Semua Bab Aku Dilamar Di Depan Suamiku : Bab 11 - Bab 20

167 Bab

chapter 11

Bu Susy langsung merogoh tasnya mengambil handphone. Ia langsung menghubungi seseorang. Tak lama terdengar suara dari seberang."Halo, Sherly ini Tante! Kamu ada waktu nggak? Ada yang ingin Tante bicarakan!" ucap Bu Susy pada seseorang.Terdengar obrolan panjang lebar antara bu Susy, dan seseorang di seberang sana. Entah apa yang dibicarakannya tak ada ada yang tahu. Muslihat dan taktik apa yang di rencanakan pun tak diketahui.Bahkan Bella yang saat itu berada di luar kamar ibunya pun, tak dapat mendengar jelas apa isi percakapan ibunya dengan Sherly. Yang ia ketahui bahwa ibunya sedang merencanakan sesuatu."Hm...! Moga aja Mama punya rencana bagus untuk mengusir perempuan itu dari keluargaku!" Gumam Bella sendiri.Tak terasa dua hari sudah Nisa dirawat di Rumah sakit. Hari ini Nisa sudah diperbolehkan pulang.Setelah menyelesaikan administrasi dan keperluan lainnya, Arman membawa istrinya pulang ke rumah mereka.Begit
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-07
Baca selengkapnya

chapter 12

Nisa mendudukkan dirinya di sofa yang ada di ruang keluarga rumahnya. Ia duduk menyandarkan punggungnya di sandaran sofa, dan terdiam menatap ke langit-langit rumah. Ia masih kesal dan sakit hati, melihat bagaimana wanita tadi yang ternyata adalah selingkuhan suaminya, yang dengan percaya diri meminta ia menceraikan suaminya demi bisa menikahi dirinya.Sementara Arman masih berdebat dengan Sherly yang masih tak mau pergi saat disuruh pulang nampak emosi."Sher...! Please jangan ganggu rumah tanggaku lagi. Aku sudah menyesali semua kesalahanku selama ini." Arman pun berusaha memberi pengertian, agar tak menimbulkan masalah ke depan bagi rumah tangganya."Apa Mas? Kamu meminta aku meninggalkan kamu, hanya untuk dia Mas! Bukankah kamu sendiri yang bilang akan menikahi aku setelah menceraikannya, Mas!" Sherly yang tak terima dengan penjelasan Arman pun marah."Cukup Sherly..! Memang aku pernah bicara seperti itu, tapi aku menyesal Sher! Aku gak mungki
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-07
Baca selengkapnya

chapter 13

Apa-apaan ini Nisa? Kalian mau kemana?" tanya Arman sambil menurunkan tas dari tangan istrinya.Nisa yang menyadari keberadaan putranya di antara mereka pun memandang anaknya "Ahmad bisa tunggu di luar nggak, sebentar aja ya?" pinta Nisa pada putranya."Iya Bun!" Ahmad pun berjalan keluar rumah menunggu di teras.Arman yang hanya melihat interaksi antara anak dan istrinya pun hanya diam. "Mas..! Aku memberikan waktu untukmu berpikir sekali lagi! Dan untuk saat ini, aku akan pergi membawa putraku!" ujar Nisa sambil mengambil tasnya kembali.Arman jelas tak menerima permintaan istrinya, hingga tanpa sadar Arman pun berkata dengan keras "Jangan bodoh Nisa! Kamu gak bisa bertindak semaumu begini!" "Kenapa nggak bisa, Mas?" tanya Nisa membalas tatapan tajam suaminya."Aku gak bakal mengijinkan kamu pergi dari rumah ini walau hanya sejengkal, titik!" ucap Arman lagi."Oh....! Apa aku harus menunggu kamu mengusir aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-07
Baca selengkapnya

