Semua Bab Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO: Bab 81 - Bab 90

124 Bab

Bab 81 - Jangan Pergi!

"Aku bilang di mana Naila?!"Sekali lagi Ali bertanya, bagaimana tidak Santi tampak gelagapan dan gugup saat ini. Membuat perasannya semakin tak menentu."Bukannya Nona ada di dalam kamar Tuan," jawab Santi apa adanya. Sebab terakhir kali dia melihat Naila ada di dalam kamar.Semakin kalut perasaan Ali. Tanpa mengeluarkan satu patah kata pun dia berlari keluar sambil memanggil nama Naila. Sedangkan Santi terlihat kebingungan dan melemparkan pandangan kepada teman-temannya. Tak mau menerka-nerka dia pun bergegas pergi keluar. Melihat Ali bagai orang kesurupan saat ini. Santi menebak bila Naila tak ada di kamarnya sekarang. Ia pun meminta salah seorang penjaga melihat rekaman CCTV, berharap Naila tertangkap kamera pengintai tersebut. "Naila! Di mana kamu?!" teriak Ali berkali-kali hingga urat-urat di lehernya menyembul keluar. Dia berlari ke taman belakang lalu menelisik keberadaan Naila. Namun, tak ada tanda-tanda Naila terlihat. Selang beberapa menit Ali kembali ke mansion kala mende
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-28
Baca selengkapnya

Bab 82 - Kabar Tak Terduga

Naila terdiam sesaat, mengira Ali tengah berakting."Al, becandamu tidak lucu tahu, ayo bangunlah!" seru Naila sambil melihat Ali di bawah sana. Tak ada pergerakkan, pria itu berbaring dengan posisi terlentang. Wajahnya terlihat pucat dan keringat mulai mengalir dari keningnya. Naila mulai panik lalu berjongkok dan menguncang tubuh Ali."Ali! Berhentilah bersandiwara, bangun!"Ali bergeming dengan napas tak karuan. Melihat hal itu Naila semakin panik. Kemudian berlari keluar rumah kaca hendak memberitahu Santi untuk menyuruh para penjaga membopong Ali ke rumah.Tak lama kemudian, Ali sudah di atas tempat tidurnya. Saat ini pria itu tengah diperiksa oleh dokter Loui. "Jadi, bagaimana Dok? Apa yang terjadi dengan suami saya, sudah lama dia mual dan muntah lalu akhir-akhir ini juga Ali tak suka makan?" tanya Naila dengan raut wajah cemas. Sedari tadi dia duduk di tepi ranjang dan menggengam erat tangan Ali. Dokter Loui menoleh tanpa menghentikan gerakan tangannya yang tengah menempe
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-29
Baca selengkapnya

Bab 83 - Bosan

Tak terasa perut Naila mulai menyembul keluar perlahan-lahan. Mungkin karena kembar jadi perutnya di trimester pertama terlihat lebih besar dari ibu hamil pada umumnya.Semenjak hamil Ali meminta Naila untuk cuti berkerja. Naila menurut perkataan sang suami dan sekarang lebih banyak berdiam diri di rumah. Lama-kelamaan rasa bosan mulai menyerang Naila. Meski Santi kerapkali menghiburnya. Tapi tetap saja Naila merasa bosan. Namun, hari ini Naila terlihat bahagia karena Anna akan datang berkunjung ke rumahnya.Anna baru saja tiba dan langsung memeluk tubuh Naila. "Naila, aku kangen sama kamu tahu."Naila mengurai pelukan. "Hehe aku juga, akhirnya aku senang ada teman bermain, ayo masuklah Anna.""Tentu saja, kebetulan hari ini aku tidak ada pemotretan," ucap Anna sambil mengikuti langkah kaki Naila masuk ke dalam rumah. Kedua mata Anna tak berhenti berkedip sedari tadi, melihat rumah Ali, yang menurutnya sangat megah dan mewah. "Baguslah, aku senang mendengarnya. Ayo, kita duduk dulu."
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-29
Baca selengkapnya

