Semua Bab TERTAWAN GODAAN CINTA: Bab 21 - Bab 30

94 Bab

Bab 21. Sandaran Hati Belva

“Apa lagi yang kamu pikirkan, sayang?” tanya Tigor. Semenjak ia mengungkapkan perasaannya, tak segan-segan lagi untuknya memanggil Belva dengan sebutan ‘Baby, sayang, my dear’ dan sebutan-sebutan lainnya yang menunjukkan bahwa ia mencintai wanita itu.Belva pun tak keberatan dengan panggilan-panggilan yang disematkan oleh Tigor. Toh, lambat laun sepertinya ia pun sangat nyaman dan mulai membuka hati untuk pria rupawan itu.“Sedih aja pas lagi teleponan sama Oma, aku lihat Ravin sama Alana. Sedih bukan karena cemburu atau gimana, tapi lebih pada perasaan yang menyayangkan keadaan. Andaikan orang tua kami mengerti artinya cinta dan menghargai pilihan anak-anak mereka, pasti kami gak akan menderita begini,” ujar Belva.Sorot matanya penuh kesedihan.“Ravin itu bahagia dan kelihatan cinta banget sama Alana. Apalagi beberapa bulan lagi mereka akan punya anak. Sementara kehadiran aku di sana, benar-ben
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-10
Baca selengkapnya

Bab 22. Tamu Tak di Undang

“Ya. Jadi, kita harus bersiap-siap!” kata Ravin.Belva langsung teringat akan Oma Tarra. Bagaimana kalau mereka datang bersamaan? Dan, ini sangat mendadak.“Memangnya apa rencana kamu, Rav?” tanya Belva, saat ini mereka akhirnya duduk bersama di ruang makan. Bersama dengan Alana juga.“Kamu harus pindah ke kamar utama. Alana pindah ke kamar kamu di lantai dua,” ujar Ravin.“Gimana kalau ayahmu melihat Alana, apalagi dalam kondisi yang sedang hamil? apa gak akan membuat dia kaget dan bertanya-tanya?” tanya Belva santai.Ravin tampak berpikir sejenak. Sangat beresiko jika Alana berada dalam satu atap dengan mereka.“Aku di hotel aja, Mas. Menurutku itu lebih aman, kalian juga bisa lebih leluasa saat bertemu orang tua!” usul Alana.“Ide yang bagus.” Komentar Belva.“Tapi ... kamu gak apa-apa kalau sementara waktu sendirian di hotel dulu?” Ravin tampak kurang yakin. Pasalnya beberapa hal selalu terjadi saat Alana harus ditinggal sendirian.“Gak apa-apa, kok. Untuk waktu satu atau dua hari
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-11
Baca selengkapnya

Bab 23. Pindahan Kamar Dadakan

Mengingat ruang tamu berada tak jauh dari tangga utama menuju lantai dua, dan dari arah kamar utama pun bisa langsung terhubung ke ruang tamu, jadilah Belva mengikuti arahan Bi Yola. Meminimilasir rasa curiga dari orang tua mereka.Rumah Ravin memiliki dua akses anak tangga untuk menuju lantai dua. Pertama ada di dekat ruang tamu, dan kedua berada di sebelah dapur.“Oke, oke, ide bagus. Aku balik lagi ke ruang tamu deh kalau gitu. Pokoknya hati-hati ya, Bi. Barang-barang aku juga gak banyak, kok. Rata-rata masih rapih dalam koper, paling baju-baju sama barang-barang di kamar mandi aja!” ujar Belva.“Baik, Nyonya.”Kemudian Belva langsung membuatkan minuman dan cemilan, lalu mengantarkannya ke ruang tamu.Sementara di dalam kamar utama, Ravin masih mengatur napas dan berusaha mengendalikan diri untuk menahan Alana agar tidak keluar dari kamar.“Ada apa, Mas? Kok pake kunci pintu segala? Siapa yang bertamu malam-malam begini?” tanya Alana. Ia terlihat sangat kebingungan.“Ada ayahku dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-11
Baca selengkapnya

