona Zayla yang mengajak mereka, Tuan. Bahkan saat dalam perjalanan ke mall, mobil yang tumpangi oleh kedua orang tua anda sudah berputar arah dan hendak kembali ke rumah,""Namun, ada sebuah mobil yang menabrak mobil tuan besar dari arah samping, hingga menyebabkan mobil itu oleng dan menabrak pembatas jalan. Semuanya dibuat seolah-olah kecelakaan itu murni kecelakaan biasa, karena sang pelaku termasuk orang yang sangat cerdik. Sayangnya, dia juga termasuk orang yang bodoh karena melupakan jejak yang tertinggal,"Zack mengungkapkan kebenaran mengenai kecelakaan beberapa minggu yang lalu. Bukan tanpa alasan juga Zack berusaha mati-matian mengumpulkan bukti tersebut, tapi ia ada seseorang y
Magbasa pa

Bab 20.

Happy Reading. "Mama, Papa, kalian jangan pergi. Bawa aku bersama kalian," isak Zayla seraya berjalan menyusul kedua orang tuanya yang mulai menjauh. "Enggak, Sayang. Kamu enggak bisa ikut kami pergi. Kembalilah, akan ada banyak orang yang mencintai kamu setelah ini," Cassini menatap sendu putri tercintanya itu. Begitu juga dengan Dario, ia sampai tak bisa berkata-kata dari saking sedihnya melihat keadaan sang putri. "Bohong. Enggak ada yang cinta dan sayang sama aku kecuali Mama dan Papa. Bahkan kak Ion pun sangat membenciku," lirih Zayla merasa tak kuat melangkahkan kakinya lagi. Ia pun terduduk di atas rerumputan kecil sambil menangis tersedu-sedu. Cassini dan Dario pun ikut menangis, baru kali ini mereka melihat Zayla dalam keadaan kacau dan tangisnya membuat hati mereka bagaikan diiris sebilah pisau. "Kamu gadis kuat, Nak. Bangkitlah, sambut kebahagiaan mu dengan keluarga yang baru. Maafkan kami karena tidak bisa menemani mu dan enggak ad
Magbasa pa
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status