Bab 84 - Tak Nyaman

Anna reflek menarik tangan Naila hingga Naila terhuyung-huyung ke belakang sebentar dan badannya hampir saja membentur pintu mobil. Namun, Anna telah berhasil menahan tangannya sekarang. Mata Naila terbelalak kala hampir saja ditabrak. Secepat kilat ia melirik Anna. Sementara Anna terlihat sangat panik, matanya langsung memandang mobil yang baru melintas. "Astaga, hampir saja, kamu tidak apa-apa, kan, Naila?" tanya Anna sambil matanya melirik mobil yang terlihat semakin menjauh. Naila tak langsung menjawab, masih terlihat syok. Dia tengah memegang dadanya, yang jantungnya berdetak amat cepat sekarang. Penjaga yang baru saja keluar dari mobil pun itu tak kalah paniknya. "Apa Nona tidak apa-apa?" tanyanya sambil menelisik tubuh Naila."Aku baik-baik saja, ya ampun hampir saja, apa orang itu tidak melihat kita ada di sini ya?" tanya Naila sambil melirik mobil yang berwarna hitam menjauhi mereka.Anna mengedikkan bahu sedikit. "Tidak tahu, Naila."Sementara pengawal pribadi Naila mena
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-30
Baca selengkapnya

Bab 85 - Sangat Kecewa

Naila tersentak kala Anya mendorong tubuhnya tiba-tiba barusan. Namun, beruntung seseorang yang entah sejak kapan berada di belakangnya, menahan tubuhnya sekarang. "Apa yang Mama lakukan?!"Terdengar suara seseorang yang amat dikenali, Naila memutar kepala, melihat Ali menatap tajam ke arah Anya. "Ali," Naila berdesis pelan.Sementara Anya melebarkan mata, tak menyangka jika Ali pulang awal sebab berdasarkan informasi dari kaki tangannya Ali memiliki jadwal yang sangat padat hari ini. Anya berdecak sebal, rencananya untuk mencelakai Naila gagal lagi.Dalam hitungan detik, Anya melempar senyum angkuh. "Mama cuma mau menyapa Naila kok, tadi mama tidak sengaja mendorong dadanya."Saat mendengar alasan Anya yang tak masuk diakal, Naila langsung murung. Ternyata sikap Anya hanyalah sandiwara semata kemarin."Ck! Jangan berkilah, Ma! Aku tadi melihat Mama mendorong Naila! Apa Mama sudah gila, sekarang Naila sedang berbadan dua, Ma. Jika sampai Naila terjatuh tadi, apa yang akan terjadi pa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-31
Baca selengkapnya

Bab 86 - Menemui Shakira

"Adnan!" panggil Anya kala Adnan tak langsung memberi jawaban.Anya terlihat putus asa. Namun, dia tidak menyerah dan akan melakukan segala macam cara agar Naila pergi jauh-jauh dari kehidupan Ali. Pria itu sedang duduk menghadap ke arah balkon, menikmati pemandangan ibu kota melalui kaca raksasa. Tak jauh dari Adnan berada, di atas meja kecil, terlihat secangkir kopi berwarna hitam mengeluarkan kepulan hawa panas. Adnan sama sekali tak bergeming, hanya matanya saja yang sesekali melirik ke arah Anya. Anya mendekat lalu berdiri di hadapan Adnan. "Adnan, mengapa kamu diam! mama mohon bantulah mama, Nak. Gara-gara wanita itu Ali mengusir mama tadi dari rumahnya! Ali berharap mama mau menerima Naila dan anaknya nanti! Benar-benar picik bukan!"Adnan mendongak sejenak dan berkata,"Naila hamil?"Karena sibuk berkerja dan baru pulang dari Bali kemarin, sehingga Adnan tidak mengetahui jika adik iparnya tengah berbadan dua. "Iya Adnan, mama mohon hanya kamu yang bisa mama harapkan sekarang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-31
Baca selengkapnya

Bab 87 - Pemilik Sang Buah Hati

Plak!"Anak sialan! Kamu mendengar kan aku tidak hah?!" seru Simon sambil menampar kuat pipi Shakira, saat Shakira tak langsung menjawab. Shakira menutup rapat-rapat bibir mungilnya itu, meski pipinya panas akibat tamparan Simon barusan. Dia memilih mengabaikan rasa sakit yang menerpa pipinya dan tak memberi tanggapan sama sekali. Sekarang, jiwa dan raga wanita itu sudah tak bernyawa lagi. Shakira yang dulu berubah 180 derajat. Ditambah lagi hormon kehamilan membuatnya lemah dan sudah berhari-hari pula dia dikurung papanya sendiri. Trauma yang dia dapatkan membuat Shakira berubah drastis.Simon meradang. Putri bungsunya itu masih tak mau memberitahu siapa yang telah menghamilinya. Dia semakin naik pitam. Dengan tangan terkepal erat Simon melayangkan tatapan tajam kepada Shakira. "Shakira! Cepat katakan siapa yang menghamilimu?! Setidaknya kamu bisa menikah dengan dia! Apa kamu mau anakmu tidak memiliki ayah hah?!" Sekali lagi Simon bertanya, berharap Shakira mau mengungkapkan siapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-01
Baca selengkapnya

