Home / CEO / Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda: Chapter 61 - Chapter 70

203 Chapters

61

Lisa segera mengambil tas sekolahnya, di susul Bagas yang berjalan santai di belakang sang adik, mereka lebih dulu masuk ke dalam mobil Aziz dan menyaksikan lelaki itu memapah ibunya berjalan masuk ke dalam mobil."Mama kenapa sih kak?" Lisa bertanya saat melihat Aziz memapah ibunya turun tangga."Mungkin sedang sakit.""Oh, orang sakit begitu ya tingkahnya?" Tanya Lisa, dia begitu ingat ibunya nyaris mengamuk sendiri beberapa waktu lalu."Ya, makanya Jangan buat mama marah dulu, kamu bisa di makan hidup-hidup." Ucao Bagas menakuti."Memang kenapa mama bisa sakit begini? karena Nadia jadi kaya ya terus mama jadi binggung sendiri.""Hust, diam kamu, jangan banyak tanya!" Ucap Bagas dengan cepat menyuruh adiknya diam saat melihat Aziz sudah membuka pintu mobilnya.Tri kembali duduk tanpa banyak bicara, dia lantas melihat ke arah dua anak nya dengan tatapan sedih. "Maafkan mama ya sayang, maaf!." Ucapnya singkat sembari menghapus air mata di pipi nya.Bagas dan Lisa hanya saling pandang t
last updateLast Updated : 2023-09-27
Read more

62. Tingkah konyol

Tri menelan ludah dengan pahit, Anggi adalah orang yang paling dekat dengannya dulu, namun karena satu dan lain hal Tri memilih tak lagi menerima teman-teman yang di anggap tak satu level lagi dengannya.Satpam senior itu mungkun juga masih mengingatnya dengan baik, hanya saja setelah dirinya di pindahkan ke kantor depan Tri tak lagi bertemu mereka semua secara langsung.Satpam itu membawa Tri ke ruangan atas dan membukakan pintu untuk Tri dengan sopan. Kantor gudang belakang ini sedikit berantakan, mereka hanya memakai komputer lama bekas bagian depan dan para pegawainya yang bekerja di dalam ruangan tanpa pendingin yang memadai membuat bau keringat bercampur bila saja haru mulai terik."Bu Anggi, bu Tri sudah di sini."Tri terdiam melihat Anggi teman perjuangannya dulu, dia bahkan salah tingkah di depan Anggi yang hanya menatapnya tanpa bicara.Mendapatkan situasi yang canggung, Anggi mencoba tersenyumdan berjalan mendekati wanita yang di kenalnya itu."Terimakasih ya pak Slamet." Uc
last updateLast Updated : 2023-09-27
Read more

63.

Mobil Dewi tiba memasuki area depan gedung perusahaan, ia melihat Alif sudah berdiri dengan cemas seolah menanti kedatangannya lagi. Lelaki itu bergegas membuka pintu saat mobil istrinya berhenti di depan loby."Say_" Mulut Alif terkatup, Dewi menghentikan kalimatnya dengan ujung jari.Alif menatap protes pada istri nya"Dia sedang tidur." Ucap Dewi pelan, memperlihatkan gadis cilik yang kini ada di sisinya."Siapa dia?""Anak Diana."Alif menelan ludah tak percaya, bahkan Deren yang sejak tadi diam dengan cepat berjalan mendekati mobil Dewi, memastikan itu memang anak Diana.Alif menatap ke arah Deren, meminta kepastian siapa gadis di dalam mobil istrinya dan Deren menganggukan kepala dengan pelan.Alif tak percaya dengan apa yang di lihatnya sekarang, Bagaimana bisa istrinya sendiri membawa pulang anak wanita gila itu?"Kita akan bicara, aku janji, tapi bisakah kamu minta orangmu membawa gadis ini masuk ke dalam?"Menatap manik mata hangat istrinya, Alif tau betul Dewi bukanlah wanit
last updateLast Updated : 2023-09-27
Read more

