All Chapters of Perjanjian Menikahi Bilioner Lumpuh: Chapter 301 - Chapter 310

331 Chapters

S2.301. Gelisah

"Key," sapa Sacha di telepon."Ya, Cha?""Kapan pulang, sih?""Masih ada lima pasien lagi. Kenapa, Cha?""Duh, aku butuh bantuan nih.""Bantuan apa?""Persiapan sidang skripsi besok. Aku grogi."Sacha sungguh gelisah. Ia butuh orang yang bisa menenangkannya. Sementara Cedric masih sibuk mengajar setah itu praktek.Keyna berusaha menenangkan dengan memberi beberapa saran. Sacha mengangguk lalu menutup telepon. Namun wanita muda cantik itu tau, ia tetap akan merasa gelisah.Lima belas menit berlalu. Sacha yang sedang menatap layar televisi tampak termangu tanpa menonton tayangan di sana. Sesekali ia mengembuskan napas panjang."Kaka." Suara mungil memanggilnya.Sacha menoleh dan melihat Princess di gendongan William. Keduanya masuk ke dalam kamar dan duduk di samping Sacha. Putri kedua William itu tersenyum dan mengusak sayang kepala adiknya."Princess baru pulang kerja, ya?""Iya," jawab Princess sambil mengangguk."Capek?""Iya.""Senang?""Iya.""Princess mandi dulu sama suster, ya,"
Read more

S2.302. Sidang Skripsi

Keyna tersenyum bahagia. Putrinya bisa memberikan ketenangan pada kakak-kakaknya yang telah dewasa. Setelah Frederix, Louis, kini Sacha pun tidur memeluk Princess di kamar anak.William menutup perlahan kamar Princess. Pasangan suami-istri itu melangkah ke kamar utama.“Kamu mau langsung tidur?” tanya William.“Belum mengantuk,” jawab Keyna.Tetapi, mereka tetap berbaring di ranjang. Keyna meletakkan kepalanya di dada William. Detak jantung sang suami terdengar jelas di telinganya.“Maaf, tadi aku menyuruhmu pulang cepat. Aku baru tau dari Bastian bahwa kamu sedang rapat.”“Tak masalah. Lagipula, rapat itu kurang maksimal.”“Kenapa?”“Karena aku tidak dapat marah-marah, padahal ada yang ingin aku protes dari para manager itu.”“Tumben kamu tidak bisa marah-marah.”“Princess tidur di pangkuanku. Bagaimana aku bisa marah?”Keyna tergelak. William menceritakan rapatnya di kantor tadi sore. Seperti biasa, Princess selalu ingin ikut namun berakhir tidur sebelum rapat selesai.“Princess tid
Read more

S2.303. Dinding Cover Majalah

Sacha lulus dengan nilai baik.Wanita itu bahkan tidak percaya. Ia menuduh sang Daddy berkompromi dengan para dosen di universitas untuk memberikannya nilai baik.“Sungguh, Dad? Daddy tidak ada sangkut pautnya dengan nilai-nilaiku ini?” tanya Sacha masih tampak tidak percaya.Keyna terkekeh. Sementara William menggeleng entah sudah keberapa kalinya. Sacha terus saja menatap kertas nilai ujiannya.“Lama-lama Daddy bosan mendapat pertanyaanmu, Cha. Kamu memiliki gen cerdas. Kenapa menyangsikan hasil usahamu sendiri?” cetus William.Akhirnya Sacha tersenyum. Ia bangga pada dirinya sendiri. Proses panjang yang ia lalui membuahkan hasil yang baik.“Hari ini mau ke mana, Cha?” tanya Keyna.“Cedric mengajakku pergi ke suatu tempat,” jawab Sacha.“Kalian akan merayakan kelulusanmu?”“Tidak, Dad. Cedric bilang ia akan mengundang keluarga Dalton untuk merayakan kelulusanku sekalian rapat pernikahan kami.”William terdiam. Pernikahan Cedric dan Sacha. Akhirnya hari ini akan datang juga. Sang blil
Read more