Bab 88 - Bukalah Hatimu, Ma

Anya hanya diam saja, memilih mengambil cangkir di atas meja lalu meneguk pelan teh hangat tersebut. Sementara Naila melempar pandangan ke arah Santi sesaat."Ayo Santi, kita duduk di hadapan Mama," kata Naila sambil berjalan perlahan mendekati Anya."Siapa yang menyuruhmu duduk!" seru Anya tiba-tiba. Perkataan Anya berhasil menghentikan langkah kaki Naila dan Santi.Naila menarik napas dalam lalu tersenyum lembut. "Ma, maaf jika kedatanganku, menganggu waktu Mama sekarang, tapi, bolehkah aku duduk di samping, selayaknya menantu dan mertua, Ma."Dengan terburu-buru Anya meletakkan cangkir di atas meja lalu beranjak dari tempat duduknya. "Tidak mau! Bukankah kamu dan Ali kemarin mengusirku! Apalagi yang kamu inginkan sekarang! Apa kamu berharap aku akan luluh dengan perhatianmu itu hah?!" seru Anya berapi-api."Ma, aku minta maaf bila Ali berlaku kasar padamu kemarin, tapi jujur saja, aku tidak pernah menyuruh Ali mengusir Mama. Jauh di lubuk hatiku, aku sangat menyayangkan sikap Ali
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-01
Baca selengkapnya

Bab 89 - Ada Apa Dengan Shakira?

"Nona!"Santi bergegas turun dari mobil, melihat Naila di sebrang jalan sedang berdiri di hadapan Shakira sekarang. Gurat kekhawatiran terlukis jelas di wajah Santi, takut bila Shakira akan melukai Naila. Namun, sepertinya pemikiran Santi tak seusia realita. Sebab saat ini kedua wanita yang sedang berbadan dua itu saling memandang satu sama lain."Shakira, mengapa kamu ada di sini? Apa yang terjadi denganmu?" tanya Naila dengan alis bertautan, heran, mengapa Shakira berada di trotoar dan memakai kebaya seakan ingin menghadiri suatu acara. Meski wanita di hadapannya sering menganggunya dulu, akan tetapi Naila tak dapat mengabaikan Shakira. Apalagi ia dan Shakira sedang berbadan dua sekarang, tentu saja sebagai seorang wanita ia dapat merasakan suatu perasaan yang sama. Secara perlahan Shakira beranjak kemudian mulai menggerakkan bibirnya. "Aku ...."Shakira tak mampu meneruskan kata-katanya saat cairan bening mengalir dari sudut matanya tanpa permisi. Kala melihat perhatian Naila seka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-02
Baca selengkapnya

Bab 90 - Kedatangan Bayi Mungil

Naila dan Santi mengalihkan pandangan ke sumber suara, semakin heran. Sementara, mata Shakira melebar, lantas dengan cepat menggerakkan kaki hendak berlari. Akan tetapi, tangannya berhasil ditangkap oleh Simon sekarang. Pria itu menarik paksa tangan Shakira seketika. "Lepaskan aku, Pa!" teriak Shakira sambil memberontak.Menyadari ada sesuatu yang salah di sini, Naila mulai panik. "Tuan Simon, apa yang Anda lakukan, lepaskan Shakira!" serunya.Tanpa berniat melepaskan Shakira, Simon malah melayangkan tatapan dingin kepada Naila."Diam kamu! Jangan ikut campur urusanku!" bentak Simon."Pa, aku mohon, lepaskan aku!" Sekali lagi Shakira berseru sambil berusaha melepaskan cekalan tangan Simon dari tadi. Naila terkejut sesaat, menahan kesal kala dibentak Simon barusan. Dia tidak tinggal diam, lalu menarik dengan cepat menarik tangan Shakira yang lainnya. Santi pun membantu Naila. Akibatnya terjadi tarik-menarik hingga mereka saat ini menjadi tontonan orang-orang yang lalu-lalang di sek
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status