Semua Bab Istri Tuan Muda Lumpuh: Bab 131 - Bab 140

224 Bab

131. Lingkaran Gelap

13 tahun kemudian ...Teriakan melengking kesakitan terdengar dari sebuah lorong gelap dan kumuh di pinggiran kota kecil, suara pukulan mengiringi teriakan tersebut.“Maafkan aku! ampuni aku! aku tidak akan melakukan kesalahan lagi,” seorang pria berlutut sambil menangkup kedua tangannya, memohon pada seseorang yang menatapnya tajam.“Kembalikan uang yang telah kamu ambil, maka aku akan membiarkanmu hidup,” balas pria yang memiliki tatapan menakutkan itu.“Aku tidak memiliki uang, bagaimana aku harus mengembalikannya?” ucap pria yang berlutut itu.“Mattew, jangan percaya ucapannya!” terdengar suara lain memperingatkan.Mattew menyeringai sinis merespon jawaban dari pria yang baru saja dia pukuli. Tangannya mengepal kuat dan pukulan kembali melayang di wajah pria yang berlutut di hadapannya, hingga pria itu terjatuh dan memuntahkan darah.“Masih mau bilang tidak memiliki uang, hmm ...?” geram Mattew sambil mencengkram baju pria itu.“Aku benar-benar tidak memiliki uang, percayalah pada
Baca selengkapnya

132. Pencarian Tak Kunjung Usai

Matahari belum sepenuhnya terbit dan kegelapan masih melingkupi pagi ketika dua tubuh bergerak mengalahkan udara dingin yang menyerang. Peluh membasahi kulit mereka, namun tak ada satu pun yang ingin berhenti bergerak.Meski tubuh mereka semakin tua, namun gairah tak pernah surut bahkan semakin memanas setiap harinya.“Axton!” teriak Inggrid ketika denyut kuat di inti miliknya menghentakkan dirinya, membawanya menuju puncak.“Sebentar lagi Sayang, aku belum ingin mengakhirinya,” erang Axton yang terus bergerak di atas tubuh istrinya.Inggrid meremas kuat selimut yang kini sudah menjadi alas mereka, desahannya semakin keras dengan lenguhan panjang yang menggema di dinding kamar. Dia berusaha mengimbangi kekuatan suaminya hingga mereka bisa mencapai puncak bersama.Inilah gunanya berolahraga setiap hari agar tubuhnya tetap bugar sehingga bisa memuaskan suaminya yang memiliki gairah besar terhadap dirinya.Denyutan di inti milik Inggrid membuat tubuh Axton bergetar, erangan pria itu sema
Baca selengkapnya

133. Terusik

Dengan segala upaya, Richard akhirnya berhasil mengajak Ciara ke penjara untuk bertemu dengan Douglas. Awalnya dia begitu kesulitan karena Ciara terus menghindar dan tidak ingin bertemu dengan pria itu, namun ketika Richard menyinggung tentang putranya, hati Ciara pun langsung luluh.Ciara terus menggerakkan kakinya ketika duduk menunggu kedatangan Douglas dari dalam ruang tahanan. Tubuhnya membeku dan wajahnya memucat ketika pria yang dia benci datang dan berdiri di depannya.“Halo Ciara, apa kabar?” sapa Douglas dengan seringai lebar memuakkan, membuat Ciara jijik melihatnya.“Apa yang kamu mau dariku?” tanya Ciara tanpa basa basi.“Sepertinya kamu tidak ingin menyapa dan menanyakan kabarku terlebih dahulu,” sindir Douglas.“Aku tidak peduli dengan kabarmu, aku yakin kamu akan membusuk di sini. Aku juga tahu kelainan jantung yang kamu derita, aku rasa itu adalah hukuman dari semua kejahatanmu,” ujar Ciara.Bukannya marah, Douglas malah tertawa keras merespon apa yang Ciara katakan,
Baca selengkapnya