S2.304. Rumah Setelah Menikah

Meeting masih berlangsung di kantor Frederix. Princess duduk di pangkuannya. Mencoret-coret kertas dan bergumam tak jelas.Tentu saja kelakuan Princess membuat peserta rapat gagal fokus. Mereka tertawa melihat tingkah Princess yang lucu. Hingga Frederix pun berkali-kali mengingatkan bawahannya untuk tidak menggoda adiknya."Princess akan semakin senang jika diperhatikan. Kalian fokus saja pada berkas," cetus Frederix."Keltas. Kakak, keltas," ucap Princess meminta kertas dengan suara cadel."Ssttt ... iya - iya. Ini kertasnya." Dengan sabar Frederix meladeni adiknya."Mau brm brm. Kakak, brm brm." Princess memberikan crayonnya pada Frederix."Gambar mobil?" Frederix menggambar apa yang diminta Princess."Yeayyy ... brm brm."Frederix mengusap sayang kepala Princess. Tak lama kemudian, balita cantik itu mengisap jempol dan menyandarkan tubuh di dada sang kakak. Frederix mengangkat tubuh Princess hingga kepala adiknya yang mengantuk kini berada di bahunya.Sambil terus memimpin rapat, F
Read more

S2.305. Rancangan Pesta

Keluarga Dalton berdiri di depan bangunan besar. Mereka berjalan ke pintu utama. Cedric langsung menyambut di depan pintu."Terima kasih kedatangannya. Silahkan masuk," ucap Cedric dengan tulus.Lelaki tampan itu mengangguk santun pada William. Cedric masih sangat sungkan pada calon mertuanya itu. Walaupun akhir-akhir ini ia sudah jarang sekali menerima sindiran pedas.Sacha menggendong Princess. Mengajak keluarganya berkeliling. Mereka sampai pada dinding dengan pigura berisi sampul bagian depan majalah-majalah mode yang memajang foto Sacha."Wah, keren, Cha. Sudah banyak juga kamu menjadi cover majalah, ya," cetus Keyna sambil memperhatikan satu persatu foto di dinding."Ini tidak semua aku pajang, Key," balas Cedric."Kenapa? Bagus, lho.""Aku menyeleksinya karena ada beberapa foto yang menggunakan pakaian terbuka," cebik Frederix.Keyna terkekeh dan mengangguk mengerti. Ia juga protes pada Sacha yang pernah membuat foto berpakaian seksi. Sacha hanya menyeringai dan mengatakan itu
Read more

S2.306. Resmi Suami-Istri

Jika pesta pernikahan Hanson dan Ferina kemarin bertabur banyak dokter, pesta pernikahan Sacha dihadiri banyak sosialita, model, artis, dan selebriti lokal maupun internasional.Eddie bekerja keras membuat tim pengamanan untuk keluarga Dalton. Setiap telepon genggam diberi perekat pada kameranya. Tidak ada yang boleh mengabadikan pernikahan kecuali photographer pilihan.Tentu saja banyak selebriti yang mengeluh. Namun tim keamanan tidak bergeming. Apalagi di surat undangan jelas tertera larangan memfoto.Sacha berdandan sangat cantik. Gaun berbahan brokat halus di bagian atas melekat pas di tubuh. Bagian bawah bertumpuk bahan satin yang mewah dan sedikit bercahaya.Cedric pun tampil menawan. Stelan tuxedo dipadu dasi pilihan Sacha. Matanya sejak pagi berair menantikan detik-detik pengesahan pernikahannya."Cantik banget sih, Cha," puji Keyna."Kamu selalu bilang begitu. Aku gugup sekali, Key." Sacha menggenggam tangan Keyna erat-erat.Tangan itu dingin. Keyna tersenyum simpul. Lalu be
Read more

S2.307. Balita Manja

Edzard yang sedang menarik Princess dan Jasmine terpaku di tempat. Ia melepaskan pegangan kedua tangannya lalu menoleh menatap William. Anak sulung Jaslan itu menurut kala William melambaikan tangan untuk memberi kode agar Edzard mendatanginya.William membungkuk saat Edzard menghampiri. Dada putra sulung Jaslan itu naik turun dengan napas memburu karena berlarian. William segera mengangkat dan memangku Edzard.Edzard paling tinggi di antara Princess dan Jasmine. Langkahnya sudah lebih stabil. Bicaranya juga cenderung jelas, tidak cadel seperti adik-adiknya."Lihat adik-adikmu, Edzard. Bayangkan kalau mereka jatuh. Kasihan, bukan?"Edzard memandang Princess dan Jasmine."Lagipula jika salah satu dari kalian jatuh, pasti akan ada orang dewasa yang marah karena kalian tidak berhati-hati. Ini bukan tempat untuk berlarian," cetus William lagi.Edzard mengangguk mengerti. William mengelus sayang kepala anak lelaki yang telah ia anggap sebagai putranya sendiri. Edzard pun tampak menurut pad
Read more

