Semua Bab Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda: Bab 41 - Bab 50

203 Bab

41. Nadia yang baik

Bel pulang sekolah berbunyi, Nadia dengan sedih keluar kelas nya, ia selalu berharap bisa akur dengan Lisa, namun hari ini kakak sepupunya itu kembali membuat hatinya terluka. Menunggu jemputan datang, Nadia duduk di dekat taman, dirinya melihat dari kejauhan Lisa terus memamerkan botol baru itu ke semua temannya."Botol jelek!" Ucap Nadia tak suka, dia sudah tak tertarik lagi dengan barang mewah itu, bahkan saat Lisa melirik dengan sombong ke arahnya nadia hanya berdecak meremehkan, dia sudah malas sekali menatap kakak sepupunya itu."Apa bagusnya punya botol mahal, isinya juga air putih!" Ucapnya pada diri sendiri.Nadia menatap ikan di sudut kolam, mereka berenang seolah semua adalah teman, bahkan ada yang saling berputar seakan sedang bermain riang, dia begiru iri melihat ikan-ikan itu saling punya banyak teman."Kalian lucu sekali." Ucapnya pelan, berharap bisa juga punya sahabat sedekat itu.Sejak kecil Nadia tak pernah benar-benar punya teman, di rumahnya hanya dua teman yang d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-09
Baca selengkapnya

42.

Tri bergegas pulang saat hari menjelang sore, ia sudah meminta saudaranya menjemput dua anaknya di sekolah. Sore ini dia sudah membuat janji dengan seseorang yang sangat penting untuk mempertahankan posisinya di pabrik milik Alif.Tri memarkirkan mobilnya di lobi sebuah hotel, berjalan masuk ke restoran di dalam hotel wanita itu duduk dan menunggu seseorang datang. Tri memesan Espresso panas untuk menemaninya menunggu, sembari jarinya berselancar di dunia maya melihat berbagai setatus orang-orang yang di kenalnya.Jemari Tri berhenti pada setatus Sinta adik Iparnya, sebuah tas mewah dari brand ternama di foto dengan cantik di dalam kotak kardus dan selembar sertifikat yang hanya terlibat ujungnya saja di dalam sebuah kantung kain putih. Mata Tri membelalak membaca setatus di bawah foto itu.[Thanks my Sisster, udah nolak tetap di paksa ambil.]"Dewi membelikan tas ratusan juta buat Sinta? apa dia gila? tidak waras?" Tri bicara sendiri, dia merasa apa yang di lihatnya tak masuk akal se
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-10
Baca selengkapnya

43

Diana menatap lekat paras ayu yang baru saja bicara padanya, wanita di hadapannya ini punya senyum yang hangat, namun semakin membuat hati Diana benci padanya."Apa kita pernah bertemu?" Diana bertanya dengan sok akrab, berusaha menyembunyikan rasa kesalnya pada sosok Dewi di hadapannya itu.Dewi terdiam sebentar, mencoba mengingat mungkin mereka pernah bertemu di suatu tempat, namun rasanya tak bisa dia ingat juga."Saya rasa anda salah orang." Ucap Dewi dengan lembut lalu kembali memilih makanan di hadapannya.Kali ini Dewi memang turun bersama satu pengasuh Nadia dan Yasmin di mintanya menunggun di atas, menemani Nadia bermain sementara dirinya turun untuk mengambil kudapan untuk Nadia.Tri mendekat dengan ragu, sedikit penasaran mengapa Diana begitu tertarik dengan adik iparnya itu. Dewi melirik ke arah Tri dan menghentikan aktifitasnya, menatap kakak ipar nya dengan seksama sebelum akhir nya dia putuskan menyapa."Mbak Tri ada urusan di sini?" Tanya Dewi dengan wajah dingin.Tri
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-11
Baca selengkapnya

