Allesia pergi dengan menggunakan taxi, dia sangat malas membawa mobil, suasana hatinya sedang tidak baik.Tiba di restoran yang dialamatkan padanya, Allesia memandang ke kanan dan ke kiri. Meskipun tempat ini tidak sebagus restoran mewah pada umumnya, tapi masih termasuk bagus dan bersih.Devan mengenakan setelan jas formal, rambutkan dioleskan pomade, berdiri di depan pintu dengan tempramen yang dibuat selembut mungkin, menunggu kedatangan Allesia.Sementara Allesia sendiri mengenakan pakaian kasual dan celana jeans. Penampilannya kali ini memang tidak sebaik biasanya, tentu saja karena pengaruh suasana hatinya yang buruk.Namun karena kecantikan yang dia miliki, dia masih mampu menarik perhatian semua orang yang berada di sekitar.Devan menyambutnya dengan senang hati, “Cia, kamu cantik sekali hari ini. Ayo masuk, hanya menunggu kamu saja, aku sudah pesankan makanan kesukaanmu.”“Terima kasih.” Bullshit jika Devan mengatakan dia cantik hari ini, karena dia sendiri bahkan malas mengg
Read more