chapter 14

Arman langsung mengangkat tubuh Nisa ke dalam kamarnya yang diikuti putra sambungnya."Yah, Bunda kenapa Yah?" tanya Ahmad sambil menangis mengikuti langkah ayahnya ke kamar.Sampai ke kamar, Arman pun meletakkan tubuh istrinya secara perlahan. Ia menyelimuti tubuh Nisa, dan menyetel ulang setelan AC yang tak di pakai beberapa hari ini."Bunda kamu cuma capek kok, Ahmad nggak usah khawatir ya! Bentar lagi juga Bunda sehat lagi!" Arman berusaha memberi penjelasan yang menenangkan bagi putra sambungnya itu."Kok Bunda bisa capek Yah? Bunda kan baru pulang dari Rumah Sakit?" tanya Ahmad lagi."Itu karena Bunda ingin pergi, makanya Bunda jadi sakit lagi! Nanti kalau Bunda udah sadar, Ahmad harus bujuk Bunda untuk tidak pergi lagi ya?" Arman pun berusaha menahan istrinya pergi melalui anak sambungnya."Iya Yah, Bunda biar istirahat di rumah aja." Ahmad pun mendukung rencana Ayahnya.Di sebuah rumah..."Gimana....! Ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-08
Baca selengkapnya

chapter 15

Nisa yang mendengar pertanyaan suaminya sontak memandang kaget.Melihat putranya ada di antara mereka, merasa tak nyaman.Ia pun meminta putranya pergi ke kamarnya "Sayang..! Kamu masuk ke kamar dulu ya? Ada yang ingin Ayah dan Bunda bicarakan!" pinta Nisa pada putranya. "Iya Bun..! Tapi, Bunda jangan sakit lagi ya?" ucap Ahmad penuh harap."Iya sayang..! Terimakasih ya udah perhatian sama Bunda!" jawab Nisa sambil mencium pipi anaknya.Ahmad pun berlalu meninggalkan kedua orang tuanya dan kembali ke kamarnya."Mas? Aku belum segila itu untuk pergi menemui laki-laki lain, di saat statusku masih sebagai istrimu!" jawab Nisa kesal sambil memandang suaminya.Arman pun segera menyadari kesalahannya "Maafkan aku, Nisa!""Aku hanya ingin menjaga kenyamanan bayi dalam kandunganku! Dari itu aku mohon, ijinkan aku pergi!" jelas Nisa lagi. Arman yang mendengar permintaan istrinya pun tak terima. Ia langsung ban
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-08
Baca selengkapnya

chapter 16

Hah...! Apa Ma? Mama minta aku untuk membuat menantu Mama itu, keguguran?" Bella yang mendapat perintah dari ibunya tak menyangka, jika saran yang ibunya berikan begitu kejam."Jangan kamu sebut dia sebagai menantu Mama, Bella!" bentak bu Susy.Ia merasa tak Sudi jika menjadi mertua dari wanita yang dibencinya."Maaf...! Tapi 'kan, dia memang menantu Mama. Secara, dia istri dari anak Mama, 'kan?" jawab Bella pelan, yang merasa ngeri dengan kemarahan ibunya."Sudah, sudah! Pokoknya, sampai kapan pun, Mama nggak akan sudi memiliki menantu seperti dia!" "Iya, iya..! Tapi Ma, aku gak tau gimana caranya buat wanita itu keguguran!" ungkap Bella takut."Aakhhh...! Masa' gitu aja nggak tau, sih! Percuma sekolah tinggi-tinggi, gitu aja nggak bisa!" jawab bu Susy ketus sambil menahan emosi pada putrinya."Jangan bawa-bawa pendidikan aku donk, Ma!" jawab Bella tak terima dikatakan bodoh secara tidak langsung."Mama pikir, aku nuntu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-08
Baca selengkapnya

chapter 17

Nisa..!" panggil Arman tak percaya.Arman seolah tak percaya melihat kemarahan istrinya kali ini. Istri yang selama ini selalu berkata dengan tutur kata lembut, saat ini berubah kasar dan arogan."Apa..! Apa kamu pikir karena aku ini hanya orang luar dari keluargamu, kamu bisa menyalahkan aku begitu saja, hah! Kamu pikir aku bodoh, Mas?" Bentak Nisa kesal. Ia tak menyangka jika ucapan yang dikatakan suaminya, yang ingin membela dan berpihak padanya, itu hanya ucapan belaka tanpa ada pembuktian."Nisa..! Aku gak bermaksud begitu Nis!" ungkap Arman yang mulai tak terima dengan bentakan istrinya."Lalu bagaimana, Mas?" tanya Nisa tak kalah emosinya."Kamu itu istri aku, wajar donk jika aku meminta kamu menuruti perkataanku!" jawab Arman menegaskan."Jika itu berupa nasihat, aku akan turuti Mas! Namun jika itu sebagai bentuk menyudutkanku, ya jelas aku gak akan mau!" ungkap Nisa memandang suami dan iparnya secara bergantian.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-09
Baca selengkapnya

