All Chapters of Menjadi Tawanan Mafia: Chapter 311 - Chapter 320

321 Chapters

Gangguan

“Wanita itu memang agak gila, jadi kuharap kau tidak terpengaruh olehnya sama sekali.” Selena menganggukkan kepalanya, dia akan menuruti Damian tentang bagaimana dia harus menghadapi wanita itu kalau-kalau wanita itu memang ingin mengganggunya lagi. “Apa kau marah karena dia datang menemuimu lagi? Kau kelihatannya kesal,” ucap Selena. “Ya, kurang lebih. Aku kesal dan marah karena dia datang lagi, setelah kita menikah. Dia juga bersikap tidak sopan padamu dengan mengungkit masa lalu,” cicit Damian. “Aku baik-baik saja. Aku juga puas karena bisa membalasnya tadi.” “Aku suka sikapmu barusan. Kau pantas melakukannya.” Damian meliriknya dan tersenyum. Selena tersenyum juga karenanya. Dia sampai karena sikap Damian yang sangat tanggap terharap situasi itu. Ini membuat Selena merasa aman dan dia tidak perlu khawatir tentang apa pun. “Oh! Aku baru lihat toko es krim itu!” Selena men
Read more

Kedatangan Selena

Gangguan dari Lucy ternyata tidak berakhir begitu saja. Meski Damian sudah memperingatinya, Lucy masih sering mencari perhatiannya dengan datang ke kantor dan membuat obrolan dengan Damian. Damian sebenarnya mulai merasa terganggu dengan kehadirannya, namun Damian tak ingin menunjukkan kalau dia merasa terganggu. Selena: Apa kau sibuk? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu saat kau pulang nanti. Damian: Kau bisa datang ke kantor jika kau ingin bicara padaku sekarang. Aku sedang istirahat. Selena: Kebetulan aku ada di dekat kantormu setelah latihan mengemudi lagi bersama Layla. Tapi Layla akan langsung pulang. Aku mungkin akan menetap di kantormu, apakah itu boleh? Damian: Aku bosnya di sini, Sayang. Akhirnya, Selena tiba di gedung kantor Damian. Selena mendapatkan sambutan hangat sebagai istri Damian. Dia tidak pernah tertarik untuk menunjukkan dirinya sendiri ke kantor Damian. Namun, dia yang datang seca
Read more

Sedikit Pelajaran

“Oh, ternyata istrimu ada di sini. Sepertinya kita tidak bisa mengobrol berdua lagi seperti biasa, ya?” Lucy tersenyum menatap Selena yang sekarang ada di ruangan Damian itu. Selena balas tersenyum sambil bangkit dari duduknya, sementara Damian bersandar dengan santai ke sofa di belakangnya. Damian seolah akan diam sambil melihat apa yang akan dilakukan Selena. “Itu tidak sepeti yang suamiku katakan tentang kalian berdua. Suamiku bilang, dia merasa begitu tertekan karena kehadiranmu. Aku mendengar tentangmu yang mengganggu suamiku.” Selena berdiri dan mendekati Lucy yang langsung memasang wajah masam begitu mendengar apa yang dikatakan Selena. Bagaimana Selena justru berpihak pada Damian membuatnya kesal. Lucy datang tanpa peringatan, dia juga menerobos kehidupan mereka tanpa informasi yang lengkap mengenai Damian atau pun Selena yang sekarang sudah menjadi pasangan suami istri.“Kau sepertinya bukan tipe gadis yang cemburuan, ya? Ber
Read more

