Semua Bab Wanita Buruk Rupa Itu Ternyata Istri CEO: Bab 71 - Bab 80

124 Bab

Bab 71 - Untuk Kesekian Kalinya, Kecewa

Naila tersentak, tak menyangka bila Ali berada di belakangnya saat ini. Secepat kilat ia memutar kepala, melihat Ali, melangkah cepat menghampirinya dengan raut muka merah padam.Ali langsung berdiri di samping Naila kemudian melingkarkan tangannya di pinggang sang istri. "Tantangan apa lagi yang Kakek berikan kepada istriku?!"Sherkan malah menyeringai tipis. Sementara Naila melebarkan mata seketika."Sayang, mengapa kamu bisa tahu kalau Kakek memberikan aku tantangan?" Dengan tatapan menyelidik, Naila bertanya. Ali melirik Naila. Kemarin Roni dan Santi, ia tugaskan untuk melapor kepadanya tentang apa saja yang dilakukan Sherkan di mansion, meskipun Naila memberi mereka perintah agar menutup mulut. "Apa yang tidak aku tahu Sayang, walaupun kamu menyembunyikannya dariku, aku pasti akan tetap tahu," ujarnya lalu kembali menatap Sherkan. Sejak pagi perasaannya tak menentu, Ali pun menyuruh Roni menyelesaikan sisa perkerjaannya dan memilih pulang lebih awal. Sekarang, Naila dapat mene
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-21
Baca selengkapnya

Bab 72 - Keputusan Kakek

'Ya ampun, mengapa mereka seperti kucing dan tikus sih?' Naila reflek melirik Ali, yang kini wajahnya semakin merah padam. Dia berharap Ali tak mengucapkan kata-kata kasar lagi kepada Sherkan. Naila lantas duduk di samping Ali dan mengelus dada sang suami, hendak menenangkannya. "Sabar ya, Kakek masih makan," kata Naila sambil mengulas senyum tipis. Ali menoleh, secara perlahan raut wajahnya mulai kembali seperti semula. Dengan sabar dia pun menunggu Sherkan menyantap brownies. Cukup lama Sherkan mengunyah brownies hingga pada akhirnya Ali mengambil brownies dari tangannya secara paksa.Sedari tadi Ali menahan sabar, namun kesabarannya ada batasnya juga. Sementara Naila terkejut, melihat pergerakkan Ali. Gurat kepanikan terpatri di wajahnya saat ini. "Al! Apa yang kamu lakukan?!" seru Sherkan tersulut emosi kala Ali merebut browniesnya tiba-tiba. Ali menyeringai tipis sejenak lalu memasukkan brownies ke dalam mulutnya. "Aku mengambil brownies milik istriku, kenapa?" sahutnya de
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-23
Baca selengkapnya

Bab 73 - Menantu Yang Tak Diinginkan

Mendengar perkataan Salman, Anya tak langsung menjawab. Saat ini wanita berpenampilan glamor itu tampak berpikir keras. "Salman, apa kamu gila? Aku tidak mau mengotori tanganku dengan darah! Nanti kalau Naila dibunuh, nama kita akan terseret!" celetuk Anya pada akhirnya.Salman menghela napas kasar. "Lalu apa yang akan kita lakukan, hanya rencana itu saja yang bisa membuat Naila pergi dari hidup anak kita!"Bibir Anya mencebik seketika. "Ish, cari lagi rencana yang lain, Salman! Ya ampun, wanita itu benar-benar membuat kepalaku pusing!" serunya sambil memegang kepalanya yang mulai berdenyut kuat.Salman terdiam, lantas mulai mencari rencana lain di benaknya. Sementara Anya menyenderkan kepala ke bantalan sofa sambil memijit-mijit kepalanya."Sayang, aku punya ide lagi!" jerit Salman seketika hingga membuat Anya kaget.Anya reflek mengelus dada. "Salman, kamu mau membuat aku mati terkejut apa?" tanyanya dengan mata melotot keluar sedikit."Hehe, maafkan aku, Sayang. Aku terlalu berse
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-23
Baca selengkapnya

