All Chapters of Dikira Duda Miskin Ternyata Kuadriliuner: Chapter 91 - Chapter 100

177 Chapters

91. TAWARAN DEVAN

Setelah mengantarkan Kaesha ke sekolah, Reyhan segera menuju Aditama group untuk mengantar istrinya. Tidak banyak perbincangan di antara mereka dan Elaine juga tidak ingin mengganggunya menyetir.Tetapi saat itu Reyhan juga tidak berdiam saja. Berulang kali Reyhan tertangkap mata sedang melihat Elaine yang sedang sibuk dengan tab di tangan. Istrinya itu begitu sibuk dengan pekerjaannya dan seperti menganggap Reyhan adalah supir pribadinya.Pemikiran itu tiba-tiba mengganggu kepala Reyhan. Pria itu berdeham untuk mendapatkan perhatian tetapi ternyata tidak berhasil."Apakah pekerjaan itu begitu penting sampai kamu mengabaikan suami yang berada tepat di sampingmu?" Reyhan melirik Elaine yang terpaku mendengarnya.Elaine langsung menyimpan tab tersebut ke dalam tas. Dia memasang senyum lalu menoleh untuk melihat suaminya."Maaf, tadi sedikit sibuk. Aku harus memastikan proyek ini berjalan dengan sempurna. Maafkan aku, ya?" Elaine membujuk Reyhan yang merajuk.Reyhan sebenarnya tidak terl
Read more

92. REYFAN TERLUKA

Allesia pergi dengan menggunakan taxi, dia sangat malas membawa mobil, suasana hatinya sedang tidak baik.Tiba di restoran yang dialamatkan padanya, Allesia memandang ke kanan dan ke kiri. Meskipun tempat ini tidak sebagus restoran mewah pada umumnya, tapi masih termasuk bagus dan bersih.Devan mengenakan setelan jas formal, rambutkan dioleskan pomade, berdiri di depan pintu dengan tempramen yang dibuat selembut mungkin, menunggu kedatangan Allesia.Sementara Allesia sendiri mengenakan pakaian kasual dan celana jeans. Penampilannya kali ini memang tidak sebaik biasanya, tentu saja karena pengaruh suasana hatinya yang buruk.Namun karena kecantikan yang dia miliki, dia masih mampu menarik perhatian semua orang yang berada di sekitar.Devan menyambutnya dengan senang hati, “Cia, kamu cantik sekali hari ini. Ayo masuk, hanya menunggu kamu saja, aku sudah pesankan makanan kesukaanmu.”“Terima kasih.” Bullshit jika Devan mengatakan dia cantik hari ini, karena dia sendiri bahkan malas mengg
Read more

93. KETINGGALAN

“Kalau begitu, aku akan mengantarmu pulang.” Devan tidak menyerah dan kembali berkata.Allesia menghela napas, saat ini yang diinginkan adalah menjauh dari Devan. Dia pikir Devan bisa membuat suasana hatinya membaik, ternyata bertemu pria itu merupakan suatu kesalahan.Allesia malah melihat sisi menjijikan yang ada pada diri Devan, membuat dia ingin segera pergi dari hadapannya.Tetapi dia juga tidak mau terlalu kasar, tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan, Allesia mungkin akan bisa memanfaatkannya.Allesia kembali menggelengkan kepala, “Tidak usah, aku bisa naik taxi.”Allesia bangkit dan mengambil tas tangannya, dia hendak berjalan tetapi dengan cepat Devan menahan. Menggenggam pergelangan tangannya, membuat Allesia semakin memandang rendah dirinya.Devan tidak bodoh, dia bisa membaca apa yang terlihat di wajah Allesia untuknya. Namun, hatinya dipenuhi dengan ego, kelelakiannya menolak untuk menyerah. Dia dengan tidak peduli berkata, "Aku akan mengantarmu sampai mendapatkan taxi
Read more