Selena yang Terganggu

“Hahaha, kurasa begitu. Aku sedang mengidam. Aku ingin makan kepiting Alaskan untuk makan malam. Aku ingin merasakan kelembutan daging kepiting Alaska, aku merindukan rasa yang begitu indah di mulutku.” Selena mengerucutkan bibirnya sambil menatap Damian. “Baiklah, kita akan punya kepiting Alaskan malam ini. Kita akan langsung pergi ke restoran saat waktunya pulang nanti,” ucap Damian. Akhirnya, malam itu Damian pergi bersama Selena ke sebuah restoran. Mereka makan sesuai dengan yang Selena inginkan, dan tentunya Damian yang akan membayar semuanya. Awalnya mereka hendak mengacak Luca dam Grace. Namun, Grace bilang dia sedang tidak ingin, jadi Luca langsung pulang untuk memastikan Grace baik-baik saja. *** Selena menemui seseorang hari itu di sebuah kantor perusahaan. Selena menunggu di sebuah b ruang tunggu, di mana dia disuguhkan beberapa jenis pastry oleh perusahaan tersebut. “Oh, Selena! Senang bertemu lagi denganmu. Aku tidak per
Read more

Gosip

Selena mengerjapkan matanya. Hama, ya? Begitulah Hendry menganggap gangguan yang datang seperti Lucy. Hama memang harus disingkirkan jika memang sangat merugikan.Selena menganggukkan kepalanya. Jika Hendry tidak berhasil menegur Lucy lewat keluarganya, maka yang harus dia lakukan adalah langsung menghadapi Lucy. Tidak ada yang pernah tahu apa yang sebenarnya direncanakan oleh Lucy. Dan Selena juga berusaha untuk berhati-hati padanya. Apa lagi, dia akan sedikit terguncang mungkin jika tahu Damian suatu saat nanti malah menerima Lucy lagi. Karena dia bisa mengakui kecantikan Lucy juga. Sementara itu, Lucy mulai ragu untuk kembali ke kantornya Damian. Jadi, dia hanya menyapa Damian jika Damian berada di luar kantornya. Meski Damian terus menerus mengabaikannya. Dia sangat gigih untuk mendapatkan kembali perhatian Damian. Dan yang dia lakukan belakangan ini adalah muncul di mana pun dia bisa saat Damian juga di sana. Seperti saat berkuda. Lucy yan
Read more

Membela Istri

“Aku bisa memberikanmu anak yang kau inginkan,” ucap Lucy dengan wajah yang serius. Damian mengerutkan dahinya. “Apa maksudmu dengan ‘apa ada masalah dengan Selena’?”“Dia tidak bisa hamil, ya? Apa keinginanmu harus terhambat oleh orang yang mungkin tidak bisa memberikanmu anak?” Lucy menatapnya dengan tatapan yang sangat meyakinkan. Itu membuat Damian langsung mendengus tak percaya dengan apa yang dia dengar. Damian memalingkan wajahnya dan memegangi keningnya sambil menyeringai karena ucapan Lucy. Damian terkekeh pelan, dia benar-benar tak menyangka betapa inginnya Lucy mengandung anaknya untuk kembali dengannya. Padahal selama puluhan tahun ini, mereka hilang kontak dan Lucy sendiri tahu bagaimana Damian menjalani hidupnya selama ini. Dan Lucy bisa dibilang sok tahu. “Apa yang membuatmu terkekeh? Kau senang karena aku menawarkan diriku lebih dulu?” Lucy tersenyum puas melihat bagaimana Damian terkekeh sambil menutup matanya.
Read more

Terlambat Seminggu

Tak boleh ada yang terjadi pada Selena, Selena harus beristirahat dengan cukup sejak dia terlambat datang bulan empat hari dan hari ini sudah menjadi hari ketujuh dia belum datang bulan. Para bawahannya dikerahkan untuk menjaga Selena dengan ketat, tak boleh terluka sedikit pun. Begitu Damian memasuki mansion, Selena langsung hendak berlari ke arahnya, namun Layla sudah menahan tangan Selena agar tetap duduk di sofa. Selena yang terlalu aktif dengan dalih produktif adalah mimpi buruk bagi Damian. Damian tersenyum menghampiri Selena di sana. “Sudah kubilang kau tidak boleh banyak bergerak. Kau harus berhati-hati saat berjalan, kau tidak boleh sampai terbentur sedikit pun.” Damian duduk di sebelah Selena dan mengecup keningnya. “Hari ini dia nekat untuk datang ke kursusnya. Namun, aku menghubungi guru kursusnya untuk melakukan kursus membuat kue dan pastry di sini. Kita kedatangan tiga teman kursus Selena juga hari ini.” Layla membuat laporannya dengan je
Read more

