"Kamu sudah siap, kan, Vin?" Vina yang tengah memasukkan pakaian ke dalam tas itu, mengangguk pelan. "Jangan sampai ada yang ketinggalan!" lanjut suara itu lagi. "Sudah semua, Mas. Nggak ada yang ketinggalan," jawab Vina lemah, seraya menarik resleting hingga tas besar itu tertutup sempurna. Setelah seminggu lebih menjalani rawat inap, akhirnya Vina diijinkan pulang. Kondisinya sudah membaik, luka di sekujur tubuhnya sudah pulih, bahkan beberapa diantaranya tak meninggalkan bekas sama sekali. "Kamu seperti nggak semangat begitu, kenapa?" Tanya Rangga lagi. Dia mendekat ke arah Vina yang tengah berdiri di samping ranjang. Laki-laki itu mengulurkan tangan, mengelus puncak kepala Vina, kemudian membawanya ke dalam dekapan. "Aku takut, Mas," lirih Vina. "Kenapa takut? Ada aku. Kamu aman! Abra tak akan bisa menyakitimu lagi." Rangga mengelus lembut punggung Vina dan mengecup puncak kepalanya. Sejak membawa Vina keluar dari klinik tempo hari, Rangga memperlakukan Vina seperti kekasih
Terakhir Diperbarui : 2023-10-11 Baca selengkapnya