64

Caca menutup mulutnya dengan rapat, tak ingin giginya yang gemetar terdengar oleh orang itu. Lama dia menahan napas dan terduduk dengan lemas saat lelaki itu benar-benar keluar. Gadis kecil itu lalu mendekat dan memperhatikan minuman di atas meja dengan seksama."Apa kamu haus?"Suara di pintu mengejutkan Caca, gadis itu bergegas mundur ke dinding saar melibat Deren masuk dan mendekat."Jangan_" Ucapnya terhenti saat Caca tiba-tiba saja menerobos keluar dari ruangan Deren."Sial! bisa ada masalah jika begini!" Ucap Deren kesal dan segera berlari mengejar gadis itu.Caca bersembunyi di bali pintu darurat yang Deren sendiri juga tak tau kemana pergi nya gadia itu setelah keluar dari ruangannya. Menuruni anak tangga yang terus memutar, Caca bisa merasakan degub jantungnya salinh berpacu, entah berapa lantai yang harus dia lalui sekarang, yang jelas tempat ini benar-benar membuat Caca takut sekarang.Gadis itu berjongkok dengan tangis tak terbendung lagi, takut tak bisa keluar dari tempat
last updateLast Updated : 2023-09-28
Read more

65

Obop Lukas berhenti sebentar, menatap lelaki yang dia sangat benci sekarang.Alif sudah menatapnya marah, melihat gadis kecil itu di tariknya dengan kasar.Lukas yang panik menjerat leher gadis itu di depannya."Jangan coba mendekat Askara! Aku bisa saja membuatmu kehilangan anak ini!"Alif terkejut melihat apa yang sudah di lakukan Alif pada gadis itu, Deren yang baru keluar dari sebuah ruangan juga tak habis pikir kenapa sekarang Lukas seolah menawan Caca.Gadis yang berdiri di depan Lukas mengingatkan Alif pada ibunya yang sudah tiada, wajah Caca juga sedikit mirip dengan Nadia, bagaimana semua begitu kebetulam, mungkin jika hanya mirip dengan papanya, Alif tak akan merasa se ragu ini."Kamu gila? tak waras?" Deren bertanya dengan kesal, bocah ingusan ini terus saja membuatnya dalam masalah.Alif tersadar dari lamunannya, melihat kembali ke arah Lukas yanh menatapnya dengan ponggah." Aku ingin kamu lakukan sesuatu untukku Askara!" Ucapnya seolah ancaman itu berlaku untuk Alif."A
last updateLast Updated : 2023-09-29
Read more

66

Aziz memberanikan diri datang ke tempat ibunya lagi, berusaha ingin membujuk wanita yang melahirkannnya itu agar mau menuruti keinginannya sekarang. Aziz tak punya lagi pilihan selain meminta bantuan Reni, ibunya. Bagaimanapun Dewi mencintai ibunya dn pasti tak ingin membuat Reni bersedih.Aziz masuk ke dalam rumah namun tak menemui wanita itu di beberapa tempat, Aziz mulai merasa cemas jika saja ternyata ibunya mengukuti Dewi pergi ke kota, dia tak tau lagi kemana harus mencari tempat untuk mengadu segalanya."Sedang apa mas di sini?" Sinta yang baru saja keluar kamar mendapati kakak iparnya sudah berdiri di depan kamar sang ibu."Kemana ibu?" Tanya Aziz tanpa basa basi."Ke warung belanja seperti nya, biasanya kan memang ibu belanja jam segini. Kenapa lagi cari ibu?"Sinta melihat gelagat mencurigakan kakak lelakinya dan memilih duduk di deka meja makan."Aku ada urusan dengan ibu saja!""Urusan apa?" Sinta masih mencecar aziz dengan pertanyaan yang sama"Nanti juga kamu tau!"Sinta
last updateLast Updated : 2023-09-29
Read more

67

Kali ini Sinta mengangguk tanpa sadar, ternyata ibunya sudah menyadari sendiri maksud kedatangan sang anak, jadillah dia tak mau berpikir buruk lagi tentang siapapun sekarang."Sinta, hari ini minta bulek Ningrum dan mbak Ida bantu-bantu di sini, minta juga istrimu dan Ratna datang Ziz, dulu semua Dewi kerjakan sendiri untuk kita, dia yang urus belanjaan, memasak bahkan bereskan semua perlengkapan daput ibu sendiri. Hari ini ibu yang hanya belanja saja sudah kepayahan, apa lagi Dewi yang urus semua sendiri dulu!" Ucap Reni lagi, mengingat bagaimana putrinya Dewi mengurus semua hal sendirian selama ini."Ibu benar, kita semua tanpa sadar bergantung pada mbak Dewi. " Sinta kembali membetulkan ucapan ibunya.Dulu sebelum Sinta menikah, dia biasa temani sang kakak belanja dan memasak, meski hanya membantu hal kecil, Sinta juga sudah merasakan lelah teramat. Sekarang dia sudah menikah dan hamil besar, tak bisa lagi membantu banyak kakak perempuannya itu."Bagaimana Tri bisa bantu di sini b
last updateLast Updated : 2023-09-30
Read more

