Semua Bab Skandal Cinta Surrogate Mother : Bab 101 - Bab 110

115 Bab

Bab 101 : HPL

Hari berganti pekan, pekan pun berganti bulan. Akhirnya hari yang dinanti-nanti pun tiba."Sakiiit ...," rintih Veronica menahan kontraksi yang semakin terasa di perutnya. Mereka kini sedang dalam perjalanan menuju ke rumah bersalin milik dr. Jessica Harper."Iya, sebentar lagi sampai!" seru Zack panik. Ini pertama kalinya ia menghadapi hari persalinan seorang perempuan. Bahkan itu terjadi pada istrinya sendiri. "Sabar, Nak. Itu gedungnya sudah nampak!" sahut Yasmin yang sudah tiga harian berada di LA karena persiapan menemani masa-masa sang putri akan melahirkan. Ini adalah momen yang sudah lama ia nanti-nantikan selama ini.Surya juga tak kalah tegang duduk di samping Zack. "Jangan ngebut banget," ujarnya memperingatkan.Zack hanya mengangguk tegang menjawab sang ayah mertua sambil terus berusaha fokus pada jalanan yang ramai lancar.Beberapa menit kemudian, akhirnya kendaraan roda empat yang mereka naiki pun sampai
Baca selengkapnya

Bab 102 : Wajah si Bayi

"Nabila, Ve sudah melahirkan! Aku ke sana dulu ya!" seru Zack dari seberang benua sana."Oke," sahut Nabila singkat dengan senyum tipis nan getir di bibir ranumnya.Klik!Sambungan telepon pun diputus oleh Zack. Layar gawai Nabila lamban menggelap di genggamannya.'Sekarang kamu sudah punya anak lagi darinya, Zack. Apakah kelak kamu bakal lebih memilihnya dibandingkan aku ...?' Entah mengapa terlintas begitu saja pertanyaan seperti itu di kepala wanita berwajah manis tersebut. Ia ingat, kalau sejak awal dirinya tidak mempunyai kekuatan apa pun di hadapan sang pria. Bahkan Zayn yang selama ini bersamanya adalah bukan miliknya, melainkan milik Veronica. Nabila tertawa miris melihat ke arah sang putra yang tengah bermain sendirian di lantai beralaskan karpet permadani di ruang tengah rumah itu.Nabila kemudian melangkahkan kakinya dengan perlahan menuju Zayn yang masih asyik dengan mainannya. Kemudian wanita muda itu mera
Baca selengkapnya

Bab 103 : Bagaimana Kalau Dia Marah?

Veronica yang tadi mendengar pekikan sang ibu, berusaha berjalan dengan cepat sebisanya karena bekas operasi di perutnya kadang masih terasa nyeri. Ia pun berdiri di depan pagar lantai dua memperhatikan heran ke arah tiga orang di ruang tengah itu dengan alis yang saling bertautan."Apa-apaan ini?" Yasmin melihat ke arah atas, matanya berserobok sebentar dengan Veronica, kemudian dengan segera beralih kembali menatap tajam ke arah menantu laki-laki kesayangannya selama ini. "Maksud kamu bagaimana, Zack? Jadi Zayn bukan cucu Mama?!" Yasmin bertanya dengan menegakkan badannya di tempat duduknya.Jennifer hanya bisa menggelengkan kepalanya saja sambil menatap penuh sesal ke arah putra semata wayang di hadapannya itu. Wanita paruh baya tersebut benar-benar tidak habis pikir, bagaimana bisa anaknya kembali membuat ulah? Ya, Zack kembali membuat sebuah sandiwara di belakangnya selama ini."Maafin aku, Ma. Aku ... nggak tahu harus bagaimana untuk mulai bicara ke
Baca selengkapnya

