All Chapters of Dikira Duda Miskin Ternyata Kuadriliuner: Chapter 161 - Chapter 170

177 Chapters

161. PERKARA JAS

Allesia lalu membersihkan dirinya, melakukan perawatan sebentar pada tubuhnya lalu merias dengan polesan yang istimewa.Pada dasarnya Allesia adalah wanita yang sangat cantik, jadi sedikit saja polesan auranya sudah terpancar.Saat ini dia tidak ingin memikirkan apapun, dia hanya ingin melanjutkan misinya untuk merebut Reyhan.Lobby di lantai pertama Sunarya Group didekorasi dengan sangat indah, lantainya terbuat dari marmer kualitas terbaik. Suara high heels yang menginjak di atas marmer ini terlihat seperti irama musik yang sangat merdu.Allesia memegang tote bag yang berisi jas milik Reyhan dan berjalan masuk dengan badan tegak. Langkahnya persis seperti model professional.Belum berjalan sampai lift, Allesia sudah ditahan oleh petugas keamanan perusahaan.“Maaf, Nona. Perusahaan kami melarang orang yang tidak dikenal untuk masuk sembarangan. Apakah Nona sebelumnya sudah ada janji, silahkan tunggu di sana dan kami akan menghubungi orang yang Nona cari.” Petugas keamanan menunjuk so
Read more

162. MEMBERINYA PELAJARAN

Setelah mendengarkan ini, alis Reyhan berkerut. Mengeluarkan sebuah perkataan yang dingin kepadanya, “Kamu sudah terlalu banyak berpikir, aku melakukannya murni karena rasa kemanusiaan. Bukan cinta seperti yang ada dalam bayanganmu.”Reyhan merangkul Elaine dan pergi dari sana menggunakan mobil sport miliknya yang sudah siap di depan lobby. Allesia cukup tahu diri atas penghinaan yang dialaminya dan dia pun tidak mengejar lagi.“Bagaimana kalau kita makan?” tanya Reyhan.“Aku tidak mempunyai selera makan lagi, antarkan saja aku pulang. Jika kamu mau makan, aku bisa turun di sini dan pulang menggunakan taxi.”Wajah Reyhan dipenuhi dengan emosi dalam, dia lalu memutar setir dan dengan kecepatan tinggi pergi menuju rumah mereka.Elaine mengangkat kelopak matanya, menatap lurus ke arahnya, “Reyhan, kamu tidak ingin menjelaskankah?”Inilah kelebihan Elaine, dia akan terlihat kuat di hadapan musuh tapi lemah jika di luar. Dia tidak akan melontarkan pertanyaan itu langsung dihadapan Allesia.
Read more

163. MARI KITA BERCERAI

Gina yang melihatnya juga merasa sedih, dia tahu kata menghukum Reyhan hanya ada dalam mulut Elaine. Tapi hati wanita ini tidak benar-benar membenci pria itu.“Kalau merindukannya, kenapa tidak pulang saja? Aku bisa mengantarmu.” Melihat sahabatnya bersedih, dia juga tidak tega.Gina tidak bisa memasak, jadi dia hanya bisa memesan makanan melalui jasa food delivery. Makanan yang dia pesan tentu saja lebih banyak makanan yang sehat untuk wanita hamil.Beberapa menit kemudian, pintu apartemen berbunyi. Gina mengira jika yang datang adalah petugas food delivery, dia lalu membuka pintu dan mendapati yang berdiri di sana adalah Reyhan.“Kamu?” ujar Gina.“Kenapa kaget, apakah belum cukup menyembunyikan istri orang?” ucap Reyhan.Gina sama sekali tidak menanggapi ucapan Reyhan, dia lalu berkata, “Elaine sedang berada di kamar!”Baru saja Reyhan ingin masuk dan mencari keberadaan Elaine, tangannya lebih dulu dicekal oleh Gina, “Masih ingat janjiku?”Reyhan menepis tangan Gina dan berkata, “E
Read more