134. Jangan Sampai Mencintai Adik Sendiri

Geena bangun tanpa Mattew di sampingnya. Dia merenggangkan tubuh, menguap lalu duduk dengan raut wajah bingung, menoleh ke kanan dan ke kiri memastikan keberadaan kakaknya.“Tumben sekali Mattew sudah bangun sepagi ini,” gumamnya sambil menggaruk kepala dan mengacak rambutnya. Geena turun dari ranjang lalu keluar dari kamar mencari kakaknya.“Mattew ...!” panggilnya sambil berjalan ke dapur untuk mengambil segelas air.Keningnya berkerut ketika tidak menemukan orang yang dia cari. Tidak biasanya Mattew pergi pagi, dia biasa bangun saat matahari sudah tinggi dan pergi setelah sarapan.Baru saja meneguk air yang dia tuang dalam gelas, tubuhnya terlonjak kaget saat ada yang mengetuk pintu rumah dengan keras. Geena bergegas membukakan pintu dan memeriksa siapa tamu yang berkunjung sepagi ini.Rasa kesal seketika tersulut di hatinya ketika mendapati Casidy berdiri di depannya dengan seringai tak bersahabat. Dia tahu wanita itu sudah lama mengejar kakaknya dengan agresif.“Kakakku tidak ad
Baca selengkapnya

135. Kebahagiaan Sehari

Geena menatap pintu rumah yang terbuka dengan tatapan acuh, bahkan dia pura-pura tidak melihat kakaknya ketika Mattew muncul dari pintu tersebut.Mattew yang melihat sikap acuh adiknya, berjalan mendekatinya lalu mengacak rambut Geena seperti yang biasa dia lakukan, tetapi gadis itu menghindar dengan memasang wajah cemberut.“Sepertinya ada yang sedang marah,” sindir Mattew sambil kembali mendekati adiknya.Bukannya menjawab, Geena memilih untuk membereskan piring bekas makannya lalu mencucinya di wastafel.Tidak suka diacuhkan, Mattew mematikan kran wastafel lalu memutar tubuh Geena agar menghadap ke arahnya. “Apa yang membuatmu marah padaku?” tanya Mattew meminta penjelasan.“Pikirkan saja sendiri!” ucap Geena dingin sambil berusaha melepaskan diri dari cengkeraman kakaknya tetapi Mattew menahannya.Mattew melirik ke meja makan lalu menyadari kesalahannya. “Maafkan aku karena membiarkanmu sarapan sendiri.”“Kamu lebih memilih sarapan dengan keluarga Cruise karena di sana ada Casidy
Baca selengkapnya

136. Hanya Bisa Jika Bersamanya

Geena menggenggam erat tangan Mattew, lalu membuka mata menatap wajah kakaknya tersebut. “Kenapa akhir-akhir ini kamu terlihat aneh? Ada kalanya kamu terasa menjaga jarak dariku.”Mattew membalas tatapan Geena, menyembunyikan perasaan aneh yang merayap setiap kali mereka dalam situasi canggung. “Itu hanya perasaanmu saja,” sanggah Mattew.“Kalau begitu temani aku tidur, aku merindukan pelukanmu yang hangat dan menenangkan,” pinta Geena yang tidak tahu jika permintaan sederhana itu kini telah menjadi hal paling berat yang harus Mattew lakukan.Tidak ingin Geena curiga dengan sikap anehnya, Mattew tersenyum lalu naik ke ranjang, berbaring di samping gadis itu. “Dasar manja! Kamu sudah bukan anak kecil lagi yang bisa seenaknya tidur di pelukanku.”Geena tidak langsung membalas perkataan kakaknya, dia menggeser tubuhnya lalu memeluk Mattew dengan erat, membuat tubuh pria itu menegang dan membeku. Mattew menghirup nafas panjang berusaha menenangkan diri, lalu membalas pelukan adiknya.“Ter
Baca selengkapnya

137. Sasaran yang Salah

Geena menatap makanan yang terhidang di meja makan dengan mata berbinar puas. Malam ini dia sengaja memasak masakan kesukaan Mattew karena sudah lama tidak membuatnya. Dia berharap kakaknya akan senang dengan apa yang dia lakukan.“Mattew, keluarlah! Makanan sudah siap,” teriak Geena penuh semangat.Karena tidak ada jawaban dari Mattew yang mungkin tidak mendengar teriakannya, Geena pun berjalan menuju kamar kakaknya untuk memanggilnya. Langkahnya terhenti ketika ada yang mengetuk pintu rumah.Geena menatap pintu tersebut dengan kesal, rasanya ingin sekali mengabaikan ketukan tersebut, tetapi ketukannya malah semakin kencang dan mengganggu. Sambil mengumpat dan menjejakkan kakinya kesal, dia mengurungkan niat ke kamar Mattew dan membukakan pintu untuk tamunya.Kekesalannya semakin memuncak ketika mendapati Casidy berdiri di depannya dengan senyum menyebalkan.“Untuk apa malam-malam ke sini? ini sudah diluar jam kerja Mattew,” tegur Geena.“Aku ke sini tidak untuk membicarakan pekerjaa
Baca selengkapnya

