Happy Reading. "Mama, Papa, kalian jangan pergi. Bawa aku bersama kalian," isak Zayla seraya berjalan menyusul kedua orang tuanya yang mulai menjauh. "Enggak, Sayang. Kamu enggak bisa ikut kami pergi. Kembalilah, akan ada banyak orang yang mencintai kamu setelah ini," Cassini menatap sendu putri tercintanya itu. Begitu juga dengan Dario, ia sampai tak bisa berkata-kata dari saking sedihnya melihat keadaan sang putri. "Bohong. Enggak ada yang cinta dan sayang sama aku kecuali Mama dan Papa. Bahkan kak Ion pun sangat membenciku," lirih Zayla merasa tak kuat melangkahkan kakinya lagi. Ia pun terduduk di atas rerumputan kecil sambil menangis tersedu-sedu. Cassini dan Dario pun ikut menangis, baru kali ini mereka melihat Zayla dalam keadaan kacau dan tangisnya membuat hati mereka bagaikan diiris sebilah pisau. "Kamu gadis kuat, Nak. Bangkitlah, sambut kebahagiaan mu dengan keluarga yang baru. Maafkan kami karena tidak bisa menemani mu dan enggak ad
Magbasa pa