Bab 24. Givari Menyelidik

“Oh ya, kok bisa Oma mimpi begitu?” tanya Belva, ia mulai kembali tegang.“Nggak ngerti. Pokoknya Oma lihat kamu nangis dan ditinggal pergi sama Ravin di kamar seperti ini. Terus, kamu pergi ke pinggiran pantai dan kamu malah bahagia banget sama lelaki lain. Duh, aneh banget mimpi Oma itu!” Oma Tarra bergidik ngeri.Sementara Belva hanya terdiam. Lidahnya kelu untuk berkata-kata. Pasalnya apa yang di alami Oma Tarra dalam mimpi, persis sekali dengan apa yang di alami Belva dalam kenyataannya.“Kamu benar baik-baik saja kan, Nak? kamu bahagia menikah dengan Ravin, kan?” tanya Oma Tarra serius.Belva menelan ludah, kemudian tersenyum.“Aku baik-baik aja, Oma. Aku bahagia, sangat bahagia!” kata Belva. Lidah dan hati memang terkadang terpaksa tak sejalan.Oma tersenyum manis. Matanya pun berembun dengan bibir yang sedikit bergetar.“Oma percaya pada Ravin. Dia adalah lelaki yang sangat tepat untuk menjadi pendampingmu. Dia pasti akan selalu membahagiakanmu!” seru Oma.Andai Oma tau, kalau
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-11
Baca selengkapnya

Bab 25. Sandiwara yang Melelahkan

Ravin tercekat. Antara ingin marah dan mengatakan yang sebenarnya. Tapi tidak mungkin itu terjadi. Saat ini ia benar-benar terpaku.“Ravin, kamu jangan pernah main-main soal hubungan! kamu keturunan baik-baik. Jangan pernah mempermainkan tradisi keluarga dan leluhurmu!” sambung Givari. Ia seperti sudah membaca gelagat aneh dari putranya.“Ayah menikahkan kamu dengan Belva, karena wanita itu jelas asal usulnya. Sementara wanita yang kamu puja itu, tak lebih dari seorang wanita jalang murahan! apa kamu sejahat itu ingin menghancurkan kepercayaan keluarga? lantas, dimana harga diri dan rasa hormat yang kamu pahami itu?” Givari mulai geram.Dadanya pun mendadak merasakan nyeri dan sesak. Tentu saja penyakit jantungnya bisa saja kumat kapanpun kalau mendengar sesuatu yang mengganggu hati dan pikiran.Ravin menarik napas dalam-dalam, mencoba tetap tenang dan mengendalikan diri.“Ayah, tenanglah! itu hanya ada dalam pikiran Ayah saja. Aku ... dan Alana sudah berakhir. Aku tidak bermaksud mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-11
Baca selengkapnya

Bab 26. Ide Konyol Alana

“Tapi kan kita gak sering kok, Oma,” ucap Belva. Dan disetujui dengan anggukkan kepala oleh Ravin.Sementara wanita tua itu hanya bereskpresi datar dan kembali berujar.“Bukan masalah sering atau tidaknya. Tapi ... berdasarkan pengalaman yang Oma lihat sejak dulu, kalau pasangan suami istri pisah kamar, tidak serumah, bahkan sampai tidak berhubungan badan dalam waktu 40 hari, itu sudah menjadi pertanda buruk dari sebuah pernikahan. Lebih buruknya akan ada badai yang bisa memisahkan keduanya!” papar Oma Tarra.Mitos atau fakta jaman dulu, memang selalu dipercaya oleh kebanyakan orang. Terlebih biasanya semua itu memainkan emosional dan keyakinan.Ravin dan Belva saling menatap. Rasanya ucapan orang tua itu seperti sedang menggambarkan keadaan mereka yang sebenar-benarnya.“Kita baik-baik saja, Oma. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan!” seru Ravin. Berharap perbincangan membosankan itu segera diakhiri.“Semoga saja selalu seperti itu, entah kenapa perasaan Oma malah tidak tenang sekali y
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-11
Baca selengkapnya