Bab 74 - Ulang Tahun Perusahaan

Keesokan harinya, seperti yang telah dikatakan Ali, ulang tahun perusahaan akan diselenggarakan, pagi-pagi sekali Ali dan Naila sudah bersiap-siap. Semalam mereka sudah meminta izin kepada Sherkan dan Syeikh untuk datang terlebih dahulu ke perusahaan, guna memeriksa persiapan acara.Saat ini Naila sudah rapi dengan memakai pakaian biasa. Wajah di sisi kirinya terlihat sudah dibubuhi eyeshadow hitam agar terlihat hitam, seperti ireng. Naila akan menghapus make-upnya nanti di dalam mobil. Sekarang, Naila tengah melihat penampilannya di cermin."Kamu sudah siap, Sayang?" tanya Ali sambil melingkarkan tangannya di pinggang Naila.Naila tersenyum simpul lalu berkata,"Sudah Sayang, ayo kita turun dan sarapan terlebih dahulu, kamu hari ini pasti sibuk menyambut para tamumu kan."Ali malah mengendus perlahan leher jenjang Naila dan menghirup aroma tubuh sang istri. "Hmm."Membuat Naila terkikik geli seketika. "Sayang, hentikan, ayo kita turun sekarang.""Nanti saja, kita buat dedek yuk." Ali
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-24
Baca selengkapnya

Bab 75 - Muntah Kembali

Sontak para pengunjung terdiam. Lantas menghentikan pergerakkan tangan kemudian melemparkan pandangan satu sama lain. Sementara Salman dan Anya berdecak kesal, melihat kedatangan Sherkan sekarang. Syeikh mendorong kursi roda Sherkan. Keduanya baru saja sampai di perusahaan."Berani sekali kalian dengan menantuku!" seru Sherkan, menggelegar, membuat para model berbisik-bisik pelan. Tadi, para model tak sepenuhnya percaya bila Naila alias Talitha adalah istri Ali. Namun, mendengar perkataan kakek Ali barusan, mereka mulai ketakutan. Pasalnya sebagian dari mereka melempari Naila dengan telur juga. Berbeda dengan Shakira, hanya terkejut sedikit saja tadi. Saat ini Shakira berdiri di pojok dan lumayan jauh dari kerumunan. Wajah wanita itu tampak pucat pasi dari tadi. Tak ada ekspresi sama sekali yang terukir di wajahnya saat ini. Naila melirik Sherkan sekilas. Malu, karena pria yang dihormatinya, melihat keadaannya sekarang. Sejak tadi air mata sudah menggenangi bola matanya, Naila teri
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-25
Baca selengkapnya

Bab 76 - Memanfaatkan Situasi

"Cepat jawab, Shakira!" teriak Simon. Sebagai tamu undangan Ali, Simon memperhatikan putri bungsunya itu dari kejauhan tadi. Sudah lama dia tak berjumpa dengan Shakira karena kesibukan perkerjaannya selama ini. Saat melihat keadaan Shakira, entah mengapa perasaannya mulai tak nyaman. Terlebih lagi kemarin dia melihat Shakira keluar dari rumah sakit ibu dan anak. Karena penasaran, dia pun menyuruh orang kepercayaannya bertanya pada petugas kesehatan. Dengan raut wajah ketakutan, Dokter kandungan itu malah mengatakan Shakira memeriksakan kesehatan organ intimnya. Namun, Simon tak percaya. Shakira begitu gugup, dengan susah payah ia menelan air ludahnya sekarang. Tatapan tajam Simon membuat lidahnya mendadak kaku. "Aku .... Ahk!"Belum sempat Shakira menggerakkan bibir, sebuah tamparan kuat mendarat dengan sempurna di pipi sebelah kanannya. Melihat ekspresi Shakira barusan, Simon yakin sekali jika Shakira hamil.Shakira tersentak, dengan tatapan sendu menatap sang papa. "Pa, kenapa Pa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-25
Baca selengkapnya

Bab 77 - Hukuman

Shakira menghentak kasar tangan Simon. Namun, gerakannya kalah cepat karena Simon menjambak rambutnya tiba-tiba, hingga suara teriakan di ruangan membuat para asisten rumah yang berada di dalam dapur berhamburan keluar. Melihat pemandangan di depan, mata mereka terbelalak sesaat. Sebuah pemandangan yang tak asing. Sejak kecil Shakira terlampau sering diperlakukan berbeda dengan ketiga saudara kandungnya. Entah apa yang membuat Simon berlaku tak adil pada putri bungsunya itu. Para asisten rumah hanya bisa menerka-nerka. Saat mendapat tatapan tajam dari Simon, mereka menundukkan pandangan dan perlahan-lahan memundurkan langkah hendak kembali ke dapur. "Ahk! Lepaskan aku Pa! Sungguh Pa, aku tidak tahu!" teriak Shakira meronta-ronta dengan air mata semakin mengalir deras.Napas Simon semakin memburu. Dari matanya amarah sudah tak dapat terbendung. Putri bungsunya itu membuat darahnya mendidih. "Tidak tahu katamu hah! Kamu pikir aku bodoh! Katakan cepat!!!" teriak Simon sambil menyeret S
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-26
Baca selengkapnya