44

Alif keluar pabrik setelah semua urusannya selesai, esok ia mungkin harus meninggalkan Dewi dan Nadia di tempat ini dulu untuk sementara waktu, selagi dia menyiapkan segalanya di kota tempat papanya tinggal, terlalu berbahaya melibatkan mereka pada urusan yang bahkan tak seharusnya mereka tanggung."Sepertinya dugaanmu benar." Deren memulai pembicaraan pada sahabatnya itu, ia baru saja menerima konfirmasi siapa dalang di balik kebakaran rumahnya."Dugaan apa?""Kebakaran di rumah itu ulah adik iparmu." Deren bicara sembari menaikkan alisnya, lelaki muda itu bahkan tak habis pikir apa yang ada dalam pikiran adik ipar Alif."Jika begitu haruskah kita akan ke rumah Hendra setelah urusan kita dengan bu Bandi selesai?" Alif bertanya meminta pendapat lalu berjalan masuk ke dalam mobil."Aku lebih suka membalasnya dalam diam." Ucap Deren, dia suka menjalankan sesuatu tanpa di ketahui dan tiba-tiba BOOM! Sesuatu itu meledak dan menggemparkan semua orang.Alif tersenyum "Aku suka caramu!" Uca
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-12
Baca selengkapnya

45. Mencari tahu

mobil Alif memasuki parkiran hotel, terparakir di salah satu sudut berjajar dengan dua mobilnya yan yang lain. Alif turun dan segera masuk melalui pintu belakang, dia memang memilih jalan ini karena tak ingin berbasa-basi dengan meneger hotel yang dinilainya terlalu penjilat.Alif melewati mobil putih yang berhenti di dekat pintu masuk, dia tak tau Diana sedang duduk menatap nya dengan jantung berdebar hebat, wanita itu menatap lekat lemaki yang hingga detik ini masih menempati hatinya."Kamu tak berubah Aska." Ucapnya dengan mata lekat mengikuti kemana lelaki itu melangkah.Diana membuka pintu mobilnya, ingin sekali menyapa lelaki istimewa itu, namun nyalinya menciut saat mengenang masa lalunya yang penuh kesalahan, dirinya hanya bisa terpaku menatap punggung itu menghilang di balik dinding pembatas.Lama dia berdiri, hingga memutuskan untuk mengikuti kemana Alif akan pergi. Perlahan Diana berjalan ke arah Alif masuk, ia melihat Alif menuju ke taman hotel dan menghampiri gadis kecil
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-12
Baca selengkapnya

46. Ketakutan Dewi

"Aku tak mempermasalahkan itu semua, aku hanya ingin kamu tau dia datang kemari dan nampak senang saat aku katakan kamu pernah menceritakannya juga."Alif masih terdiam mendengarkan ucapan istrinya."Besok kamu akan kembali ke kota kan? kamu pasti akan bertemu dengannya kan??" Dewi memberikan pertanyaan dengan sinis, seolah dirinya begitu tak suka jika Alif bertemu dengan wanita itu di belakangnya. Alif menatap mata yang tampak bening namun penuh keraguan, dia tak pernah melihat Dewi seperti ini Sebelumnya."Apa kamu tak percaya padaku? aku bahkan tak perduli lagi bagaimana dia sekarang""Aku percaya padamu lebih dari siapapun, tapi pernahkah juga kamu memikirkan bagaimana berada dalam posisiku?" Dewi menjawab dengan hati berdebar, dia begitu takut kehilangan orang yang paling dia cintai sekarang.Alif menatap dalam diam, ia masih berusaha mencari tau apa yang terjadi pada istrinya sekarang."Katakan padaku sekarang, apa alasannya aku tak boleh menaruh curiga?" Dewi menaikan kedua al
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-13
Baca selengkapnya

47

"Huaaaa.... Api! Kebakar! Tokoku!" Ucapnya dengan kacau, dia menjambak rambutnya sendiri sembari terus menatap ke arah kobaran."Pak Hendra, bu Ratna nggak ikut keluar?""Ratna? Ratna dan Juna!" Ucapnya binggung, dia ingat betul istrinya itu tidur di dalam rumah, jarak rumah dan toko memang ada sepuluh meter, namun tetap saja dua merasa panik sekarang."Bagaimana ini pak, anak istri saya di dalam ini, saya harus bagaimana?" Ucap Hendra mencari siapa yang mau masuk membangunkan anak dam istrinya, sementara kakinya sendiri sudah gemetar takut."Ya jemput lah pak, kami takut mau masuk, itu anak istri bapak to!" Ucap warga acuh, mereka datang hanya untuk melihat kobaran api, bukan untuk membantu apa lagi berkorban diri."Saya mana barani pak, tolong lah bantu anak istri saya!" Hendra memohon, namun warga desa yang tak merasa simpati tetap saja hanya berdiri menonton api yang semakin membumbung tinggi.Hendra rubuh ke tanah, melihat tak ada orang yang sudi membantunya menyelamatkan anak da
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-14
Baca selengkapnya

