“Saaayang?” tanya Pak Heri dan Pak Salim secara berbarengan.Sepertinya Derryl tahu kalau dia sudah keceplosan bicara bahkan semua mata yang berada di tempat itu melihat ke arahnya.“Eng ... maksud saya, sayang banget, kenapa kok bisa jatuh padahal tinggal satu sesi saja,” Derryl mati-matian meralat ucapannya. Sementara Ratih hanya mengulum senyum menahan tawa sambil melihat ke arah Derryl.Beruntungnya kerumunan yang berada di sana sudah berangsur pergi, hanya tinggal Ratih, Pak Heri, Pak Salim, Derryl serta dua orang panitia yang membantu.“Sepertinya kita harus bawa ke rumah sakit, Pak? Takut lukanya parah,” ucap salah satu panitia.“Ya udah. Biar saya bawa saja. Kalian pasti sibuk mengurusi acara selanjutnya, bukan?” Derryl menawarkan diri. Dua orang panitia itu hanya mengangguk dan tersenyum saat tahu Derryl mau berbaik hati membantunya.“Terus kami bagaimana, Pak?” Pak Heri be
Last Updated : 2023-10-20 Read more