Semua Bab Menjadi Tawanan Mafia: Bab 281 - Bab 290

321 Bab

Kabar Selena Sakit

“Baiklah. Semoga dia segera pulih kembali. Aku sudah memperingatkannya untuk menjaga kesehatannya. Sayangnya dia tidak mau mendengarkanku.” Axel menghela nafasnya saat berbicara di telepon dengan neneknya yang memberitahu kalau Selena jatuh sakit tepat sebelum hari pernikahannya Luca berlangsung. Dan itu membuatnya hanya bisa mendesah pelan, akhirnya kekhawatirannya terjadi juga. “Ada apa?” tanya Arsella setelah Axel menutup teleponnya. “Selena sakit, dia tidak akan datang ke pesta pernikahan Luca besok dengan kondisi tubuhnya saat ini. Aku bingung apa kita harus datang juga atau tidak. Aku juga harus memperhatikan kesehatanku dan kau, belakangan ini juga kita sibuk,” gumam Axel seraya bersandar ke sofa. Arsella melebarkan matanya. Jika Selena tak akan datang karena sakit, itu memberinya peluang aga tak perlu datang lagi ke sana untuk bertemu Luca atau Damian. Dia yakin Luca punya sedikit dendam padanya tentang acara lamarannya yang dirusak ke
Baca selengkapnya

Perkara Buah

Hari itu, Arsella merasa senang karena tak perlu datang ke pernikahan Luca dan Grace. Hari ini dia akan menemani Axel ke rumah Kakek dan Nenek untuk menjenguk Selena yang tengah sakit. Tak lupa, Arsella dan Axel sempat mampir ke toko buah untuk membeli buah-buahan untuk Selena. Axel mengambil beberapa apel, karena dia tahu kalau Selena menyukai apel. Dan dia melirik Arsella yang tengah mengecek buah mangga, Arsella mencium ujung buah mangga tersebut. “Kau mau beberapa?” tanya Axel sambil ikut mencium beberapa harum yang berbeda dari mangga. “Iya, entah kenapa aku ingin mangga muda yang teksturnya masih renyah. Sepertinya karena kemarin aku melihat story temanku di media sosial, dia sedang mempromosikan salad buah yang berisikan buah-buah masam.” Arsella terkekeh sambil menatap Axel. Axel terdiam menatapi Arsella, terlihat jelas raut wajahnya tengah mencurigai sesuatu dari ucapan Arsella mengenai dia yang menginginkan sesuatu yang asam seperti
Baca selengkapnya

Terasing

“Ya, aku yang memilihnya. Aku senang kau suka,” balas Arsella dengan sedikit hambar. Arsella ingin memberikan Axel kode kalau anggur itu harusnya menjadi miliknya dan setidaknya Axel mengatakan sesuatu kepadanya tentang anggur itu. Sayangnya, pria itu tidak melakukannya. Axel malah sibuk dengan ponselnya sendiri saat itu. Sementara Selena tengah sibuk dengan anggurnya, Arsella hanya diam di sana. Dia bahkan merasa tak ingin membuka ponselnya sama sekali meski Axel terus mengabaikannya seperti itu. “Luca dan Grace terlihat sangat luar biasa. Lihat ini!” Arsella menoleh pada Axel mengira jika Axel sedang berbicara dengannya. Namun, pria itu tiba-tiba bangkit dan pindah untuk duduk di sisi kasur dan menunjukkan gambar Luca dan Grace yang sedang menggunakan pakaian pernikahan mereka. Pernikahan mereka sangat mewah.Selena mengangkat sedikit kepalanya untuk melihat foto yang Axel tunjukkan. Dia tentu tersenyum lebar melihat bagaimana Luca
Baca selengkapnya

