Malam semakin larut, udara dingin terasa menggigit kulit. Lucia masih terjaga disaat semua orang lelap dalam tidurnya. Dilema antara janin dalam kandungan dan pernyataan perasaan Danzel membuatnya matanya sulit terpejam.Suara ketukan pintu membuatnya bergidik takut. Gadis itu melirik jam di atas nakas yang menunjukan pukul 01.00 a.m, sangat larut menerima kehadiran seseorang, sehingga Lucia membungkus rapat tubuhnya dengan selimut penuh dengan antisipasi, namun seseorang misterius di luar ruangan kembali mengetuk pintu yang membuat ketakuan Lucia bertambah. Lucia pun menahan diri untuk berada di posisinya sekarang, berharap seseorang di luar ruangan akan bosan menunggu dan pergi. "Lucia," terdengar suara pria yang tidak asing baginya dari arah pintu. "Ini aku, Danzel, buka pintunya," kembali pria itu berucap dengan suara berbisik, namun sampai di telinga Lucia. Lucia menghela nafas lega setelah dia tahu Danzel lah yang ada di balik pintu. Dengan sederet pertanyaan di kepala, gadis
Read more