164. TELEPON DARI KAESHA

Di sisi lain Elaine sedang berada di rumah seorang dokter psikiater, tempat di mana dia sering sharing soal masalah yang tengah dihadapinya.Dokter itu merasa kaget sekaligus bahagia dengan kehadiran Elaine, “Apa yang membawamu pagi-pagi sudah berkunjung ke sini?”Elaine tidak menunjukkan kesedihannya, awalnya dia hanya ingin memberikan pelajaran saja sebentar untuk Reyhan. Setelah itu tentu dia akan ikut pulang bersama dengannya.Tapi di malam itu bayangan Allesia justru begitu besar mempengaruhi pikiran dan perasaannya, hingga dia memutuskan untuk pergi.“Dokter, aku sangat merindukanmu!” Elaine memeluk dokter wanita itu sambil menangis, hanya dengan wanita paruh baya di sampingnya ini dia bisa mengeluarkan semua kesedihannya.Dia tidak perlu terlihat kuat di depannya, karena dokter kepercayaannya ini akan selalu menguatkan dan memberikannya dukungan.“Di mana suamimu, apakah kalian sedang ada masalah?” tanyanya kemudian.Elaine tanpa ragu lalu menceritakan semua yang dia alami dan
Read more

165. SAKIT HATI ALLESIA

“Sekalian dibungkus dan dikirim ke alamat ini ya!” Elaine lalu memberikan alamat rumahnya pada penjaga butik.Penjaga butik merasa heran, mereka pikir gaun kecil dan tuxedo itu akan diberikan kepada anak dan suaminya. Tapi ternyata nona ini justru menyuruh untuk mengirimnya.Ketika petugas delivery mengirimkan gaun dan tuxedo ke rumah Reyhan, Kaesha dengan antusias menerima. Ketika melihat tuxedo yang dia pikir itu untuk papanya, dia semakin bersemangat, tidak sabar untuk menelepon papanya.Reyhan langsung pulang, dirinya tidak kalah bahagianya daripada Kaesha. Dia yakin Elaine masih peduli padanya, jika tidak, mana mungkin dia membelikan tuxedo senada untuk mereka.Tepat di waktu yang yang ditentukan, Elaine menepati janjinya pada Kaesha. Dia bersiap untuk datang ke acara sekolah.“Kamu cantik sekali, mau ke mana?” tanya Dokter.“Kaesha hari ini ada acara di sekolah, kedua orang tua wajib menghadirinya.”“Ingat, Elaine! Ada seorang anak yang masih membutuhkan kasih sayangmu. Bawalah
Read more

166. PERMINTAAN ROY

Air mata Allesia langsung mengalir. “Aku juga tidak ingin merusak kebahagiaan orang lain, tapi bagaimanapun aku sudah tidak memiliki perasaan apapun terhadap Daven. Ternyata selama bertahun-tahun aku salah. Yang aku cintai bukanlah Daven, tapi Reyhan.” “Apakah kamu yakin, kamu melakukan ini karena masih mencintai Reyhan? Yang aku lihat tidak seperti itu.” “Apa yang kamu lihat?” tanya Allesia. “Aku melihat kamu hanya ingin menunjukkan kehebatanmu di depan Elaine, kamu hanya ingin menang dari Elaine. Yang kamu lakukan saat ini bukan cinta, tapi kompetisi untuk menjadi yang terbaik.” “Kamu tidak pernah benar-benar mencintai Daven ataupun Reyhan, yang kamu cintai adalah ambisi dalam dirimu.” Ucapan Damian benar-benar telah menusuk jauh ke dasar relung hatinya. Kini dia hanya akan berpikir langkah apa yang selanjutnya akan dia lakukan. Sementara Reyhan sudah mengantarkan Elaine ke rumah dokter sahabatnya itu, Reyhan tidak diijinkan masuk dengan alasan hari sudah malam. Reyhan juga t
Read more

167. BERTEMAN DENGAN RUMAH SAKIT

“Tidak, aku tidak akan pergi. Mama, apakah kamu sedikitpun tidak merindukanku? Apakah Mama sudah tidak menyukaiku lagi?” Ekspresi Kaesha tiba-tiba berubah menjadi sangat menyedihkan. Elaine buru-buru menjelaskan, “Tidak! Tidak! Bagaimana bisa mama tidak merindukanmu, mama bahkan paling menyayangi Kaesha.” Kaesha merasa lega karena Elaine masih mencintainya, dia bertanya lagi, “Kalau begitu apa aku boleh tinggal di sini bersama dengan Mama?” “Tidak boleh!” Elaine menolak dengan tegas permintaan dari Kaesha. Jika dia membiarkan Kaesha tinggal di sini, maka Reyhan pasti juga akan lebih sering datang. Pada saat itu untuk menghindar juga tidak bisa. Elaine sementara waktu masih belum siap untuk menghadapi Reyhan. Mendengar ucapan Elaine, ekspresi wajah Kaesha tiba-tiba runtuh. Air mata kesedihan mengalir begitu saja dari mata kecilnya. Elaine yang melihat ini dengan cepat mengubah ucapannya, “Tetapi Kaesha boleh tinggal di sini untuk makan siang. Kamu harus janji sama Mama, setelah ma
Read more

