Semua Bab Dikira Duda Miskin Ternyata Kuadriliuner: Bab 71 - Bab 80

177 Bab

71. SEPERTI MIMPI

“Iya, apa kalian ada pendapat?” Reyhan menjawab sambil menarik kursi untuk Elaine, di mata semua orang mungkin Reyhan terlihat begitu menyayangi wanita itu.“Kalau kamu sudah memilih, papa bisa apa? Asal jangan bercerai seperti pertama kali, bikin malu saja!” Roy lantas menaruh sendoknya dengan keras hingga dentingan yang memekakkan telinga terdengar.Pria paruh baya itu lantas bangkit diikuti dengan yang lainnya. Mereka seperti tidak memiliki keinginan untuk menyaksikan dua orang yang memamerkan keromantisan ini.Setelah meja makan kosong, tinggal mereka berdua yang tengah berada dalam keheningan.“Kenapa? Mereka tidak menyukaiku?” tanya Elaine.“Menurutlah, makan dulu, kalau tidak dimakan nanti makanannya keburu dingin.” Reyhan tersenyum, mencoba mengalihkan pemikiran Elaine tentang keluarganya.Reyhan membawanya ke rumah keluarga Sunarya secara mendadak, Elaine tentu tidak memiliki persiapan untuk menghadapi mereka.Elaine memindai matanya ke seluruh ruangan, villa ini sungguh tida
Baca selengkapnya

72. PION REYHAN

“Lupakan saja!” Detik berikutnya Elaine langsung menarik ucapannya.Reyhan tidak berbicara, hanya memeluknya dengan erat, berusaha keras untuk membuatnya merasa nyaman.“Reyhan, apa kamu hanya bermain-main denganku?”“Bagaimana membuktikan bahwa aku bukan main-main?" Reyhan bertanya dengan suara lembut dan serak.“Elaine, kapan papamu mengundangku?”Elaine menggenggam tangannya, alisnya melengkung, dan menatapnya sambil tersenyum, "Aku masih ragu untuk membawamu yang seorang tuan muda Sunarya untuk datang berkunjung.”Dia hampir bisa membayangkan jika seorang Albert Aditama memiliki menantu seperti Reyhan, untuk orang yang serakah seperti dia, mungkin dia akan berusaha dan mencoba menghisap darahnya seperti lintah.Meskipun Reyhan sekarang memiliki banyak darah, Elaine juga tidak ingin memberikannya dengan cuma-cuma untuk lintah darat seperti papanya."Ada terlalu banyak hantu di keluarga Aditama, hantu rakus, vampir, dan hantu menyeramkan lainnya. Aku takut kamu terjerat dan tidak da
Baca selengkapnya

73. KEBAHAGIAAN ELAINE

Carissa tidak bisa berkata-kata. Hanya melihat punggung Elaine yang perlahan menjauhi mereka. Dalam hati tersimpan kebencian dan bertekad untuk menyingkirkan Elaine dari keluarga Sunarya. Dia dan suaminya tidak boleh dikalahkan terlebih oleh kedatangan wanita baru di sana.Melirik sejenak Aini yang sedang mengadu pada suaminya. Melihat ekspresinya yang menggebu-gebu ketika menceritakan keburukan Elaine, dia menduga bahwa ayah mertuanya itu percaya dan sudah pasti hal itu akan semakin menguntungkan posisi suaminya.Pembicaraan dengan Roy akhirnya selesai. Aini mematikan panggilan itu kemudian menyimpan ponselnya. Senyuman di wajahnya terlihat sangat cerah. Dia melihat Carissa dan seakan sedang bertelepatik keduanya mengerti tanpa berbicara.Sementara Elaine langsung menancapkan mobilnya pergi dari sana. Lebih tepatnya adalah mobil Reyhan yang diberikan padanya tadi pagi. Sebenarnya tidak benar-benar diberikan secara langsung, pria itu mengirimkan pesan singkat padanya dan mengatakan ba
Baca selengkapnya