Bab 104 : Sikap Aneh Yasmin

Satu bulan berlalu, tiba waktunya Zack kembali ke Bekasi. Kali ini ia tidak sendiri, tapi bersama sang ibu dan juga ibu mertuanya."Kamu mau ikut ke rumah Zack, atau langsung pulang ke rumahmu, Yasmin?" tanya Jennifer kepada besannya sembari menuju ke gerbang arah jalan keluar di bandar udara internasional Soekarno–Hatta itu. Mereka berjalan beriringan.Yasmin tampak berpikir sejenak.Zack melirik ke arah sang mertua dengan perasaan yang tidak enak hati. Ia sadar, bisa jadi kini Yasmin sudah tidak mau lagi bertemu dengan Nabila ataupun Zayn setelah tahu kalau bayi itu sebenarnya bukanlah cucunya."Aku ikut kalian dulu. Setelah itu baru pulang ke rumah," jawab Yasmin akhirnya. Entah mengapa ia tidak bisa membohongi diri sendiri kalau dirinya merasa rindu kepada Zayn. Ia tidak bisa memungkiri perasaan sayangnya kepada bayi kecil nan lucu tersebut. Apalagi sudah hampir dua bulanan ia tidak pernah bertemu lagi semenjak menemani sang putri menghadapi hari persalinan di LA."Oke kalau gitu,
Baca selengkapnya

Bab 105 : Pertanyaan-pertanyaan Jennifer

Jennifer dan Zack juga terlihat tidak enak hati dengan gelagat Yasmin. Akan tetapi, mereka memahami apa yang Yasmin rasakan saat ini."Maksud Tante ... bagaimana?" Nabila menatap Yasmin bergiliran dengan lainnya dengan sorot penuh tanda tanya. "Ya ... tentu saja boleh, Tante," sahutnya benar-benar heran. Karena selama ini ia tidak pernah melarang mereka semua mendatangi sang cucu. "Mama kenapa?" tanya Surya kepada sang istri dengan sorot yang tak kalah heran."Terima kasih ...," lirih Yasmin sembari menyusut titik air yang menyeruak keluar dari kedua sudut matanya. Kedua kalinya, ia tidak menghiraukan pertanyaan sang suami. Hanya tatapan penuh kesedihan yang terlihat dari matanya ketika memandang ke arah Zayn. "Ayo, Pa. Kita pulang sekarang," ajaknya pada Surya. Wanita tua itu lalu melanjutkan langkah menuju ke kendaraan mereka.Meski heran, mau tidak mau Surya pun ikut pamit dan menyusul sang istri dengan segera. Pria paruh baya itu lalu membukakan pintu mobil untuk Yasmin dan kemba
Baca selengkapnya

Bab 106 : Keceplosan Bicara

Zayn terlihat mulai merengek ketika kedua mata bulat lucunya melihat ke arah sang ibu. Mau tidak mau Zack pun mengantarkan bayi itu ke pangkuan Nabila. "Sepertinya dia sudah ngantuk," ujar pria itu menatap ke wajah cantik sang istri yang kini masih terdiam. Bahkan Nabila terlihat tersentak ketika Zayn diletakkan di atas pangkuannya, seolah baru tersadar akan dunia nyata."Ah, iya! Sebaiknya kamu tidurkan Zayn dulu, Nabila. Nanti saja kita lanjut obrolan kita," ucap Jennifer kepada sang menantu.Melihat Zayn yang tampak sudah sangat gelisah dan tidak sabar, Nabila tidak bisa membantah. "O–ke, Mom. Aku mau tidurkan Zayn ya. Mommy istirahat aja dulu," ujarnya terpaksa. Pada saat ini sebenarnya wanita muda itu begitu penasaran dengan apa yang akan sang mertua ungkapkan. Namun, ia berpikir sepertinya momennya belum pas untuk mereka melanjutkan pembicaraan.Nabila pun bangkit dari duduknya, ia lantas melangkah menuju ke luar kamar Jennifer hendak ke kamarnya sendiri.Ketika punggung Nabila
Baca selengkapnya

Bab 107 : Nabila Marah

"Itu ...? Itu apa?" tuntut Nabila dengan raut penasaran.Zack mendekat dan duduk di samping Nabila. Ia meraih telapak tangan sang istri dengan degup jantung yang tidak keruan. "Nabila, sebenarnya ...."Wanita muda di hadapan Zack itu bersiap menyimak apa yang akan di sampaikan oleh sang suami. Sentuhan dari sang suami membuat darahnya sedikit berdesir hangat karena sudah cukup lama mereka tidak bertemu dan melakukan kontak fisik, tetapi dirinya berusaha mengabaikan rasa itu. Dengan melihat gelagat Zack yang mencurigakan seperti ini, Nabila merasa cemas dan muncul ketakutan tersendiri di lubuk hatinya. "Sebenarnya apa? Zack, kamu jangan buat aku khawatir!" tegas Nabila yang kini terlihat mulai kesal."Nabila, Zayn itu ... dia sebenarnya adalah anak kamu," jawab Zack dengan suara lirih, tetapi cukup jelas terdengar oleh telinga Nabila.Wanita muda di hadapan Zack mendengkus dan tertawa kecil. Ia heran dengan perkataan sang suami. "Zayn memang anakku!" serunya. Di dalam hatinya curiga ka
Baca selengkapnya

