"Apa, cerai?"Bak tersambar petir, Nadira terkejut ketika mendengar ucapan cerai dari suaminya ketika ia pulang bekerja. Dua bungkus makanan yang ia pesan di restoran tiba-tiba jatuh ke lantai, kedua tangannya begitu lemas, air mata pun tumpah ruah tak terasa. Sementara Chandra sendiri terlihat tenang menahan semua rasa yang ia simpan sendiri, ia pura-pura tegar, dan memastikan jika keputusannya itu adalah keputusan yang tepat. "Ya, aku ingin kita cerai Nadira, aku sudah tidak tahan lagi melanjutkan pernikahan ini," ucap Chandra membenarkan kalimat yang sempat Nadira dengar. Nadira menatap wajah Chandra sayu, spontan ia menggelengkan kepala dengan cepat, menolak keras perceraian itu. "Mas, kamu nggak boleh bilang kayak gitu, kamu tahu kan kalau seorang suami mengatakan kalimat itu, artinya sudah jatuh talak," lirih Nadira terisak. "Itu memang yang aku mau Nadira, aku menalak dan menceraikan kamu, itu artinya kamu sudah bukan istriku lagi," dengan nada tercekat, Chandra mengatakan
Baca selengkapnya