Semua Bab Dikira Duda Miskin Ternyata Kuadriliuner: Bab 151 - Bab 160

177 Bab

151. CINTA TANPA ALASAN

“Nyonya Elaine, urusan pribadimu tolong jangan sangkut pautkan dengan pekerjaan. Aku pikir aku tidak memiliki masalah dalam pekerjaan. Bagaimana bisa kamu sembarangan memecat orang.”“Aku tidak tahu pekerjaanmu sebagus apa, yang aku tahu jika pikiranmu saja sudah kotor dan buruk bagaimana bisa kamu melakukan pekerjaanmu dengan baik.”“Semua yang orang lakukan di dunia ini berasal dari pikiran, kamu bahkan berani membicarakan keluarga bos di belakang. Suatu saat kamu juga bisa membocorkan rahasia perusahaan kepada pesaing bisnis. Bukan begitu, suamiku?” tanya Elaine.Reyhan merangkul Elaine dengan lebih erat, Reyhan tahu Elaine bukanlah orang yang tega melakukan ini. Reyhan yakin ada sesuatu yang telah dilakukan Mawar kepada istrinya, mungkin itu telah menyentuh hati Elaine yang paling dalam.Telapak tangan Reyhan yang hangat menggenggam tangannya, berkata dengan nada yang tenang dan berat, “Aku akan memberitahukan bagian personalia dan keuangan untuk menghitung gaji dan kompensasi unt
Baca selengkapnya

152. KEMBALIKAN MILIKKU!

Pagi ini karena ada rapat penting, Reyhan tidak bisa mengantar Kaesha ke sekolah seperti biasa. Reyhan sudah berangkat ke kantor pagi-pagi sekali. Reyhan dan Elaine memang sepakat tidak boleh menyerahkan Kaesha kepada supir, jadi salah satu harus ada yang ikut mengantarnya.Jadi hari ini yang mengantar Kaesha adalah Elaine, mereka tiba di taman kanak 15 menit sebelum jam pelajaran berlangsung. Dari kejauhan di gerbang sekolah, Elaine melihat kehadiran Allesia di sana.Elaine menatap ke arah Allesia, dia seperti bunga mawar yang tenang. Bersinar di antara matahari pagi yang menyinari wajahnya. Sepasang matanya terus menatap Kaesha yang semakin menjauh dari gerbang sekolah.Ekspresinya begitu tenang bagaikan air, tersenyum lembut tapi tatapannya tidak terlihat memiliki cinta untuk seorang anak. Senyuman yang lembut itu bagaikan mendapatkan alat untuk mencapai tujuannya.Elaine tidak bergerak dan hanya berdiri di sana. Orang-orang datang dan pergi silih berganti untuk mengantarkan putra
Baca selengkapnya

153. HILANGNYA REYHAN

Setelah beberapa lama berjalan sendiri, Elaine akhirnya memutuskan untuk pulang dan beristirahat. Bagaimanapun juga kini dia sedang mengandung, jadi tidak boleh setres dan capek.Jika Allesia bisa memanfaatkan Kaesha untuk merebut kembali Reyhan, bahkan dia juga bisa menggunakan anak yang masih dalam kandungan untuk mempertahankan Reyhan. Terkesan jahat dan licik, tapi apa boleh buat, segala sesuatu memang harus diperjuangkan.Tiba-tiba handphone di tasnya berdering, mengetahui bahwa nama yang tertera di sana adalah My Lovely Husband, itu artinya yang menelepon adalah Reyhan.“Hallo.” Suara sapaan dari seberang sana terdengar, seiring dengan jari Elaine yang menekan tombol hijau pada layar handphonenya.“Apa kamu sudah tidak sibuk?” tanya Elaine sembari mengerutkan dahinya.“Rapatnya sudah selesai, apa sudah akan pulang dari taman?” tanya Reyhan.“Mengapa kamu tahu aku sedang di taman?”“Karena cinta bisa menembus mata bathin,” terdengar menggelikan karena Reyhan tidak bisa bersikap r
Baca selengkapnya