48

Saat mereka sedang panik, mobil ambulan sudah datang membawa satu tengki penuh air kali untuk memadamkan api yang semakin besar. Ratna dan Juan langsung di bawa ke dalam ambulan untuk di periksa, sementara Hendra masih berjalan panik ke semua arah hingga akhirnya pemadam mendudukkan nya di sisi jalan, orang-orang hanya memandangnya tanpa berniat mendekat, mengingat berapa sombongnya dia selama ini, orang bahkan enggan untuk berbagi simpati.Hanya beberapa warga bersama saudara Ratna yang lain sibuk memilih dan mengeluarkan barang yang bisa di bawa lebih cepat. Hendra bahkan sibuk menghitung apa.saja yang telah habis di lalap si jago merah hingga dirinya tak lagi memperhatikan sang istri."Mas, bagaimana dengan buku tabungan kita!" Ratna yang sudah turun dari ambulan tiba-tiba mendekat dengan panik."Apa kamu nggak bawa keluar buku dan berkas penting lain.""Gila apa bagaimana sih mas, aku mana sempat memperhatikan barang lain, nyawaku saja hampir melayang!" Ucapnya sinis."Dan uang di
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-14
Baca selengkapnya

49

Hendra terdiam, dia menatap lekat wajah yang masih tertutup masker. "Aku tau semua tentangmu Hendra! Aku hanya ingin kamu tau, segala yang kami lakukan adalah kesalahan!""Oh apa alif menyuruhmu?'"Tuan Alif tidak meminta, kami datang sendiri!" "Apa maksudnya? Kenapa kamu bakar tokoku?" Hendra bicara dengan wajah kesal."Itu hanya sedikit balasan atas perbuatanmu pada tuan kami!" Ucapnya lagi lalu berbisik di telinga Hendra, tatapan nyalangnya begitu tajam."Apa kamu mencari cincin batu kesayanganmu Hendra?!" Ucapan itu membuat wajah Hendra kembali membeku."Takut? aku akan meminta penyelidikan khusus tentan ini! Bersiaplah menerima kejutan lain!" Ucap lelaki itu dan Hendra menarik ke arah nya dengan kencang."Apa yang kamu katakan? semua ini adalah ulah Alifkan? Katakan padaku!" Hendra kembali tersulut emosi.Lelaki itu mundur beberapa langkah, membuat Hendra yang panik dan ketakutan kini bertambah kalut."Aku akan balas kalian semua! Ucap Hendra sembari mengayunkan pukulan yang bisa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-15
Baca selengkapnya

50

Pagi ini Alif bersiap kembali ke kota bersama Nadia dan Dewi, Nadia terlihat selalu tersenyum saat menatap ke arah ibunya yang berdiri di depan kaca kamar."Ibu cantik." Pujinya dengan wajah sumringah.Dewi memakai dres panjang berwarna kuning muda dengan lengan berenda putih dan jilbab senada. Dewi nampak begitu angin memakai sepatu ber hak kecil yang lancip Ujungnya, memperlihatkan tingginya yang sempuran."Anak ibu juga sangat cantik." Ucapnya pada nadia yang terlihat sangat cantik dengan dres putih dan merah muda."Apa kakek akan kenal kita bu?" Nadia bertanya dengan polosnya, dia yang paling tak sabar bertemu dengan kakeknya dari pihak ayah."Mungkin, ibu juga belum pernah bertemu kakek Nadia.""Kalau begitu Nana tanya ayah saja." Ucapnya lalu berlari ke kamar orang tuanya.Alif sudah siap saat Nadia masuk dan berlari menghampiri sang ayah."Wah, cantik sekali putri ayah ini."Nadia tersenyum mendengar pujian dari sang ayah, gadis itu duduk di atas ranjang ayahnya dan menatap leka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
21
DMCA.com Protection Status