Playing Victim

“Ada apa dengan jarimu?” Axel melirik Arsella yang terus memegangi tisu yang ada di jari Arsella. Axel baru memperhatikannya ketika mereka dalam perjalanan pulang. Axel ada pekerjaan mendadak yang membuat mereka pulang cepat. Axel akan mengantarkan Arsella pulang sebelum dia pergi lagi. “Ah, tidak apa-apa. Hanya tergores saat aku ingin mengupas mangga muda barusan,” jawab Arsella. “Pantas saja, kau melakukannya dengan sangat berantakan, tak heran jarimu terluka. Kenapa kau tidak bilang padaku dari awal? Kau belum memberikan penanganan lainnya?” “Aku sudah mencucinya, aku akan merawatnya di rumah,” jawab Arsella. Arsella menghela nafasnya, dia malah mendapatkanku sedikit omelan dari Axel yang menyalahkan kemampuannya dalam mengupas mangga yang buruk hingga harus melukai dirinya sendiri. Axel membuka dasbor mobilnya dan mengeluarkan selembar plester untuk luka dan memberikannya pada Arsella. Arsella menerimanya dan menutup lu
Baca selengkapnya

Perencanaan Pernikahan

“Tidak akan ada yang terjadi antara aku dan Axel, aku bisa memastikan itu.” Arsella mengatakannya dengan lantang sebelum mematikan teleponnya. Perkataannya sebenarnya hanya sebagai doa untuk masa depannya, masa depannya bersama Axel. Bisa dibilang jika Arsella melakukan manifestasi agar hubungannya dengan Axel akan senantiasa baik dan semua hal yang ditakutkan orang tuanya tidak akan pernah terjadi sama sekali. Gadis yang bahkan berkelakuan manja dan seenaknya luluh karena cintanya sendiri. Dia tidak pernah tahu kalau mencintai akan sesakit ini. Apa lagi menikah dengan orang yang dicintainya, bukan mencintainya. Dia yang dulu mengungkapkan perasaannya perlahan tak lagi mengungkapkannya. *** Setelah beristirahat total selama tiga hari, Selena akhirnya pulih. Sayangnya, di hari keempat ini, Selena masih belum diizinkan untuk berangkat ke hotel demi kebaikannya sendiri. Jadi, Selena hanya duduk sambil menonton film yang dia su
Baca selengkapnya

Bandu dan Gaun yang Sama

Kakek dan Nenek juga bahkan terkejut mengetahui Selena dan Arsella menggunakan gaun yang senada dan bandu yang sama. Menurut mereka juga itu menggemaskan, dan mereka pikir Selena dan Arsella sudah sedekat itu sampai merencanakan pakaian yang sama. “Wah, kalian sepertinya telah mendiskusikan ini. Kalian sangat menggemaskan,” ucap Nenek. Axel bahkan baru menyadarinya, kemiripan yang muncul di cara keduanya berpakaian malam ini. Axel berdeham pelan, entah kenapa dia merasa tak nyaman melihat keduanya yang berpakaian mirip. Apa lagi, keduanya menggunakan bandu yang sama dengan yang diberikannya. “Ini tidak disengaja. Axel memberikan kami oleh-oleh yang sama, dan kebetulan kami punya pikiran yang sama. Wah, ini sangat menggemaskan.” Selena tersenyum, dia tak merasa kalau itu masalah. Arsella hanya memaksakan dirinya untuk tersenyum dan melirik Axel yang entah kenapa membuatnya merasa sangat kecewa. Lantaran, saat menerima ol
Baca selengkapnya

Tuduhan

Arsella dan Selena mengobrol dengan santai. Keduanya terlihat lebih akur karena pakaian yang mirip itu. Namun, entah kenapa itu membuat Axel tak nyaman saat melihat keduanya terlalu akur seperti yang dia lihat saat ini. Apa lagi melihat bagaimana keduanya tertawa dengan asyik di sana. Sikap Arsella yang terlalu tenang berhasil membuat Axel gelisah. Dia lebih menduga kalau Arsella akan dalam suasana hati yang buruk dan tak akan menanggapi Selena. Sayangnya, di luar dugaan, Arsella malah bersikap seperti teman dengan Selena. Keduanya terlihat sangat baik di sana. Axel akhirnya memutuskan untuk mendekati keduanya. Dan dia menghela nafasnya saat berdiri di belakang keduanya sambil menghela nafasnya. Ditepuknya bahu Arsella yang membuat Arsella langsung menoleh. Selena juga ikut menoleh setelah tahu ada tangan yang menepuk bahu Arsella. “Ikuti aku, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan,” ucap Axel sambil menatap Arsella. “Oh, baiklah.” Arsella bangk
Baca selengkapnya