154. MANISNYA UCAPAN ALLESIA

“Tunggu, Nyonya Elaine. Apa tadi kamu bilang, Allesia? Ada apa, tolong ceritakan kepadaku?”“Farzan, maaf aku tidak bisa menceritakannya sekarang. Aku butuh alamatnya sekarang.”“Tunggu, aku akan mencari informasi itu.”Dengan kemampuan yang dia miliki, Farzan melacak keberadaan Reyhan melalui jaringan ponsel. Seperti seorang hacker, cara kerja Farzan sangat cepat.Tidak butuh waktu lama, Farzan lalu mengirimkan alamat kedai mie ayam dekat rumah sakit ibu dan anak pada Elaine melalui pesan chat.Tanpa berpikir panjang, Elaine lalu pergi ke tempat itu dengan kecepatan tinggi. Sesampainya di sana dia langsung menemukan mobil Reyhan.Mereka duduk berdua di dekat jendela, karena Reyhan memang paling suka duduk di dekat jendela. Elaine melihat Allesia dari kejauhan, wajahnya terlihat cukup tenang.Tapi hati Elaine berdetak sangat kencang, melihat suaminya duduk berdua bersama dengan mantan istrinya, wanita mana yang bisa menerima keadaan seperti ini.Jika Allesia adalah wanita lain, mungki
Baca selengkapnya

155. KEHANGATAN

Apa yang dikatakan oleh Allesia tidak sepenuhnya salah, juga tidak sepenuhnya benar. Alasan yang paling penting dia meninggalkan Reyhan juga karena dia tidak ingin hidup miskin bersama suami tak berguna.Dia tidak menyangka kini Reyhan adalah pewaris tunggal sebuah perusahaan besar. Jika saja dia tahu akan ada hari ini, maka saat itu dia tidak akan meninggalkan Reyhan dengan alasan apapun.“Seandainya saja waktu itu perusahaan dan papa tidak terlilit hutang yang banyak, mungkin papa tidak akan memaksaku untuk bersama dengan Daven. Aku bagaikan alat untuk membayar semua hutang-hutangnya.”Dari tadi Allesia sudah menangis sampai kedua matanya bengkak.“Rey, kamu tidak akan meninggalkanku kan?” Allesia bersandar di pelukan Reyhan dan menangis, air mata membasahi kemeja Reyhan.Elaine perlahan menaikkan kepalanya, dari celah kaca jendela dia melihat Reyhan sedang memeluk Allesia. Hatinya seakan sudah membeku dan tidak merasakan sakit lagi.Elaine memilih untuk pergi meninggalkan tempat it
Baca selengkapnya

156. MENEMANI WANITA LAIN

Karena tidak bisa tidur, Allesia lalu mengambil handphonenya, berkali-kali dia mencoba menghubungi Reyhan.Namun Reyhan sepertinya enggan juga untuk menjawab atau sedang sibuk, hingga sore menjelang malam Reyhan tidak kunjung menjawab panggilannya. Otak Allesia seperti berhenti berputar, tubuhnya lemas.Sepertinya dia sudah kehabisan tenaga, demamnya terlalu tinggi, entah sudah berapa lama dia terduduk di lantai. Akhirnya Allesia berakhir dengan tidak sadarkan diri, air matanya sudah habis keluar.Malam harinya dia baru sadar dan mendapati dirinya sudah berbaring di ruang rawat inap rumah sakit. Di tangannya sudah ada selang infus yang terpasang.Di kamar yang begitu besar di rumahnya, Reyhan baru menyadari jika handphonenya dari pagi tertinggal di ruang kerja rumahnya. Dia mengambilnya dan langsung melihat ada begitu banyak panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenal.Karena yang di telepon adalah nomor khusus bisnis, jadi Reyhan tidak segan-segan untuk menelepon kembali nomor itu.
Baca selengkapnya

157. MENOLAKNYA

“Aku panggilkan dokter dulu untuk memeriksa keadaanmu.” Reyhan berjalan keluar dan memanggil Dokter yang sedang berjaga.Dokterpun datang dan memeriksakan kondisi Allesia, setelah diberikan obat pelega tenggorokan barulah akhirnya batuknya berhenti.“Rey, tolong jangan tinggalkan aku malam ini. Aku takut batukku akan kumat tengah malam nanti.” Wajah Reyhan seketika membeku.Jika tidak melihat batuknya Allesia tadi, mungkin Reyhan tidak akan berpikir panjang lagi untuk pergi dari sana. Tapi karena melihat langsung dengan mata kepalanya sendiri, akhirnya di ragu sejenak.Dia berniat untuk menjelaskan pada Alexa, lalu mengambil handphonenya, berjalan keluar ruangan dan mulai menelepon Alexa, “Sayang, apa kamu sudah tidur?”“Belum, apa kamu sudah pulang?” tanya Alexa.Reyhan ragu sejenak, bingung mau memberitahukan Alexa atau tidak. Tapi tidak ada alasan dia untuk menyembunyikannya.“Alexa maaf, malam ini aku tidak bisa pulang dan menemanimu untuk tidur.”“Tapi kenapa?” Alexa begitu cema
Baca selengkapnya