94. PRIA BERTOPENG

Elaine menghela nafas dan berkata, “Benar-benar sangat melelahkan, kalau begitu, maaf harus merepotkanmu.”Reyhan melambaikan tangannya dan berkata, “Membantu istriku melakukan sesuatu itu sama sekali tidak merepotkan.”Selesai berkata, Reyhan langsung meluncur ke Sunarya Group menggunakan mobil pribadinya.Di sisi lain, Devan dan Allesia baru saja keluar dari restoran dan sampai di pinggir jalan.Allesia hendak naik taxi, pada saat yang sama, empat buah mobil Jeep tanpa nomor polisi menghadangnya.Belasan orang turun dari mobil, mereka menggunakan topeng hitam untuk menutup wajahnya. Ada juga yang membawa plat besi, seolah mereka adalah para pemburu yang datang untuk membalas dendam.“Gawat!” Ketika Devan melihat begitu banyak orang berlari ke arahnya, dia terkejut sampai setengah mati.Allesia juga melihat adegan ini dan wajahnya memucat karena takut. Dia menebak bahwa kelompok orang ini pasti panggilan dari Reyfan yang ingin membalas dendam. Melihat orang-orang ini, Allesia gemetar
Read more

95. PENYELAMAT

Tubuh Allesia semakin menegang dibuatnya. Dia sangat menyesal karena telah mengikuti Devan untuk bertemu. Seandainya dia benar-benar telah memutus hubungan dan tidak menerima panggilan darinya, mungkin kejadian seperti ini tidak akan terjadi.Allesia menggelengkan kepala, sebelah tangannya menahan belati yang masih tertancap di pinggangnya sementara yang lain berusaha supaya para penjahat itu tidak membawanya masuk ke dalam mobil."Lepaskan aku! Kamu tidak boleh melakukan ini padaku! Kalian pasti akan mati jika berbuat hal keji padaku!" ancamnya. Meski nyalinya kini menciut, tetapi Allesia tetap berusaha untuk mengerahkan kemampuannya supaya para penjahat itu melepaskannya.Namun, seorang wanita cantik tersaji di depan mereka. Tentu tidak akan mudah melepaskannya."Kenapa tidak boleh? Kamu adalah pengganti nyawa dari kekasihmu itu. Bebas bagi kami untuk melakukan hal apapun padamu," ucap seorang pria di antara mereka. "Cepat, bawa dia masuk!" sambungnya memerintah.Kemudian dua orang
Read more

96. SOSOK YANG FAMILIAR

Allesia merasa terkejut tapi juga bahagia di dalam hatinya. Berseru di dalam hati, siapakah dia? Apakah dia datang memang untuk menyelamatkan aku? Iya, dia di sini pasti untuk menyelamatkan aku.Wajah pria jahat itu penuh darah, dia jatuh ke tanah dan tidak bisa bangun.Orang ini memukul terlalu cepat, dalam sekejap mata, lima orang langsung dihabisi. Orang yang bertopeng yang tersisa tidak bisa bereaksi selama beberapa detik, bergegas ke arahnya sambil berteriak dan memanggil rekan mereka.“Kamu … kamu siapa?” Allesia jatuh lemas di tanah karena kehabisan darah, dia menatap orang di depannya yang masih memakai topeng.Reyhan tidak menjawab, namun dengan cepat menggendongnya dan berlari ke dalam gang.Allesia hampir kehilangan nafasnya, aroma maskulin dari pria ini begitu tidak asing di Indera penciumannya. Jantung Allesia berdebar kencang, dia masih dalam keadaan trauma.Di belakangnya terdengar teriakan keras dari orang-orang yang mengejarnya, mereka kini menggunakan sepeda motor.A
Read more

97. TINDAKAN YANG MEMALUKAN

Allesia tenggelam dalam pikirannya, selang infus masih tertancap di punggung tangan untuk bisa mengalirkan cairan setelah dia kehabisan banyak darah. Luka di pinggang juga sudah tidak terlalu sakit meski masih terasa nyeri di sana.Allesia terpikir dengan sosok pria semalam yang sangat tidak asing baginya. Postur tubuh serta suara dan cara bicaranya sama persis dengan mantan suaminya.Tetapi jika dipikirkan ulang, dia merasa bahwa itu adalah hal yang mustahil. Sang mantan suami tidak mungkin mau menolongnya setelah apa yang dia lakukan. Menghina dan mencaci, cukup bagi pria itu untuk membencinya."Sayang, kamu sedang memikirkan apa?"Allesia menoleh dan melihat sang ibu yang sedang tersenyum dengan memegang sendok berisi makanan untuknya. Ibu Allesia memang sedang berada di sana untuk menjaga putrinya. Sejak tadi dia memanggil sang putri tetapi sama sekali tidak digubris. Hingga pada panggilan kelima, barulah Allesia menoleh padanya.Bibirnya yang pucat terasa kering, Allesia membasah
Read more