Bab 78 - Tamu Tak Diundang

"Maaf, aku ...." Jackson reflek menggeser tubuhnya ketika pintu lift terbuka kembali. Yang memperlihatkan seorang karyawan hendak masuk ke dalam lift.Karyawan pria itu melangkah masuk kemudian berdiri di tengah-tengah Naila dan Jackson. Suasana pun mendadak canggung. Naila mengelus perlahan dadanya. Pasalnya Jackson baru saja mengapitnya ke dinding. Tentu saja Naila terkejut, sebab posisi keduanya sangatlah intim. Rasa bersalah menjalar ke relung hatinya kala wajah Ali melintas cepat di benaknya saat ini. Bunyi lift tertutup membuat ekor mata Naila melirik Jackson. 'Mengapa Jackson sekarang mengerikan ya, padahal dia tahu kalau aku istri Ali,' kata Naila di dalam hati.Tanpa menunjukkan ekspresi sama sekali, Jackson terdiam. Hanya matanya saja yang sesekali melirik-lirik Naila.Saat sampai di lantai satu, Jackson hendak memanggil Naila. Namun, Naila bergegas keluar tanpa menoleh sedikitpun ke arahnya. "Sial! Padahal sedikit lagi, tunggulah Naila, sebentar lagi kamu akan menjadi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-26
Baca selengkapnya

Bab 79 - Nama Yang Tak Asing

"Tuan Adnan! Apa yang anda lakukan?! Lepaskan Nona!" teriak Santi sambil memukul punggung Adnan. Naila pun berusaha memberontak sambil berteriak histeris memanggil penjaga di mansion. Dalam hitungan detik para penjaga masuk ke dalam. Dua orang penjaga langsung mengarahkan pistol ke arah Adnan. "Tuan Adnan, lepaskan Nona!" seru mereka serampak. Tanpa menunjukkan ekspresi sama sekali, Adnan malah mengeluarkan tawa tiba-tiba. "Haha!"Lalu secepat kilat Adnan melepaskan tangan Naila sambil tertawa keras. "Lucu sekali!" serunya. Naila mundur beberapa langkah lalu berdiri di samping Santi. Wajahnya terlihat panik dan ketakutan. "Lucunya apa, Tuan?" tanya Naila, kesal kemudian melirik Santi sekilas yang menahan kesal juga ketika melihat ekspresi Adnan sekarang. "Haha, lucu saja adikku memilih istri yang jauh dari tipeku."Masih terdengar tawa dari bibir Adnan, membuat Naila menatap tajam. "Terserah, itu semua tidak ada urusannya denganmu, ada keperluan apa anda datang kemari?" tanya N
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-27
Baca selengkapnya

Bab 80 - Petaka Masa Lalu

"Sayang!" Naila tampak panik. Begitupula dengan Sherkan dan Syeikh. Mereka mendekat, hendak menyentuh tubuh Ali. Namun, Ali ternyata tidak pingsan. Dia malah berbaring di atas sofa kemudian menselonjorkan kedua kakinya. Ali sengaja menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa barusan. "Ada apa Sayang, aku hanya kelelahan saja, kalau sudah beristirahat dan dipeluk kamu pasti langsung sembuh," ucap Ali sambil melempar senyum tipis.Naila reflek memukul dada Ali hingga membuat Ali terkikik pelan. "Ali! Kamu membuatku khawatir tahu!" Dengan bibir merengut Naila menanggapi. Sedari tadi jantung Naila hampir saja copot saat melihat Ali terjatuh. Ia mengira Ali pingsan. Namun, nyatanya Ali hanya mengerjai mereka. Sherkan dan Syeikh menggeleng-gelengkan kepala, melihat tingkah laku Ali."Percayalah Sayang, aku tidak apa-apa, jangan manyun ya." Ali mencubit gemas dagu Naila, mengabaikan Sherkan dan Syeikh di dalam ruangan.Sherkan dan Syeikh memutar mata ke atas bersamaan. "Dasar bucin!" celetuk Sher
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status