Bab 27. Tidak mau menyakiti Belva

“Jaga ucapanmu!!” tandas Belva dan melotot.“Tapi itu fakta kan? kadang aku gak terima kamu dilambungkan terlalu tinggi oleh keluarga Ravin sementara apa yang kita perbuat itu sama saja. Sama-sama lari mencari kebahagiaan!” balas Alana.“Aku dipandang rendahan, sementara kamu bak ratu yang berharga. Tanpa mereka sadari, ratu yang dipuja-puja itu tak lebih seperti wanita rendahan yang menghabiskan waktunya bersama pria lain ketimbang suaminya! katanya kamu berakhlak dan bermoral, tetapi menolak melayani suami! apakah masih pantas jika disebut wanita terhormat sampai lupa kewajiban?”Bibir Belva bergetar menahan amarah. Rasanya ingin sekali mencabik-cabik wajah perempuan dihadapannya. Semakin lama, perangai asli Alana semakin terlihat jelas. Belva tak habis pikir dengan itu.Ravin nyaris menarik lengan Alana dan siap memarahinya. Tetapi dengan cepat, Belva mengangkat tangan untuk menghentikan langkah Ravin.Belva m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-12
Baca selengkapnya

Bab 28. Penawar Rasa Sakit

“Belva tidak minta apa-apa selain aku tidak menyentuhnya!” jawab Ravin.“Alana, tolonglah. Mengerti keadaan ini! Aku dan Belva benar-benar sedang terhimpit keadaan. Jangan lakukan sesuatu yang dapat membuat Belva bersedih dan kecewa lagi. Karena aku gak bisa tebak apa yang akan dia lakukan kalau sampe dia benar-benar kecewa sama kita!” Ravin memohon.“Kamu takut kalau Belva mengatakan hal yang sebenarnya sama keluargamu?” kata Alana. Ravin hanya menunduk dan mengangguk lemah.Alana membuang napas perlahan. Kalau sampai itu terjadi, tentu saja semuanya akan berantakan. Bahkan ia sendiri pun akan terancam berpisah dengan Ravin.Alana duduk disebelah Ravin. Ia mengusap lembut punggung suaminya.“Mas, maafkan aku! Aku ngerti posisi kalian, tapi ... aku juga gak mau memberikan anakku ini untuk diakui menjadi anak kandung Belva.” Alana mengusap perutnya. Gerakan lembut dan kecil mulai terasa dari dalam peru
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-12
Baca selengkapnya

Bab 29. Dasar Kekuranganku

Ravin menatap penuh penyesalan melihat pemandangan dihalaman belakang rumah itu. Ia tentu saja mendengar semua perbincangan Belva dengan seorang pria yang tak lain adalah Tigor.Hatinya merasakan sebuah desiran yang aneh. Rasanya bercampur aduk antara bersalah, sedih juga cemburu. Mungkin rasa cemburu itu hadir karena semestinya Belva lebih dekat dengan dirinya, ketimbang pria lain.Namun, apa boleh buat? Apa yang terjadi pada Belva saat ini juga tak lain karena kesalahan Ravin. Yang sejak awal tak pernah berterus terang soal hubungannya dengan Alana.“Aku benar-benar bodoh. Aku selalu menorehkan luka dihatimu, sementara pria itu yang selalu menjadi penawar rasa sakitmu, Belva.” Ravin bergumam sendirian.Sebelumnya, setelah memastikan Alana tertidur pulas, Ravin beranjak dari kamar untuk mencari udara segar. Atau mungkin tujuannya keluar dari kamar memang untuk mencari keberadaan Belva.Setelah dicari-cari ke segala tempat, rupanya Belv
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-12
Baca selengkapnya

Bab 30. Mimpi Buruk Givari

“Tadinya aku gak ngantuk. Tapi pas duduk di kursi ini, dan mendengar kisah cinta dari seorang wanita dan pria yang sudah seperti dongeng malam, tiba-tiba aku jadi ngantuk dan ketiduran!” kata Ravin dengan santai.Belva termangu. Ia seperti terpaku tak bisa berkata-kata.“Jadi, kamu nguping pembicaraan aku?” tanya Belva dengan ekspresi kaku.Ravin berdiri, menatap lurus istri mudanya sehingga tatapan mereka terkunci.“Semuanya. Tentang kamu dan Tigor!” ucap Ravin.Hening beberapa saat. Belva merasa tak enak hati.“Maaf!” ucap Belva lirih. Ia menunduk lemah.“Kenapa harus minta maaf? Memangnya apa yang sudah kamu lakukan sampai harus meminta maaf?” tanya Ravin. Tatapannya semakin serius dan dalam.Belva masih terdiam tak bisa berkutik. Ravin benar-benar melihat dan mendengar apa yang Belva lakukan semalaman ini.“Sejauh apa kamu mengetahui hal ini, Rav?&rdqu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status