138. Database yang Bocor

Geena terbangun keesokan harinya dengan suasana hati yang buruk. Dia turun dari ranjang dan bergegas ke kamar Mattew untuk bicara dengan kakaknya. Namun ketika membuka pintu kamar, dia hanya mendapati kamar yang dingin dan ranjang kosong.“Mattew benar-benar menghabiskan waktu dengan Casidy,” batinnya.Tubuh Geena seketika lunglai, hatinya terasa sakit seperti ada tangan yang meremasnya kuat. Bahkan dia sampai harus memegangi dadanya karena rasa sakit tersebut.Dengan langkah terseok, dia berjalan menuju dapur untuk membuat coklat panas yang mungkin bisa membuat dirinya tenang, tetapi belum sampat dia sampai di sana, pintu rumah terbuka dan tampak Mattew muncul dari sana.Mata keduanya saling bertatapan, mulut mereka terkunci satu sama lain. Geena menunggu Mattew mengatakan sesuatu, paling tidak kakaknya meminta maaf karena sikapnya semalam yang mengabaikan masakan yang telah susah payah dia buat.Namun apa yang Geena harapkan tidak terjadi, Mattew berjalan begitu saja melewati diriny
Baca selengkapnya

139. Rasa Itu Tak Terbendung

Ketika Mattew sampai di rumah, dia melihat Geena sedang bersiap untuk pergi. Melihat hal tersebut, dia menahan niat adiknya dengan menutup pintu rumah dan menguncinya.“Apa yang kamu lakukan?” tanya Geena menatap nyalang ke arah Mattew, kemarahannya pada kakaknya sudah tak terbendung lagi.“Kamu mau kemana?” Mattew balik bertanya, mengabaikan perkataan Geena.“Aku ingin belajar berinteraksi dengan manusia selain dirimu karena kini kamu sudah terlalu sibuk dengan pekerjaan dan Casidy. Aku tidak ingin hidup sendiri di dunia ini jika kakakku sudah mendapat kehidupannya sendiri,” jawab Geena sarkas.“Kamu tidak boleh pergi kemanapun, tetap di rumah dan tunggu aku pulang jika mau pergi, aku akan menemanimu.”Perkataan Mattew membuat Geena menyeringai sinis. “Kamu egois Mattew, kamu bersenang-senang di luar sana, mengabaikan dan meninggalkanku meski aku memohon padamu untuk tetap tinggal, lalu sekarang kamu melarangku keluar? Aku juga butuh teman, aku butuh suasana lain untuk tidak terus me
Baca selengkapnya

140. Terhubung

“Kenapa kamu memanggilku begitu mendadak?” tanya Mattew pada Cruise setelah dia sampai di kediaman pria itu.Tidak langsung menjawab, Cruise memberikan gulungan denah padanya.Mattew membuka denah tersebut dan menatapnya bingung. “Apa yang bisa aku lakukan dengan denah ini?”“Orangku tidak bisa memperbaiki servernya jika tidak ada yang masuk ke komputer mereka dan merentas datanya. Aku sudah mendapatkan lokasi mereka dan kamu yang akan mengerjakan pekerjaan penting ini malam ini karena besok mereka akan memindahkan semua komputernya dan kita akan kehilangan jejak mereka,” jelas Cruise melihat wajah kebingungan Mattew.“Jadi denah ini adalah denah tempat dimana mereka membuat server kita bocor?” ujar Mattew sambil mengangkat denah yang dia pegang.“Benar sekali, aku akan memberitahukan informasi yang tercantum dalam denah tersebut,” balas Cruise yang kemudian berjalan mendekati Mattew.Mattew menggelar denah itu di atas meja dan Cruise menunjuk tanda dan simbol-simbol yang ada di sana.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
23
DMCA.com Protection Status