chapter 18

Aku Arman Santoso suami dari Annisa Hafizah, dengan ini menjatuhkan talak satu untuk istriku. Maka dengan ini, kamu bukan lagi istriku." Arman pun terduduk di kursi.Setelah mendengar kata talak terucap jelas dari bibir suaminya, untuk sesaat tubuh Nisa pun bergetar, ia pun beranjak dari duduknya. Ia berjalan lamban, menaiki anak tangga satu persatu, dengan tubuh yang seakan tak mampu ia bawa. Bukan karena menyesali keputusan yang ia ambil, namun kembali harus merasakan hidup sendiri, dan harus melihat anak yang ia kandung akan merasakan hal yang sama seperti yang terjadi pada anak pertamanya. Di mana harus merasa dihina dan diperlakukan beda oleh orang sekitar.Namun Nisa telah bertekad dan berjanji pada dirinya sendiri, bahwa hal yang pernah terjadi di masa lalu tak akan terulang kembali.Ia harus berjuang demi kebahagiaan dan masa depan anak-anaknya. Dan ia pun bertekad untuk hidup sendiri membesarkan kedua buah hatinya nanti. Nisa merasa trau
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-09
Baca selengkapnya

chapter 19

Arman mengejar Nisa yang sudah sampai di ambang pintu. Nisa yang mendengar panggilan dari Arman pun menghentikan langkahnya, Nisa menoleh ke belakang dan melihat Arman mengejarnya."Apalagi Mas? Kamu ingin menarik kata-katamu?" tanya Nisa memandang wajah sedih suaminya. "Aku mohon...!" ucap Arman dengan suara serak sambil memegang tangan istrinya."Mas...! Apa-apaan sih, Mas? Biarkan saja mereka pergi, memang sudah seharusnya mereka meninggalkan rumah ini!" seru Bella memotong ucapan kakaknya."Diam kamu Bella..!" bentak Arman pada adiknya."Kamu yang harus sadar, Mas! Wanita seperti itu tidak pantas berada di keluarga kita! Wanita kampung seperti dia memang pantasnya jadi gembel di kota ini!" kata-kata kasar dan hinaan kembali terdengar dari bibir Bella.Arman kembali ragu dengan rencananya yang ingin membuat istrinya tak pergi dari rumah. Ia pun hanya diam dan melepaskan tangan istrinya dari genggamannya.Ni
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-09
Baca selengkapnya

chapter 20

Ayo jawab Bell, kamu bilang aku keterlaluan? Katakan, apa tujuan kamu datang ke rumahku, hanya ingin menghancurkan rumahtangga kami 'kan?" tanya Arman bertambah berang."Kamu kelewatan, Mas!" ucap Bella berusaha berpura-pura sedih."Kamu yang sudah kelewatan. Kamu pikir, rumah tanggaku milik bersama, hingga kamu seolah merasa berhak memberi keputusan!" Kekesalan Arman yang tak dapat mengejar istrinya pun, ia tumpahkan pada adiknya."Huh...! Dasar laki-laki nggak konsisten!" gerutu Bella pada Arman."Apa kamu bilang? Aku nggak konsisten?" tanya Arman lagi "Kalau nggak gara-gara kamu mencegahku tadi, nggak mungkin aku ditinggalkan oleh istriku!" ucap Arman membela diri."Yee, mana nggak mau dibilang nggak konsisten, lagi! Padahal udah jelas, dia sendiri yang menceraikan, dia juga yang ingin membatalkan!" jawab Bella santai " Udah ah, aku mau pulang!" lanjut Bella beranjak dan berlalu pergi.Bella begitu bahagia karena usahanya untu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
17
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status