74. BERTAHAN SELAMANYA DI SISIMU

Setelah Elaine selesai menunjukkannya, dia mengangkat kepala dan melihat ke arah Reyhan, melihatnya sedang menatapnya tanpa berkedip sama sekali dengan ekspresi bingung.“Tatapan macam apa itu? Bukankah aku hanya menggunakan kartumu untuk membeli set cangkir porcelain seharga 5 juta saja, perlukah seperti itu?" Elaine mengkerutkan bibirnya dengan murung.Reyhan tercengang, jelas sekali apa yang mereka pikirkan tidak berada pada frekuensi yang sama. Dia menggeleng dengan tidak berdaya, lalu menghampirinya, seperti biasa dia akan mengelus kepalanya dengan begitu lembut."Asalkan kamu senang saja.”"Hm, kamu yang terbaik." Elaine mendekat, lalu mencium pipinya, setelahnya kembali memperhatikan kembali cangkir yang ia beli, dia terlihat begitu menyukainya.Reyhan merasa Elaine merupakan gadis yang sederhana, hanya satu set cangkir saja sudah bisa membuatnya senang sampai seperti ini.“Dari pagi melakukan apa saja?” Reyhan mencoba bertanya.“Shopping dan belanja banyak barang.” Elaine meng
Baca selengkapnya

75. INGIN ADIK

Begitu dia tahu bahwa Aini dan Carissa membully Elaine, Reyhan langsung pergi meninggalkan perusahaan. Dan sekarang Roy menghubunginya untuk kembali, jika bukan karena itu, untuk apa lagi?Reyhan melihat kegelisahan yang ada di wajah istrinya. Dia tersenyum, kedua tangannya menyentuh wajah Elaine. Mengusapnya dengan lembut dan hangat."Tidak apa-apa, kamu tenang saja, percaya padaku, biar aku yang menyelesaikannya," ucap Reyhan.Elaine tersenyum dan menganggukan kepalanya. Dia percaya bahwa Reyhan bisa mengatasi masalah ini. Elaine hanya merasa tidak enak karena dia dibully, mungkin hubungan Reyhan dan ayahnya akan semakin tidak baik.Reyhan memajukan tubuh dan memberikan kecupan di dahinya. Setelah itu menatap mata Elaine dalam-dalam kemudian mengusap puncak kepalanya. Setelah beberapa saat, baru bisa pergi meninggalkan istrinya.Elaine menatap kepergian Reyhan dengan perasaan yang berkecamuk. Senyuman di wajahnya baru bisa benar-benar menghilang ketika mobil yang dikendarai Reyhan b
Baca selengkapnya

76. TERPESONA

Pandangan Reyhan tak sedikitpun berubah. Kehangatan di sana malah terasa semakin membuat perasaan Elaine menghangat. Pria itu menopang wajah dengan tangan yang sikunya diletakkan di atas meja. Melihat sang istri dengan tatapan penuh cinta."Tidak apa-apa."Kening Elaine berkerut dalam, "Apa maksudmu? Aku bertanya, seharusnya kamu menjawabnya dengan benar."Reyhan menegakkan punggungnya kemudian mengusap wajah Elaine dengan lembut. Dia mengambil tangan istrinya itu kemudian memberikan kecupan di punggung dan telapak tangannya.Elaine merasa malu, dalam hatinya berbunga. Pria ini tahu bagaimana menenangkan hatinya.“Apa yang bisa dikatakannya, apa dia masih percaya pada ular di rumahnya itu daripada aku? Aku sudah katakan padamu jangan khawatir.”Elaine menjepit bibir kemudian mengangukkan kepala. "Kamu mandilah dulu, aku akan pergi melihat Kaesha apakah dia sudah selesai mandi atau belum."Reyhan menyipitkan kedua matanya, kemudian tanpa aba-aba dia langsung mengangkat tubuh Elaine, me
Baca selengkapnya

77. I LOVE YOU

“Istriku, kapan kita akan pergi mengunjungi kedua orang tuamu? Bukankah mereka juga ingin bertemu denganku?” tanya Reyhan sembari menutup laptopnya.“Eemmm, entahlah! Aku rasa mereka hanya ingin memanfaatkan status dan posisimu, aku tidak suka itu.” Elaine memasang wajah cemberut, mengingat betapa serakahnya ayahnya.“Kalau begitu, segera akan kukenalkan kakak sepupuku padamu.”“Kakak sepupu? Elaine menatapnya dengan wajah bingung.“Kamu masih punya kakak sepupu?”“Iya, adik papaku. Mereka tinggal di Bali, punya dua orang putra, satunya adalah direktur Balimoon, dan satunya lagi adalah kepala Balai Karantina Pertanian Provinsi Bali.”“Apa kamu pernah mendengar tentang Balimoon?” tanya Reyhan lalu ikut duduk di sofa dengan istrinya.“Itu merupakan perusahaan wine di Bali, anggur yang dipakai adalah anggur-anggur lokal Bali, bagaimana mungkin aku tidak tahu. Aku juga pernah datang ke outlet mereka.” Elaine menjawab.“Iya benar, tapi sebentar lagi masa jabatan sepupuku akan berakhir di B
Baca selengkapnya