Arsella Diculik

Tanpa berpikir panjang, Axel sudah tahu motif apa yang dilakukan pria itu. Pria itu sengaja membuat sedikit kekacauan dan mengalihkan perhatian mereka semua padanya. “Mereka berkelompok. Biasanya dia dengan sengaja menjadi umpan agar keamanan lengah. Cari tahu apa yang mereka incar. Periksa semua CCTV! Periksa apakah dia membawa senjata tajam atau tidak. Dia mungkin berniat melukai salah satu tamu,” duga Axel. “Dia tidak membawa senjata jenis apa pun.” Richard menggelengkan kepalanya. “Jelas, dia hanya umpannya,” timpal Max yang segera membantu Axel dengan menghubungi orang-orangnya untuk meningkatkan keamanan di sana. Keselamatan para tamu malam ini yang berupa Naratetama harus diutamakan. Dan mereka sekarang langsung membuat pertahanan sebisa mungkin sambil terus melacak keberadaan komplotannya. Mereka semua langsung menjadi sibuk saat itu juga. “Aku sedikit panik, aku tidak bisa memikirkan solusi apa pun,” keluh Selena sambil mend
Baca selengkapnya

Keterlibatan Damian

“Bayi apa yang kau maksud? Apa maksudmu bayi?” Axel menatap Selena dengan terkejut. Sementara Selena menghela nafasnya. Dia tidak bisa merahasiakannya lagi dati Axel jika kondisi Arsella saat ini sangat genting dan membutuhkan Axel segera. Ini membuatnya harus memberitahukan kepada Axel tentang kehamilan Arsella. “Kau mendengarku dengan jelas, bukan? Arsella sedang hamil sekarang. Dan sialnya, dia sekarang diculik. Aku tidak yakin, tapi bukankah penculikan selalu berakhir tragis?” Selena sudah mengalami penculikan dua kali, dia jelas tahu bagaimana rasanya diculik dan betapa tragisnya setiap nasib yang dia terima. Damian berhasil membuatnya nyaris kehilangan kewarasannya, sementara Alice membuatnya keguguran. Axel meneguk ludahnya. Bahkan tentang terakhir kali, Selena sampai harus dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan keguguran karena Alice. Hal ini berhasil membuat Axel merinding. “Kita harus cepat.” Sesegera mungkin, Axel
Baca selengkapnya

Menyingkirkan Arsella?

“Aku sudah menemukan lokasinya,” ucap Richard. “Kita akan ke sana sekarang. Ternyata memang benar mereka salah menculik dan seharusnya Selena. Sialnya, dia membawa nama Damian. Dia berpikir aku Damian. Yang berarti Damian ada hubungannya dengan kasus yang kau bongkar waktu itu, Selena.”Axel langsung menatap ke arah Selena yang mengerutkan alisnya setelah mendengar apa yang dikatakan Axel. Dia terdiam sejenak, memproses apa yang dimaksud Axel saat itu. “Aku sudah menyiapkan mobilnya,” ucap Max. “Aku sudah menyiapkan orang-orangku. Ayo kita langsung berangkat!” ujar Gilbert. “Aku akan ikut!” Selena mengajukan dirinya dan itu membuat Axel langsung menahan Selena. “Bukankah sudah jelas jika target mereka adalah kau? Kau seharusnya tunggu di sini! Aku tidak mau membuat korbannya menjadi ganda,” tekan Axel degan tegas. “Justru karena itu! Aku ingin ikut untuk—”“Untuk membahayakan dirimu sendiri? Untuk apa kau
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2728293031
...
33
DMCA.com Protection Status