168. BERCAK DARAH

Wajahnya sedikit menegang, lalu berkata dengan tampang yang serius, “Dari dulu lambung Tuan Reyhan memang sudah bermasalah, aku menyarankannya untuk tidak mengkonsumsi alkohol terlalu banyak.”“Jika bisa lebih bagus untuk tidak menyentuhnya, tapi aku memberikan toleransi karena kedudukan Tuan Reyhan yang kemungkinan akan menemani klien.”“Hanya saja saat ini masalah sudah menjadi serius, kemungkinan besar semalam dia mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang banyak.”“Pendarahan lambung mungkin terdengar cukup biasa, tapi sebenarnya itu adalah penyakit yang mematikan jika tidak ditangani dengan serius. Dilihat dari kondisi tubuhnya, dia bahkan tidak cukup makan dan beristirahat dalam beberapa hari ini.”“Jika terus seperti ini, mungkin akan menimbulkan kanker dan nyawa sudah tidak ada artinya lagi.” Dokter menjelaskan dengan detail.Reaksi wajah Roy dan Elaine semakin suram.Sementara Farzan memilih mengurus prosedur rawat inap untuk Reyhan.Setelah itu, Reyhan dipindahkan ke ruang peraw
Read more

169. SAAT BAHAGIA

Elaine juga kaget dan langsung melihat Reyhan yang sudah memeluk tubuhnya, “Kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi? Elaine, apakah kamu tahu betapa khawatirnya aku menunggumu di sini?” Elaine yang menghadapi tatapan mata perhatian dari Reyhan, luka dihatinya seperti terkoyak lagi. Namun dia hanya berpura-pura menyembunyikan perasaannya. “Kenapa kamu ada di sini? Apakah kamu sudah sembuh?” “Tidak peduli dengan rasa sakitku, aku hanya ingin bersamamu dan merindukanmu.” Reyhan menarik Elaine ke atas, setelah menutup pintu apartemen, dia pun memeluk Elaine dengan sangat erat, seperti Elaine akan menghilang dari hidupnya. “Apakah kamu tahu, bagaimana aku melewati hari-hari tanpamu? Setiap hari aku lalui dengan rasa takut. Berjanjilah ini adalah pertama kalinya dan juga terakhir kalinya kamu tidak ada di sisiku. Kalau tidak, aku pasti akan hancur.” Elaine bersandar di dada Reyhan yang hangat, dia bahkan bisa merasakan detak jantung Reyhan. Air mata kembali mengalir, hari-hari terakhir ta
Read more

170. KEHARMONISAN YANG DIDAMBA

Roy kembali merangkul tubuh Elaine dan mengucapkan selamat ulang tahun untuknya, segala doa dia panjatkan untuk menantunya di dalam hati.“Nyonya, maaf, hanya ini yang bisa kami berikan untukmu.” Suara salah seorang perwakilan pelayan yang juga sedang membawa kue di tangannya.Tidak heran jika Elaine begitu dihormati dan disegani oleh para pelayannya, karena memang karakter Elaine yang baik hati dan tidak sombong.Dia tidak pernah sekalipun memandang rendah mereka, justru Elaine selalu mengajari mereka cara menghormati orang lain dari prilakunya.“Makanan sudah siap kan? Ayoo kita makan bersama.” Roy mengarahkan mereka untuk masuk, dia juga mulai belajar memperlakukan pelayan dengan baik.Dia hampir seharian ini sudah mendengar langsung dari para pelayan di rumah Reyhan, bagaimana Elaine memperlakukan mereka selama ini.Jika dulu dia mendengar semua itu, dia pasti akan menganggap Elaine wanita rendahan yang berasal dari kalangan pelayan. Karena bagi Roy, pelayan hanyalah orang yang di
Read more
PREV
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status