Bab 108 : Penjelasan Jennifer

"Ada apa kalian ini?" tanya Jennifer ketika menyadari kalau sepasang suami-istri di hadapannya tidak saling bicara satu sama lain. Hanya Zack yang tadi ia lihat mencoba mendekati sang istri ketika Nabila menyiapkan sarapan. Namun, wanita muda itu terlihat menghindar dan tidak mau menyahuti sang suami. Itu membuat Jennifer heran.Nabila masih diam sembari mengunyah makanannya dan juga membantu Zayn makan di tempatnya. Sementara Zack hanya melirik ke arah wanita muda itu."Nabila sudah tahu soal Zayn, Mom," jawab Zack datar, tetapi hatinya diselimuti rasa bersalah."Oh, jadi kamu sudah bicara?" tanya Jennifer memastikan, "bagus kalau begitu. Bukannya Nabila memang sudah dari dulu menganggap Zayn sebagai anak sendiri?""Tapi kenapa baru memberitahuku sekarang, Mom? Aku nggak terima selama ini Zack membohongiku sampai lebih dari dua tahun," sahut Nabila tidak terima."Nabila, maafkan aku ...," ucap Zack untuk ke sekian kalinya. Nabila mendengkus tak suka. Lantas ia bangkit berdiri, lalu
Baca selengkapnya

Bab 109 : Thanks, Mom

Zack pulang kerja cukup larut, pukul 22.05 WIB. Banyak hal yang mesti dia kerjakan tadi di kantor. Meskipun memang sebenarnya semua sudah selesai di pukul 20.00 tadi, tetapi pria itu memutuskan untuk lebih lama berada di tempat kerjanya. Hal itu karena ia merasa pikirannya sedang kalut dan tidak nyaman dengan keadaannya bersama sang istri keduanya saat ini.Ya, sejak Nabila marah kepadanya, pria itu selalu kepikiran. Ia khawatir kalau wanita muda itu kembali pergi darinya. Zack masuk ke dalam kamarnya. Kemudian ia membuka jas dan kemeja kerjanya, lalu meraih handuk, kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.Setelah selesai mandi, pria itu keluar. Ia tertegun sebentar di ambang pintu kamar mandi, karena ternyata ada Nabila yang tengah duduk di pinggir tempat tidurnya sekarang."Mmm, Zack ... kamu mau langsung istirahat ya?" tanya Nabila tampak kikuk."Iya. Ada apa, Nabila?" tanya sang suami heran."Oh, ya udah. Aku juga mau tidur. Besok aja," ujar Nabila sembari ban
Baca selengkapnya

Bab 110 : Kunjungan Surya dan Yasmin

Hari ini Yasmin dan Surya mengunjungi rumah Zack juga Nabila. Mereka baru saja selesai makan malam bersama. Surya sudah diberitahukan oleh sang istri kalau sebenarnya Zayn bukanlah cucu mereka. Bahkan tidak ada hubungan darah sama sekali.Akan tetapi, Surya memutuskan untuk bersikap bijak. Ia tidak mau mempermasalahkan hal itu. Zayn adalah putra dari Zack, menantunya. Itu cukup mengartikan kalau Zayn sama saja dengan cucunya sendiri.Setelah berkomunikasi dengan sang suami, Yasmin merasa lebih lega. Pandangan suaminya sedikit banyak ikut mempengaruhi pikirannya yang tadinya terasa kusut dan runyam. Selama ini ia tidak menyukai Nabila, karena dianggap sebagai duri dalam rumah tangga putrinya. Akan tetapi, ia tidak sanggup untuk membenci Zayn. Dirinya sudah telanjur sayang, bahkan ia merasa rindu untuk selalu bertemu balita kecil tersebut."Zayn tetaplah cucu kami," ucap Surya sembari tersenyum hangat kepada semua orang, "kami menyayangi Zayn sama seperti kepada Thomas," lanjutnya.Zack
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status