158. MENGUSIR SUAMI SENDIRI

“Suami saya sedang keluar kota, Dok!” ucap Elaine pelan.“Anda harus sarapan pagi ini, agar tenaga anda cepat pulih, Nyonya. Tidak mungkin juga anda di infus dalam keadaan perut kosong.”“Dok, di luar ada pelayan saya. Minta tolong panggilkan saja dia.”Dokter lalu mengangguk dan keluar dari ruang rawat darurat, “Keluarga Nyonya Elaine?”Reyhan dengan cepat menghampirinya, “Saya suaminya, Dok!”“Lo bukankah kata Nyonya Elaine, suaminya sedang di luar kota?”Reyhan tentu saja kaget mendengar ucapan dokter, tapi dia sadar diri setelah ini Elaine mungkin tidak bisa memaafkannya lagi. Tapi dia harus terus berjuang demi keluarganya, demi anak yang ada di dalam kandungan Elaine.Ruangan yang penuh dengan aroma desinfektan, Elaine menutup kedua matanya, tidak mengatakan apapun. Awalnya dia sangat membenci rumah sakit, kini ditambah lagi orang yang seharusnya dia benci sedang berdiri di sampingnya.“Elaine, maaf aku tidak berada di sampingmu saat kamu sakit. Aku benar-benar merasa bersalah.”
Baca selengkapnya

159. MEMBANTU ALLESIA

Reyhan merasa bersyukur karena telah menikahi Elaine, wanita cantik berhati malaikat. Reyhan tahu Elaine tidak akan sungguh-sungguh marah padanya. Tapi dia juga sangat menyadari bahwa dirinya telah menyakiti hati Elaine sangat dalam.Reyhan berjanji mulai sekarang tidak akan menemui Allesia dengan sengaja, dia sudah mengubur wanita itu di dalam kenangannya. Jadi tidak ada alasan lagi untuk kembali bertemu.Malam harinya Reyhan sedang menemani kliennya di salah satu bar yang dikelola oleh Sunarya Group. Tiba-tiba aja dia melihat Allesia diganggu oleh beberapa pria yang sedang mabuk.Dilihat dari penampilannya, Allesia juga sedang berada di bawah pengaruh alkohol. Allesia sudah mabuk, kepalanya pusing, hampir tidak mengerti kejadian yang ada di sekitarnya.Sampai seorang pria menariknya keluar dari bar dan bersiap-siap untuk membuka kamar di lantai dua, baru dirinya mulai kembali dari kesadarannya.“Tuan, anda mungkin sudah salah paham. Aku bukanlah wanita penghibur di club ini.” Allesi
Baca selengkapnya

160. PELEPASAN KENIKMATAN

Reyhan tertegun sejenak mendengar pertanyaan Elaine, dia lalu menjawab, “Seorang pria, tapi aku bertemunya di club jadi begitu banyak orang yang ada di club itu baik pria maupun wanita. Tentu saja parfum mereka hampir menempel di sini.”“Aku akan membuatkan teh untukmu.” Setelah selesai berbicara, Elaine berbalik dan berjalan ke dapur. Dia membuat teh hangat dengan sangat cepat, dia melihat Reyhan sudah berganti baju dan berbaring di ranjang berukuran king size.Setelah melihat Elaine masuk, Reyhan lalu duduk dan menerima secangkir teh buatan istrinya. Diam-diam Elaine lalu mendekatkan bibirnya pada bibir Reyhan, Reyhan kaget dan hampir saja menjatuhkan cangkir teh yang dipegangnya.Pikiran Reyhan tiba-tiba melayang, seolah ada aliran listrik yang mengalir di sekujur tubuhnya. Lengan Reyhan diam-diam melingkari pinggang Elaine, kemudian dia membalas menekan bibir sang istri dengan bibirnya.Rasa manis dari teh dan aroma alkohol yang masih menguar dari tubuh Reyhan membuat Elaine dimab
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status