78. DRAMA KELUARGA ADITAMA

Bulu penting di kelopak mata Elaine bergerak perlahan. Pertanda sang pemilik sudah siap hendak membuka kedua matanya.Namun, silaunya sinar matahari membuat dia terasa berat untuk membuka kedua matanya. Elaine terdiam beberapa saat sebelum akhirnya bisa membuka kedua mata dengan sempurna.Seketika dia terbelalak saat melihat wajah Reyhan sedang tersenyum cerah di depannya. Elaine menghela napas, melingkarkan kedua tangan di leher pria itu kemudian kembali memejamkan kedua mata."Apakah semalam begitu melelahkan sampai kamu tidak sanggup untuk bangun?"Seketika kedua mata Elaine terbuka dan melirik Reyhan dengan sinis. Menggigit bibir bawahnya untuk menyembunyikan rasa malu. Kedua tangannya memukul dada Reyhan sebagai balasan ucapan pria itu."Dan yang membuatku kelelahan adalah dirimu," ucap Elaine sambil lalu namun masih bisa terdengar di telinga Reyhan.Reyhan tersenyum kemudian mengusap puncak kepala sang istri dengan lembut. Dilihatnya kedua mata Elaine yang sangat jernih. Dalam k
Baca selengkapnya

79. TATAPAN IRI

Reyhan tersenyum pada sang istri, menggenggam tangannya kemudian meletakkan di pangkuannya. Mengusap punggung tangan itu seperti memberikan kenyamanan di sana."Sudah lama?" Tatapan matanya begitu lembut, hanya dengan melihat sikapnya pada Elaine orang-orang tentu tahu betapa hanya ada Elaine di mata pria itu.Sementara Albert tentu saja merasa bahagia. Tuan muda Sunarya begitu mencintai putrinya, sudah tentu akan menuruti semua keinginannya. Semua pria di dunia ini sama, jika sudah jatuh cinta, nyawa pun rela dipertaruhkan."Tidak, hanya beberapa saat setelahnya kamu datang," Elaine membalas senyumannya.Tante yang merupakan adik ipar Albert memandang tidak suka. Lebih tepatnya dia iri dengan kehidupan Elaine yang lebih baik dari putrinya. Putrinya lebih muda dan jauh lebih cantik, seharusnya juga bisa mendapatkan pria sama seperti Reyhan.Kemudian dia melihat ke kursi kosong di sebelahnya, baru saja membatin dan sekarang hatinya semakin gusar.Seorang pelayan datang mendekat dan men
Baca selengkapnya

80. MENANTU VS MERTUA

"Maaf, Pa. Hari sudah semakin larut. Kami harus segera pulang. Lagi pula besok pagi kami harus pergi bekerja. Aku sangat lelah sekarang," Elaine menolak. Dia tidak mau memberikan kesempatan pada ayahnya untuk semakin menggerogoti Reyhan. "Sebentar saja, ada sesuatu yang ingin papa bicarakan dengan menantu papa." Albert tersenyum penuh kasih, bagai seorang ayah yang sangat mencintai putrinya. "Apakah salah jika mertua ingin berbicara dengan menantu?" Tidak salah memang jika mertua ingin melakukan pendekatan dengan menantunya. Tapi mertua yang seperti apa dulu? Jika mertua seperti ayahnya, tentu itu tidak boleh dibiarkan. "Tidak, maksudku—" Elaine baru saja ingin menyela tetapi ditahan oleh Reyhan. Pria itu mengeratkan genggamannya, membuat Elaine menoleh ke arahnya. "Tidak apa-apa. Aku hanya akan berbicara sebentar dengan papa mertua," ucap Reyhan menenangkan. Dia percaya dengan suaminya, tapi tidak percaya dengan sang ayah. Elaine tahu bagaimana karakter Albert karena itu dia tid
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
18
DMCA.com Protection Status