98. DITANGKAP

Ketiga polisi itu terlihat menyeramkan tanpa senyum di wajah. Langsung datang menghampiri keluarga Subroto yang berwajah tegang."Selamat malam, Tuan Devan Subroto?"Jantung Devan berdegup dengan kencang. Meski tidak tahu niat dari ketiga polisi itu menanyakan keberadaannya, tetapi dia bisa mengira bahwa sesuatu yang buruk hendak terjadi padanya.Tuan Subroto langsung memasang badan, dia melangkah maju dan bertanya, "Ada apa bapak semua mencari anak saya?"“Tuan, kami datang untuk menangkap putra anda atas tuduhan penganiayaan terhadap putra kedua keluarga Sunarya. Tuan Devan, mohon ikut dengan kami ke kantor polisi guna memberikan kesaksian.”Devan yang masih merasa kebas pada pipinya kini harus mengikuti arahan polisi. Dia yang masih tidak sadar akan kesalahannya terus berusaha membela diri dan menolak ajakan pihak kepolisian."Tidak bisa! Pasti ada kesalahpahaman di sini. Saya tidak pernah menganiaya putra kedua keluarga Sunarya. Bahkan saya tidak pernah bertemu dengannya!"Devan m
Read more

99. SEPERTI MENUNGGU PRESIDEN

Rasanya Reyhan memang malas untuk menjawab pertanyaan istrinya. Baginya permasalahan yang tengah dihadapi ketiga orang itu tidak ada hubungannya dengan hidupnya.Toh, meski dia adalah penyelamat di sini, sekali lagi ditekankan bahwa itu karena kemanusiaan.“Hari ini aku ada pertemuan dengan investor asing, aku sedikit buru-buru dan tidak bisa mengantarmu. Aku juga dengan berat hati harus menitipkan Kaesha padamu.” Reyhan berusaha mengalihkan pertanyaan Elaine.Elaine juga tidak bodoh, dia tahu Reyhan pasti tidak ingin membahas ini atau dia memang tidak tahu sama sekali.“Kamu berhati-hatilah!” Elaine mengangguk pelan sambil memberikan tas pada Kaesha.Di dalam mobil Rolls Royce Wraith yang dikemudikan oleh Farzan, Reyhan bertanya dengan malas, “Bukankah kamu harus menangani kasus Reyfan?”“Seharusnya iya, tapi aku menolaknya, hati kecilku suka menolak jika harus membela kejahatan.”Reyhan tidak heran, Farzan tidak mungkin berada di pihak Reyfan.“Wanita dan bapak tua itu pasti sangat
Read more

100. ORANG TERKAYA NO.5

Tuan Maxim menganggukkan kepala, "Iya, sekarang mereka sudah menunggu kita di basement."Tuan Maxim lalu berbalik masuk menuju restoran. Setelah beberapa langkah, gerakannya terhenti ketika sang putra sama sekali tidak mengikutinya."Tunggu apa? Kenapa tidak jalan?"Putra dari tuan Maxim sangat marah sekali dan langsung mengutuknya, “Sial! Apa ada yang salah dengannya? Membiarkan kita menunggu di sini, bahkan sosok bayangannya saja tidak ada dan sekarang orangnya sudah sampai?”Tuan Maxim berkacak pinggang, melihat putranya sangat terlihat bodoh. Menggerutu tidak jelas hanya karena sudah menunggu lama."Kita sudah meluangkan waktu untuknya dengan sia-sia di sini. Sekarang malah seenaknya meminta kita untuk datang ke tempat lain."Putra tuan Maxim tak hentinya menggerutu sampai-sampai mulutnya mungkin bisa berbusa. Dia adalah seorang tuan muda dari keluarga terkaya no 5 di dunia, beraninya ada seseorang yang memerintah mereka."Jika ingin bertemu di tempat lain, seharusnya mengatakan d
Read more
PREV
1
...
89101112
...
18
DMCA.com Protection Status