Tes Kehamilan

Damian menatap tajam ke arah Selena yang sekarang menatapnya dengan polos. Dia duduk di toilet, sementara Damian memegangi beberapa jenis test pack yang akan digunakan Selena. Selena menyengir, dia merasa sangat gugup karena harus melakukannya di depan Damian. “Aku akan melakukannya sendiri, kau keluarlah dulu! Aku akan memberikan hasilnya padamu di luar, jadi keluarlah!” pinta Selena sambil merengek pelan. “Aku tidak akan ke mana-mana, aku akan melihatnya langsung. Aku sudah melihat semua bagian tubuhmu, kau tidak perlu malu atau apa.” Damian menyilangkan tangannya sambil bersandar ke tembok, perhatiannya tak luput dari Selena yang sekarang harus melakukan tes kehamilan. “Itu memang benar, tapi aku sangat gugup karena kehadiranmu di sini sekarang ini. Aku mungkin tidak akan mengeluarkan air seni dengan benar jika kau terus menatapku seperti itu,” rengeknya. “Memangnya aku menatapmu seperti apa?” Damian mengangkat alisnya sambil terus menatapn
Read more

Overprotektif

Damian langsung menatap Selena saat menyadari Selena menatapnya. Dia sedikit gelagapan karena terlalu fokus pada gambar bayi mereka. Damian seharusnya lebih memperhatikan sekarang. “Oh, ya. Biji wijen yang lucu,” ucapnya seadanya. Selena dan dokter tertawa. Damian mengerutkan alisnya, tak tahu apa yang lucu dari ucapannya. Meski begitu, dia kemudian hanya menatap keduanya keheranan saja. Setelah mengobrol dan berkonsultasi, mengajukan banyak pertanyaan dan dokter menjawabnya dengan sabar, Selena dan Damian akhirnya keluar dari ruangan itu. Rumah sakit seharusnya menjadi tempat yang sangat aman dari berbagai kejadian berbahaya sebelumnya. Tapi, tanpa Selena sadari, anak buah Damian sudah berjaga-jaga di luar rumah sakit. Mereka semua sudah seperti mengawal presiden yang melakukan kunjungan ke sebuah rumah sakit. Setelah dari rumah sakit, Damian membawa Selena pulang dan menyuruhnya istirahat saat dia sendiri harus melakukan pekerjaann
Read more

Damian Muntah

“Aku benar-benar tidak sabar melihatnya tumbuh besar di perutmu, lalu kita akan melihatnya dengan mata kepala kita sendiri bagaimana dia tumbuh di luar perutmu. Aku sangat menantikannya,” bisik Damian. Selena hanya terkekeh pelan dan bersandar dengan santai ke dada Damian. Damian menikmati rambut Selena yang menggelitik dadanya. Tangannya masih terus mengusap kulit halus Selena. Damian berdeham, dia merasakan sedikit rasa tidak nyaman di tenggorokannya dan juga perutnya. Kemudian, Damian menegakkan punggung Selena agar tidak bersandar lagi padanya dengan halus. Selena mengerutkan alisnya sambil menoleh ke arah Damian yang sekarang bangkit dari tempat duduknya. Itu membuat Selena keheranan saat Damian sudah keluar dari bak lebih dulu. Namun, Damian malah mengejutkan Selena dengan tiba-tiba muntah di wastafel. Selena langsung bangkit juga dan hendak menghampiri Damian. Selena mengambil jubah mandinya memakainya, lalu mengambilkan punya Damian juga. Itu sa
Read more
PREV
1
...
282930313233
DMCA.com Protection Status