Jawabanku sudah mantap. Tidak peduli siapa Alex, yang penting diri ini ingin bersamanya. Ibu pun tidak mengungkit kecurigaannya pada usia kekasihku itu. Padahal, Alex mengatakan kalau dia tidak ada kesempatan menemui ibu. Wanita yang melahirkanku itu sibuk memilih perawatan untuk diriku yang terlihat tidak bening saat bersamanya. “Pokoknya, Nduk, ingat kata-kata ibu. Wanita itu, penampilan sangat dipentingkan. La wong cinta itu dari mata turun ke hati.” Jawaban iya, merupakan jalan aman dan tidak mengundang rentetan kalimat lainnya. Minimal tambahkan kalimatnya tidak mengular seperti kereta api. “Tapi tetep jangan berlebihan merubah penampilan. Sewajarnya. Wanita itu yang utama, kulit, dan kebersihan. Jangan sampai bau apalagi bolotan. Di sampingmu itu Nak Alex. Jangan sampai kamu dipikir asistennya, bukan kekasihnya.” “Ibu ini, lo. Sama anak kok tega banget.” Kesal juga dikatakan seperti itu. Mulutku mengerucut dengan dahi berkerut. “Ya harus. Ini demi kebaikanmu. Supaya kamu m
Last Updated : 2023-09-07 Read more