S2.308. Panggil Aku, Daddy

"Princess sama aku saja ya, Dad," ucap Louis."Mau ke mana?""Lihat band di depan panggung.""Ya sudah. Hati-hati, Lou.""Iya. Ayo, Princess. Kita nyanyi-nyanyi.""Mo nyinyi.""Nyanyi," ralat Louis.Keyna datang dengan piring di tangannya. Wanita itu meletakkan di depan sang suami. Mereka makan berdua sambil bercakap-cakap santai.Setelah makan, keduanya bergabung kembali dengan para tamu. William mengajak Keyna mengobrol dengan para pebisnis. Perbincangan mereka malah sekitar konsultasi kesehatan dengan Keyna.Lalu, Keyna mengajak William berbincang dengan sekumpulan dokter. Sang bilioner diajak berdiskusi tentang jaminan kesehatan para petugas kesehatan juga pasien. William memberikan tanggapan sesuai kapasitasnya."Kenapa semua orang jadi bicara kesehatan?" bisik William."Karena banyak dokter kompeten di ruangan ini.""Di sini juga banyak pebisnis handal, tetapi mereka lebih senang banyak bertanya tentang penyakit padamu."Keyna terkekeh. "Mungkin mereka bosan dengan rutinitas men
Read more

S2.309. Drama Pagi Hari

Satu tahun kemudian.Hari ini adalah hari pertama Princess akan masuk sekolah. Keyna memilih sekolah pendidikan usia dini untuk mengasah sosialisasi dan motorik putrinya."Nah selesai. Princess sudah siap ke sekolah," ujar Sacha.Keyna mengamati putrinya. Princess mengenakan celana panjang sport bermerk, crop top dan jaket dengan brand yang sama dengan celananya. Tas ransel mungil keluaran butik kenamaan anak-anak.Belum lagi wajah Princess yang mengkilat. Setelah memilihkan pakaian Princess, Sacha juga mendandani dengan membubuhkan pelembab dan sunscreen ke wajah adiknya. Balita cantik itu jadi tampil sangat modis."Cha, apa ini tidak berlebihan? Princess jadi seperti mau pemotretan majalah," ucap Keyna.Sacha menggeleng keras. "Tidak berlebihan. Mana mungkin aku mendandani adikku asal-asalan."Keyna mengembuskan napas berat. Wanita itu akhirnya mengangguk. Lalu, menyisiri rambut Princess dan mengikatnya di sisi kiri dan kanan."Kita sarapan dulu, ya. Daddy sudah menunggu di meja mak
Read more

S2.310. LDR

Belle pulang ke kampung halamannya untu persiapan melahirkan. Frederix tidak bisa mencegah keinginan sang istri. Pasalnya mereka jadi harus menjalankan hubungan jarak jauh untuk sementara waktu.“Aku sedih lho kita harus berjarak jauh, sayang,” ungkap Frederix sambil mengamati istrinya yang sedang mengepak koper.“Hanya sementara, sayang.”“Tetap saja bagiku tidak menyenangkan. Aku membutuhkanmu dalam segala hal pria membutuhkan wanita.”Belle berhenti dari kegiatannya. Wanita cantik itu duduk di samping sang suami yang sedang memberengut. Tangannya meraih tangan Frederix dan mengecupnya dalam-dalam.“Apa kamu tidak mengerti keinginanku? Aku ingin ada Mama yang membantuku di detik-detik terakhirku untuk melahirkan.”Tidak ada balasan dari Frederix. Mereka telah membahas ini berkali-kali sejak usia kandungan Belle memasuki semester tiga. Tadinya, ia berharap Mama Belle lah yang datang berkunjung, bukan Belle yang harus pulang ke kampung halaman.Tapi ternyata tidak semudah itu. Selain
Read more
PREV
1
...
293031323334
DMCA.com Protection Status