68

"Kenapa diam Ziz, sudah ingat apa yang terjadi beberapa bulan lalu?" Suara Reni membuyarkan lamunan Aziz, lelaki itu kini hanya diam sembari mengingat hinaan yang dia lontakan pada Dewi dan Nadia."Gadis kecil itu hanya muntah karena sakit, tapi sikap istrimu seolah dirinya tak butuh saudara lain. Sekarang ibu tanya sama kamu, mobil yang di muntahi Nadia itu kan yang di minta Alif?"Aziz tak menjawab, namun caranya menundukkan kepala sudah memberikan jawaban tersendiri."Ternyata Nadia muntah di mobil bapaknya sendiri, kamu dan Tri hanya pinjam tapi sudah berlagak seperti juragan!" Reni meluapkan apa yang tersimpan dalam hati dan benaknya selama ini."Sekarang kamu sadar kan, harta hanya titipan saja, jika Allah ingin kamu kehilangan, maka kamu akan kehilangan!" Ucap Reni lagi dan Aziz masih diam tak lagi bisa memberikan jawaban apapun pada sang ibu."Mas Aziz masih mau ibu bicara dengan mbak Dewi?" Sinta bertanya pada kakaknua"Iya, siapa lagi yang bisa membantu Aziz bu?" Aziz menata
last updateLast Updated : 2023-10-05
Read more

69. JIWA KEIBUAN DEWI

Sinta menahan tawa, dia lalu tersenyum sembari menatap wajah kakak sulungnya lagi. "Ya bagus, berarti itu uang jual beli, bukan buat biaya kuliah aku!"Aziz tergagap, dia jadi merasa bodoh bicara dengan adiknya sendiri, niat hatinya ingin meyakinkan Sinta, namun justeru Sinta menertawakannya."Sudah lah mas, nggak perlu cari cara supaya aku mau bicara dengan mbak Dewi, aku tetap tak akan mau, jadi berhentilah membuat kisah bualan mas!" Ucap Sinta dengan wajah dingin, dia lalu memilih ke belakang sambil menarik belanjaan dari ruang tamu.Aziz yang masih belum puas masih mengikuti Sinta ke belakang, namun dia hanya diam melihat adiknya yang hamil besar kerepotan membawa barang.Sinta meletakkan kesal belanjaan ibunya di dapur, melirik kakaknya dengan tak suka "Sin, mas minta tolong sekarang padamu tolonglah masmu ini." Aziz kembali meminta bantuan Sinta, bahkan kali ini dia semakin memaksakan keinginannya."Aku nggak bisa mas.""Sin, tolong kali ini saja Sin, bicara pada Dewi dan minta
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

70

Darah Dewi berdesir melibat orang kepercayaan nya kembali dengan wajah membiru, Yasmin menceritakan apa yang telah di lakukan Beni padanya dan membuat Dewi tak lagi bisa menahan rasa marahnya."Bawa aku ke tempat om Beni!" Dewi meminta pada Yasmin, namun wanita itu hanya menundukan kepala."Ada apa?" Dewi menatap asistennya yang tertunduk, tak biasanya Yasmin bersikap begitu lunak."Tuan Beni akan sangat marah bila nyonya datang dan menantangnya! Sa_saya takut nyonya terluka."Dewi diam memperhatikan tangan Yasmin yang gemetar, dia tak mengerti wanita tangguh tanpa rasa takut ini justeru gemetar hebat saat menyebutkan nama Beni."Jika kamu takut, biar aku saja yang kesana.".Ucap Dewi tegas, dia tak ingin diamnya selama ini di salah artikan oleh lelaki licik itu.Yasmin menatap terkejut ke arah Dewi."Nyonya bisa terluka nanti." Ucapnya lirik dengan khawatir."Benarkah? Jika begitu kita akan lihat bersama seberapa marahnya dia saat aku datang untuk menyapa! Bukankah membuat penasaran a
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more
PREV
1
...
56789
...
21
DMCA.com Protection Status